Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

BAB 1

Ana membuka matanya seolah kerasukan. Disampingnya, ada seorang pria tua gendut yang mengorok keras seperti kerbau.

"AKKHHH…." Dia berteriak kuat, tapi tidak membangunkan pria itu sama sekali. Justru yang terbangun adalah seorang gadis lain, yang tidur di ujung sebelah.

Tiara nama gadis lain itu, juga terkejut dengan teriakan Ana, membuatnya terbangun kaget. Mendapati pria di sebelahnya, Tiara memekik tertahan. “AHH! ... Ku pikir monster,” lanjutnya pelan.

Untuk ukuran orang yang terbangun di samping orang asing, reaksi Tiara cukuplah tenang, membuat Ana tanpa ragu melompat turun dari tempat tidur.

Dia yang berada di ujung sebelah kanan, segera berjalan memutar kesebelah kiri, tempat Tiara berada. Berharap wanita asing, dengan penampilan asing itu tahu, apa yang sedang terjadi? Khusus pada dirinya sendiri.

Karena dalam ingatan terakhir Ana, dia mengalami insiden kecelakaan bersama dengan seorang pelayan Toko bernama Tiara, dalam perjalanan mengambil sebuah tas edisi terbatas.

Keduanya mengalami kecelakaan beruntun tragis dan harusnya cukup parah. Namun menyadari pergerakan tubuhnya cukup leluasa tanpa hambatan apapun, Ana menduga dia hanya bermimpi soal kecelakaan itu. Sementara soal situasi yang asing dan bersama dua orang asing di depannya ini, Ana tidak terlalu ambil pusing. Meskipun dia masih terkesiap, tentang betapa cantik gadis di depannya saat ini. Seperti kecantikan legenda di buku-buku.

"Kau siapa?" tanya Ana tanpa basa-basi.

Sementara Tiara yang dianggapnya orang asing yang tenang, sebenarnya hanya tidak tahu cara bereaksi saking syoknya dia saat ini. Tapi begitu, dia masih memberi jawab sesuai dengan pertanyaan.

“A-aku Tiara.” Jawabnya takut-takut. Dia masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini, dan siapa wanita cantik yang mempertanyakan dirinya ini.

Sementara Ana yang mendengar nama Tiara, langsung teringat dengan pelayan toko yang selalu dia temui.

“Hah Tiara? bagaimana kau bisa Tiara? kenapa kau tidak mirip Tiara?”

Ana terdiam sebentar, sebelum menggeleng dan mengangguk dengan cepat, “.... Oh maaf, aku jelas salah orang. Tiara kenalanku jelek, dan hanya seorang pelayan toko. Sementara kau hampir seperti boneka. Benar-benar membuat iri. Ck!” Ujar Ana, diakhiri sebelah kedipan mata. Dia iri juga kagum dengan kecantikan di depannya.

Sementara Tiara mendengar Ana mengatakan pelayan toko, merasa wanita itu berbicara tentang dirinya. Tapi dia telah membelah ingatan, dan tidak ingat memiliki pelanggan seperti wanita di depannya. Lagipula dia masih merasa aneh dengan situasi disekitar, tidak ingat bagaimana bisa berakhir di sebuah kamar bergaya klasik mewah seperti ini, dan terbangun dengan dua orang asing bersamaan.

“Jadi Tiara, katakan nama belakangmu!” Suruh Ana masih dengan santainya.

Tiara yang masih tidak tahu apa yang terjadi, dan apa alasan dia harus menjawab pertanyaan wanita asing di depannya, sempat terdiam sebentar. Ada sebuah perasaan asing yang familiar, ketika pertanyaan itu ditanyakan. Mengingatkannya dengan gaya bicara seseorang, yang selalu membuatnya jengkel karena sangat arogan. Seorang Nona muda kaya raya bernama Ana, yang merupakan pelanggan setia yang harus selalu dia turuti maunya. Namun begitu, dia sedang kram perut akibat pujian yang diterimanya. Jadi dengan sedikit terbata dia menjawab.

“A-aku, aku, Tiara Thomas.”

“What? Tiara Thomas bagaimana? apa sebegitu pasarannya nama Tiara Thomas.” Kejut Ana.

“Ma-maksudmu?”

“Kenalanku yang bernama Tiara itu juga bernama Tiara Thomas. Sekali lagi, dia seorang pekerja di toko langgananku. Jelek dan jauh berbeda denganmu, meski nama kalian sama.” Tunjuk Ana pada Tiara sendiri.

Wajah Tiara langsung tidak sedap dipandang mendengar ini, dulu saat bekerja di toko dia juga sering mendengar ini. Kini dia meragukan pujian yang sebelumnya.

Ana yang melihat perubahan ekspresi Tiara, berpikir wanita itu hanya mencoba menjadi dramatis. Dengan mengangkat tangan melambai, dia menyapu depan wajah Tiara.

“Heis, yang cantik suka pura-pura tidak tahu! Iya deh, aku akui kau cantik. Cantik sekali malah.” Tambah Ana, tapi masih tidak memisahkan alis bertaut Tiara.

Melihat reaksi tidak sedap ini bertahan, Ana yang tidak sabaran berjalan ke arah cermin, hendak membawa cermin itu kepada Tiara. Ingin wanita itu melihat dirinya, karena tampak tidak percaya atau menyangkali, seolah tidak percaya kecantikannya sendiri.

Ana mengagumi kecantikan Tiara yang diluar nalar. Rambut hitam panjang, mata bulat dan besar berwarna ungu, hidung mancung seperti perosotan orang kaya, benar-benar seperti boneka pikirnya.

Tapi baru juga mendekati cermin, Ana malah melompat terkejut. Matanya membulat penuh. Tangannya refleks menutup mulut kuat-kuat. Karena kalau tidak begitu, dia merasa akan histeris saat ini juga.

Tiara yang melihat keterkejutan Ana, setengah berlari untuk menghampiri. Tapi sama seperti Ana, belum juga dia sampai sepenuhnya di depan kaca, Tiara sudah terhenti melihat sosok yang masih di kejauhan itu.

Ya, dia yakin, dia tidak berhalusinasi. Pakaian aneh yang dipakainya sekarang persis dipakai wanita cantik di dalam cermin itu. Ketika dia menggerakkan tangannya, sosok dalam cermin itu juga melakukan hal yang sama.

Seperti robot yang rusak, Tiara dengan kaku menatap Ana, hanya untuk saling melotot satu sama lain.

Satu detik, dua detik, tiga detik, ….

Barulah pada detik kesepuluh, mereka saling menunjuk. “AKKKKHHHH!” Histeria mereka bersama.

Terpopuler

Comments

Tya🍁

Tya🍁

cerita yang menarik, semangat!!

2024-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!