NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL 2.

Calon TUMBAL 2.

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:481.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Jika aku harus mati, maka aku akan mati karena Allah dan kembali pada Allah, bukan menjadi budakmu."

"Hati - hati Jingga, Semakin tinggi kemampuanmu, maka semakin Allah akan menguji dirimu. Tetaplah menjadi manusia yang baik, menolong sesamamu dan yang bukan sesamamu."

"Karena semakin tinggi kemampuanmu, semakin pula kamu menjadi incaran oleh mereka yang jahat."

Dalam perjalanan nya membantu sosok - sosok yang tersesat, Rupanya kemampuan Jingga semakin meningkat. Jingga mulai berurusan dengan para calon tumbal yang di tolong nya.

Dampak nya pun tidak main - main, Nyawa Jingga kembali terancam karena banyak sosok kuat yang merasa terusik oleh keberadaan Jingga. Jingga semakin mengasah dirinya, tapi apakah dia bisa kuat dan bisa menolong mereka yang meminta bantuan nya? sementara nyawanya sendiri juga terancam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 8. Rumah Elang

Ayah Elang mengamuk dan membantingi gelas bahkan menendangi meja sampai kaca meja nya pecah, entah mengapa dia sangat murka sampai mengamuk. Elang pun mencoba menahan ayah nya dan menarik ayah nya pergi dari ruang tamu.

Jingga, Ustad Sholeh dan Gani saling pandang melihat itu. Di mata orang biasa mungkin itu hanya ayah Elang yang sedang mengamuk, tapi kenyataan nya itu bukan ayah Elang sepenuh nya. Ada yang mengendalikan ayah Elang, yaitu si sosok Ratu yang kemungkinan terusik.

"HHAARRGHH!!!" Ayah Elang tiba - tiba berlari kencang dan ingin menyerang Ustad Sholeh tapi berhenti seketika saat di hadapan Ustad Sholeh seolah ada penghalang antara Ustad Sholeh dan ayah Elang.

Wajah ayah Elang menjadi sedikit aneh, mata nya seperti mata reptil dan tubuh nya melakukan gerakan seolah dia sedang mengambang.

"Jangan! Ikut! Campur! Urusan! Kami!" Ujar ayah Elang dengan tatapan tajam pada ustad Sholeh.

Suara ayah Elang pun seakan terdengar ada beberapa suara, bukan hanya dari satu suara. Campuran antara laki - laki dan perempuan, dan itu terdengar mengerikan.

Jika suara nya sudah seperti itu, maka itu berarti bukan hanya satu sosok yang berada di dalam tubuh ayah Elang. Kemungkinan ada beberapa sosok dari satu inang yang sama.

"Karena kau sudah mengganggu orang tidak bersalah, tentu itu menjadi salah satu urusan saya. Sebab tugas saya membinasakan makhluk sepertimu yang suka menyesatkan." Ujar Ustad Sholeh.

Mendengar ucapan Ustad Sholeh, ayah Elang tersenyum miring dengan wajah bengis nya, seolah meremehkan ucapan Ustad Sholeh.

"Heng! Kamu berani!??" Ujar nya, lalu tatapan nya beralih pada Jingga.

Jingga beradu tatap dengan ayah Elang yang di rasuki oleh sosok itu, dan ayah Elang tersenyum menatap Jingga. Hanya saja senyum nya seolah menyiratkan arti yang tidak bisa di ungkap dengan kata - kata.

"Sudah saya peringati untuk tidak ikut campur nak, tapi rupanya kamu keras kepala. Anak manis, jangan menyesal kalau nanti kamu jadi salah satu budakku." Ujar nya.

"Astagfirullah.." Gumam Jingga. Elang langsung berdiri di depan Jingga, menghalangi pandangan ayah nya pada Jingga.

Sosok itu kembali menatap Ustad Sholeh, tapi dia tidak bisa bergerak seolah tubuh nya terkunci. Karena dia tak bisa berbuat apapun dengan tubuh ayah Elang, akhirnya dia keluar dari tubuh ayah Elang, ayah Elang pun pingsan.

"Brugh!"

"Papa!" Elang mencoba menahan tubuh ayah nya.

"Gani, bantu Elang angkat ayah nya." Ujar Ustad Sholeh, dan Gani mengangguk.

Gani membantu Elang menggotong ayah Elang untuk kemudian di rebahkan di sofa, sementara Ustad Sholeh sedang membaca doa dan dia melihat ke sekeliling ruangan itu, pun dengan Jingga.

"Elang, jaga papamu, jangan di tinggal. Gani kamu temani Elang, barang kali terjadi sesuatu." Ujar Ustad Sholeh, sambil memakai sarung tangan.

"Iya, Ustad." Sahut Gani.

Ustad Sholeh meminta pelayan rumah untuk menunjukan di mana letak titik sumber air berasal, dengan air putih yang sudah di bacakan doa dan sembari Ustad Sholeh juga membaca ayat - ayat Ruqyah, air itu di ciprat - cipratkan ke tiap sudut - sudut rumah.

Dan pada saat Jalan nya Ustad Sholeh membaca doa, Jingga merasakan energi yang tak asing, yaitu energi kiriman teluh atau santet. Jingga menatap kearah satu kamar yang berada di lantai dua, dan ia bertanya pada pelayan rumah Elang yang mengikuti dari belakang.

"Bi, maaf ini kamar siapa?" Tanya Jingga.

"Oh, ini kamar tuan, non." Sahut pelayan.

Jingga menoleh kearah Ustad Sholeh yang sedang membaca doa di depan sudut jendela, ia pun menghampiri Ustad Sholeh.

"Ustad, aku merasakan energi kiriman." Ujar Jingga.

"Dari arah mana?" Tanya Ustad Sholeh.

"Kamar papa nya Elang." Sahut Jingga.

Ustad Sholeh lalu berjalan menghampiri depan kamar atah Elang, Ustad Sholeh lalu membaca doa dan meminta pelayan rumah agar membuka kan pintu kamar itu.

Setelah pintu di buka, terlihat kamar itu tertata sangat rapi, tapi itu yang di lihat olrh mata telanjang. Jingga yang melihat kamar itu dari sisi lain kamar itu terlihat sangat gelap, sesak, dan seolah melakukan perlawanan pada Jingga.

Saat Jingga baru saja melangkah kan kakinya masuk, entah mengapa tiba - tiba pelayan wanita yang berdiri di belakang Jingga terus menunduk dan berjalan mendekati Jingga.

Jingga menoleh karena merasakan hawa yang tidak enak di belakang nya, ia menatap pelayan Elang yang terus menunduk di belakang nya dengan curiga.

'Hati - hati, Jingga..'

Ada bisikan di telinga Jingga, dan Jingga langsung bersiap.

"Bi??" Jingga memanggil pelayan Elang, tapi tidak di sahuti.

"HAHAHAHAHA!!!" Tiba - tiba pelayan itu tertawa dengan sangat keras dan mencoba menyerang Jingga.

Untung nya Jingga sudah siaga dan langsung menangis tangan pelayan itu yang hendak mencekik nya. Ustad Sholeh langsung menahan tangan pelayan itu, dan membacakan doa, pelayan itu pun berteriak kesakitan.

Jingga membantu Ustad Sholeh juga sambil terus membaca doa dalam hatinya karena dia merasakan energi yang besar tak jauh dari tempat nya sekarang.

"Katakan siapa tuanmu!?" Ujar Ustad Sholeh.

"Hhhmmmm..." Pelayan Elang menggeram kesakitan dan dia perlahan luruh ke lantai karena kesakitan.

"HMMMMM... Lepas!" Teriak nya tapi Ustad Sholeh tetap terus membaca doa.

"Ampun.. Huhuhu.. pak Ustad, ini saya.." Pelayan tua itu seolah sudah sadar.

Tapi Ustad Sholeh dan Jingga tidak bodoh, sosok yang merasuki pelayan Elang itu mencoba membodohi mereka dengan berpura - pura sadar padahal sebenarnya belum.

Tipu daya nya bisa membuat siapa saja lengah, kadang mereka menyentil titik lemah manusia agar akhir nya manusia itu lengah dan terjerumus.

"Kalau sudah tahu sakit, katakan siapa tuanmu. Kenapa kamu di sini? Kenapa mengganggu keluarga ini?" Tanya Jingga.

Pelayan itu menggeliat di lantai bagai seekor ular, tapi bukan sosok itu yang Jingga cari. Sosok yang merasuki pelayan Raka ini energi nya tidak begitu besar, bukan energi milik sosok Ratu yang Jingga lihat.

"Hmmmmm!!!! Lepas! Lepaskan aku!" Ujar nya sambil menggeram kesakitan.

"Kalian sudah menyinggung sosok yang salah! Kalian! Akan! Menjadi! Makanan! Kami! Hahahaha!" Sosok di dalam pelayan itu tidak mau kalah.

"Bukan kamu yang saya cari, tapi maaf saya harus membinasakanmu." Ujar Ustad Sholeh, ia membaca kembali doa dan tidak memberi sosok itu ampun.

Pelayan rumah itu berteriak kesakitan, Ustad Sholeh sama sekali tidak memberi kesempatan pada sosok yang merasuki pelayan rumah Elang, dia berteriak kesakitan pun tidak di beri ampun sampai lemas dan dan akhir nya pelayan itu pingsan.

Jingga membantu membenarkan pakaian pelayan itu, sambil ia membaca doa. Sementara Ustad Sholeh kembali terfokus pada titik yang di curigainya sebagai tempat teluh itu berada.

Ustad Sholeh kembali membaca doa, ia lantas memindahkan satu persatu barang dari sebuah lemari hias dan Jingga membantunya. Setelah barang nya di pindahkan, dengan sekuat tenaga Ustad Sholeh mencoba menggeser lemari hias itu.

"SubhanAllah, lemari nya nggak gede - gede amat tapi susah banget di geser nya." Gumam Ustad Sholeh.

"Panggil Gani aja ya, Ustad?" Jingga memberi usulan.

"Elang saja, Gani biar menjaga ayah Elang." Ujar Ustad Sholeh, Jingga pun mengangguk.

Jingga keluar dan menuruni lantai dua, dan memanggil Elang. Gani sangat khawatir dan ingin ikut pergi bersama Jingga tapi dia di amanati untuk menjaga ayah Elang, jadilah dia tetap duduk di sofa.

Saat sampai di atas, Elang terkejut karena Ustad Sholeh membuat kamar ayah nya berantakan dan pelayan nya pingsan di lantai.

"Ustad, ada apa sama kamar ini?" Tanya Elang.

"Kita akan tahu saat kita berhasil menggeser lemari ini, ayo bantu saya." Ujar Ustad Sholeh dan Elang langsung mengangguk tanpa banyak bertanya lagi.

Tubuh Elang memang terawat, masa otot nya sudah terbentuk dan kekar karena rajin berolah raga, ia pun dengan sekuat tenaga membantu Ustad Sholeh menggeser lemari kayu itu sampai akhirnya sedikit demi sedikit mulai berpindah.

Dan saat lemari itu berpindah, terdengar letusan yang sangat keras dari lantai bawah. Suaranya seperti petasan meledak di tanah dan terdengar seperti suara barang yang pecah.

"BLEDAR!!!"

"Astagfirullah! Apa itu!?"

BERSAMBUNG..

1
Bunda Silvia
mungkin kan bapaknya elang ada yang suka dan pake dukun
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
jahat bener kakek bongkok tsb ya.
Bakar aja skalian dgn rumahnya. Jangan kasih kesempatan idup, berbahaya tuh orang
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
wadduuhh.. masuk penjara donk ibunya Gani
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
kayaknya ibunya Gani kerasukan lagi tuh, mungkin si kakek bongkok yg ngendaliin
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun buat bapaknya Gani
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
kayaknya gak mungkin Ayahnya Gani selamat, karena udah terlalu kauh masuk menjadi pengabdi syetan tsb
Eno cute18
ini kok unboxing nya di skip thorr
streetz denizzzt
sneng banget ya yang pAda Dapet kasih sayang ibu.. ga Kaya saya Dari ibu masih hidup sampe meninggal juga ga Pernah Di peluk atau di kasih dukungan
Ratna Jumilah: Othor juga nggak punya mama kok, kak. Mama othor meninggal dari othor masih 4 tahun.

Tetap semangat kak, doa in yang baik - baik buat Almarhumah ibunya kakak.
total 1 replies
Hasra Nita
jangan" yg ngirim si Kate lgi
Jaka tingkir
sukses Thor salam semangat
Ratna Jumilah: Makasih banyakk... 🙏🏻🙏🏻😁
total 1 replies
Zuhril Witanto
Alhamdulillah selesai
pioo
merinding cok
icha amelia
ada cerita yg lainnya ga thor
Ratna Jumilah: Untuk sekarang othor belum bikin karya baru, kak.. 🙏🏻 Kalo kakak tertarik Othor punya beberapa novel menarik, She's become untouchable, the dead cinderella dan lain - lain ada di profil Othor kak.. sampai jumpa di sana.. 👋🏼👋🏼😉
total 1 replies
FiaNasa
kok udah tamat nih,,gimana kelanjutan bayinya jingga & Ilham juga Edo & Gani yg masih jomblo,,,apa ada kelanjutan dg judul baru thor
FiaNasa: iya sama² thor,,,ditunggu ya thor kelanjutan kisahnya
Ratna Jumilah: Akan Othor pikirkan dulu sekenario nya, hehehe..

makasih udah baca sampe akhir ya kak.. 🙏🏻❤️❤️😁
total 2 replies
YNa Msa
Sungguh Bagus Thor Cerita Ny,,, dgn perjuangan Jingga Berakhir Bahagia dgn bbang Ilham ❤️❤️❤️
FiaNasa
kocak banget 🤣🤣🤣🤣
YNa Msa
Ga Terasa Udah Tamat, Sebenarnya Saya tidak Suka Cerita yg berbau Horor Tp ini Saya Baca Sampe Tamat, Maaf y Thor Biar pun yg Terlalu Mengerikan Saya Skip,
pokok Ny Makasih 😍,
Msh Ada 2 Jones Belum Ada Jodoh Ny tu
Ratna Jumilah: Hehehe, gak apa - apa kak, makasih banyak udah baca kisah Jingga sampai akhir, hehehe.. ❤️❤️❤️🙏🏻
total 1 replies
Yuliana Tunru
akhir x tamat padahal msh seruu..ntar ttg ank2 mereka ya thoorr
Ratna Jumilah: Makasih banyak udah baca kisah Jingga sampai akhir, kak.. 🙏🏻❤️😁
total 1 replies
Karin Nurjayanto
alhamdulillah happy ending,,, semoga gani dan edo juga dpt jdoh yg baik",,, makasih thorrr karyamu keren
Ratna Jumilah: Makasih banyak juga udah baca kisah Jingga sampe akhir, kak.. hehe.. 😁🙏🏻❤️❤️
total 1 replies
Amin Salam
udh tmat aja ni sukses slalu
Ratna Jumilah: Makasih banyak udah baca kisah Jingga sampe akhir, kak.. 🙏🏻❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!