Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Sepulang sekolah, queena langsung menuju rumah Vincent, ia menaiki taksi seperti biasa untuk sampai Disana.
Sesampai nya Disana, queena ikut membersihkan diri dan mengganti pakaian nya yang sudah ia bawa tadi pagi.
Setelah memastikan dirinya bersih, queena langsung memasak untuk makan siang Vincent. Queena harus mengantarkan ke kantor karna Vincent tidak ada dirumah.
Tak berapa lama, masakan pun sudah matang, Queena menata masakan nya di kotak makan milik Vincent berwarna putih polos.
Starla si wanita licik itu melihat queena sedang menyiapkan makanan itu langsung menghampiri dan berpura pura baik pada queena.
"Apa kau butuh bantuan ku?" tanya starla
"Maaf, aku tidak membutuhkan nya. Terimakasih" ucap queena tanpa menoleh ia masih sibuk menata makanan untuk Vincent.
"Cihhhhh, sombong sekali" kata starla
"Kau pasti ingin mengerjai ku kan? Aku tak akan membiarkan mu melakukan itu. Pergi lah" kata queena menatap starla dengan tajam.
"Aku akan membalasmu" gumam starla seraya pergi meninggalkan queena yang sedang sibuk membentuk makanan itu dengan bentuk bentuk lucu untuk Vincent.
Setelah dirasa cukup, queena langsung pergi membawa ransel serta kotak makan milik Vincent menuju perusahaan nya.
Sesampai nya diperusahaan Vincent, queena langsung menelfon Vincent karna dirinya tak diizinkan masuk oleh scurity Disana.
Vincent segera memerintahkan Willy untuk menjemput queena di bawah, Willy pun segera membawa queena menuju ke ruangan Vincent.
"Om......" sapa queena berlari kecil menghampiri Vincent yang sedang fokus di kursi nya.
"Tunggu disofa, aku akan menyusul" kata Vincent tanpa menoleh, queena pun segera duduk di sofa yang ada di depan kursi Vincent.
Queena duduk dengan anggun, tak seperti biasanya yang selalu pecicilan dimana pun ia berada. Namun queena kali ini tahu situasi, ia tak ingin mengganggu Vincent yang sedang fokus.
Tak lama kemudia, Vincent menghampiri queena, dengan sigap queena langsung membuka kan kotak makan Vincent dan menaruh alat makan di hadapan Vincent.
"Lucu gak om?" tanya queena tersenyum lebar.
"Lucu seperti dirimu" kata Vincent jujur.
Queena langsung terdiam, ia salah tingkah mendengar jawaban Vincent, apa ini yang dinamakan baper, batin queena.
"Om tunggu, jangan dulu di makan. Tersenyum sedikit, aku mau mengambil foto mu bersama makanan yang aku buat" kata queena mengeluarkan ponsel yang diberikan oleh Vincent saat itu.
*CEKREKKKKK
Queena mengambil beberapa foto, Vincent juga menurut, ia sedikit tersenyum ke arah kamera membuat queena senang.
"Udah om, makasih. om ganteng deh kalo di liat liat" ucap queena polos tanpa menatap Vincent, ia masih mengecek beberapa potret yang ia ambil.
Vincent tersenyum lebar mendengar perkataan queena, untung nya queena tak melihat itu. Jadi dengan segera Vincent merubah raut wajah nya kembali datar.
Ia mulai memakan makanan itu, rasanya sungguh lezat. Vincent semakin kecanduan masakan queena, ini benar benar pas dengan selera Vincent.
"Yaudah om lanjut makan aja ya, aku mau ke rumah om. Nanti makan malam mau di antar kesini atau makan dirumah?" tanya queena.
"Tunggu disini sampai aku pulang kerja" kata Vincent tanpa menoleh, ia masih fokus makan.
"Oke deh om. Nanti selesai om makan, Aku boleh rebahan ya di sofa ini" tanya queena yang merasa kelelahan.
"Hmmm"
Queena melihat flora yang berjalan menuju ke ruangan Vincent dari balik kaca transparan itu, dengan segera queena bersembunyi di bawah meja agar kakak nya tidak melihat nya.
*TOK TOK TOK
"Ini berkas yang harus anda tanda tangani pak?" kata flora, Vincent pun mengerti kenapa queena tiba tiba berlari dan bersembunyi di sana.
"hmmmm, taruh diatas meja" kata Vincent.
Flora pun sedikit melirik ke arah kotak makan Vincent, dan melihat bola bola nasi yang di bentuk mirip beruang.
"Aku jadi ingat pada queena, dulu dia suka sekali bola bola nasi seperti itu. Aku sangat sibuk hingga lupa tak pernah membawakan nya kotak makan yang lucu seperti itu" batin flora yang masih memandangi ke arah kotak makan Vincent.
"Apa ada yang ingin kau sampaikan? Jika tidak, kau boleh keluar dari ruangan ku" kata Vincent.
"Oh baik pak, maaf telah mengganggu waktu luang mu." kata flora berpamitan dan segera keluar dari ruangan Vincent.
Queena segera keluar dan menghampiri Vincent.
"Makasih ya om, aku lupa kalau kakak juga bekerja disini. Untung tadi pas aku masuk gak ketemu, besok besok aku bakalan nyamar deh kalo mau nganterin makan buat om" kata queena seraya duduk di hadapan Vincent.
"Terserah kamu, yang penting makanan ku sampai disini, dan kamu sendiri yang harus mengantarkan makanan nya" kata Vincent.
"Siap boss" kata queena tersenyum.
Tak lama kemudian, Vincent telah selesai makan. Queena pun dengan sigap membereskan tempat dan alat makan Vincent.
Vincent kembali ke kursinya, sedangkan queena tiduran di atas sofa. Pinggang nya terasa panas karna kelelahan.
Queena yang kelelahan itu pun tertidur Disana, Vincent tak menyadari hal itu. Ia masih fokus pada berkas berkas yang harus ia cek kembali.
Vincent menoleh sekilas pada queena, Vincent pun menyadari queena tertidur Disana. Ia berpikir bagaimana jika flora kembali masuk ke ruangan nya dan menemukan adiknya berada Disana.
Vincent pun memikir kan cara, bagaimana agar queena tetap tertidur dengan aman tanpa di ketahui kakak nya.
Vincent langsung menelfon Willy dan memerintahkan nya untuk menghandle karyawan yang akan menemui nya ke ruangan.
Vincent memerintahkan Willy untuk melarang semua karyawan masuk ke dalam ruangan nya. Dengan sigap, Willy segera mengumumkan itu pada seluruh karyawan.
"Sepertinya ada yang di sembunyikan oleh pak vincent" kata salah satu karyawan berbisik di dekat flora.
"Tadi aku melihat pak Willy membawa seorang wanita ke ruangan pak Vincent" timpal salah satu teman nya itu.
"Bagaimana penampilan nya?" tanya wanita itu.
"biasa saja, terlihat dari wajah nya sepertinya masih di bawah umur"
Flora hanya diam mendengar teman teman nya menggosip, karna memang flora tak suka menggosip di tempat kerja, flora hanya fokus bekerja saat di perusahaan.
Maka dari itu banyak karyawan yang menyebut nya gila kerja, bahkan ada yang menyebut nya cari perhatian untuk mendapat kan hati Vincent, namun flora tak pernah meladeni mereka. flora berpikir mereka hanya iri padanya, maka dari itu mereka terus mengolok olok nya.
Flora tak terlalu dekat dengan mereka, karna kebanyakan dari mereka bermuka dua, baik di hadapan flora namun di belakang mereka asik membicarakan flora
Flora hanya dekat dengan 1 orang, yaitu Lily sahabat semasa SMP nya. Ia sekarang sedang berada di luar negri. walau mereka sudah cukup lama bersahabat, namun Lily merahasiakan keluarga nya, bahkan Lily tak pernah membicarakan keluarganya di hadapan flora.