NovelToon NovelToon
Papa Untuk Jeri

Papa Untuk Jeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Kesalahan di masa lalu membuat Maudy memiliki seorang anak.

Seiring bertambah usia, Jeri merindukan sosok seorang ayah.

"Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Maudy pada pria itu.

"Aku tidak mau!" tolaknya tegas.

"Kamu tahu, Jeri sangat menyukaimu!" jelas Maudy. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan putranya, apapun akan dilakukannya.

"Aku tahu itu. Tapi, aku tidak suka mamanya!"

Akankah Maudy berhasil memberikan papa untuk Jeri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Jeri Pengertian

Satria berada di kamar kost Roni. Ia melihat betapa sempitnya kost-an tersebut.

Kehidupan Roni berubah drastis. Dulu atasannya itu memiliki rumah yang cukup bagus di komplek perumahan. Tapi, katanya setelah resign rumah itu pun dijual untuk modal membuka usaha.

Dan usahanya tidak berjalan lancar.

Sebenarnya Satria ingin sekali mengajak Roni tinggal saja di rumahnya. Ia sedang tinggal sendirian di rumah yang cukup besar. Tapi mulutnya tidak berani mengatakan maksud hatinya. Takut Roni tersinggung padanya.

Satria menggelengkan kepala. Biarkan sajalah, ia tidak mau ikut campur urusan pribadi dan agak sensitif itu. Pasti nanti atasannya itu akan kembali membeli rumah dengan uang hasil gajinya bekerja.

"Mau makan apa, Sat?" tanya Roni setelah keluar dari kamar mandi. Ia mulai lapar, perutnya minta diisi.

"Apa yang enak, pak?" tanya Satria seraya mendudukkan diri di tempat tidur.

Tak lama, mereka kini sedang makan di warung bakso yang tidak jauh dari kost-an Roni. Hanya perlu berjalan kaki sebentar, mereka sudah sampai di warung bakso itu.

"Sat, ponselmu!" Roni memberitahu Satria ponsel yang bergetar di atas meja.

"Saya jawab sebentar, pak." ucap Satria langsung meraih ponsel tersebut. Itu panggilan penting, jika lama dijawab wanita itu akan merepet.

"Halo... Selamat malam, nona." sapa Satria dengan semangat sekali.

"Lama sekali kamu jawab telepon dari saya!" ucap Maudy dengan nada kesal. Ia jadi harus berkali-kali mendengar nada tut tut tut itu.

"Maaf, nona. Saya kelamaan."

"Sat, lusa saya sudah kembali ke kantor. Segera kamu kirimkan pekerjaan yang beberapa hari ini saya tinggalkan!" pinta Maudy ke intinya. Besok ia sudah kembali pulang dan akan kembali pada tanggung jawabnya.

"Siap, nona. Malam ini akan segera saya kirimkan pada anda!"

"Terima kasih."

"Sa-" belum lagi Satria menjawab. Maudy sudah mengakhiri panggilan begitu saja.

Satria memaklumi. Sikap atasannya memang begitu. Menelepon jika ada perlu saja dan segera mengakhiri jika dirasa tidak perlu lagi.

"Telepon dari nona Maudy, pak. Lusa nona sudah kembali ke kantor." Satria memberitahu kabar tersebut.

Satria juga memberitahu jika Maudy itu anak dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. Makanya wanita itu menempati posisi wakil direktur di usia yang masih muda.

Roni mengangguk mengerti.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Siang itu, Maudy tersenyum sambil bergandengan tangan dengan sang putra.

"Mama, apa opa dan oma akan menjemput kita?" tanya bocah kecil itu. Ia merindukan keduanya dan ingin segera bertemu.

"Iya, nak. Opa dan oma sudah menunggu di depan."

"Ayo, ma!" Jeri pun menarik mamanya untuk berjalan lebih cepat.

Maudy mengikuti sambil menggeret koper bawaan mereka.

"Opa, oma!" teriak Jeri saat melihat kedua orang tua melambaikan tangan.

"Sayang, jangan lari-lari!" ucap Maudy khawatir. Putranya segera melepas tangannya dan berlari ke arah opa dan omanya.

Maudy takut putranya terjatuh dan terluka. Ia tidak mau melihat dan mendengar Jeri menangis lagi.

"Oma sangat merindukan Jeri." ucap oma Novia memeluk cucu semata wayangnya. Beberapa hari Jeri pergi, rumah sangat sepi. Ia merasa sangat kehilangan.

Jeri dipeluk bergantian oleh opa dan omanya. Ia juga senang bertemu dengan mereka.

"Ayo, kita pulang." ajak opa Agus yang langsung menggendong cucunya. Jalan ke parkiran mobil cukup jauh, nanti cucu kesayangannya bisa kecapekan.

"Opa, Jeri bawa banyak ole-ole untuk opa dan oma." ucapnya memberitahu. Mereka sempat membeli itu.

"Terima kasih ya cucunya opa." ucap opa Agus sambil tersenyum. Jeri selalu mengingat mereka.

"Mama juga belikan Jeri mainan pesawat terbang." ucapnya memberitahu. Mainannya tambah banyak sekarang.

Opa Agus tersenyum. Cucunya tampak sangat senang sekali.

Di perjalanan, Jeri duduk di kursi belakang dengan omanya. Sementara Maudy duduk di sebelah papanya yang mengemudikan mobil.

"Jeri sangat mengantuk." ucap oma Novia membenarkan posisi tidur cucunya, biar lebih nyaman.

"Iya, ma. Tadi di pesawat Jeri tidak tidur." ucap Maudy. Selama di pesawat mata putranya tidak terpejam.

Padahal ia sudah menyuruh untuk tidur sebentar, karena perjalanan mereka begitu panjang. Tapi tetap setiap ia terbangun putranya masih terjaga.

"Jeri tidak tidur, nak?" tanya Maudy. Ia tadi terpejam sebentar. Tidak bisa tidur nyenyak di pesawat.

Bocah itu menggeleng. "Mama tidur saja, Jeri akan jagai mama."

Maudy terenyuh. Putranya membuat hatinya menghangat.

"Mama tidur lagi saja!" ucap Jeri. Ia menyandarkan kepala mamanya yang besar ke bahunya.

Hati Maudy begitu terharu. Jeri begitu pengertian.

"Mama, terima kasih ya selalu menyayangi Jeri." ucapnya seraya menggenggam tangan yang lebih besar darinya itu.

Air mata Maudy berlinang. Ia kembali diliputi rasa menyesal dan bersalah, karena saat itu sempat akan membuang Jeri. Dulu ia juga sempat menganggap Jeri itu beban dan aib baginya.

"Terima kasih, nak. Mama juga sangat sayang sama kamu."

Maudy melihat Jeri dengan mata berkaca-kaca. Bocah polos yang begitu tulus dan menggemaskan.

Setelah sampai rumah, Maudy menurunkan Jeri dari mobil. Ia menggendong Jeri menuju kamar.

Putranya itu makin hari makin tinggi, makin besar dan makin berat pastinya. Tapi walau begitu, Maudy masih sanggup menggendongnya.

Maudy segera mengganti baju putranya. Selama melepaskan pakaian, Jeri begitu anteng. Tidak terganggu sama sekali.

"Aku mandi dululah." gumam Maudy. Tubuhnya terasa lengket. Ia akan berendam sejenak.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Maudy, bangunin Jeri. Kita akan makan malam!" pinta oma Novia pada putrinya.

Maudy mengangguk dan berjalan ke kamar anaknya.

"Jeri, ayo bangun sayang!" ucap Maudy begitu masuk kamar.

"Papa, papa!" ucap Jeri dalam pejamnya. Bocah itu juga berkeringat.

"Jeri, ayo bangun!" Maudy mencoba membangunkan Jeri lagi. Putranya pasti bermimpi buruk.

"Papa, papa, huhuhu..." Jeri terbangun dan langsung menangis ia bermimpi bertemu papanya.

"Sudah, nak. Kamu cuma mimpi. Mama di sini." Maudy memeluk dan menenangkan putranya. Tah mimpi apa Jeri hingga memanggil-manggil papa.

"Ma, tadi Jeri mimpi papa." ucap Bocah itu melihat mamanya.

Maudy bingung mau menanggapi. Ia malas membahas papa.

"Cuma mimpi itu, sayang." Maudy mengusap air mata di wajah Jeri.

"Papa pergi setelah melihat Jeri. Terus Jeri kejar, tapi papa terus lari." cerita Jeri masih sambil menangis.

Maudy membuang nafasnya pelan. Wajar saja Jeri mimpi begitu, karena memang papa kandungnya kabur begitu diminta tanggung jawab.

"Jeri cuma mimpi. Ayo, bangun! kita akan makan malam." ajak Maudy menutup pembahasan itu.

Maudy menggendong Jeri dan menurunkan di kamar mandi. Ia menyuruh sang anak untuk mencuci muka, biar segar kembali.

"Oma sudah masak ayam kriuk untuk Jeri." ucap Maudy setelah mengelap wajah Jeri dengan handuk.

Mendengar ayam kriuk, Jeri lupa akan mimpinya. Ia sangat suka ayam kriuk, itu makanan favoritnya.

"Ayo, ma. Kita makan!" kini Jeri menarik mamanya untuk segera ke ruang makan.

.

.

.

1
Lanjar Lestari
Di sini Maudy jd gemesinndan lucu bikin ngakak kl di tempat Yuan dan Dara bikin kesel Roni jg malah bikun senang di sin di tempat Yuan malah.menyebalkan Rini
maya ayu
nah kan nah kan bener kan saya 🥳🥳🥳🥳🥳🥳
umatin khuin
yaaAllah maudy ada aja kelakuanmu....lucu bgt sih...ngakak aq...
Lanjar Lestari
anak Bu Kaos/mantan istrinya Ratu ya yg manggil Roni
Lanjar Lestari
jangan melamun Maudy jd nabrak kan apa yg di tabrak Maudy papa Roni atau sesuatu
maya ayu
mantan istrinya pasti tuh.. coba deh baca kisah mantan pacar roni di novel sebelah kan ada. udah pastii fix itu mantan istrinya 🧐
LISA
Siapa tuh yg nyapa Roni
wiwit sayekti
sayaa suka, alur ceritanya tdk bertele-tele sehingga nyaman membacanya.👍
Nunuy
Maudy" hati boleh meleleh tapi mata mbok ya dikondisikan..nabrak sesuatu itu pasti 🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
knp Maudy tdk boleh ikut Ron pasti dag dig dug ya kl dekat Maudy hehe
umatin khuin
lho knp maudy g boleh ikut ya...
LISA
Koq Maudy ga boleh ikut sich Ron 🤔
umatin khuin
hahaha...asin g tuch....
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣kan g fokus saat ambil gula td Maudy dan g sadar kl ambil garam bukan gula gara"melamun km bikin makin gemes deh
LISA
Wah Maudy salah memberi garam bkn gula
maya ayu
aseeeekkk lanjut thoorrrr 🥳🥳🥳
Lanjar Lestari
Asyik Ahkirnya Roni mengakuinya kl Maudy cantik dan ungkapkan perasaannya ke Maudy lewat ciuman Roni yg dadakan hehe Roni Jatih Hati dan Cinta kan dg Maudy Oyw Lamaran Ron serta Nikah alangkah bahagianya Jeri Papa Roni pulang dg Mama Maudy pasti tidur di Rumah Maudy lg
Nunuy
Lanjut thor gak sabar liat mereka bersama..ikut baper bacanya 🤭
Lanjar Lestari
Ya kecewa sm km lah Ron Maudy g peka gitu aja masa hrs di jelasin
umatin khuin
ya begitulah kalau udah bucin ron rony...tp kebanyakan gitu para pria...cuex bebex....yg wanita udah ngetik panjang2...eh si pria jawab pendek bgt....hmmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!