Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8: Hot News
Grace baru saja tiba di Editor Room. Ia melirik Ellen yang berada di kubikel seberang meja kerjanya. Penampilannya tidak seperti biasanya, hari ini sangat tertutup. Syal hitam melilit di leher wanita berambut coklat itu. Saat ini memang musim semi, namun cuaca di luar terlihat cerah dan tidak terlalu dingin.
"Ellen, apa kamu sedang sakit?" tanya Grace. Ellen tersentak saat mendengarkan suara Grace yang mengalihkan fokusnya.
"Ah itu, aku sed___"
"Ellen..." suara bariton milik Regan menginterupsinya.
"Ck.. dia lagi," decak Grace memutar bola matanya. Jika pegawai lain terlihat memuja paras tampan dari Regan pemimpin redaksi mereka, Grace lebih memilih tidak menatap wajah pria itu. Bahkan saat dalam keadaan marah seperti ini staf editor pasti mencuri-curi pandang ke arahnya.
"Keruangan ku sekarang juga!" perintah Regan.
"Baik Pak," ucap Ellen. Tidak ada kata penolakan.
Tidak ada yang berani melawannya.
"Kenapa masih berdiri di sana?" Regan menatap tajam Ellen. Dengan cepat, Ellen mengambil buku dan alat tulisnya lalu keluar dari ruangan itu.
Regan berjalan menuju meja life style editor.
"Kenapa saya belum menerima artikel yang akan dipublish empat hari ke depan? Saya sudah bilang untuk segera menyerahkannya bukan?. Apa kalian tidak bisa bekerja dengan becus HAH?" bentak Regan.
"Kami belum menerima naskahnya dari divisi jurnalistik Pak," ucap salah satu dari staf.
"Apa si Nolan brengsek itu tidak bekerja," umpat Regan.
"Hari ini hanya ada satu orang yang mengirim karyanya ke email Pak?" lanjutnya.
"Lusa Pak Edward akan datang, saya ingin artikelnya sudah saya terima sore ini," kata Regan tegas menatap tajam bawahannya.
"Kamu.." Regan menunjuk Grace. Grace menatap Regan.
"Hari ini Olivia tidak datang. Kamu bertugas menggantinya!" Perintah Regan.
"Tapi Pak, saya harus menyelesaikan naskah yang anda minta," ucap Grace menolak.
"Saya tidak peduli. Kamu menggantikan tugas Olivia dan naskah yang saya minta harus segera diserahkan hari ini," kata Regan pergi meninggalkan Grace yang terlihat menghela nafasnya, menetralkan kembali emosinya.
"Semoga saja Ellen selamat di sana," gumam Grace meskipun ia tidak yakin.
*******
Jena, Bella dan Grace sedang makan siang di salah satu Cafe langganan mereka. Jaraknya tidak jauh dari tempat mereka bekerja.
"What the hell..." pekik Jena menatap layar ponselnya. Ia baru saja melihat postingan terbaru dari akun gosip yang diikutinya di instagram.
"Ada apa?" tanya Bella melirik ponsel Jena.
"Gila.. Gila.. ini tidak mungkin guys," Jena menatap kedua sahabatnya.
"Lihat.. lihat ini," Jena menunjukkan ponselnya pada Bella dan Grace.
"Simon Walton pebisnis ternama selingkuh dengan Rebecca Scott kekasih putranya,"
"Bukankah tiga bulan yang lalu pria itu juga memiliki kasus yang sama," ujar Jena. Keluarga Walton terkenal di negara mereka. Keluarga pebisnis kaya raya. Maka tak heran jika Jena langsung mengenalinya meskipun ia tidak mengenal semua wajah keluarga Walton.
"Sudah diklarifikasi kalau itu fitnah," balas Bella.
"Sekarang aku jadi ragu kalau itu fitnah. Secara gosip itu adalah fakta yang tertunda. Bisa jadi Simon Walton menutup mulut media yang mempublish berita dengan uang dan kekuasaannya untuk menjaga nama baiknya," timpal Grace.
"Aku setuju Grace. Apalagi ada rumor jika dia dan istrinya tidak tinggal bersama lagi," ujar Bella.
"Padahal selama ini keluarga Walton dikenal setia terhadap pasangannya. Sayang sekali.." kata Jena.
"Siapa yang tahu Jen, kita hanya melihat dari luarnya saja," timpal Grace meneguk minumannya. Bella mengangguk, setuju dengan ucapan Grace.
"Jika berita ini benar, aku tak habis pikir bagaimana bisa Rebecca berpaling dari William Walton, produser tampan bak dewa yunani itu. Dan lebih parahnya lagi, ayah kekasihnya sendiri. Mereka bahkan terpaut usia yang jauh sekali," kata Bella.
"William memang tampan Bel. Aku salah satu penggemar pria itu. Tapi aku masih penasaran dengan anak kedua Simon Walton. Dia jarang muncul di depan publik. Dia sangat tertutup. Berbeda sekali dengan Walton lainnya," ucap Jena.
"Jadi Willian itu anaknya Simon Walton? Aku bahkan baru tahu," timpal Grace. Ia cukup sering melihat nama pria itu dari naskah-naskah yang di editnya.
"Ku pikir dia kakak dari Rachel Walton, Artis pendatang baru yang namanya booming saat ini," lanjutnya.
"Mereka sepupu," balas Jena.
"Aku yakin media sosial milik William sudah di serang oleh Netizen," Bella membuka media sosialnya untuk melihat instagram William.
"Aish.. sepertinya Nolan sudah mengetahui berita ini. Dia bahkan meminta kita untuk menemuinya sekarang," kata Bella setelah melihat pesan masuk di ponselnya.
"Ck... Ini bahkan masih jam istirahat," decak Jena kesal. Mau bagaimana lagi, mereka harus standby setiap saat.
buru" amat selesainya..masih ada gak jelas loh. si kaka Grace alasan mereka dulu putus apaan tiba" aja menikah....orang tua Kendrick tanpa dialog langsung rujuk...si felip sat set langsung menikah..gak seru banget dehhhh..ini lagi extra part-nya ngegantung amat..info kek lanjut apa kagak.. di kasih Lebel aja END padahal novel lain biar sudah label END tapi extra part-nya masih lanjut. na ini baru dia..kata selesai di akhir cerita pun kagak ada..jadi gak salahkan gw berharap lanjut😌