Nawang sangat mencintai Rafli namun karena suatu hari Nawang tidur seranjang dengan Aiden kakak dari Rafli membuat kedua orang tua Aiden menikahkan dengan Nawang sering cekcok apakah rumah tangga keduanya akan bertahan atau akan cerai di tengah jalan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa sangat cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Coba Coba Ancam Gue
Saat ini Nawang dan Aiden sudah berada di kamar miliknya Nawang, semua tamu undangan sudah pulang sejak dua jam yang lalu, kedua orang tua Aiden juga sudah pulang ke rumah, Rafli tentu sudah pulang dengan Aisyah.
Nawang duduk di atas ranjang, kini Nawang melamun membayangkan sikap Rafli yang sangat ramah dan tertawa terbahak bahak dengan Aisyah, Nawang sekarang baru berpikir kalau Rafli mencintai Aisyah sang sahabat.
CEKLEK
Aiden keluar dari kamar mandi, Aiden habis membersihkan tubuhnya kini Aiden hanya memakai handuk saja, Aiden mengamati sang istri yang diam di tempat, Aiden berjalan ke arah koper miliknya, sepertinya Nawang belum mengetahui keberadaan Aiden.
Aiden sebenarnya tidak setuju saat Nawang menjadi calon istri Rafli, bukan karena Aiden mencintai Nawang, Aiden punya alasan sendiri dan alasan Aiden berbeda dari lainnya.
Alasan Aiden tak memberi restu Nawang menikah dengan Rafli, karena Aiden sering bertengkar dan berdebat dengan Nawang, kalau Nawang menjadi istri Rafli, otomatis Nawang adalah adik ipar Aiden.
"Aaaaaaahhhhh" teriak Nawang dengan sangat keras dan sangat kencang saat melihat sosok Aiden hanya memakai handuk saja, sedangkan Aiden langsung terlonjak kaget mendengar suara teriakan dari Nawang sang istri.
"Aiden, ngapain lo cuma pakai handuk doang di sini ? mata suci gue jadi ternoda gara gara lo" teriak Nawang lagi sambil menutup kedua matanya dengan kedua tangannya, sementara Aiden menaikkan satu alisnya ke atas.
"Nawang, terserah gue dong mau cuma pakai handuk doang, mau pakai celana dalam doang, bahkan mau ngga pakai apapun terserah gue" jawab Aiden tanpa merasa bersalah.
Nawang ingin rasanya langsung mengigit tangan Aiden, namun kondisi Aiden yang hanya memakai handuk saja membuat Nawang berpikir ulang dan mengurungkan niatnya.
"Aiden, tapi ada gue di sekitar lo, harusnya lo jangan cuma pakai handuk doang" bentak Nawang sambil tetap menutup kedua matanya dengan kedua tangannya, sedangkan Aiden tersenyum licik lalu berjalan mendekat ke Nawang.
"Nawang, buka mata lo karena gue" Aiden belum meneruskan kata katanya karena tiba tiba Nawang membuka kedua matanya dan lagi dan lagi Nawang melihat sosok Aiden hanya masih memakai handuk saja.
"Aaaaaaahhhhh" teriak Nawang dengan sangat keras dan sangat kencang, bahkan Nawang sampai menendang aset berharga miliknya Aiden, Nawang langsung berlari ke kamar mandi, sementara Aiden langsung meringis kesakitan akibat tendangan kakinya Nawang yang sangat keras.
Veronica dan Rendi kompak mendengar suara teriakan Nawang, mereka berdua kini sedang ada di dalam kamar, Veronica dan Rendi kini saling pandang.
Veronica dan Rendi kompak menyimpulkan bahwa Aiden dan Nawang sedang melakukan hubungan intim, namun karena Aiden yang sangat brutal membuat Nawang sampai berteriak seperti itu.
Nawang selesai dari kamar mandi, tetap saja Aiden belum memakai baju, bahkan Aiden duduk di ranjang miliknya Nawang, hal itu membuat Nawang menyuruh Aiden untuk memakai pakaian.
Namun Aiden tak menghiraukan omongan Nawang, bahkan Aiden menyuruh Nawang memakaikan baju jika tetap menyuruh Aiden memakai pakaian.
Nawang geram lalu tanpa gentar maju mendekat ke Aiden, dirinya tak takut lagi walau Aiden hanya memakai handuk, Nawang kini sudah ada di dekat Aiden, sementara Aiden sejak tadi memegang burungnya yang tadi di tendang oleh Nawang.
Nawang tersenyum menyeringai karena melihat Aiden memegang burung miliknya, lalu Nawang mendekatkan wajahnya kepada Aiden, hal itu membuat jantung Aiden berdetak lebih cepat, Aiden mengira bahwa Nawang akan mencium dirinya.
"Naw naw nawang, lo mau ngapain ?" tanya Aiden dengan nada terbata bata, sungguh Aiden gugup dan grogi karena kini jarak wajah Aiden dan wajah Nawang sangat dekat, sementara Nawang tersenyum licik lalu mendekatkan wajahnya ke Aiden.
"Aiden, buruan lo pakai baju atau burung lo bakal gue tendang lagi" bisik Nawang di telinga Aiden yang membuat Aiden menelan salivanya secara kasar.
Sungguh Aiden tak bisa membayangkan jika burungnya akan di tendang lagi oleh Nawang, Aiden takut burungnya akan kesakitan, sehingga tanpa di perintah ke dua kali Aiden langsung beringsut berdiri dan berjalan ke arah koper miliknya.
"Aiden, ngapain lo buka handuk di sini" bentak Nawang melihat Aiden melempar handuk ke lantai, bahkan dengan santainya Aiden memakai kaos di depan Nawang.
"Nawang, bukannya tadi lo menyuruh gue pakai baju, makanya gue buka handuk gue karena gue mau ganti pakai celana" sahut Aiden santai dan kini Aiden sudah memakai celana panjang dengan warna hitam, sedangkan Nawang mengepalkan kedua tangannya karena emosi.
"Aiden, tapi lo bisa buka handuk di kamar mandi dan lo bisa pakai baju di kamar mandi bukan di depan mata gue" bentak Nawang dengan emosi yang menggebu gebu, sementara Aiden berjalan mendekat ke arah Nawang lalu membisikkan sesuatu yang membuat Nawang ketakutan.
"Nawang, lebih baik lo diam, atau gue bakal perkosa lo malam ini juga kalau lo masih bawel dan cerewet" ancam Aiden yang membuat Nawang menjauhkan tubuhnya dari Aiden, namun Aiden langsung memegang pinggang Nawang yang membuat Nawang tak bisa jauh dari Aiden.
"Aiden, lo jangan coba coba ancam gue, kalau lo mau perkosa gue, sebelum lo perkosa bakal gue tendang burung miliknya lo sampai lo ngga punya burung lagi" kini giliran Nawang mengancam Aiden dengan nada tegas, walau Nawang sebenarnya juga takut di perkosa Aiden, sementara Aiden tersenyum licik lalu berkata.
"Nawang, sebelum lo nendang burung gue, bakal gue perkosa dulu lo sampai lo lemas, supaya lo ngga bisa menendang burung miliknya gue'' bisik Aiden di telinga Nawang, yang membuat Nawang meneguk ludahnya secara kasar.
Nawang langsung menutup tubuhnya dengan selimut, bahkan Nawang membiarkan Aiden tidur di sebelahnya, padahal rencana awal Nawang akan menyuruh Aiden tidur di sofa, namun karena Nawang takut dengan ancaman Aiden membuat Nawang membiarkan Aiden tidur di ranjang miliknya.
Nawang langsung memejamkan mata berusaha tidur, lima menit kemudian Nawang sudah tidur pulas mungkin karena Nawang kecapekan, bahkan Aiden dapat mendengar dengkuran halus dari Nawang.
Aiden memeluk tubuh Nawang, lalu Aiden mengamati wajah cantik Nawang yang sangat damai saat tidur, Aiden harap Nawang bisa mencintainya, Aiden masih gengsi mengakui rasa cintanya kepada Nawang.
"Nawang, kalau lo sedang tidur wajah lo sangat cantik, semoga suatu saat lo mencintai gue seperti gue yang sudah mencintai lo" batin Aiden sambil mengamati wajah Nawang, bahkan tangan Aiden membelai wajah halus Nawang.
Aiden mencium kening Nawang, lalu Aiden mencoba memejamkan kedua matanya dengan tangan memeluk pinggang Nawang, sementara Nawang juga seperti nyaman berada di pelukan Aiden sang suami.