NovelToon NovelToon
Dimana Kasih?

Dimana Kasih?

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Kaya Raya / Keluarga / Karir / Cinta Murni
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.

Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.

Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awan Hitam Masih Menggantung

David sekarang.

David pindah ke kota kecil untuk memulai hidupnya kembali. Memulai hidup baru tanpa melupakan indah kenangan yang sebelumnya pernah terjadi.

Ia berhasil melalui hari demi hari di tempat barunya dengan baik. David kini tinggal di sebuah kontrakan. Sebuah kamar yang cukup untuk dirinya sendiri.

David mulai menjalin pertemanan di lingkungan barunya. Ia juga tidak menutup hati untuk sekedar berkenalan terlebih dahulu dengan wanita lain.

Meski begitu Kasih tetaplah hidup di hati David. Setiap beberapa bulan sekali ia kembali ke kota tempatnya berasal untuk berziarah ke makam Kasih.

Bekerja di kantor cabang juga bebannya terasa lebih ringan. Tidak sesibuk ketika masih di kota besar. Semua tampak berjalan dengan begitu mulus. Sebelum sesuatu yang tidak pernah disangka-sangka kembali menimpanya.

Sudah beberapa bulan dilewati David di kantor barunya. Tidak terasa masa kontrak kerjanya sudah habis. David yang memiliki kinerja bagus dikagetkan dengan pemberitahuan bahwa kontrak kerjanya tidak lagi diperpanjang. Seharusnya ia akan memasuki tahun ketiga mengabdi di perusahaan itu.

David pun meminta penjelasan kepada atasannya. Ia juga mendatangi kantor pusat.

Tapi pada akhirnya usaha David sia-sia. Ia tidak bisa lagi melanjutkan karirnya di perusahaan yang menjadi impiannya itu.

*

Setelah resmi tidak lagi bekerja di kantor sebelumnya. David pun melamar kerja di perusahaan-perusahaan lainnya. Ia harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tapi yang terjadi sungguh diluar dugaan. Tidak ada satu pun perusahaan yang mau menerima lamaran kerja dari David. Bahkan untuk tahap interview dan seleksi pun tidak ada yang memanggilnya.

Saat ini langit seakan runtuh menindih tubuhnya. Tanah bumi seolah telah longsor menelannya hidup-hidup.

Belum juga pulih dari musibah kehilangan istrinya. Kini David harus menghadapi kenyataan tertutupnya pintu-pintu lapangan kerja yang sesuai dengan bidang yang dikuasainya.

Jangan sampai terus-terusan tidak melakukan apa-apa hingga kelamaan menganggur. Hal itu bisa berbahaya. David tidak mau hanya hidup luntang-lantung. Itu tidak baik untuk siapa pun. Yang ada justru memperburuk kesehatan jiwanya.

Akhirnya David diterima bekerja di sebuah swalayan di kota itu sebagai seorang pramuniaga. Itu pun ia harus menjalani masa training terlebih dahulu selama enam bulan. Ijazah kuliahnya beserta nilai dan prestasinya seakan tidak berguna.

Di kota kecil itu David juga harus pindah sewa kontrakan. Kini ia tinggal di sebuah kamar kecil untuk menghemat biaya pengeluaran.

*

“Baru di sini?”, tanya seorang tua menghampiri David yang sedang duduk termangu di depan kamar kontrakannya.

Orang tua itu baru pulang kerja. Rupanya ia tinggal di kamar sebelah kontrakan David.

“Iya pak”,

“Nama saya David”, David memperkenalkan diri.

“Namaku Rahman”,

“David, kamu kerja dimana?”,

“Saya bekerja di swalayan”, jawab David.

“Kenapa tampang terpelajar sepertimu bekerja di sana?”, tanya Rahman.

“Jaman sekarang susah cari kerja seperti apa yang kita mau”, jawab David.

“Jangan salah”,

“Lihat lah aku”, jawaban Rahman membuat David tersenyum.

Si tua Rahman adalah seorang pengamen. Setiap hari ia mencari uang dengan cara berjalan keliling di wilayah yang sama mempertunjukkan keahliannya bernyanyi sambil bermain gitar.

Terkadang ia juga melakukan pertunjukkan dari satu bus ke bus yang lain. Bisa juga berdendang sambil berjoget disaksikan berpasang-pasang mata yang terpukau melihat aksinya di lampu merah.

“Mau kemana nona manis?”,

“Singgah lah kemari untuk bersenang-senang”,

Rahman baru saja bersenandung. Orang tua itu menggoda gadis-gadis yang baru saja lewat di depan jalan kontrakan. David pun merasa terhibur dengan kelakuan si tua Rahman.

“David, dari pada kamu bengong di sini”,

“Pergilah sana ke luar seperti gadis-gadis itu”, ujar Rahman.

David hanya tersenyum menanggapi usulan pak tua yang mulai sekarang akan menjadi tetangga barunya itu.

“Apa jangan-jangan kamu sudah punya pacar?”,

“Atau kamu sedang galau makanya duduk di depan kontrakan malam-malam begini?”, tanya Rahman.

“Saya sudah punya istri pak”, kata David.

“Tapi istri saya sudah meninggal sepuluh bulan yang lalu karena kecelakaan”, ungkap David.

Di luar perkiraan siapa pun Rahman malah sempat tertawa mendengar apa yang baru saja diceritakan oleh David.

“Oh rupanya kamu sekarang sedang berada di fase meratapi kehilangan”,

“Itu tidak apa-apa David. Karena sekarang kamu sudah bisa menerima kenyataan bahwa istri kamu sudah pergi”, ucap Rahman yang terdengar begitu bijak.

“David, apa kamu bisa bermain gitar?”, tanya Rahman sambil memberikan gitarnya kepada David.

David mengambil gitar dari tangan Rahman. Gitar tua yang terdapat stiker bertuliskan “NADA INDAH” di badan gitarnya. David mulai memainkan jari-jarinya. Petikan nada-nada minor yang sendu.

“Kamu bisa bermain dengan cukup baik”,

“Bernyanyilah”,

“Utarakan semua kesedihanmu”, pinta Rahman.

1
Morna Simanungkalit
Thor ceritanya amat sedih ,kok keduanya mati mengenaskan maunya anak yang dikandung Kasih harus lahir dulu tapi itulah cerita makasilah thor tetap semangat .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!