NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 08 -Alunan Takdir-

Kejadian malam itu membuat Ros merasa sangat marah dengan sikap Dodi kepada nya, dulu Dodi tidak bersikap seperti ini dan Ros yakin bahwa semua perubahan yang ada pada Dodi itu karena Wulan

Ros mengambil semua barang nya dan memasukkan nya ke dalam koper, dia ingin pergi rumah Dodi Wulan, padahal saat ini anak nya yang berada di kota ini hanya Dodi seorang, tetapi dengan sikap keras kepala nya dia ingin pergi rumah ini

Wulan melihat Ros yang sedang menyusun semua barang nya segera memanggil Dodi " mas, ibuk nyusun semua barang nya mas, ibuk mau kemana? " walah Wulan sangat khawatir

Dodi bergegas menuju ke kamar Ros untuk melihat hal tersebut dan benar Ros sudah siap dengan semua barang nya " kenapa kamu ke sini Dodi? bukan nya kamu lebih milih istri kamu dari pada ibuk? kamu membiarkan ibuk sendirian di luar dan malah membawa istri kamu masuk " Ros terlihat sangat kesal

" Udah buk, tenang dulu, ini udah malam ini mau kemana? cuman rumah Dodi yang ada di sini buk, Abang juga belum pulang, ibu mau kemana? " menatap Ros dang menghalangi nya untuk pergi

" Ibuk mau pergi aja dari sini, seterah mau kemana, ibuk udah ngak tahan di sini, melihat kalian berdua yang sama sekali tidak mau berusaha untuk punya anak dari istri mu, " menatap Wulan yang hanya diam saja sejak tadi

Wulan menatap ibu mertua nya yang sedang di landa emosi itu " bukannya tidak mau berusaha buk, semua nya sudah kami lakukan tetapi tuhan berkata lain, lalu kami harus bagaimana buk? "

" Kenapa tanya ibuk? kalian pernah ke dokter dan minta saran? Kalau kalian ke sana tolong bawa ibuk karena ibuk juga mau dengar apa kata dokter, " wajah nya seolah tidak percaya dengan omongan Wulan

Dodi dengan emosi yang membara di dalam hati nya, menarik sangat ibu ke keluar dari kamar, dan membawa nya ke ruang tamu, " ibuk tunggu di sini, Dodi mau ngasih tau ibuk apa yang udah Dodi dan Wulan lakukan semasa enam tahun ini buk " Dodi berteriak kepada ibu nya

Wulan menahan tangan Dodi " mas udah mas, itu ibuk kamu jangan sampai tentangan dengar mas, kita bisa malu " Wulan menahan Dodi untuk menuju ke kamar

" Wulan kamu tidak perlu sok baik kepada saya, mana Dodi, mana bukti yang mau kamu tunjukkan kepada ibuk, ibuk yakin kalian berdua itu banyak santai nya " ucap Ros kepada Wulan dan Dodi yang berada di hadapan nya

Dodi menarik paksa tangan nya di pegang oleh Wulan " lepas Wulan, kita harus kasih tau ibuk apa yang sudah kita usahakan selama ini, usaha kita bukan hanya satu atau dua tahun, tetapi enam tahun Wulan " Dodi menangis sambil berteriak karena sudah muak dengan semua perkataan orang-orang tentang dirinya dan juga Wulan

" Lepas Wulan, kamu tidak perlu sok baik ibuk bilang, kalian ini seperti tidak tau malu, seperti tidak mendengar apa perkataan semua orang terhadap kalian berdua "

Wulan melepaskan tangan nya dari Dodi " bukan seperti tidak mendengar buk, kami memang hanya sengaja menutup telinga, karena rasanya sudah muak mendengar hal itu " Wulan duduk di sofa sambil menunduk dan menangis

Dodi segera bergegas masuk ke dalam kamar mereka, dia membuka lemari mereka dan mengambil tas yang berisikan semua berkas dan catatan dari dokter yang ada di kota ini dan juga luar kota, dia membawa nya dengan air mata dan keberanian penuh saat mengambil nya.

Dodi meletakan tas tersebut di atas meja, di hadapan Ros dan Wulan " ibuk bisa buka ini, dan lihat semua nya buk, lihat dan baca, itu adalah usaha ku dan Wulan, kami tidak hanya diam buk, kami berusaha keras untuk anak kami "

Ros mengambil tas tersebut, dia membuka nya dan membaca setiap kertas yang ada di sana, dia duduk dan membaca nya, tetapi wajah Ros masih saja seperti tidak percaya, padahal sudah tertera di dalam setiap kertas kalau mereka berdua hampir setiap hari selama enam tahun, selalu ke rumah sakit yang berbeda-beda

" Besok kita akan ke rumah sakit, sebelum kalian jemput anak itu, kita ke rumah sakit dan bawa ibuk, ibuk mau dengar sendiri dari dokter, karena bisa saja kakak mengarang semua ini kan " meletakan tas nya kembali dan masuk ke dalam kamar nya

Wulan dan Dodi duduk di ruang tamu dengan wajah yang sangat frustrasi, karena setiap keluarga selalu saja tidak percaya dengan mereka, selalu mengatakan bahwa mereka tidak mau berusaha, padahal tuhan menjadi saksi betapa sering nya mereka berusaha dan ke rumah sakit, setiap hari di tahun yang berbeda-beda

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!