Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.
mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.
see you ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UKS
Meninggalkan keseharian mereka berlibur sekarang saat nya memasuki hari hari sekolah ,
tinggal menghitung bulan ke empat nya lulus , hari ini hari Senin yang mana amat sangat menyebalkan untuk Allena,
"mi aku gak sekolah ya , plissss"rengeknya memeluk mami dari belakang.
"kenapa?" tanya mami yang masih menyuapi roti nya ,
Allena sudah mengenakan seragamnya , sebenarnya sudah dari semalam ia niat untuk tidak masuk hari ini ,
"red day mi, males banget harus upacara sambil nahan sakit,," keluhnya manja , bergelayut manja di tangan maminya ,
"allenaaaa yuhuuu," seru Neo berjalan berlenggak lenggok menghampiri Allena juga mami.
"iss ondel ondel ngapain Lo kesini lagi pagi buta gini," ketus Alena galak , mami mencapit mulut Allena ,
"sayang,"tegurnya , Allean cemberut di buatnya,
"yeee suka suka gue lah , jalan pake kaki gue ko,"jawab Neo tak mau kalah , duduk di kursi ,
dengan santai nya Neo mengoleskan selai kacang ke atas roti nya ,
mata Allena memperhatikan gerakan Neo , berdecak sebal , melihat Neo diam saja Allena sebal setengah mati apalagi Neo yang tersusun berceloteh tidak ada rem nya , bisa bisa Neo ia telan bulat bulat.
"miii plisss ya ya,"? Mengatupkan kedua nya tangannya ,
"ape nih?" Neo melihat itu tak mungkin tak bersuara.
"kamu jagain Allena ya Neo, dia lagi dtang bulan , pasti sakit dan males ikut upacara,"jawab mami , artinya tidak mengijinkan Allena bolos hari ini,
ia mendesah pasrah , biarlah nanti bisa pura pura pingsan ,hehehe.
"oooh , wokeh"jawab Neo ,
"duh , gawat nih , jangan sampe tuh bocah ngamuk Ama gue , jauh jauh dulu deh buat hari ini," Neo bergidik ngeri ,
pasalnya Allena jika sedang datang bulan pasti ngamuk ngamuk tidak jelas , dan Neo tidak mau jadi sasarannya .
"sana berangkat bareng Neo aja , udah siang ini loh,"perintah mami , Allena mengikuti , mencium pipi mami sekilas , dan berjalan lunglai ke depan,
di belakang nya Neo diam mengikuti , takut kalau ia bicara akan di semprot oleh mulut merecon Allena.
"pake mobil aja ," melempar kan kunci mobilnya ,
untung dengan sigap Neo menangkapnya ,
"pyuhhh selamat," batinnya mengelus dadanya ,
"buruan"sentak Allena yang masih berdiri di samping mobil ,
Neo langsung menyalakan mobilnya , dan berjalan pesat ke arah sekolah,
di tengah jalan motor Sean dan zevan mengikuti mobil Allena dari belakang ,
Entah lah tiba tiba Alena ingin menggigit hidung mancung Sean ,
"berhenti!!" seru nya kencang ,
ckkkitt
rem di injak Neo secara mendadak ,untung jalanan mulai sepi,
"kenapa?" tanya Neo kaget.
Zevan dan Sean yang mengikuti dari belakang Otomasi ikut rem mendadak , keduanya berjalan cemas ke pintu mobil ,
"ada apa ?" tanya zevan panik , Neo menunjuk Allena , "noh tiba tiba teriak," adunya mengusap dada nya sabar,
Allena cengengesan, "buka helm nya,"perintahnya ke Sean yang melongok di jendela nya.
"kenapa,? Mau naik motor?" Tanya Sean tetap membuka helm nya.
Allena sumringah menatap wajah tampan Sean , tujuannya hidung mancung Sean tentunya.
"sini an"Allena menarik tenguk Sean,
zevan dan Neo melongo di buatnya , keduanya sudah ketar ketir takut Allena tiba tiba mencium bibir Sean,
"aaaaaakh"jerit Sean kencang ,
"heheheh, udah " tanpa rasa bersalah Allena menutup kaca mobilnya ,
Sean mengusap hidung nya , sakit bekas gigitan runcing Allena meninggalkan bekas,
zevan menggelengkan kepalanya,"lea gak boleh gitu,"peringatnya , dan allena mengangguk tersenyum manis.
"Lo yang bawa mobil zev , ngeri gue," bisik Neo di samping zevan ,
keduanya bergantian , zevan yang sekarang menyetir mobil,
"kenapa?" tanya zevan lembut ,
"red day , males banget buat sekolah tapi mami gak ijinin bolos,"keluhnya. Bibirnya maju ke depan ,
tangan besar zevan mengusap perut ramping Allena , yang mana membuat Allena tersentak kaget lalu tersenyum.
"ngagetin,"ucapnya , malah menikmati usapan lembut di perutnya , ajaibnya itu membuat perutnya tidak sesakit tadi.
"gue gak bisa bohongin hati gue lea , gue sayang sama Lo melebihi rasa sayang gue ke diri gue sendiri," batinnya , tangannya terus mengusap perut Allena ,
memasuki gerbang sekolah , untung nya tidak telat ,
para siswa dan siswi sudah memenuhi lapangan dan berbaris sesuai kelasnya masing masing ,
Allena , zevan , Sean dan Neo, mengalihkan perhatian semuanya , menatap kagum , iri dan biasa saja , ke arah mereka,
"enak banget jadi Allena di kawal cogan terus," celetuk siswi di barisan kelas nya,
"yoi, mana mereka ganteng ganteng banget lagi , beruntung si lana,"jawab temannya ,
Alana memang di sebut Lana jika di sekolahnya , Ale sebutan Neo untuknya dan lea adalah sebutan orang orang terdekat nya , seperti Sean zevan bahkan orang tua mereka juga menyebutkan nya lea.
Tak menghiraukan tatapan yang menyoroti mereka , Neo ikut berbaris di sampingnya Sean dan di belakang ada zevan juga Allena,
upacara di laksanan , peut Allena terasa sakit dan ngilu ,tangannya sedari tadi mengusap dan menekan peut nya,
Sean yang berdiri di samping nya peka , tangannya terulur mengusap perut Allena. keduanya berdiri di barisan paling belakang.
"thanks zev, ini sakit banget," lirih Allena ,
"ke UKS aja mau?" tanya zevan , Allena mengangguk .
zevan memanggil petugas PMR ,
"iya kak" gemetar bibir Andin di panggil cogan paling banyak di gemari siswi di sekolah ini .
"bawa Allena ke UKS , dia Dateng bulan dan perutnya sakit , tolong di jaga , balurin juga minyak angin di perutnya , oh ya kasih minum air hangat." pesan zevan , Andin mengangguk , semakin kagum lah ia akan sosok zevan ,
Allena di papah Andin , Padahal ia masih bisa berjalan sendiri.
"makasih Andin," ucap Allena saat ia sudah berbaring di atas kasur UKS .
"iya sama sama kak, aku ambilin minum sama minyak anginnya dulu,"pamit Andin , Allena mengangguk.
Tak lama Sean masuk ke dalam UKS ,ikut berbaring di samping Allena , mengejutkan dirinya yang baru saja terlelap.
"kenapa Lo?" tanya Allena , menyentuh kening Sean agak hangat.
"kepala gue pusing lea, tolong pijitin bentar," pintanya memelas , mau tak mau Allena memijit kening Sean pelan,
Andin yang hendak memberikan minumnya terdiam di tempatnya , melihat interaksi keduanya membuat ia salting.
keduanya bukan seperti sahabat sudah seperti sepasang kekasih saja. "aaaa mau juga dong jadi ka Allena," batinnya berteriak kencang .
langkah kakinya mendekat ke arah keduanya,
"kak maaf ini minum nya,"Andin menyodorkan segelas air hangat,
Sean membuka matanya , menerima uluran gelas dari Andin.
"makasih , Lo bisa tinggalin kita berdua aja , jangan ada yang masuk gue pengen tidur bentar." perintah Sean, kepalanya semakin pening , ia tak mau di ganggu siapa pun kecuali Allena,
Andin yang masih berdiri mengangguk iya.
Setelah pintu di tutup Sean menatap Allena ,
" minum dulu, perut Lo sakit ya,?" tanya nya , menyodorkan gelas di bibir Allena , keduanya sedang duduk di atas ranjang uks.
"baring , gue bantu olesin,"ucapnya lagi, Allena menuruti kata Sean , ia berbaring.
Sean menyingkap baju depan Allena , tangannya memoleskan minyak angin hangat di atas permukaan kulit perut Allena,
Allena memejamkan matanya , Sean menatap wajah Allena dalam , tangannya masih mengusap perut ramping Alena , sesekali menekan nya kecil.
"udah Sean ,"ucap Allena , menyentuh tangan Sean,
Sean menyudahi dan ikut berbaring,
upacara masih di laksanan , berkali kali zevan dan Neo melihat ke pintu UKS .
"aman, ada Sean ini." ucap Neo , zevan tau.
Tak lama upacara berakhir , zevan berlari ke arah UKS , menekan knop pintu namun gagal sepertinya di kunci dari dalam ..
"lea , Sean buka pintunya," ucap zevan mengetuk pintu dan memanggil keduanya ,
Neo ikut di belakang nya , tangannya dadah dadah ke arah adik kelas yang memperhatikan keduanya,
"duuuh berasa artis deh," ucap nya penuh percaya diri , melempar kan playing kis ke arah siswi siswi.
"aaaa kyuuuut" teriak mereka histeris.
Ceklek
Pintu terbuka , Sean berjalan lunglai.
****
See you guys ikutin terus perjalanan empat sekawan ❤️
Salam dari Allena dan Sean ❤️
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
lanjut thor 👍
jngn bosen up..up...trus
semangat💪