NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Calon RI 1

Pengantin Untuk Calon RI 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sirchy_10

Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.

Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Hari ini, hari yang cukup tenang bagi Nathya. Pasalnya, Flow check in tamu teratur, kamar tersedia dengan cepat, tidak ada keluhan mengenai AC yang tidak berfungsi dengan baik, ataupun keluhan mengenai kupon Afternoon coffee yang sudah tidak bisa digunakan. Ataupun keluhan mengenai ada makhluk tak kasat mata, menghuni kamar yang tamu tempati.

Untuk pertama kali setelah berbulan- bulan, Nathya bisa menikmati pekerjaannya. Duduk di Singgasananya yang terletak di pojok lounge. Hanya ada dirinya yang sedang mengerjakan laporan dengan tenang. Saking tenang, tentram dan damainya, Nathya pun bisa menikmati seduhan Teh yang dibawakan OB. Bahkan menikmati alunan musik rindik Bali, yang menggema di lobby.

Biasanya di jam segitu, Nathya sedang repot- repot nya. Sibuk lalu lalang mondar mandir seperti setrikaan, dari Lobby menuju kamar- kamar tertentu guna mengurusi Komplenan- komplenan para tamu yang tidak puas dengan fasilitas ataupun pelayanan yang mereka terima. Andai saja setiap waktu seperti ini, Nathya pastilah senang dan bahagia.

Namun sayangnya, ketenangan itu tidak bertahan lama dan telah berakhir. Pasalnya, Pak Ketut selaku Front Office Manager The Westen, baru saja mengumumkan bahwa, mereka baru saja menerima last minute reservation.

Sebenarnya hal ini wajar- wajar saja terjadi. Namun yang tidak wajar adalah, status dari tamu yang memesan. Jika biasanya, tamu VIP seperti Pak Darko, pak Ridwan dan Pak Handoko yang datang. Namun kali ini, tamu VVIP (Very- very Inportant Person) yang datang mengubrak ketenangan semua orang. Begitupun dengan Nathya. Ia merasa hectic sendiri. Dan menjadi Nervouse tiba- tiba. Karena sebelumnya, ia belum pernah menangani tamu VVIP seperti ini. Katakanlah ini pengalaman pertama baginya.

Tidak tanggung- tanggung, pak Ketut langsung menghubungi General Manager The Westen, untuk mempersiapkan 6 kamar Suite junior dan 1 Presidential Suite, yang merupakan kamar termewah di Hotel mereka. Kamar yang harga sewanya, bisa membuat Nathya jalan- jalam ke Negera Gajah putih 1 bulan penuh. Yaitu 80 juta permalam. Jiwa miskin Nathya pun meronta- ronta dibuatnya.

Hebatnya lagi, kamar- kamar ini diberi free of change, alias complimetary aliasnya lagi, gratis tis. Tamu ini pun tidak perlu bayar. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan orang kaya.

Nathya terdiam melongo mendengar informasi tersebut dari briefing dadakan yang dilakukan Departemen mereka. Belum pernah telinga minimalisnya mendengar ada hotel yang berani memberikan kamar secara gratis pada tamu. Terlebih kamar yang mereka berikan adalah, kamar termahal yang Hotel punya.

Bahkan Pak Ketut dan Pak Abimana -Exsecutif Housekeeper- sudah seperti Nathya pada biasanya. Terlihat seperti setrikaan, mondar mandir, memastikan kamar- kamar tersebut sudah ter set- up dengan baik dan tertata rapi dengan sempurna. Tidak lupa complimentary bucket Wine dan beberapa jenis buah khas tropis, sesuai standar Hotel mereka, untuk tamu yang menginap dikamar VVIP tersebut.

Nathya yang biasanya riweh sendiri kala ada tamu VIP yang datang, sekarang hanya terlihat bengong, diam dan bingung sendiri. Pasalnya, seluruh pekerjaan yang biasa Nathya tangani, sudah dihandle atasannya. Senang rasanya, namun ia juga merasa sungkan.

"13 pax FOC dinner, no dietary restriction. Dan pastikan meja disisi kolam renang dipasang sign "reserved"."

Nathya mendengarkan instruksi dengan seksama. Dan tim di restoran pun, juga terlihat hectic, ketika mendengar akan kedatangan tamu VVIP. Kalang kabut, berlari takut dan hal- hal yang berlebihan terjadi di dapur Restoran. Seketika tim dapur merasa sedang menghadapi penilaian.

Apakah tamu VVIP ini adalah Hades? Dewa penguasa alam bawah?

Melihat kepanikan semua orang, Nathya pun sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasaran di dadanya. Oleh sebab itu, ia mendatangi Kadek Ayu -Resevation Manager- lalu menanyakan perihal, siapakah tamu VVIP yang telah membuat panik seluruh tim di Hotel tersebut?

"Tamu yang seperti ini, jarang mau menggunakan identitas pribadinya Nath. Mereka me-reservasi, selalu menggunakan nama sponsor ataupun nama sekretaris mereka."

Jawaban yang sungguh tidak dapat menjawab rasa penasaran Nathya. Oleh karena itu, Nathya beralih pada pak Kadek. Ia terlihat menyibukkan diri di tengah- tengah kesibukkan semua orang, khususnya didekat pak Kadek. Melakukan sedikit pencitraan, agar terlihat bekerja. Meski sedari tadi ia tidak melakukan apapun. Hanya begong, dan sibuk memperhatikan semua Staff. Tidak ingin kehilangan jejak pal Kadek, diantara orang+ orang ini, Nathya pun mengekori pria yang sudah berusia 33 tahun itu. Begitu ada kesempatan, Nathya langsung mengulik- ngulik informasi pada yang bersangkutan.

"Anak Owner, Nath."

Nathya pun paham mengapa mereka semua terlihat seperti balapan dengan iblis. Ternyata anak pemilik hotel yang akan stay di hotel mereka. Nathya dan pak Kadek, kini sudah berjalan berdampingan untuk kembali ke daerah kekuasaan mereka, yaitu lobby. Berencana stand by sebelum si VVIP ini tiba bersama dayang- dayangnya.

"Pak, tumben Ms. Selomitha bikin kita serepot ini? Tanya Nathya penasaran.

Biasanya anak owner yang bernama Selomitha itu, hanya akam stay di Suite junior saja. Dan mendapatkan potongan harga kamar, hanya sebesar 50%. Itu pun hanya memesan satu atau dua kamar. Tampa complimentary dinner. Dan kedatangan wanita itu, tidak pernah membuat staff The Westen kalang kabut seperti lebah kehilangan rumah mereka, seperti situasi saat ini.

"Bukan anaknya pak Ekawira. Ini yang datang anak owner The Westen yang asli."

Nathya kembali dibuat bingung. Memangnya selama ini pak Ekawira bukan pemilik asli? Fikir Nathya. Semenjak ia bergabung di The Westen, Nathya hanya tahu bahwa, Ekawira Ekantara merupakan pemilik hotel tempat ia bekerja. Itulah informasi yang dibagikan HR Managernya saat itu.

Melihat perubahan ekpresi Nathya yang tampak kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya, membuat pak Kadek tertawa. Memperlihatkan gigi ginsulnya yang aduhai sangat menawan hati anak- anak Intern di Front Office. Termasuk sang GRO, juga Nathya sendiri. Tapi itu dulu. Saat setelah bergabung beberapa hari. Namun setelah mengetahui belang si bapak Kadek ini di luaran sana, Nathya pun membuang jauh- jauh perasaannya.

Berkali- kali Nathya mendengar rayuan si bapak Kadek ini, jika mereka sedang berdua saja. "Kamu cantik kalau pakai baju warna Broken White ini, Thya. Rambut kamu lebih bagus disanggul kayak pramugari deh Thya. Parfum kami wangi banget Thya," Dan bla bla bla bla. Banyak lagi rayuan, gombalan dan pujian yang di suguhkan pak Kadek pada seorang Nathya Putri Adiwilagi. Si wanita Energik yang mempunyai sifat pendendam.

Sungguh sangat menggelaikan, saat om- om ini memuji dirinya sampai sebegitunya. Terdengar seperti ucapan mesum. Hingga memanggil Nathya dengan panggilan "Thya" yang memang terdengar lebih manis. Untung saja, Nathya tidak membalas ucapan atasan dengan sarkas. "Saya kalau telanjang lebih cantik lho, pak. Mau liat gak?".

Tolong singkirkan segala pemikiran itu dari kepala Nathya. Sebentar lagi, ia akan dilamar oleh mantan dubes. Yang menjunjung tinggi adat sopan santun dan adat ketimuran. Bukankah Nathya harus mendapatkan pelajaran etika dan budi pekerti? Agar gadis muda itu, tidak bicara sarkas seperti yang ada di dalam pikirannya, jika sedang merasa jengkel pada seseorang.

Akhirnya pak Kadek memberi penjelasan pada Nathya. Owner yang sebenarnya itu, bukanlah pak Ekawira Ekantara. Pak Ekawira ini hanyalah representative owner. Nama beliau memang secara resmi tercatat sebagai pemilik The Westen. Namun sebenarnya, ada nama lagi diatas nama Ekawira. Ibarat Business to business. Nama pak Ekawira hanya dipinjam untuk menyembunyikan aset dari orang pajak.

"Pinter ya pak owner aslinya. Pasti udah terlalu kaya, makanya beliau memecah kepemilikan bisnisnya," balas Nathya.

Ia mengakui kecerdikan para businessman dalam menghindari pajak. Dengan cara meminjam nama orang lain yang memiliki aset lebih sedikit dari mereka.

Nathya pun menyadari, mengapa hotel tempat ia bekerja ini seperti labirin. Bahkan pengaruhnya sampai ke staff level bawah. Ternyata induknya saja begitu rumit, perkara bagan kepemilikan. Ada owner diatas owner.

"Yang punya Dinasti politik, Nath," tambah pak Kadek lagi, melanjutkan penjelasannya.

Dan Nathya cukup speechless mengetahui fakta yang ada. Kalau seperti ini sih, jelas saja si pemilik asli tidak ingin identitasnya diketahui. Sepertinya, ada kemungkinan The Westen ini akan disidak KPK. Hanya menunggu waktu saja.

Mengerikan batin Nathya seraya mengidikan bahu.

Pada akhirnya Nathya memahami, tempat ia bekerja saat ini, merupakan praktik Money Loundry owner yang asli. Seketika Nathya menghela Napas panjang. Pantas saja gajinya yang belasan juta sebulan itu, lenyap dan tak tahu habis kemana. Ternyata selama ini, Nathya makan dari uang haram Ownernya.

Nathya tampak berfikir keras. Kira- kira penjabat yang mana yang punya Hotel ini. Yang terlibat kasus hambalangkah? Korupsi e-KTP kah? Atau penyelewengan dana Haji? Kali ini, Nathya terlihat seperti ingin memerangi tikus- tikus berdasi.

Namun, jika dipikir- pikir lagi, Nathya terlanjur senang memiliki gaji diatas UMR hingga mendapatkan belasan juta perbulan. Sangat sayang, jika harus meninggalkan pekerjaan ini. Toh, Nathya bekerja dengan bercucuran keringat, bertarung darah setiap harinya. Tak mungkin juga kam gajinya tidak berkah? Apalagi Nathya tidak pernah melakukan penyelewengan dana. Sudah pasti gajinya ini aman.

Namun begitu, di awal bulan nanti Nathya akan berdoa ke Masjid. Dan Meminta pak ustad untuk mengusir setan- setan yang melekat pada uang gajinya. Lalu minta didoakan agar uang tersebut Halal kembali.

"Pak Kadek Monitor."

Terdengar panggilan dari handy talkie yang ada di dalam saku managernya tersebut. Dan Nathya turut memberi atensi atas panggilan itu.

"Ya masuk, Pit," balas Pak Kadek cepat.

"Tamu VVIP sudah di guest parking, pak. Bisa segera stand by di lobby? Kata suara itu lagi.

"Noted. Pastikan lobby steril ya, Pit. Saya otw."

Pak Kadek segera menuju Lobby. Namun tidak dengan Nathya. Karena yang ditugaskan untuk menyambut adalah para petinggi Departemen

1
sarytaa
kmn lh novel ni, gk up lg kh?
sarytaa
mna nih thya, gak up² dr kmaren.
nunggu loh ini
sarytaa
dasar nenek lampir kau selena. udh tua mau bandingin sma yg muda. 👵

ayo thya, kekep truss. jngan ksih celah buat mantan alias sidugong.

smngat thor, up trus.... hehe
sehat sllu. 💖💖💖💖💖
Purnama Pasedu
keren arga
sarytaa
cpet bnget deh habis nya.
dri kmrin kutunggu up
Fauziah Rahma
nunggu titik klimaks nya
LV Edelweiss
🤣🤣🤣🤣 bengek lah
sarytaa
hshshahhaahahah, nat nat...... wkwkwkkw.
double dong thor!?
pling kutunggu upnya
Purnama Pasedu
nath,,,,keselek ludah gitu
Fauziah Rahma
😂😂
Ririn Susanti
nathaya... kenapa bawa2 kutang segala/Facepalm/
LV Edelweiss
astaga,, apa-apaan ini 😆🤣
sarytaa
seneng bnget dpt notip up novel ini. cuma crita kk ini yg kutunggu upnya di NT skrang.

smoga kk othornya khilap up lg. hehehhe.
smngat kaka
sehat selalu 😍😍😍😍😍😍😍😍
LV Edelweiss: mampir di novel ku juga kk... 😁
total 1 replies
Purnama Pasedu
thaya nggak mau arga ingat selena
Fauziah Rahma
semoga ada peningkatan hubungan argha sama nathya
sarytaa
lgi..... lanjutkan.....
hehehe up
Purnama Pasedu
cuek aj thya
sarytaa
smngat up thor.
sarytaa
thya kamu kemna? kok engk up sih, dr kemaren loh blm ad up. kutnggu² nih.
Purnama Pasedu
Milan bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!