Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.Aku antar pulang Ya Bu.
Mungkin kali ini Cantika terkesan sedikit berlebihan, menanggapi percakapan dengan Adrian Samudra didepan Saka, juga Bu Laura.
Sampai sampai rekannya itu berkali kali mengeryit karena merasa sikap Cantika tidak seperti biasanya.
Tapi dia terlalu kesal pada anak pria itu yang sudah bersikap tarik ulur padanya.
Jadi...masa bodoh! Pikir Cantika sambil menahan kesal, ketika dia akhirnya berjalan menjauh dari dua pria itu bersama Bu Laura.
" Bu Cantika, apa kita pulang sekarang?" Bu Laura bertanya, sambil mengikuti langkah Cantika yang tanpa sadar berjalan menuju tempat parkir.
" Oh, iya Bu Laura. Sekarang kita sudah menyapa semua orang yang ada disini, jadi saya mau pulang. Tapi kalau Bu Laura masih ingin tinggal tidak masalah."
Bu Laura segera menggeleng, mendengar perkataan Cantika.
" Nggak Bu saya pulang saja bareng ibu. Soalnya saya nanti malam ada acara keluarga . Jadi tolong antarkan saya sampai Kampus buat mengambil mobil."
Cantika mengangguk mendengar permintaan Bu Laura, meski itu berarti dia harus pergi kearah berlawanan dengan rumahnya. Tapi menyuruh Bu Laura untuk pergi naik taksi, dia juga tidak tega. Jadi dia mengalah mengantarkan saja.
" Ya udah ayo, saya antarkan." Lalu mereka berdua berjalan menuju dimana mobil Cantika terparkir.
Ketika mereka datang, tempat parkir yang mereka tempati masih cukup sepi tapi sekarang ketika akan pulang.Lapangan samping rumah Adrian Samudra itu penuh sesak dengan segala jenis mobil milik tamu pria itu.
" Ya ampun Bu Cantika,penuh sekali tempat parkirnya. Kita bisa keluar nggak?" Bu Laura berseru terkejut.
" Semoga aja bisa Bu dan aman. Soalnya...lihat," Cantika menunjuk deretan mobil mahal yang terparkir disana. " Jalan keluarnya sempit sekali." Tambahnya yang diiyakan oleh Bu Laura.
" Coba ada yang membantu kita mengeluarkan mobil ya Bu, pasti enak."Timpal Cantika lagi,menatap tak berdaya pada mobilnya yang terletak ditengah tengah mobil tamu lain.
" Iya, coba kita cari penjaga parkirnya Bu Cantika. Siapa tau dia bisa ...."
" Butuh bantuan Bu?" Sontak Cantika dan Laura menoleh mendengar suara Saka dari belakang mereka.
Disana Saka sedang berjalan mendekat kearah mereka berdua.
"Saka! E...iya ini kami mau pulang, tapi mobil kami sulit dikeluarkan. Bisa kamu tolong panggilkan petugas yang menangani bagian ini," Bu Laura menjawab, dengan menunjuk kearah dimana mobil Cantika terparkir.
" Kalian berdua mau pulang sekarang? Pestanya masih lama. Mungkin sampai malam Bu. Nggak nanti aja." Saka memberi saran sambil menatap kearah Cantika secara terang terangan, tanpa perduli kalau disana saat itu ada juga Bu Laura yang merupakan dosennya juga.
Tapi melihat nya Bu Laura berpikir, itu pasti karena tadi Cantika sedikit over saat berbicara dengan Adrian Samudra ayah pria itu. Tanpa tau kalau diantara dua orang itu ada hubungan diam diam.
" Aku harus segera pulang,karena kepentingan ku sudah selesai. Bagaimana dengan bu Laura?" Cantika menimpali tanpa mau menatap kearah Saka.
" E .. sebenarnya aku ingin sih pergi nanti Saka, karena sepertinya acara di rumahmu ini seru. Tapi, malam nanti aku punya acara keluarga yang tidak bisa aku tinggalkan. Jadi, aku juga harus pulang . Sampaikan saja salam kami pada kedua orang tuamu ya." Balas Bu Laura dengan nada suara setengah kecewa.
" Tidak masalah,jadi kalian berdua akan pulang sekarang?" Bu Laura mengangguk sambil melirik kearah Cantika yang sejak tadi memasang wajah kaku, seolah sudah sangat ingin pergi dari tempat itu.
" Iya,jadi tolong...."
" Biar saya saja,tolong berikan kuncinya."
Saka mengulurkan tangannya langsung kearah Cantika,meminta perempuan itu memberikan kunci mobilnya.
Padahal tadi Bu Laura tidak memberitahu pada dia mobil siapa yang ada ditempat parkir. Tapi dia tau karena Bu Laura tadi sempat menunjuk kearah mobil yang jelas milik Cantika.
Untung saja Bu Laura tidak memperhatikan hal itu secara detail,jadi keanehan itu hanya dirasakan oleh Cantika dan untuk menghindari celoteh tidak penting rekannya yang terbilang cerewet itu,dia segera mengangsurkan kunci mobilnya kearah Saka.
"Kalian berdua bisa menunggu ditempat agak kesana. Supaya mudah buat naik mobil." Ucapnya sambil berjalan menjauh, menuju mobil Cantika terparkir.
" Ayo Bu Cantika!" Bu Laura mengajak Cantika untuk mengikuti saran Saka dan Cantika kli ini tidak bersikeras ,sebab tempat mereka berdiri saat itu bukan jalan lewat mobil. Jadi tidak mungkin Saka mengarahkan mobil kesana.
Setelah menemukan tempat yang cukup lapang buat mobil berhenti Cantik dan Bu Laura berhenti, lalu berdiri ditempat itu sambil menunggu Saka yang terlihat masih berusaha mengeluarkan mobil mereka.
" Tadi sepertinya dia datang terlambat,iyakan Bu Cantika. Kemana kira kira dia ya?" Ucap Bu Laura yang membuat Cantika mengeryit mendengarnya.
" Siapa yang ibu maksud?" Cantika bertanya tidak mengerti, siapa yang sedang dibicarakan rekannya itu.
" Siapa lagi tentu saja si Saka.Dilihat dari penampilannya sepertinya dia tadi malam tidak tidur dirumah ini. Tadi juga tidak pergi keKampus meski ada jadwal kuliah,jadi kira kira kemana dia ya tadi malam.Apa..."
" Sudah Bu Laura,jangan membahas mengenai itu. Nanti ada yang dengar,dikira kita sedang menjelekkan keluarga ini."Potong Cantika,menghentikan celoteh Bu Laura yang membuat dia kesal karena menjelekkan Saka.
Bu Laura patuh karena dia sudah melihat mobil mereka mendekati tempat mereka berdiri.
" Maaf Bu lama,karena ternyata cukup sulit mengeluarkannya." Ucap Saka begitu tiba disamping mereka berdua.
"Nggak papa Saka,makasih banyak karena sudah membantu mengeluarkan mobil kami dari sana." Balas Bu Laura lalu membuka pintu samping kemudi berniat masuk kedalam tapi dicegah oleh Saka.
" Bu Laura,ibu bisa duduk dibelakang aja nggak. Biar Bu Cantika yang duduk disamping saya."
" Lho kok?!"
" Saya akan mengantar kalian berdua sampai tempat tujuan, maukan Bu?"
Bukan hanya Bu Laura yang terkejut mendengar ucapan pria itu Cantika juga,karena dia berpikir Saka hanya membantu mereka mengeluarkan mobil mereka dari tempat terparkir bukannya akan menyupiri mereka sampai tempat tujuan .
"Tapi Saka aku dan Bu Laura bisa pulang sendiri,jadi kamu nggak perlu repot repot melakukan nya." Balas Cantika,berusaha menolak tawaran pria itu, karena nanti didalam mobilnya selain mereka berdua juga ada Bu Laura. Cantika khawatir rekannya yang cukup peka itu bisa curiga pada mereka berdua.
Tapi menolak keinginan Saka tentu saja tidak mudah, pria itu lebih tau bagaimana cara membujuk supaya dia tidak bisa menolak, dibanding mengiyakan keinginannya.
" Tolong saya ikut ya Bu. Saya harus pergi ke Hotel P, tapi mobil saya sedang dibengkel karena tadi malam tersenggol trotoar akibat saya ngantuk."
Dia bicara begitu dengan memasang wajah memelas kearah Cantika juga Bu Laura, sambil menangkupkan kedua tangan seperti sedang memohon supaya tidak ditolak.