NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:60.2k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 12

Dilingkupi rasa canggung akibat kejadian tak terduga kemarin. Pasangan suami istri itu kini saling diam, seperti di awal pernikahan. Meskipun begitu, suasana yang terpendar di antara mereka tidak dingin sebagaimana mereka dulu di hari pertama mereka menikah.

Sebenarnya, mereka tidak menyimpan amarah. Hanya saja, keduanya malu dan bingung harus memulai topik apa dan bagaimana caranya bersikap. Terlebih, kejadian kemarin masih kerap kali berputar di dalam kepala keduanya.

“Tujuan kali ini kita ke Gili Meno. Apa benar, Tuan?” Suara sang sopir berhasil memecah keheningan serta membuat kedua manusia berbeda gender itu terlonjak kecil secara bersamaan.

Sontak saja, Abyan berdeham pelan. “Benar. Katanya di sana ada free diving?” balas pria itu setenang mungkin.

“Ah iya, benar sekali, Tuan. Di sana terdapat beragam karang dan biota laut. Pilihan yang tepat untuk menikmati indahnya alam bawah laut,” terang si sopir sedikit memberi gambaran.

Hal itu rupanya berhasil memancing antusiasme Lavina, yang sejak tadi teredam oleh rasa malu.

“Apa di sana ramai wisatawan?” Lavina akhirnya ikut bersuara, yang tanpa disadari membuat Abyan tersenyum tipis.

“Berhubung kalian datang bukan di akhir pekan maupun hari libur. Gili Meno tidak akan ramai dan memang tidak seramai Gili Trawangan,” jelas si sopir lagi.

Lengkungan senyum tak bisa lagi ditahan oleh Lavina. Dia kembali semangat, hingga tanpa sadar menoleh ke arah Abyan dengan memamerkan senyuman lebar itu.

“Nanti aku mau snorkeling. Mas ikutan juga, kan?” tanyanya.

Abyan kembali terkejut, tetapi dia berhasil menyembunyikannya dari Lavina. Lantas dia mengangguk, membenarkan. “Saya tidak mungkin membiarkanmu berenang di laut lepas begitu saja, Lav.”

Padahal Abyan berkata seperti biasa. Namun, rupanya itu berhasil membuat Lavina bersemu merah.

Sederhana, tetapi dia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti itu dari orang lain, selain sang ayah.

“Di sana ada petugasnya juga buat jaga, Mas. Aku gak bener-bener sendirian,” alibi Lavina menyembunyikan salah tingkahnya.

“Tetap saja itu tidak menjamin keselamatan kamu. Dan saya yang bertanggung jawab penuh akan kamu, Lav. Jadi, suka tidak suka saya tetap akan menemani kamu nanti,” papar Abyan panjang lebar.

“Aku suka, kok!” refleks Lavina terlampau semangat, sampai membuat Abyan terkesiap. Namun, tak urung juga pria itu terkekeh kecil, sedangkan Lavina sontak menutup mulutnya.

“Suka ditemani apa suka saya?” goda Abyan mulai jahil. Terlebih, reaksi Lavina makin menambah kesenangannya sendiri.

Dua pipi memerah itu, dengan tatapan malu-malu sangat indah nan menggemaskan bagi Abyan yang betah memandang. Perasaannya membuncah dan rasanya ingin sekali dia mengabadikan pemandangan itu dalam memorinya. Bahkan, dia sangat berharap agar bisa membuat Lavina terus merasa seperti itu untuk ke depannya.

***

Abyan benar-benar merealisasikan ucapannya. Pria itu ikut turut snorkling bersama Lavina. Terus mengikuti ke mana sang istri berenang melihat keindahan bawah laut.

Matanya tak pernah lepas mengamati bagaimana sang istri begitu bahagia. Dan dia tidak akan membuang kesempatan itu begitu saja. Lagi-lagi dia mengabadikan segala gerak-gerik Lavina tanpa tertinggal sedikit pun di dalam otaknya.

Setelah tiga puluh menit lamanya mereka menikmati taman bawah laut. Mereka pun kini kembali ke pesisir pantai. Duduk, menatap hamparan laut lepas.

“Lombok pilihan yang sempurna untuk memanjakan mata serta melepas penat. Bener, gak, Mas?” Suara Lavina mengalun, sembari setia menatap laut di depannya.

Berbeda dengan Lavina, Abyan justru menatap ke arah sang istri sedari tadi. Melihat segala ekspresi wajah Lavina, merupakan pemandangan indah tanpa perlu penjabaran berlebih.

“Iya. Apa kamu senang, Lav?” tanya Abyan lembut.

Mendengar pertanyaan sang suami. Lavina sontak menoleh, dan seketika terpaku melihat Abyan yang ternyata tengah menatapnya. Lagi, dia merasakan gemuruh di jantungnya.

“Aku ... senang sekali. Jadi, betah dan gak pengen pulang," balas Lavina, mencoba untuk mengatur kegugupannya.

Senyuman Abyan terbit. Tangan yang sedari tadi menganggur, kini beralih ke puncak kepala Lavina. Ditepuknya dengan pelan guna menyalurkan perasaan sayangnya.

“Nanti kita liburan ke sini lagi, kapan pun kamu mau. Tapi, untuk sekarang kita tidak bisa berlama-lama di sini. Kita masih ada tanggungan pekerjaan yang menanti,” tutur lembut Abyan dengan tenangnya. Berbanding terbalik dengan hati dan jantungnya yang bak ikut lari maraton.

Senyuman Lavina pun berkembang, membalas tatapan teduh sang suami. Rupanya, seperti ini rasanya diperlakukan dengan baik oleh pasangan sendiri. Perasaan hangat, nyaman, dan aman melingkupinya.

Tatapan mereka saling melebur, menyelam untuk menelaah perasaan masing-masing. Di hamparan pasir putih, di bawah langit kekuningan, di mana matahari mulai perlahan menyembunyikan diri. Sepasang anak manusia itu memilih melepaskan perasaannya dan membiarkan kata hati mengambil alih mempertemukan dua pencecap beradu nyatu.

Chup ~

“Lav.” Abyan menyebut nama sang istri serak. Membuat bulu kuduk Lavina merinding seketika. “Sepertinya ... kita harus segera kembali ke hotel sebelum malam tiba," lanjutnya lagi segera melenyapkan pikiran kotor yang sempat terbesit.

"Gila! Merusak suasana aja. Dasar mantan duda!” batin Lavina mencak-mencak sendiri.

***

Meskipun merasa kesal karena telah merusak suasana, tak urung juga Lavina ikut untuk mengisi perutnya. Setelah seharian berenang dan menikmati pemandangan indah Lombok. Perutnya sudah meronta untuk mendapat amunisi di malam ini.

Pilihan mereka jatuh ke masakan seafood malam ini. Tak ada obrolan berlebih di antara mereka. Sepertinya baik Lavina maupun Abyan merasa lelah dan kelaparan, bahkan mereka langsung kembali ke hotel setelah makan selesai.

“Aku yang bebersih dulu, ya, Mas,” lontar Lavina sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi.

Abyan menghela napas, merasa lelah sekaligus bingung. Bingung bagaimana harus mengontrol perasaannya yang semakin lama semakin tak terkendali. Dia takut, takut Lavina merasa risih dan pergi meninggalkannya.

Pikiran Abyan berkecamuk sampai tidak sadar bahwasanya Lavina sudah berada di depannya. Menatap Abyan dengan sama bingungnya, sebab dia baru kali ini melihat suami dudanya itu melamun.

“Mas Aby,” panggil Lavina mengusik lamunan Abyan agar tak lebih lama.

Sontak saja, Abyan terperanjat dan menoleh ke sumber suara. Bukannya merasa lega sebab yang memanggilnya adalah sang istri. Justru pria itu semakin terkejut dengan pemandangan yang dia lihat.

“Lav,” lontar Abyan linglung.

Dahi Lavina mengerut bingung. Lantas, dia mendekat ke arah suaminya yang terlihat aneh. “Mas kenapa? Sakit, kah?” tanyanya sedikit khawatir.

Abyan semakin gugup dengan napas tercekat. Bagaimana mungkin Lavina berpakaian serba pendek di saat mereka bersama? Bukankah selama ini wanita itu memakai baju tidur yang normal. Lalu, kenapa sekarang istri kecilnya itu mendadak terbuka?

“Gak panas,” ujar Lavina yang sudah berhasil menyentuh kening Abyan.

Peluh mulai membasahi kening Abyan dengan napas yang mulai memburu. “Lav, berhenti,” pintanya dengan suara memberat.

“Mas kenapa, sih? Kok aneh banget.” Bukannya menurut Lavina makin menundukkan tubuhnya untuk meneliti wajah sang suami.

Geraman Abyan mulai keluar, menahan gejolak panas yang mulai menguar. “Lav, berhenti sebelum terlambat,” ujar pria itu lagi memberi peringatan.

"Apanya yang terlambat? Mas sakit perut apa lagi ad—“

Belum sempat Lavina menyelesaikan kalimatnya. Tubuh wanita itu seketika limbung tepat di pangkuan Abyan, sebab pria itu menariknya tanpa aba-aba. Tidak sampai di sana, Abyan kembali menyatukan kedua bibir mereka yang membuat Lavina terkejut.

“M—mas,” lenguh Lavina ketika tautan bibir itu terlepas.

“Can i?” Suara serak dan berat Abyan berhasil memporak porandakan kewarasannya. Dan sialnya dia kalah oleh pesona sang duda, dan berakhir mengangguk pelan.

“Tidak ada jalan mundur lagi, Lav.”

*

*

Hai kembali lagi bersama author

Jangan lupa tap-tap love ya sayangkuu

See you

1
Yuliasih
smoga seru ya
Reni Anjarwani
keren
Vajar Tri
lho serius ini tamat Thor 😁😁😁 bons chap ada gak 🤭🤭🤭🤭🤭
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
aduh kalu sifat dewasa lav keluar bikin babang Aby tambah klepek klepek 🤭🤭🤭uuuh benarkah ada adik bayi otw 🤩🤩🤩
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!