Kisah ini mengkisah kan kehidupan hermanto seorang pemulung dan dia memiliki 1 orang anak yang bernama rico yang masih kelas 5 sd mereka tinggal di sebuah kota kecil di daerah kota medan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wandi hidayah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rico yang trauma
Penculik yang mengikuti tasya masih memantau hermanto dan rico dari kejauhan.
" Ah gagal aku membawa anak itu kalau aja dia gak datang pasti dah ku bawa anak itu! " ujar penculik itu dengan kesal.
Hermanto tau penculik itu belum pergi dia melihat penculik itu masih memantau mereka dari kejauhan.
Hermanto langsung pergi mengantar tasya pulang kerumahnya.
" Kamu dari mana tasya? " Tanyak rico sambil jalan kaki.
" Baru main dari rumah temen " ujar tasya sambil berjalan kaki.
" kalau mau keluar jangan sendiri karna lagi musim penculikan " Ujar rico memperingati tasya.
" Iyah aku tau tapi aku bosen juga di rumah sendirian "ujar tasya sambil menunduk malu.
" Iyah aku cuma ngingetin aja karna aku pun baru di culik juga sama orang, untung aja aku bisa melarikan diri " Ujar rico.
Tasya yang mendengar ucapan rico merasa terkejut ia tidak percaya sama ucapan rico yang baru di culik orang.
" Iya nya nanti kamu bohong? " ujar tasya yang tidak percaya.
" Aku serius gak bohong aku " Ujar rico sambil berpaling muka.
" kamu ini palingan cuma nakutin aku kan biar gak keluyuran " ujar tasya yang masih tidak percaya.
" Kamu gak percaya coba aja tanya sama ayah aku " ujar rico dengan kesal.
Tasya yang masih tidak percaya sama ucapan rico langsung menanyakan sama Hermanto.
" Iya om dia baru di culik orang? " Tanya tasya ke hermanto yang tidak percaya.
" Iyah anak om baru di culik orang, semalam anak om pulang kerumah untung aja anak om pulang dengan selamat " ujar hermanto memberi tau tasya.
" Ha iyah om, pulang sendiri dia om " Tanya tasya yang terkejut.
" Enggak, dia di antar sama warga yang rumah nya tak pala jauh dari tempat penculikan itu " ujar hermanto
" Itu om kalau kita di culik kita di apain om sama penculik nya? " Tanya tasya yang penasaran.
" Setau om nanti organ tubuh kita di ambil terus di jual "ujar hermanto.
" Iyah om jadi takut aku keluar rumah sendirian " Ujar tasya sambil merinding.
" Tuh kan gak percaya lagi kamu sama ucapan aku tadi " ujar rico yang kesal.
" Iyah aku percaya kok " Ujar tasya sambil malu-malu.
" Kita jalan nya agak cepat yah karna penculik nya masih ngikutin kita nih " ujar hermanto sambil berjalan dengan cepat.
" Iyah om " Ujar tasya sambil berjalan dengan cepat.
" Oh yah kemana lagi arah rumah kamu masih jauh apa engga " tanyak hermanto.
" Engga om nanti masuk gang melati gak pala jauh dari gang itu " Ujar tasya memberi tau hermanto.
" Oh yaudah " ujar hermanto.
Hermanto yang tau penculik masih mengikuti mereka langsung memutar badan, hermanto mau mengejar penculik itu.
Hermanto berlari ke arah penculik yang mengikuti mereka.
Penculik yang tau hermanto hendak mengejarnya langsung penculik itu berlari untuk menjauh dari hermanto.
Teman penculik yang melihat temannya ketahuan langsung mendekati teman nya menggunakan mobil jeep mereka langsung pergi di saat hermanto hampir menangkap baju penculik itu.
" Hampir aja aku dapat dia " ujar hermanto yang kesal.
Penculik itu langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
" Hampir aja aku dapat, kalau aku gak bisa lolos bisa mati aku " Ujar penculik nya ke temannya.
" Iyah kalau kita dapat anak itu bisa kaya raya kita "ujar teman penculik dengan kesal.
Hermanto langsung kembali ke rico dan tasya mereka melanjutkan perjalanan untuk mengantar tasya pulang.
" Itu om rumah aku " Ujar tasya sambil menunjukkan ke sebuah rumah.
" Yaudah om pulang dulu yah, hati hati kamu kalau mau keluar " ujar hermanto.
" Iyah om, makasih yah om udah mau ngantari aku pulang " Ujar tasya.
" Iyah sama sama "ujar hermanto sambil meninggalkan tasya.
Hermanto dan rico langsung pergi ke tempat penampungan barang bekas mereka jalan dengan cepat takut tempat penampungan barang bekas nya tutup.
" Masih buka nih yah tempat penampung nya? " Tanya rico ke hermanto.
" Masih makanya cepat jalan nya "ujar hermanto sambil berjalan dengan cepat.
Hermanto dan rico sampai di tempat penampungan barang bekas mereka langsung menjual barang bekas yang telah mereka kumpulkan.
" Kita kemana lagi yah " Tanya rico ke hermanto.
" Ke pasar bentar nak ayah mau belanja makanan dulu "ujar hermanto.
" Oke ayah " Ujar rico.
Rico dan hermanto langsung menuju ke pajak sesampai nya di pajak rico melihat ke arah toko mainan ia ingin sekali membeli tembak tembakan yang ada di toko mainan.
Hermanto yang melihat rico sedang melihat tembak tembakan ia langsung mengajak rico untuk masuk ke dalam toko mainan.
" Kamu pengen yang mana nak? "tanya hermanto ke rico yang sedang melihat tembak-tembakan.
" Gak ada kok yah, aku cuma liat liat aja " Ujar rico sambil meninggalkan toko mainan
Hermanto yang melihat anak nya berbohong langsung membeli tembak tembakan yang di liat rico.
" Ini beneran yah "ujar rico.
" Iya ayah mau anak ayah bahagia " Ujar hermanto sambil memberikan tembak-tembakan.
Rico merasa bahagia karna ia baru saja di belikan tembak tembakan sama ayah nya.
" Yaudah kita cari makanan dulu buat makan malam sama sarapan buat besok "ujar hermanto.
Hermanto dan rico langsung mencari ikan dan sayur untuk di masak.
" Uang ayah masih ada? " Tanya rico.
" Masih kok nak masih ada simpanan ayah dikit "ujar hermanto yang berbohong.
" Benerkan yah ayah gak bohong kan, aku pun gk di beli kan tembak tembakan gak papa kok yah uang nya kan masih bisa di belikan untuk yang lain " Ujar rico yang tidak percaya ke hermanto.
" Udah gak papa kok nak selagi ada uang ayah makanya ayah belikan kalau gak ada yah ayah gk bisa lah belikan " ujar hermanto yang berbohong.
Hermanto keliling di pajak untuk mencari ikan dan sayur yang murah sisa uang hermanto tidak banyak ia berbohong sama rico agar rico bahagia.
" Ayah dua hari lagi bayar uang sekolah yah " Ujar rico.
Hermanto yang mendengar ucapan anak nya merasa terkejut ia lupa kalau ini akhir bulan ia belum mengumpul kan uang sekolah buat rico.
" Iyah nak nanti yah ayah bayar "ujar hermanto sambil mengelus kepala rico.
" Iyah ayah " Ujar rico.
Hermanto dan rico langsung pulang ke rumah setelah mendapat kan ikan dan sayur.
Rico merasa kasian sama kondisi ayah nya, ia ingin cepat tumbuh besar agar bisa merubah ekonomi keluarga nya.
Hermanto dan rico sampai di rumah, rico langsung menuju ke kamar mandi , sedang kan hermanto langsung masak buat makan malam.
" Nak cepat mandi nya ayah mau mandi juga "ujar hermanto sambil mengetuk pintu kamar mandi.
" Iyah ayah " Ujar rico.
Rico keluar dari kamar mandi, rico langsung menuju meja makan ia sangat lapar karna habis membantu ayah nya mencari barang bekas, sedang kan hermanto langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah hermanto mandi ia langsung menuju ke meja makan, hermanto dan rico makan bersama.
" Nak uang sekolah kamu berapa bulan belum bayar? "tanyak hermanto.
" Cuma bulan ini aja kok yah " Ujar rico.
Hermanto yang mendengar nya merasa sedikit tenang karna cuma satu bulan saja yang belum di bayar.
" Nanti yah nak kalau ada uang ayah bayar "ujar hermanto.
" Iyah ayah gak papa kok " Ujar rico yang mengerti keadaan ekonomi ayahnya.
Setelah rico makan ia langsung menuju ke kamar ia hendak tidur, ia merasa lelah habis bantuin ayah nya mencari barang bekas.