NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Jelas saja Tiara masih tertidur, karena kala itu matahari baru saja keluar dari persembunyiannya dan belum menembus tirai kamar itu, ketika sebuah teriakan disertai percikan-percikan air lir, menyapa pipinya.

“NYONYA, NYONYA TIARA BANGUN! SESUATU YANG BURUK TERJADI, TUAN TIDAK SADARKAN DIRI SAMA SEKALI.”

Tiara yang masing kebingungan mengernyit dahinya dalam. Kalau dia tidak salah proses, itu tadi terdengar seperti suami pemilik tubuh ini, ….

“Be-bessa a-apa yang kau katakan?”

Tiara menanyakan ini, dengan mata membulat sempurna. Jantungnya berdegup sangat kencang sekarang, sampai seluruh tubuhnya basah. Dia harap dia hanya salah dengar, tapi perkataan Bessa dengan wajah pucatnya, mengkonfirmasi kebenaran.

“Nyonya ana sudah di bawah. Tabib juga sudah dipanggil, ayo Nyonya!”

Dengan ini, Tiara melompat dari tempat tidur. Tidak memperdulikan dirinya yang hanya menggunakan pakaian tidur. “Apa yang Ana laku---" perkataannya tertelan kembali.

Tiara hampir saja keceplosan tentang pemikirannya, tapi dia tahu itu benar, tidak mungkin dia salah. Ana pasti telah melakukan sesuatu, pikirnya.

"Dewa tolong wanita jahat itu!" Gumam Tiara hampir tak terdengar.

Sementara itu, dari kejauhan dilihatnya sudah banyak orang berkumpul dalam ruang kerja Adam. Ingin sekali dia melarikan diri, karena setiap langkah yang Tiara ambil, kakinya seperti ditusuk-tusuk.

"AWAS! AWAS NYONYA TIARA MAU LEWAT." Kata Bessa membuka jalan dari para pelayan.

Sehingga sesampainya Tiara di dalam, dia sangat dikejutkan oleh Ana, yang meraung-raung.

"TIARA ADIKKU, LIHAT MARQUES! DIA TIDAK BANGUN, OH DEWA TOLONG SUAMI TIARA!"

**BUH**

Rasa takut dan kecemasan Tiara, berubah menjadi kejengkelan dalam sekejap. Dia sang kesal, tentang bagaimana Ana menyebut Adam sebagai suaminya di depan banyak orang.

Wanita inu benar-benar rubah betina, pikir Tiara. Sekarang dia memiliki julukan itu untuk Ana. Tapi begitu, harus dia akui, ini membuatnya sedikit kehilangan ketegangan.

"Ana, apa yang terjadi?"

“Ooohhh Tiaraaaaaa ….”

Ana tanpa peringatan langsung menerjang Tiara dengan tangisan yang luar biasa menyayat hati. Dia memeluk Tiara dengan erat sebelum berbisik pelan di telinganya.

"Bodoh, jika kau tidak bisa membantu menyingkirkan, setidaknya pura-puralah menangis. Pihak keamanan kerajaan akan datang kemari."

Tiara yang mendengar itu, menegang dari kepala sampai ujung kaki. Sedikit ketegangan yang sempat hilang, malah kembali lagi dengan berlipat.

Tubuhnya gemetar semakin hebat, kini semua yang dia takutkannya telah menjadi kebenaran. Bahwa Ana adalah dalang dari semua ini. Dan kini, dia telah ikut dalam bahaya.

"NYONYAAAA!" Para pelayan sontak berteriak bersama, mana dilihat mereka Tiara tiba-tiba jatuh.

Ana yang juga sedang memeluk Tiara, ikut jatuh saat Tiara jatuh. Dengan posisinya yang tidak tepat, Ana sempat menggunakan tangannya untuk menopang, malah berakhir dengan tangan yang terkilir.

“AHHHH!” Ana sempat berteriak kesakitan, membuat pelayan-pelayan datang mendekat.

Sakit luar biasa ini, membuat air mata palsu Ana menjadi asli. Dia adalah seorang Nona Muda, terluka fisik sedikit saja akan terasa sakit sekali. Tapi tidak berarti dia akan meninggalkan panggung. Ana tetap profesional, di atas rasa sakitnya.

" .... ADAM, LIHAT INI SEMUA! AKU TIDAK BISA MENANGGUNG SEMUA INI"

Ana menyalahkan Adam atas terkilir tangannya, tapi para pelayan yang mendengar itu berpikir Ana terluka, dan tidak sanggup dengan apa yang terjadi pada Tuan mereka.

Sementara di benak Tiara, penggalan kalimat ‘pihak keamanan akan datang kemari!’ terus berulang-ulang, hingga kepalanya serasa mau pecah.

•••

Sementara di tempat lain, Leroy yang masih sibuk menatap pekerjaan dengan sang Putra Mahkota, dikejutkan dengan laporan yang datang.

"Salam kepada Yang Mulia Putra Mahkota dan kepada Panglima Kerajaan, sesuatu yang sangat penting telah terjadi.”

“Katakan, ada apa?” Ujar Leroy, yang masih acuh.

“Marques Adam Marston telah ditemukan tidak sadarkan diri di ruang kerjanya. Menurut pemeriksaan dari para Tabib, Marques Adam Marston telah tidak sadar sejak tadi malam.”

Mendengar ini, Leroy dan sang Putra Mahkota saling berbagi pandangan dalam keterkejutan. Ini dikarenakan, Marques Marston sedang dalam penyelidikan diam-diam dari pihak istana.

Dan sebagai bagian dari penyelidikan rahasia ini, tugas Leroy adalah turun tangan langsung, dalam menyelidiki masalah ini. Apalagi Adam Marston, selain dalam penyelidikan rahasia, dia merupakan salah satu orang terkaya di kerajaan.

"Baik, kau pergilah."

“Baik Tuan Duke. Saya izin keluar Yang Mulia Pangeran.”

Seperginya bawahan itu, Leroy juga melakukan hal yang sama, yakni undur diri kepada sang Putra Mahkota. "Pangeran Calix, saya jelas harus pergi."

Calix yang mendengar itu segera menahan, "Duke bisakah aku ikut?” tanyanya dengan mata memohon.

Leroy menatap pria dua puluh satu tahun itu, tampaknya selain berkutat dengan berkas, dia juga membutuhkan udara segar.

“Baiklah Pangeran, tapi anda harus datang dengan penyamaran. Atau kalau tidak, Ratu akan sangat marah."

Calix segera mengangguk dan berterimakasih, kepada Duke sekaligus guru pembimbingnya itu. Dia pun langsung pergi untuk berganti pakaian, dengan menggunakan pakaian prajurit biasa.

Siap untuk keluar istana, hal yang jarang sekali dia lakukan.

Pada pagi yang belum terang itu, mereka berkuda ke kediaman pengantin baru. Banyak sekali spekulasi dalam perjalanan keduanya kesana, tiba-tiba ini mengingatkan Leroy terhadap perkataan Ana, kalau mereka akan bertemu kembali secepatnya. Dan ini seperti waktu yang cepat itu, membuat Leroy merasa patut, untuk mencurigai hal tersebut.

Akhirnya setelah perjalanan yang tidak terlalu jauh jauh, gerombolan pihak keamanan kerajaan pun tiba. "YANG MULIA DUKE KLINE TELAH TIBA!"

~~

Di dalam kediaman Marques, ketika pengumuman itu jatuh, Tiara menjadi semakin gugup. Kaki kanannya mulai bergetar tidak terkendali, bahkan walau dia sedang duduk. Takut kecemasannya terungkap, takut juga Ana akan tertangkap, takut mengenai kedatangan pihak kerajaan, tangis Tiara pun pecah. Dia menangis dengan rasa takut dan frustasi yang luar biasa.

Berpikir entah bagaimana dia bisa berada dalam situasi mencekam ini, Tiara tidak tahan. Tapi Ana yang melihat Tiara menangis seperti anak kecil di lantai, tak bisa menahan takjub.

'*Wah, lumayan juga akting anak itu! ck, dia berbakat menjadi artis*!'

Tiara benar-benar melampiaskan rasa takutnya melalui tangisan, seluruh tubuhnya bergetar hebat, sampai-sampai para pelayan harus turun tangan menenangkan dia.

Tapi Tiara hampir saja kehilangan kendali, dia mulai berbicara dalam isak tangisnya.

"Ke-kenapa aku di siniii ... i-ini semua ka-karena Sereia sialan itu. Tempatku bukan disini, a-aku lebih suka ja-jadi pelayan to—”

**PLAK**. Sebuah tamparan datang dari Ana, dan terdengar menyakitkan sekali. Tiara yang merasa pusing dengan tamparan itu, menatap Ana dengan kemarahan hendak membuncah. Tapi melihat wajah sengit Ana yang menatapnya dengan tidak kalah horor, Tiara akhirnya kalah juga. Sekarang dia merasa seperti berada dalam film horor, dengan niat yang harus disembunyikan.

"JANGAN KATAKAN OMONG KOSONG APAPUN, MARQUES AKAN BAIK-BAIK SAJA. KAU PASTI BISA MEMENUHI IMPIANMU MENJADI IBU BAGI ANAK-ANAK MARQUES. JADI JANGAN BICARA OMONG KOSONG LAGI!"

Para pelayan yang tadinya tidak mengerti apa yang diucapkan Tiara, sekarang mulai mengerti dalam kesalahpahaman. Tapi begitu, ada rasa kasihan dan tak habis pikir, bagaimana Nyonya Tiara yang cantik, begitu putus asa menginginkan seorang anak dari Marques Marston yang sangat jelek.

Tiara sudah pulih dari kesalahannya saat menangis tadi. Dia juga sudah mengerti, ketika Ana mengingatkannya untuk tidak bicara omong kosong, karena hampir mengungkapkan rahasia mereka. Tapi satu hal lagi yang tidak Tiara terima, kenapa wanita itu menggunakan impiannya yang suci sebagai ibu, untuk menghinanya seperti ini. Karena jangankan dia, Tiara yakin bahwa para pelayan pun belum tentu mau melahirkan anak Adam.

Memikirkan penghinaan Ana disela situasi mencekam, yang tidak akan bisa dibalas, isak Tiara pun semakin menjadi. Sekarang dia menangis karena kesal terhadap Ana, yang terlalu semena-mena padanya.

"YANG MULIA DUKE KLINE, AKAN MEMASUKI RUANGAN!"

Ketika mendengar mereka sudah di depan pintu, mata Ana melotot, memikirkan apa yang harus dia lakukan. Tapi alih-alih sesuatu yang berguna, dia dengan cepat segera mengatur rambutnya. 'Tidak semua orang cantik, tetap cantik saat menangis. Aku adalah satu dari sekian banyak itu.' Pikir Ana, sebelum memulai aktingnya.

Dia kemudian mulai duduk di sebelah Adam, karena sekiranya Leroy datang, pria itu pasti akan ada disebelah Adam, jadi akan bagus jika mereka berdekatan. Memikirkan ini, jantung Ana mulai berpacu kencang. "Hehe, debaran ini adalah debaran khusus untuk pria tampan," gumamnya hampir tak terdengar.

Sementara Tiara yang mendengar itu adalah pihak kerajaan, kembali menangis. Dia merangkak mendekati Ana, dan menangis di dekat kaki wanita itu.

Ana yang kesal karena Tiara sudah berada disampingnya, mencoba mendorong Tiara menjauh dari dekat kakinya.

*Sial! Jika gadis bodoh ini di kakiku, bagaimana Leroy bisa duduk dekat denganku*? Pikir Ana.

Tapi sial bagi Ana, karena Tiara belum bergeser ketika pihak kerajaan sudah masuk.

Leroy yang melihat dua pengantin baru itu menangis, sedikit tidak enak hati. Jadi dengan cepat, mengambil alih situasi.

"Kalian para pelayan keluarlah!" Perintahnya.

Para pelayan pun akhirnya keluar, meninggalkan mereka bertujuh. Yakni Leroy, Calix dan kedua Marchiones, serta dua Tabib yang sedang meramu obat-obatan, serta Adam Marston sendiri.

Setelah sok menangis beberapa waktu, Ana segera berdiri, seolah baru menyadari kedatangan pihak kerajaan.

"Eh, Duke Kline telah disini. Maafkan saya, mari silahkan Duke, saya—”

Ana yang terlalu bersemangat terhadap Leroy, melupakan keberadaan Tiara di kakinya. Tepat ketika dia melangkah, tak sengaja dia menginjak pergelangan kaki Ana.

Menyadari hal ini, Keduanya sama-sama berteriak "AAAHHHH!!"

"Tiara ku yang malang, maafkan Kakak sayang!" Ana segera membujuk Tiara, mencoba memeluknya. Tapi Tiara yang tidak bisa menahan rasa sakitnya, lupa kalau dia ada di dalam kehidupan kerajaan.

Dengan seluruh tubuhnya, Tiara berguling-guling di lantai mencoba melupakan rasa sakitnya. Dia terus berguling sampai tidak sadar ada di bawah kaki seseorang.

Calix yang melihat gadis itu kesakitan di bawah kakinya, tidak menahan diri untuk berjongkok. Calix yang tidak tahu bahwa Tiara adalah Istri Adam, memanggilnya Nona.

"Nona, kau tidak apa?"

Melihat Tiara yang memejamkan matanya masih memegang kakinya, Calix mencoba menolong. Namun sayangnya dia tidak tahu, bahwa tidak baik menolong sembarangan orang, apalagi dengan sembarangan situasi.

Calix yang mencoba melihat rasa sakit Tiara, tanpa sadar mengulurkan tangannya memegang kaki Tiara. Hingga, "AKHHH!"

Teriakan itu bukan berasal dari Tiara, tapi dari Calix sendiri. Tiara yang terkejut karena rasa sakit tambahan dari pegangan orang lain, langsung menyambar rambut Calix tentu saja.

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!