Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Keraguan Ara
" Papi " Ara merasa sesak sendiri saat Rey terus mendekati nya dalam posisi seperti itu.
" Sentuh lah Ara , nikmati tubuhku " ucap Rey mengangkat Ara dan membawa ke dalam kamar di ruang kerjanya.
" Aku yang salah tidak memberikan nya nafkah batin selama ini jadi wajar jika dia menginginkan hal itu dari pria lain " batin Rey memeluk Ara di atas ranjang.
" Sentuh lah tubuh ku Ara ,berhenti membayangkan pria lain " ucap Rey menatap Ara dengan tatapan lirih nya saat Ara sama sekali tidak mau menyentuhnya.
" Tapi,"
" Cepat " teriak Rey merasa sakit hati sekali saat Ara menolak menyentuhnya.
Ara yang terus dipaksa Rey akhirnya menyentuh dengan perlahan dada Rey yang sudah tidak tertutup apa-apa.
" Nikmati Ara ini punya kamu " pernyataan Rey yang benar-benar menyesal sekali tidak pernah memberikan Ara ruang untuk saling dekat dengan nya .
Tangan Ara benar-benar meraba dengan penasaran setiap inci tubuh Rey yang yang bisa diekspose nya .
Rey yang memeluk Ara dalam posisi seperti itu ingin meneteskan air mata rasanya karena merasa berdosa telah melakukan kesalahan selama ini dengan mengabaikan istri kecilnya bahkan tidak memberikan hak nya sebagai seorang istri .
" Papi Ara gigit satu ya" pinta Ara yang merasa senang sekali akhirnya bisa menyentuh sesuatu yang selama ini begitu penasaran untuk dirasakan nya .
Rey hanya mengangguk dengan senyum tulusnya mengecup kening Ara terus menerus membiarkan Ara melakukan apapun sesukanya.
" Aaa, Papi " gemas Ara membenamkan wajahnya di dada Rey, menyentuh tubuh pria itu membuat Ara melupakan segalanya.
" Suka ?" tanya Rey mengelus punggung Ara dengan lembut saat perlahan emosinya mereda Rey merasakan ketenangan.
" Enak Pi " ucap Ara yang memang masih polos tidak pernah menyentuh pria sebelumnya kini menjadi kecanduan saat diperbolehkan oleh suaminya.
" Lakukan sesuka kamu " ucap Rey yang benar-benar memberikan Ara kebebasan.
" Papi kok tidur sih ?" tanya Ara begitu melihat Rey menutup mata.
" Papi ngantuk rasanya" ucap Rey memeluk Ara lalu memejamkan matanya.
" Tapi ini di kantor Lo Pi " Ara mengingatkan.
" Ya apa salahnya tidur , ini kan kantor Papi " pernyataan Rey .
" Akkkh " Rey langsung mengerang begitu merasakan mulut hangat Ara menyentuh kulitnya.
" Jangan nakal-nakal Baby " ucap Rey yang entah kenapa merasa mengantuk sekali .
" Papi tidur sebentar ya " ucap Rey yang diangguki Ara yang berada dalam pelukan nya .
............
Hampir jam 6 sore Rey baru terbangun dari tidur siang nya yang selama ini sangat jarang dia lakukan.
" Manis sekali " gemas Rey menoel-noel pipi Ara yang masih tertidur pulas dalam pelukannya.
Ting
Rey mengambil ponsel Ara yang berbunyi di atas nakas lalu melihat notifikasi yang masuk .
" Sial ponselnya di kunci lagi ?" batin Rey yang penasaran sekali melihat lebih dari 100 chat masuk dan juga panggilan tidak terjawab .
" Tidak. pokoknya apapun yang terjadi kamu harus mencintai ku Ara" ucap Rey penuh keseriusan .
1 bulan kemudian.
Sepulang sekolah Ara mampir ke mall untuk berbelanja beberapa kebutuhan pribadinya serta sekedar main-main untuk menghilangkan stress di kepala nya karena sangat sibuk dengan tugas sekolah akhir-akhir ini .
" Loh, itu bukannya mantan pacar Papi Rey " ucap Ara menyipitkan matanya menatap Hazeera yang tengah berjalan bersama puluhan pria ber stelan jas di tengah keramaian Mall .
" Jadi sekarang dia juga kerja kantoran tidak hanya sebagai model " ucap Ara menatap dengan kagum Hazeera yang memang cantik sekali .
" Om bule " sapa Ara begitu rombongan itu lewat kedekat nya dan dia mengenali seseorang.
" Ehhh, Ara " senyum lebar Alex berhenti berjalan sehingga semua orang yang berjalan bersamanya ikutan berhenti .
" Baru pulang sekolah ?" tanya Alex melirik Ara dari atas sampai bawah yang masih memakai seragam sekolahnya.
" Iya " jawab Ara dengan antusias, menyukai cara bicara Alex yang begitu hangat .
" Ara pulang " ucap Rey yang entah datang dari mana langsung menggenggam tangan Ara dan mengajaknya pergi .
" Papi " ucap Ara berjalan sampai rada berlari mengikuti langkah lebar Rey yang membawanya pergi.
" Rey tunggu " ucap Hazeera yang juga mengejar Rey bahkan memegang lengan Rey agar berhenti berjalan .
" Kenapa ?" tanya Rey berhenti berjalan di tengah keramaian Mall namun merangkul pinggang Ara untuk berdiri sejajar dengan nya .
" Aku ingin membicarakan semuanya dan kalaupun hubungan kita memang kandas Aku ingin berpisah secara baik-baik" ucap Hazeera mengusap air matanya.
Ara hanya berdiri terdiam dengan mata fokus menatap wajah Rey yang entah mengapa terlihat sangat tampan sepertinya dia baru selesai potong rambut.
" Ahhhh, Papi tampan sekali " batin Ara semakin mepet pada Rey saking terpesonanya melihat ketampanan pria itu .
Ara memang terpana melihat ketampanan Om bule tapi hari ini ketampanan Rey lebih menyala sampai menyilaukan mata Ara .
Pokoknya Papi Rey hari ini sangat tampan memakai kemeja hitam yang lengannya digulung sampai siku .
..........
" Apa lagi yang harus kita bicarakan Hazeera semua sudah jelas " ucap Rey yang benar-benar tidak ingin lagi memperpanjang masalah .
" Sebentar saja Rey ada hal penting yang harus Aku bicarakan" ucap Hazeera menatap Rey penuh harap .
" Tidak boleh " ucap Ara langsung memeluk Rey dan mengajaknya pergi tanpa membiarkan Hazeera bicara lagi .
" Ara Pa,"
" Enggak " ucap Ara dengan tegas menyeret tangan Rey pergi agar tidak bicara lagi dengan Hazeera.
" Ara" ucap Rey dengan nada rendah .
" Yasudah pergilah berbicara dengan nya " ketus Ara berdiri memangku kedua tangannya lalu berjalan duluan meninggalkan Rey .
" Ara kok jadi kamu yang marah sih harusnya kan Aku " ucap Rey memegang tangan Ara yang sudah jalan duluan itu .
" Aku nggak marah " ucap Ara begitu mereka sampai di parkiran Mall .
" Terus kenapa ?" tanya Rey dengan baik-baik pada Ara yang bersandar pada mobil itu .
" Ara nggak suka aja kalau Papi dekat lagi sama Tante Hazeera " jujur Ara menahan Air mata nya .
" Kamu cemburu ?" tanya Rey mengulum senyum .
" Bukan , Papi kalau udah sama Tante Hazeera jadi jahat sama Ara " ucap Ara dengan lirih saat teringat beberapa perlakuan Rey padanya ketika masih pacaran dengan Hazeera.
" Ara maafkan Aku " ucap Rey dengan spontan begitu terlintas diingatan nya dia pernah membentak Ara hanya karena Hazeera.
" Ara Aku tau kalau kesalahan ku dulu fatal tapi Aku sudah berjanji sama kamu akan berubah jadi jangan meragukan Aku lagi ya " ucap Rey memeluk Ara dengan hangat .
" Tapi Aku tidak pernah berjanji pada Papi untuk mempertahankan pernikahan ini " pernyataan Ara yang membuat Rey langsung terdiam mendengarnya.
" kenapa Ara ? Bukankah pernikahan kita tidak ada masalah saat ini ?" tanya Rey dengan wajah kecewanya saat bisa menyimpulkan bahwa Ara akan tetap minta cerai ketika waktu pernikahan mereka tepat 3 bulan nanti .
" Memang tidak ada masalah Pi tapi Ara nggak percaya Papi bakal setia dan menerima Ara apa adanya bahkan ketika kita sudah menikah saja Papi masih pacaran" ucap Ara yang memiliki alasan kuat mengapa dia ragu untuk melanjutkan pernikahan yang hanya karena perjodohan keluarga itu