[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 008
Pak Gio terlihat terkejut. "Ibu sambung?" Gumamnya yang masih bisa di dengar Bella.
Bella tersenyum tipis. "Benar. Saya ibu sambung dari Leon."
Pak Gio segera membungkukkan badannya. "maafkan saya, Nyonya. Saya tidak mengetahuinya."
Bella tertawa kecil. "Tidak masalah pak Gio, Anda belum mengetahuinya kan? Sekarang anda sudah mengetahui nya. Oh ya? Apa anak-anak masih lama keluar nya?"
Pak Gio memperhatikan arlojinya. "Tidak. Ini sudah waktunya pulang. Lihat, mereka sudah keluar."
Bella memperhatikan anak-anak yang keluar dari dalam kelas dan berhamburan keluar dari gerbang sekolah. Tapi Bella tidak melihat Leon sama sekali.
"Anak-anak jangan berlarian. Hati-hati di jalan oke?"
"Siap pak!!"
Pak Gio tersenyum lembut ke arah anak-anak didiknya. Kemudian menoleh ke arah Bella yang terlihat bingung.
"Apakah kelas Leon belum selesai?" Tanya Bella.
"Mereka tadi teman sekelasnya. Seharusnya sudah."
Pak Gio dan Bella pergi menuju kelas Leon. Tapi langkah keduanya terhenti ketika mendengar suara tangis.
"Hahaha! Leon anak har4m! Anak har4m!"
"Benar! Dia tidak memiliki ibu. Aku dengar ibunya pergi meninggalkan dia karena dia."
"Hahaha dasar tidak punya ibu."
Bella mengerutkan keningnya mendengar suara-suara itu. Kemudian Bella dan dan Pak Gio saling memandang dan langsung masuk ke dalam kelas.
"Tidak! Eyon punya ibu! Eyon punya mommy!"
Seorang bocah bertubuh gemuk mendorong Leon hingga jatuh.
"Kami semua tau kamu adalah anak set4n! Tidak punya ibu!" Makinya.
Leon meneteskan air mata nya. "kenapa kalian jahat?"
"Dasar lem4h!"
"Kalian!" Pak Gio menatap tajam sekelompok anak itu.
"P-pak guru." Gugup anak-anak itu.
Bella masuk ke dalam kelas itu dan langsung berlari ke arah Leon yang duduk di lantai dengan derai air mata.
"Kalian anak-anak nakal! Berani sekali mengganggu anakku!"
Bella menatap tajam para anak-anak itu. Membuat mereka menunduk takut.
Leon yang berada dalam pelukan Bella terkejut dengan kehadiran wanita itu.
"Sayang apa kau baik-baik saja? Tenang, ada mommy di sini." Bella memeluk erat Leon, lalu mencium kening bocah itu.
"Mommy? Kenapa mommy ada di sini?"
"Apa yang kau tanyakan? Tentu untuk melindungi Leon dari bocah-bocah nakal itu. Kenapa kamu tidak membalas sayang??"
Leon kembali menangis. Tapi kalo ini sudut bibirnya melengkung. Ia benar-benar merasa di dilindungi oleh Bella.
"Mommy, aku baik-baik saja."
Bella tersenyum tipis melihat senyum bocah itu. "Anak manis yang malang." Gumam Bella menyeka air mata Leon.
Kemudian wanita itu bangun berdiri dan menatap tajam para anak-anak yang sudah menganggu Leon.
"Jadi kalian yang sudah menganggu anak mommy?"
"Maafkan kami Tante!" Teriak para bocah itu sembari kabur melarikan diri.
"Anak-anak itu." Pak Gio memijat pelipisnya. "Nyonya, kejadian ini saya benar-benar memohon maaf."
"Apa-apaan ini? Saya benar-benar tidak terima. Mengapa tidak ada seorang guru pun yang melerai? Saya yakin pasti ada beberapa guru yang melihat kejadian ini."
Pak Gio menundukkan kepalanya. Merasa sangat bersalah.
"Leon, ambil tasmu, kita pulang."
"Nyonya Bella–"
Tanpa menoleh Bella berkata dengan tegas. "Dengar pak Gio, saya bisa saja dengan mudah menghancurkan sekolah ini."
...
"Leon, mengapa kamu tidak pernah memberi tahu pada mommy, jika selama ini kamu di ganggu teman-teman mu."
"Tidak apa mommy."
Bella merasa nyeri melihat senyum polos bocah itu.
"Mulai sekarang, kamu harus menceritakan apapun pada mommy. Okay?"
Bocah itu mengangguk cepat. "Yes, mom."
Bella tersenyum manis, kemudian mencubit pelan hidung Leon.
"Bocah malang, di rumah ia di siksa oleh antagonis. Di sekolah, ia menjadi korban bully!ng."
Bella dan Leon kemudian keluar dari gerbang sekolah. Tapi langkah mereka terhenti melihat sebuah mobil berhenti di depan mereka.
"Orion?" Gumam Bella melihat Orion keluar dari mobil tersebut.
"Ayah!!" Leon tampak berbinar. Bahkan bocah itu langsung melompat ke dalam pelukan sang ayah.
"Bagaimana sekolah nya hari ini Leon? Apa menyenangkan?" Tanya Orion.
Leon segera mengangguk antusias. "Tentu, sangat menyenangkan!"
"Bagus. Kamu tidak nakal kan?" Tanya Orion lagi.
Leon menggeleng. "Tentu tidak."
Bella yang mendengar setiap kata dari Leon tersenyum tipis.
"Sepertinya Leon juga tidak menceritakan apapun pada Orion. Bocah itu, benar-benar sangat manis."
"Istri, apa yang istri lakukan di sini?" Tanya Orion menatap Bella.
"Tentu untuk bertemu guru Leon." Sahut Bella.
Orion tampak memalingkan wajahnya. "Apa itu ... Pak Gio? Guru olahraga Leon?"
Bella mengangguk dengan mata terpejam, kembali membayangkan wajah pak Gio. "Benar, tidak menyangka guru Leon sangat tampan."
Orion tampak jealous. "Ya, pak gio memang tampak muda dan single. Tapi...."
Bella melarikan jari telunjuk nya di bibir Orion. Kemudian mendekati pria itu dan membisikkan sesuatu.
"Ya, dia memang muda juga tampan. Tapi, tentu masih tampan dan manis Orion ku ini."
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y