NovelToon NovelToon
Suamiku Yang Cacat

Suamiku Yang Cacat

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: _yan08

Keisha Putri Maheswari, seorang dokter Modern dari abad ke 21 yang harus mengalami time travel ke masa kuno, Keisha terdampar di tengah-tengah hutan belantara dengan peralatan medis yang dibawanya dari masa depan, Keisha mendapatkan tugas dari sang atasan untuk ikut dengan tim medis yang akan dikirim ke pulau terpencil untuk melakukan kegiatan kesehatan bagi penduduk di sana.

Namun nahas, Keisha seorang dokter spesialis kulit harus gugur saat balik mengantarkan seorang pasien yang hendak dibawa ke kota oleh helikopter, tapi sayang helikopter yang di tumpanginya di tembak oleh orang-orang berkelompok bersenjata sehingga helikopter yang di tumpanginya jatuh.

Deskripsi tidak muat 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _yan08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membantu Proses Persalinan (8)

Keisha berlari sembunyi, sedangkan Lucas malah pergi membuka pintu, setelah pintu dibuka terlihat seorang wanita paruh baya duduk lesehan di atas teras rumah kayu miliknya, Lucas menyerngit bingung.

“Ada apa?” tanyanya lugas tidak berperasaan.

“Nak tolonglah, saya akan segera melahirkan, tolong selamatkan anak saya nak!” tangis si ibu merasakan nyerinya kontraksi pada bayinya.

Lucas yang memang tidak begitu paham malah terlihat hendak akan mengusirnya tetapi keburu dicegah oleh Keisha yang datang dari belakang.

“Mau ngapain?” tanya Keisha garang. “Cepat panggilkan Chris!” titahnya membantu si ibu itu berdiri, untuk masuk.

“Berani sekali dia menyuruhku seperti itu!” desisnya geram.

“Lucas cepatlah, aku butuh bantuan Chris!” teriak Keisha gersak-gersuk di dalam.

“Kapan rasa nyerinya mulai datang Bu?” tanya Keisha membantu si ibu duduk.

“Tadi sore nak, rasa nyerinya tiba-tiba saja datang dan tidak berhenti sampai sekarang!” jawab si ibu meringis sakit.

Keisha mengangguk, gadis itu kembali membuka tas medisnya mengambil stetoskop untuk mengecek denyut sang bayi, setelah di cek Keisha langsung memeriksa tensi si ibu, cukup normal. “Nak kapan saya akan melahirkan?” tanya si ibu yang seperti putus asa akan rasa sakit di perutnya.

“Sabar Bu, saya tengah memeriksa denyut bayi ibu, dan itu cukup normal,” jawab Keisha, gadis itu segera mengambil sarung tangan miliknya, lalu mengecek kemaluan si ibu guna memastikan sudah masuk pembukaan berapa. “Sabar ya Bu, pembukaannya baru dimulai,” ucap Keisha, kembali menyiapkan segala yang dibutuhkan nanti.

“Maksudmu nak?” tanya si ibu penasaran.

“Iya Bu, pembukaan satu, yang di mana bibir rahim ibu baru terbuka sedikit, jadi harap bersabar, nanti jika rasa nyerinya datang lagi, ibu bisa berjalan atau berdiri sebentar, supaya sedikit menghilangkan rasa nyeri,” jelas Keisha, dia memang bukan dokter kandungan, tetapi rekannya yang seorang dokter kandungan di rumah sakit sering meminta dirinya untuk ikut membantu walaupun tidak banyak, dia juga seorang dokter jadi waktunya untuk ikut melihat tidak banyak dan tidak tepat juga, dan untuk kali ini dirinya cukup nekat membantu persalinan apalagi dia seorang diri di tengah gubuk yang sepi jauh dari rumah para warga.

“Ternyata melahirkan itu begitu lama dan sakit ya nak?” ucap si ibu lirih.

“Ya bisa dibilang seperti itu, tapi ibu harus tetap tenang ya, jangan berpikiran yang tidak-tidak, dan jika boleh tahu, kalau warga di sini jika mau melahirkan, mereka akan pergi kemana, maksudnya tempat bersalinnya dimana?” tanya Keisha penasaran.

“Biasanya mereka akan ke pusat kota untuk menemui tabib lahiran, tapi bayarannya begitu mahal, tak jarang para ibu kehilangan bayinya karena tidak mampu membayar biaya lahiran!” jelas si ibu mengelus perutnya yang sudah mulai kontraksi. “Sakit …,” desis si ibu meringis kesakitan.

Keisha mengangguk. “Ini hal yang biasa bagi seorang ibu yang mau melahirkan, jika boleh tahu suami ibu kemana? Apakah dia tidak tahu jika ibu mau melahirkan?” tanya Keisha.

Si ibu yang mendengar kata suami merasa sedih. “Saya tidak tahu nak!” jawab si ibu lirih.

Keisha mengangguk. “Saya minta maaf jika telah menanyakan hal yang bikin ibu sedih!” ucap Keisha merasa bersalah.

Si ibu tersenyum, dia merasa tersentuh akan kelembutan gadis cantik di depannya ini, begitu baik dan hangat, jika bisa dihitung baru beberapa kali ini dia merasakan kebaikan seseorang, jika tidak, mungkin dia sudah mati bersama anaknya.

Beberapa jam terlewatkan kini tiba sudah pembukaan terakhir Keisha bersiap sudah untuk membantu sang bayi keluar, Chris dan Lucas merasa takut melihat proses persalinan, ya tuhan mereka bahkan sampai ngeri sendiri, ternyata mereka lahir begitu menyakitkan.

“Jangan mengejan terlalu buru-buru, ikuti instruksi saya, mengejanlah secara perlahan tapi pasti!” titah Keisha mulai keringat dingin, ya ampun dia baru kali ini melakukan persalinan seorang diri, semoga keputusannya membantu seorang ibu ini menjadi pilihan yang terbaik.

“Hah, sakit …!” pekik si ibu meremas apa yang ada.

“Sedikit lagi buk!” ucap Keisha dan kepala si bayi keluar, lalu Keisha menariknya dengan perlahan sehingga suara tangisan seorang bayi membuat mereka lega.

“Chris bantu aku cepat!” panik Keisha saat melihat si ibu tiba-tiba pingsan.

Chris yang di panggil merasa enggan, dia takut, ya ampun cupu banget nih pria. “Tap—”

“Cepatlah!”

Mau tidak mau Chris mendekat, dia melihat bayi yang baru keluar itu menangis dengan di penuhi lendir dan darah, mengerikan sekali, lebih baik dia berperang membunuh ratusan nyawa daripada melihat proses persalinan seperti, sangat mengerikan menurutnya .

Keisha memotong tali pusarnya, lalu gadis itu mengambil tisu basah di tas medisnya yang kebetulan tersimpan disana, dia mengelap bayi laki-laki itu hingga bersih, setelah itu dia berlanjut membersihkan si ibu yang terkulai lemas pingsan, kondisinya sedikit menurun.

Lucas yang duduk di pojokan hanya bisa terdiam menatap rumit gadis yang beberapa hari ini tinggal di rumahnya, entah apa yang dipikirkan ya tetapi dia menjadi sedikit kagum dengan gadis aneh itu. “Benar-benar aneh.”

Sedangkan Chris sangat tertekan saat Keisha menyuruhnya menaruh kain bekas lahiran si ibu.

“Ck, jangan merasa jijik seperti itu! Suatu saat kamu akan punya anak juga nanti!” cetus Keisha dongkol, tapi dia tidak heran sih, dia kan laki-laki dan mungkin merasa awam dengan apa yang dilihatnya barusan.

“Sepertinya keputusanku untuk tidak menikah ada gunanya!” gumam Chris menaruh kasar kain bekas lahiran itu.

“Mau jadi bujang lapuk? Mengerikan sekali!” sahut Keisha di belakang Chris.

Chris yang mendengar itu hanya bergerak mundur tidak minat untuk membalas ucapan gadis aneh ini, benar kata tuannya, gadis ini memang aneh dan unik, dia jadi mengantuk, dia ingin tidur besok dia harus bekerja untuk menafkahi dua orang di gubuknya ini, huh melelahkan.

Selepas kepergian Chris, Keisha berjongkok muntah, sedari tadi kepalanya sungguh pusing, ya imun tubuhnya belum terbiasa dengan hawa di dunia asing ini, sungguh menjengkelkan, apalagi bau darah persalinan ibu tadi sungguh melekat di tangannya, mana tidak ada sabun lagi.

. . .

Setelah melewati malam yang cukup panjang akhirnya pagi pun tiba, dan juga si ibu sebut saja Nami, ibu Nami, pagi-pagi sekali tadi sudah datang dicari oleh seorang wanita tua yang mengaku sebagai ‘ibunya datang menjemputnya.

“Lucas!” rengek Keisha selembut mungkin. “Ayo suapin!”

“Kau punya tangan kan?” tanya Lucas dibalas anggukan oleh Keisha. “Maka dari itu gunakanlah!” sinisnya.

Keisha menggeleng ribut, jika bukan karena bau darah lahiran itu masih melekat di tangannya, demi apapun dia tidak mau merengek memalukan seperti anak kecil begini. Chris juga kenapa pergi pagi-pagi sekali sih!

“Iki loh tanganku mambu wedus!” celetuk Keisha.

“Hah?”

“Tanganku bau darah Lucas tampan!” jawab Keisha geram. “Makanya bantu aku makan ya? Kali ini saja Lucas tampan!” bujuk Keisha, bilang iya Lucas, gue udah kelaparan ini!

Lucas diam menatap Keisha rumit, sedangkan Keisha menatap berharap Lucas. “Makan saja menggunakan kakimu, atau tidak gunakan gaya sapi untuk makan!” ungkapnya sungguh nyelekit lalu pergi dengan kaki lumpuhnya.

Keisha menganga tidak jelas saking tidak percayanya dengan balasan si Lucas. “Wuw! Wedus!” serunya kesal. “Awas aja Lo pincang, kalo butuh bantuan gak akan gue tolong!” desisnya sungguh kesal.

. . .

“Apakah dia baik-baik saja nak?”

“Baik ibu, bahkan beberapa hari belakangan ini aku tidak pernah melihatnya selalu melamun seperti dulu!” jawabnya menunduk pada seorang wanita paruh baya yang tersenyum lembut.

Si ibu mengangguk. “Aku percayakan semuanya kepadamu nak, hanya kau yang bisa ibu andalkan.”

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Arsen: sipp di tunggu
total 1 replies
sahabat pena
yah up nya cuma 1 krg thor. lagi seru2 nya euy
Lippe
ehh siapa gadis lirik??? keisya??? jadi si Lucas jadi benci sama keisya dong
sahabat pena
kurang banyak up thor 🤣🤣1 mah krg. 2 atau 3 lah🤣
Arsen: kirain gak ada yg suka mknya up sedikit 😆 insyaallah nanti di usahain 😁
total 1 replies
sahabat pena
lucas pangeran ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!