NovelToon NovelToon
One Day In London

One Day In London

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga
Popularitas:46.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

London, sebuah tempat yang menyisakan kenangan termanis dalam hidup Orion Brox. Dalam satu hari di musim panas, ia menghabiskan waktu bersama gadis cantik yang tak ia ketahui namanya. Namun, rupa dan tutur sapanya melekat kuat dalam ingatan Orion, menjelma rindu yang tak luntur dalam beberapa tahun berlalu.

Akan tetapi, dunia seakan mengajak bercanda. Jalan dan langkah yang digariskan takdir mempertemukan mereka dalam titik yang berseberangan. Taraliza Morvion, gadis musim panas yang menjadi tambatan hati Orion, hadir kembali sebagai sosok yang nyaris tak bisa dimiliki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Day In London 8

Makan malam sudah usai. Kehangatan dan keharmonisan terukir nyata dalam kebersamaan keluarga Nero dan Riu. Mereka tidak terlihat seperti rekan bisnis, tetapi lebih mirip saudara jauh yang lama tidak bertemu.

Kini, masing-masing dari mengambil tempat dan partner sendiri-sendiri untuk melanjutkan obrolan. Nero dan Riu memilih ruang kerja untuk pembahasan projek baru yang akan mereka garap bersama. Raina dan Vale memilih ruang keluarga untuk melanjutkan obrolan santai, seputar urusan wanita.

Sementara itu, Olliver mengajak Tara ke halaman samping, tepatnya di taman kecil yang menghadap langsung ke kolam renang. Suasananya cukup indah dan cocok untuk dijadikan tempat bersantai. Kemegahan rumah keluarga Brox terlihat sempurna dari sudut sana. Belum lagi bonsai-bonsai yang ditata rapi, berjajar di sekitar taman dan kolam. Sejuk dan nyaman, Tara jua merasa betah di sana.

"Tara, atas nama Orion aku minta maaf ya, sampai sekarang ... dia belum pulang dari kantor. Padahal, pertemuan ini kan bukan sekedar untuk bahas kerja sama antara Papa dan Om Nero, melainkan untuk kita semua agar saling kenal. Tapi, Orion malah nggak bisa datang," ucap Olliver setelah berulang kali mengirim pesan pada Orion, tetapi satu pun tidak ada yang dibaca.

Di samping Olliver, Tara berusaha tersenyum. Lantas menjawab, "Iya, nggak apa-apa. Mungkin ... dia memang sibuk."

Usai berucap, senyuman Tara kembali pudar. Ya, dia memang kecewa. Orion, laki-laki yang konon katanya baik dan pantas dijadikan pasangan, nyatanya malah tidak bisa menghargai orang lain. Tara sendiri bukan pengangguran, dia juga pekerja. Namun, sejauh ini tak pernah mengabaikan janji, sesibuk apa pun itu. Apalagi janji yang sudah dibuat dari jauh-jauh hari.

'Aku saja datang jauh-jauh dari luar kota, tapi dia yang di sini malah mementingkan pekerja. Nggak bisa banget menghargai orang.'

Begitulah yang ada dalam pikiran Tara selama makan malam tadi. Hilang sudah citra baik Orion di matanya. Untung saja ada Olliver yang menyambutnya dengan hangat, jadi kekecewaan itu sedikit tergantikan.

"Ngomong-ngomong, kamu ada rencana ke Paris lagi nggak?" Olliver mengalihkan pembicaraan, karena sepintas dia melihat keengganan di wajah Tara—ketika membahas Orion. Mungkin, sedikit banyak wanita itu menyimpan kecewa.

"Rencana sih lanjut kerja di Indonesia aja, tapi ... nggak tahu juga nanti."

"Ohh." Olliver mangut-mangut. "Mmm, Tara, aku boleh minta nomor kamu? Ya ... biar lebih kenal gitu," lanjutnya seraya mengeluarkan ponselnya.

Tara tersenyum sembari mengangguk samar. Lantas, turut mengeluarkan ponsel dan menunjukkannya pada Olliver.

"Add aja. Nanti aku simpan juga nomor kamu," ucapnya.

Tentu saja Olliver sangat semangat. Dengan senang hati dia menambahkan nomor Tara. Dalam otaknya sudah terbayang jelas nanti bisa mengenal Tara dengan lebih dekat.

Setelah bertukar nomor, Olliver tidak sengaja melihat wallpaper di ponsel Tara, sebuah gambar kucing dengan warna abu-abu dan mata biru, mirip seperti kucing yang pertama kali dibawa Orion dulu.

"Kamu suka kucing?" Sontak, Olliver menanyakan hal itu. Pikirnya, andai Tara suka dan mau, dia akan memberikan banyak kucing untuk wanita itu.

"Suka, tapi nggak terlalu juga sih. Cuma dulu aku pernah dititipi kucing sama teman, masih baru lahir. Kebetulan dia ikut kekasihnya dan kekasihnya itu alergi sama bulu kucing, jadi aku yang disuruh ngerawat. Tapi, dua bulan lalu mati. Kadang kayak kangen, makanya aku jadikan wallpaper."

"Udah lama bersama, kalau ditinggal pergi pasti merasa kehilangan ya meski cuma hewan," sahut Olliver. "Tapi, Tara, kalau misalkan kamu mau memelihara kucing lagi, di sini ada banyak. Kamu bawa aja, sesukamu."

"Kamu memelihara kucing?" Tara menatap dengan kening yang mengernyit. "Aku tadi nggak lihat," sambungnya.

"Memelihara banyak, malah sebagian udah dijual. Nggak di sini, tapi dibuatkan tempat sendiri di belakang sana. Kalau kamu mau lihat, aku bisa membawamu ke sana. Tapi, sebenarnya bukan aku yang memelihara. Dulu, yang pertama kali bawa kucing itu Orion, bawa sepasang. Terus beranak pinak sampai jadi banyak. Kucing yang pertama kali dia bawa juga masih ada, namanya Stivo sama Stevi. Kocak ya, nama kucing kayak nama orang."

Olliver sedikit tertawa saat menuturkan kalimat yang terakhir. Namun, lain halnya dengan Tara. Dia malah terkejut dan tertegun beberapa saat, sampai Olliver menyadarinya.

"Kenapa?"

"Stivo, nama kucingku juga Stivo."

"Oh ya? Kebetulan banget dong, samaan." Olliver tersenyum lebar, sama sekali tidak ada pikiran yang aneh-aneh.

Namun, lain halnya dengan Tara. Entah apa alasannya, tiba-tiba jantungnya berdetak cepat, dan ia yakin bukan karena Olliver.

Selagi Tara masih berusaha memahami perasaannya sendiri, Olliver menerima satu pesan dari Orion. Sedikit keuntungan bagi Tara, karena dengan begitu Olliver tak menyadari raut wajahnya yang berubah canggung.

Sementara itu, tak cukup waktu yang sebentar bagi Olliver untuk membaca dan memahami pesan dari saudara kembarnya. Apa yang Orion tulis cukup mengejutkan, makanya Olliver sampai hampir tak percaya.

'Aku pulang sekalian nanti kalau Om Nero dan keluarganya udah pulang. Kamu aja yang kenalan sama Tara, kalau perlu pacari dan nikahi dia, biar impian Mama untuk punya menantu Tara bisa keturutan. Aku udah menemukan cinta pertamaku. Dalam waktu dekat akan membawanya pulang dan kukenalkan pada Mama Papa.'

"Kebetulan banget. Pas Tara datang, Orion juga menemukan seseorang yang dia cari selama bertahun-tahun," batin Olliver.

Bersambung...

1
Caecilia Krist
end
IG👉Salsabilagresya: Belum kak🙂🙂
total 1 replies
Nix Ajh
awal mula tidak bisa terlepas, atau jangan-jangan ini taktik Orion?
semoga happy ending
Iges Satria
Nanti Tara klepek² deh, malah balik ngejar Orion /Heart/
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
dan semoga kali ini jadi selamanya. bisa gak ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apa pintamu orion?
Uba Muhammad Al-varo
berharap Tara dan Arion bersatu walaupun akan ada rintangan yang dihadapi oleh mereka berdua.
Lembayung Senja
lanjut..double up kak
ken darsihk
Dan kenangan satu hari itu tak kan bisa di lupakan , cinta yng rumit membuat mereka tidak bisa bersatu
Tapi semua nya terserah tangan author nya , author yng punya kuasa 🤭🤭😍😍
Sahna Yulianto
bagus
Sleepyhead
Serendipity
Apriyanti
lanjut thor 🙏
ken darsihk
koq ya bersambung 🤦‍♀️🤦‍♀️
Apa ya yng di minta Orion
Uba Muhammad Al-varo
apa begitu menyakitkan cinta Arion dan Tara, bicarakan baik' cari jalan keluarnya yang terbaik.
yellya
keputusan yg tepat Tara 👍🏻👍🏻👍🏻
Apriyanti
pagi² Uda ikutan nangis nyesek bgt
lanjut thor 🙏
ken darsihk
Syedih 🤗🤗
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tara sudah mengakui cinta & juga perasaannya. selanjutnya apa?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Adamson orang baik?
ken darsihk
Siapa Adamson semoga nya dia orang baik dan tidak mempunyai maksud yng modus
Dan Tara prilaku mu mencerminkan hati yng sdng galau , kenapa juga harus mengingkari hati yng sebenarnya Tara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!