Terpaksa Menikah Dengan Playboy

BRAAAAKKK!

BRAAKKKKK!

Belakang mobil Darren diseruduk mobil sedan putih. Darren membanting setirnya ke arah kanan demi melindungi anak kecil yang ada di depannya. Sebuah truk yang melaju cukup kencang menabrak bagian depan mobil Darren.

Mobil Darren berguling-guling di jalan raya. Semua orang yang melihat kejadian memekik terkejut. Sebagian dari mereka sontak mencari bala bantuan, ada juga yang mengambil foto dengan ponselnya dan menyebarkan berita kecelakaan ke media sosial mereka.

Tubuh Darren terhimpit badan mobil. Bagian rem dan kopling mobilnya yang penyok menjepit bagian kakinya yang di bawah. Darah mengalir deras dari kepalanya. Dengan napas yang berat dan mulai tersengal, Darren masih bisa mendengar suara-suara teriakan orang dan panggilan yang ditujukan pada dirinya. Pandangan Darren gelap, Darren tidak sadarkan diri.

Kondisi jalan raya mendadak macet. Mobil Darren dikerumuni orang banyak. Ada yang khawatir, mencari bantuan dan ada juga yang hanya diam karena bingung harus melakukan apa. Tak lama setelahnya datang mobil patroli polisi dan mobil ambulans.

Sebagian polisi mengecek kondisi tempat terjadinya kecelakaan berdasarkan saksi dari pengguna jalan, sedangkan polisi yang lain membantu evakuasi korban kecelakaan.

Darren dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan dilarikan ke rumah sakit. Kepalanya diperban, hidungnya dibantu alat bantu pernapasan, di bagian dadanya dipasangi alat bantu untuk membantu hidupnya bertahan lebih lama. Setibanya di rumah sakit Darren dimasukkan ke ruang UGD.

Arsel melihat berita kecelakaan di televisi yang ada di dalam ruangan Thara. Arsel keluar menuju pusat informasi rumah sakit mencari pasien yang baru saja kecelakaan di jalan raya. Setelah mendapatkan informasi, Arsel ke ruangan UGD yang untungnya Darren dirawat di rumah sakit yang sama dengan Thara.

Atas permintaan Arsel, Darren dan Thara ditempatkan dalam satu ruangan. Thara membuka matanya, Thara bingung kok bisa dia ada di dalam ruangan bersama Darren. Thara turun dari tempat tidurnya. Thara berdiri di samping Darren. Darren perlahan membuka matanya menatap ke arah Thara.

"Siapa kamu?" Darren menatap Thara yang kebingungan di sampingnya.

"Saya Thara. Apa Tuan Darren tidak mengingat saya?"

"Thara, Darren, kalian sudah sadar?" Arsel menghampiri mereka berdua.

"Arsel, siapa dia?" Darren menunjuk Thara.

"Kamu tidak ingat Thara? Dia istrimu. Kalian baru saja menikah," jawab Arsel.

"Hmmm, maaf Tuan. Saya Thara istri kontrak Tuan Darren," jawab Thara.

"Istri kontrak?" Darren mengernyitkan keningnya.

"Iya Tuan. Karena Tuan ingin membantu saya bebas dari keluarga saya. Saya diperlakukan tidak adil oleh keluarga saya. Terima kasih Tuan Darren atas kebaikan Anda. Sekarang izinkan saya merawat Anda," kata Thara.

"Darren," Sila tiba-tiba muncul di ruangan Darren.

Arsel meninggalkan Sila dan Darren berduaan di dalam ruangan. Arsel menarik tangan Thara untuk keluar. Arsel membawa Thara ke rooftop rumah sakit. Arsel yang penasaran bertanya apa yang terjadi malam itu kepada Thara. Karena malam itu Arsel ada keperluan di luar Villa.

Thara menceritakan kejadian di saat Sila menceburkannya ke dalam kolam. Dan setelah itu Thara tidak tahu mengapa dia ada di rumah sakit.

Arsel juga bilang ke Thara, malam itu Darren yang menyelamatkannya. Thara demam tinggi, Arsel yang membawanya ke rumah sakit. Dan Darren baru tadi pagi mengalami kecelakaan di jalan raya.

"Sebenarnya apa penyebab pertengkaran Darren dan Sila? Dan mengapa Sila berbuat begitu padamu Thara?"

Thara dengan lesu mengangkat pundaknya. Thara meminta izin kepada Arsel untuk pulang kembali ke kotanya. Thara merasa takut jika terus bersama Sila, mungkin saja Thara akan semakin terluka. Thara tidak ingin menjadi orang ketiga di antara hubungan mereka.

Arsel tertawa mendengar Thara. Arsel meyakinkan Thara tidak ada hubungan apa-apa antara Darren dan Sila. Thara memberanikan diri bertanya pada Arsel alasan Darren nikah kontrak dengannya.

Arsel tersenyum menatap Thara. Arsel bertanya apakah Thara menyukai Darren. Thara dengan cepat menjawab tidak. Arsel tertawa kemudian Arsel menjawab alasan Darren nikah kontrak dengan Thara adalah untuk membebaskan Thara dari keluarga besarnya cuman itu. Tidak mungkin Arsel cerita yang sebenarnya kepada Thara.

Arsel memikirkan keinginan Thara yang ingin pulang ke kotanya. Arsel menawarkan untuk liburan ke kota lain bersama Thara. Mereka akan pulang ke kota mereka sesuai tanggal yang sudah dijadwalkan agar mertua Thara tidak curiga.

Thara dan Arsel menemui Dokter, Thara diberikan izin untuk pulang karena keadaannya sudah membaik. Arsel masuk ke dalam ruangan Darren bersama beberapa pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Darren selama Arsel pergi bersama Thara. Arsel meminta izin untuk berlibur dengan Thara ke kota lain dan memberi tahu Darren bahwa Sila yang mendorong Thara ke kolam.

Darren mengutus seorang pengawalnya untuk mengikuti Arsel dan Thara dan melaporkan apa saja kegiatan mereka. Diingatan Darren sekarang sama sekali tidak ada tentang Thara, siapa Thara, kenapa Darren nikah kontrak dengannya. Dan Darren juga lupa kejadian di malam Darren menyelamatkan Thara. Darren juga menyuruh pengawalnya untuk menyelidiki Sila dan meminta rekaman CCTV di Villa.

🌑 Di sisi lain pulau.

Thara sangat menikmati liburannya bersama Arsel. Tidak terasa liburan mereka berakhir. Thara dan Arsel begitu dekat satu sama lain. Tidak hanya berlibur, Arsel juga mengajarkan Thara sedikit ilmu bela diri agar kelak Thara bisa melindungi dirinya. Arsel juga perlahan meningkatkan kepercayaan diri Thara.

Arsel tidak ingin Thara menjadi korban bullying teman-temannya. Jangan karena keadaan, Thara menjadi rendah diri. Thara juga mempunyai hak yang yang sama dengan teman-temannya.

Arsel menanyakan rencana Thara setelah hari ini. Thara ingin tinggal di rumah orang tuanya. Dan Thara ingin mencari pekerjaan paruh waktu untuk kelangsungan hidupnya.

"Bukannya Darren menafkahi kamu tiap bulannya?" Arsel mengingatkan Thara.

"Hmmm, saya tidak ingin memakai uangnya. Saya ingin mandiri Tuan Arsel."

"Thara, jangan panggil aku Tuan. Terserah kamu panggil apa, asal jangan Tuan," Arsel duduk di samping Thara.

"Hmmm, iya Kak Arsel," Thara masih merasa canggung.

"Apa kamu bersedia kerja di Cafe? Aku mempunyai teman yang sedang mencari karyawan,"

"Apakah mereka menerima karyawan yang berstatus pelajar?" tanya Thara.

"Kelas berapa kamu sekarang?"

"Saya baru saja naik ke kelas 12," jawab Thara.

"Baiklah, ayo kita bersiap. Itu Darren dan para pengawal menjemput kita," Arsel berdiri membawa kopernya dan tas Thara.

Arsel dan Thara masuk ke dalam mobil. Thara duduk di tengah antara Darren dan Arsel. Darren terlihat lebih sehat dari sebelumnya. Thara tidak melihat Sila. Thara meminta maaf kepada Darren karena tidak merawatnya selama di rumah sakit karena takut mengganggu Darren dan Sila. Darren tidak menanggapi hanya diam sembari memainkan ponselnya.

Mereka akhirnya tiba di bandara dan naik ke dalam pesawat pribadi keluarga Darren. Thara nampak begitu tenang tidak seperti penerbangan sebelumnya. Arsel yang duduk di samping Thara merasa ada yang tidak beres dengan Thara. Arsel melihat sesuatu di tangan Thara, rupanya sebelum terbang Thara meminum obat anti mabuk. Dan Thara terlelap dengan nyenyak.

"Dia tidak ingin kamu malu melihat tingkahnya, dia minum obat anti mabuk perjalanan," Arsel tertawa ke arah Darren.

Hmmm, menarik. Aku ingin mengenalnya lebih jauh, batin Darren.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...