NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Dengan Sang Casanova

Terjebak Perjodohan Dengan Sang Casanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:105.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie

🎉Bebas Promo


Diharapkan bijak dalam memilih bacaan sesuai umur ya🤗🤗🤗


Seks bagi seorang Satria bukanlah hal yang tabu, tapi menikah? Tak pernah sedikitpun terlintas di benaknya akan menjalin komitmen dengan seorang wanita dalam sebuah ikatan pernikahan.

Dia yang selalu memandang rendah derajat perempuan harus dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa dirinya telah dijodohkan dengan cucu dari sabahat kakeknya.

Akankah pernikahan harmonis yang diimpikan semua pasangan akan terwujud di kehidupan pernikahannya kelak?

Ini bukanlah cerita CEO kejam, dingin, dan mencintai dalam diam, karena ini adalah sebuah cerita cinta yang manis dengan Ektra Bumbu Komedi.

Heppy Reading... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My First Love

Sepanjang perjalanan Satria lebih banyak diam, tak memperdulikan penumpang bernama panggilan Kimy, yang terus mencaci dirinya. Ini pertama kali birahi Satria terpancing oleh seorang wanita sebelum mereka menyentuhnya. Karena biasanya para wanita malam yang biasa ia tiduri akan melakukan banyak hal untuk memancing birahinya, tapi ini? Alat tempurnya tiba-tiba menegang saat dia hanya berusaha menggoda Kimy. 

"Kakak denger aku gak sih?" Kimy masih sewot. "Itu tadi gak lucu tau!"

"Makanya jangan macem-macem sama gue!" jawab Satria dengan asal. 

Dia masih syok dengan apa yang terjadi beberapa saat lalu, diliriknya Kimy sekali lagi, masih sama, bukan tipenya. Mungkin karena gagal memuaskan dirinya semalam, Satria jadi begini, tak mungkin dia tergoda oleh perempuan yang bukan tipe idealnya itu. Pikirnya. 

Mobil Satria memasuki pekarangan rumah baru mereka, saat cahaya senja sudah menyelimuti tiap sudut kota. Kimy langsung berlari masuk setelah menyapa Mang Asep, nama si Penjaga Rumah. 

Semua barang-barang yang dia beli atau lebih tepatnya yang Satria belikan untuknya sudah berada di dalam ruang pribadinya, dan pastinya Satria yang menyuruh Mang Asep untuk membawa semuanya ke ruangan senin miliknya. 

Kimy mulai sibuk mengabsen barang-barang berharga miliknya, menata satu persatu peralatan lukisnya di dalam lemari yang juga sudah berada di dalam sana.

"Makan dulu Cil!" ujar Satria yang sudah berhasil mengontrol dirinya. "Lu beneran bisa ngelukis?" Cibir Satria, seperti biasa. "Kagak yakin gue."

"Kakak liat aja nanti." Kimy menghampiri pria yang membawa makanan dan minuman yang tadi dia beli. 

Setelah selesai makan, tanpa mengucapkan terimakasih atau apapun itu Kimy kembali ke peralatan lukisnya, dan tak lama dia mulai bermain dengan cat, dan kuas di atas kanvas.

"Gue keluar ya, mau liat dapur yang baru beres dipasang kitchen set, lu maen yang anteng ya!" 

"Cih." Kimy tak membalas, dia tengah sibuk mencampur warna di dalam palet.

Satria keluar, menghampiri Mang Asep yang sedang merapikan beberapa barang yang baru datang untuk mengisi rumah barunya untuk Kimy tinggali nanti. 

"Mas petugas yang mau pasang CCTV kayaknya gak bisa masang besok," ujar Mang Asep saat Satria tengah melihat ke halaman rumah bagian samping. 

"Kapan kira-kira mereka bisa pasang?" Satria memeriksa setiap pintu dan jendela memastikan jika semuanya sudah terpasang dengan baik. Dia tak ingin ada hal yang tak diinginkan terjadi nanti. 

"Mang, nanti pasang lampu yang lebih terang lagi disini. Lampu ini kurang terang." Satria kembali memberi perintah. 

"Siap Mas."

"Tolong cari pembantu secepatnya. Saya mau minggu depan pembantu rumah tangga udah ada di rumah ini."

Mang Asep sedikit bingung. "Maaf Mas, pembantu buat apa? Emang Mas sama Si Mbaknya udah mau nikah?"

Satria melirik pria yang jauh lebih pendek dari dirinya itu. "Karena sepertinya Kimy akan sering berada disini. Saya gak mau dia hanya berduaan sama Mang Asep."

Mang Asep manggut-manggut, walau masih bingung, untuk apa calon istri majikannya sering berada di rumah yang masih belum terisi perabotan rumah tangga itu? "Saya akan segera cari Mas."

"Cari juga tukang kebun, biar Mang Asep gak terlalu kerepotan ngurus rumah sendiri."

"Siap Mas. Beruntungnya Si Mbak Kimy nanti, punya suami kayak Mas," ucap Mang Asep, tulus dari dalam hatinya. 

Satria malah terbahak-bahak mendengar pujian dari pembantunya itu. Terbayang sudah olehnya bagaimana bibir kecil Kimy akan mencacinya saat mendengar ucapan Mang Asep tadi. Dan pastinya kata 'Najis!' akan menjadi kata yang pertama meluncur dari mulutnya. 

Satria kembali ke ruang seni Kimy, dilihatnya gadis itu tengah sibuk bermain dengan kuasnya, wajahnya terlihat berbinar saat Satria menatapnya. 

"Elu gambar apaan?" Satria menghampiri. 

"Bukan apa, tapi siapa!" Kimy meralat ucapan Satria. 

"Elu ngelukis gue?"

"Ih najis!" Tepat seperti dugaan Satria. "Siapa tuh cowok? Itu bukan muka si Prasasti." Satria menatap lukisan pria yang sedang Kimy lukis.

"Prasetya Kak!" protes Kimy. "Suka gonta-ganti nama orang aja. Kemaren Parasut, sekarang Prasasti, besok-besok jadi apaan itu nama Calon Imam aku?"

"Biasa aja kali itu bibir kalau lagi ngomel."

"Bodo amat!"

"Gue tanya, itu siapa yang elu lukis?"

Kimy menggerakkan sedikit kepala, agar rambut-rambutnya yang terurai tak menghalangi penglihatannya. "My First Love," jawab Kimy, dengan tatapan penuh kekaguman. 

"Puyeng gue jadinya, ngomong kemaren naksir di Prasasti, tapi—"

"Prasetya Kak! Ngeselin deh!"

"Iya, maksud gue tuh kok bisa lu masih memendam rasa sama cinta pertama elu, sedang elu udah naksir si Para—"

"Pras! Panggil dia Pras!" Kimy langsung memotong ucapan calon suaminya saat melihat gelagat Satria akan salah mengucapkan nama pria yang telah ia cintai beberapa tahun ini. "Ya bisalah, cinta aku kan banyak dan melimpah ruah." Kimy kembali membenarkan rambutnya dengan punggung tangan. 

"Besok-besok kalau mau tempur sama cat, dikonde dulu rambut lu!" Sambil merapikan rambut Kimy yang berantakan ke wajahnya. "Kalau gini kan lebih enak diliatnya," lanjutnya, setelah ia berhasil mengikat rambut panjang Kimy dengan sapu tangan miliknya. 

"Kakak ngiket rambut aku pake apa?"

"Pake saputangan bekas keringet sama ingus gue!"

"KAKAAAAAK!"

"Berisik Cil! Dikira Mang Asep elu minta cip*k kagak gue kasih lagi." Satria menarik simpul lebih kuat lagi. 

Dan pada akhirnya Kimy yang lelah berdebat memilih melanjutkan melukis wajah pria yang begitu ia kagumi sebelum mencintai Pras.

"Dia turunan Chinese ya Cil?" Satria memperhatikan struktur wajah pria tampan yang sedang Kimy lukis. 

"Bukan, tapi orang Korea."

"Oh." Satria manggut-manggut. "Elu kenal dia dimana?"

"Di hape."

"Oh, kenal lewat telpon. Terus dia tau elu naksir dia? Atau jangan-jangan cerita yang sama lagi kayak cerita lu sama si Bassis?" Satria memilih memanggil Pras dengan panggilan yang aman. 

"Lebih parah. Aku cuma bisa mengagumi dia, tanpa dia tau seberapa besar cinta aku buat dia."

"Lagi-lagi kisah cinta yang bertepuk sebelah t*ket terulang kembali," ucap Satria dengan entengnya. 

"Puyeng aku dengerin Orang Mesum ngomong, kagak jauh dari dada sama paha."

Obrolan yang lebih menjurus ke perdebatan itu terus berlangsung, hingga Satria menyadari jika malam semakin larut.

"Cil udah malem loh. Yuk gue anterin elu balik!"

Kimy langsung panik, bayangan wajah marah Sang Ayah kembali membuatnya ketakutan. 

"Bye Mas Kai, besok aku kesini lagi."

"Ayo buruan! Gue gak mau sampe elu digampar lagi sama bokap lu!"

"Kakak perhatian sama aku?"

"Idih najis!" balas Satria, seperti yang biasa Kimy ucapkan kepadanya. "Gue cuma kagak mau kurang tidur lagi, gara-gara ngedengerin curhatan bocah yang tiba-tiba ngajak gue kawin tengah malem!" Satria langsung menarik pergelangan tangan Kimy, sedang sebelah tangannya menenteng tas berwarna merah muda yang senada dengan rok kerja yang Kimy kenakan hari itu. 

Hari ini, Satria berhasil membuat kesedihan gadis bernama Kimora lenyap sudah. Hingga gadis yang sejak semalam gundah hatinya itu kembali bersemangat menyongsong hari esok. 

1
Uun Kurnia Marsuki
Luar biasa
May Keisya
udah kaya sinetron😂
May Keisya
ya ampun udah kaya ngasuh anak TK 🤣
May Keisya
ga nyadar mereka kalo lagi akur😂
May Keisya
manusia yg patut di jauhi😂
May Keisya
ya ampuuun kimyyyy Lola 🤣
May Keisya
najis😂🤣
May Keisya
diriku 154😁
May Keisya
tenang kakek beban mu akan berkurang😂
Adelia Yahya
othor solehah... dari awal rilis,,, i am come back again... kangen,kimy, strawberry, buncis, unta, Bumblebee dan jg dirimu penulis terthebeskuuuuhhh 😍😍😍😍😍😍😍
Susi Priyadi
Kecewa
Susi Priyadi
Buruk
Zero-One
Luar biasa
April April
Kecewa
April April
Buruk
putri
s kikim tekdung kayanya 😝
Mi
nggak bosan bosan walau dah bolak balik baca
Widya Hayati
Luar biasa
Syafira
hahahhahaa
Juwita Maimunah
aku baca ulang kangen author Soleha😍😍kangen banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!