NovelToon NovelToon
World Without End

World Without End

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Ruang Bawah Tanah dan Naga / BLEACH
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hound Of Forest

Monster yang aku lawan pertama adalah, kacang? Hahahaha. Begini bentukannya. Dia mirip kacang, lebih tepatnya mirip biji pohon ek. Aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah.

“Yah, mereka memang cukup lemah.” Kata Riss. “Kita lanjutkan ke tempat yang lebih dalam.

Di tempat yang dia maksud, monster kacang itu masih ada, tapi bentuknya sedikit berbeda. Yang disini mereka memakai helm kayu, dan memiliki rumbai dari daun di atasnya. Emm, mirip helm nya tentara Romawi lah. Serangan mereka masih tetap sederhana, melompat dan menggigit, karena mereka tidak memiliki tangan.

“Lihat.” Kata Riss, setelah monster kacang itu mati, tubuhnya langsung lenyap, dan meninggalkan biji kacang. “Itu item bisa di jual atau kamu makan. Kalau di jual satuan, memang tidak laku. Kamu harus mengumpulkan beberapa kilo dulu baru bisa di jual dengan harga yang lumayan.”

“Di makan?” tanyaku. “Jual?”

“Rasanya mirip kacang pada umumnya kok. Kamu bisa menjualnya di toko kelontong di kota.”

“Satu monster, satu item?”

“Kadang ada beberapa item. Kadang juga zonk. Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan item langka.”

“Oh, bisa gitu ya?”

Nex

Setelah istirahat sebentar. Dari arah hutan, muncul monster mirip ayam. Dia setinggi pria dewasa, berbulu abu-abu, berkaki kuning, dan berparuh mirip paruh elang.

“Daging dari monster itu juga lumayan enak. Juga bisa di jual.”

“Baik. Akan aku kalahkan dia.”

“Tapi, hati-hatilah, dia cukup kuat.”

Aku belum berdiri, ayam itu sudah mulai menyerang kami. “Ah, lupa.” Lanjut Riss. “Mereka cukup agresif.”

Ayam itu terbang, dan menukik ke arah Riss. Riss menahannya dengan tangan kosong, dia mencekik leher ayam itu, dan... “Keyz, ini.!” Dia melempar ayam itu ke arahku.

Waktu aku mau menebas leher ayam itu, tidak aku duga, ayam itu menyerangku dengan kakinya.

Saat dia melancarkan serangan itu, kakinya mengeluarkan sedikit cahaya. Beruntung aku sigap, dan berhasil menghindar.

“Wow. Apa itu barusan?” tanyaku.

“Skill. Monster juga bisa melakukan skill.” Jawab Riss.

“Apa aku juga bisa melakukannya?”

“Bisa. Coba konsentrasi.”

Aku mengikuti perkataannya. Pertama-tama, aku memusatkan tenagaku di kaki kanan. Lalu, aku memposisikan pedang tepat di sebelah kaki kananku. Dengan posisi mau berlari, saat langkah pertama itulah seluruh kekuatanku aku pusatkan ke kakiku. Dan, di langkah kedua, aku ayuhkan pedangku ke arah si ayam.

‘Syuhh’ keluar gelombang angin dari ujung pedangku. Jarak ayam dengan aku cukup jauh, tapi, gelombang angin itu mengenai dia, dan monster ayam itu pun terbelah menjadi dua.

“Woohh. Gelombang angin nya Bisa sampai sepuluh meter lebih.” Kata Riss.

“Hahah. Aku hebat juga.” Kataku.

“Kamu bisa memberinya nama.”

“Ha?”

“Skill kamu barusan.”

“Oohh. Apa ya? Aku kurang pandai memberi nama.”

“Hahah. Tidak langsung juga ga masalah. Lagi pula, nama skill nya untuk keren kerenan saja.” Riss mengambil paha dan dada ayam tadi. “Lumayan, buat makan siang nan. Kita lanjut ke dalam hutan. Sepertinya di sana ada monster yang lebih kuat.”

Nex

Setelah dua jam mengajariku bagaimana caranya bertarung. Riss dan Baf mengajak istirahat. Kami istirahat di samping air terjun. Pemandangan yang sangat indah, tapi tidak jadi indah karena banyak sekali monster nya.

“Kita dapat banyak item.” Kata Baf. “Keyz, bawa ini semua.”

“Lho? Kok aku?” tanyaku.

“Kamu yang membunuh para monster liar tadi. Jadi itemnya buat kamu saja.” Kata Riss.

“Ha bisa begitu dong. Kalian kan sudah mengajari aku. Aku tidak bisa memiliki ini semua.”

“Ahaha. Semua ini barang yang sangat mudah di dapatkan. Dan harganya juga tidak seberapa. Jual lah, untuk biaya hidup. Kami tidak bisa selamanya membantu mu.”

“Baiklah, aku ambil semuanya.” Ada sekitar lima kilo gram kacang, atau lebih tepatnya biji pohon ek. Lalu kayu manis, itu juga muncul dari monster kacang. Lalu dua kilo daging ayam. Dan paruh ayam. Aku di suruh menjualnya di toko kelontong yang ada di kota.

“Ngomong ngomong. Monster tadi namanya apa?” tanyaku.

“Yang mana?” jawab Riss.

“Semuanya.”

“Seedmon, monster kacang. Dan Picco, monster ayam. Ini katalog monster monster liar. Buat kamu, ada panduannya. Kelemahan dan item apa saja yang mereka tinggalkan.” Baf memberikan katalog itu kepadaku, lalu dia pamit pulang ke perkemahan lebih dulu.

Sedangkan Riss, dia mengajak aku masuk ke hutan yang lebih dalam. Tentunya setelah menanyakan keadaanku sebelumnya. Aku, ok saja.

Nex

Setelah melewati air terjun, langkah kaki kami terhenti karena kami merasakan adanya bahaya yang mendekat.

Samar-samar aku mendengar suara langkah kaki dari balik pepohonan yang ada di depan kami.

“Kita sembunyi di balik batu itu.” Riss menyeret aku ke balik batu, dan melihat keadaan di depan.

“Wauuhhh!!!” Lolongan panjang anjing terdengar dari arah depan.

Lalu, muncul seekor anjing yang sangat besar keluar dari bayang-bayang hutan. Dia berjalan dengan santainya menuju tengah tanah lapang.

“Astaga. Itu penguasa hutan ini.” Kata Riss. “Mana Baf sudah balik ke perkemahan.”

“Apakah dia sangat berbahaya?” tanyaku.”

“Tidak juga sih.” Riss berfikir sejenak. “Ah. Ini waktu yang tepat untuk menguji semua yang aku ajarkan.”

“Hee? Maksudmu, aku harus melawannya?”

“Tidak, bukan kamu. Tapi kita.” Tanpa memberikan aba-aba, Riss langsung saja menerjang ke arah anjing itu. “Seal Break!!” gelombang besar keluar dari tubuh Riss yang membuat anjing hutan itu bergidik. “Swits. Keyz serang anjing itu dengan skill mu tadi. Jangan lupa kasih nama, biar keren.”

“Siall!!!” aku menerjang dan berteriak untuk memberi tekanan kepada anjing itu. “Air Bender.” Lalu aku mengayunkan pedangku seperti tadi. Kali ini, gelombang angin yang keluar jauh lebih besar.

“Kaing. Kaing. Kaing.” Anjing hutan itu memekik kesakitan. Luka yang aku buat cukup dalam.

“Wooh. Hebat keyz. Gimana? Kalau ada namanya efeknya juga bertambah kan?”

“Benar, Riss. Akan aku ciptakan beberapa skill yang lain.”

“Hahaha. Semangat!! Slash break!!” anjing itu kembali bergidik setelah terkena efek skill Riss.

Tanpa menunggu arahan. Aku langsung melompat setinggi ya aku bisa ke atas anjing itu. Melakukan salto di udara. Dan menjatuhkan diri sekuat tenaga ke arah anjing. “Meteor Break!!!”

“Blar!!” ledakan terjadi, dan bumi bergetar saat serangan ku mengenainya. Anjing hutan itu terbelah menjadi dua, dan tanah tempat anjing itu berdiri juga terbelah sedalam lima meteran.

“Riss. Lihat serangan ku barusan. Lihat juga efeknya!!” aku berteriak dan melihat ke arah Riss.

Dari ekspresi wajahnya, dia terlihat tidak percaya. “Ha.. ha.. haaa.. aku yang berlatih beberapa tahun tidak bisa melakukan hal itu.”

Nex

Setelah itu, Riss jadi tidak banyak bicara. Dia menjaga jarak denganku. Sepertinya dia takut kepadaku.

“Riss?”

“Ya?” jawabnya.

“Kenapa kamu menjaga jarak sih? Apa ada yang aneh dengan aku?” tanyaku.

“Hahaha. Tidak kok.” Jawabnya dengan gugup. “Sepertinya kita sudah terlalu jauh memasuki hutan ini. Dan monster penjaga hutan ini juga sudah kamu kalahkan. Sebaiknya kita segera kembali.”

“Bukan aku, Riss. Tapi kita. Aku tidak mungkin bisa mengalahkan anjing itu sendirian.”

“Hahaha. Pokoknya kita h....” dia diam. Lalu mengendus udara. “Ada bau gosong!” serunya. “Dari arah perkemahan. Ayo cepat.!”

Nex

Naga. Lagi-lagi naga. Kali ini berbeda dengan apa yang ada di dalam ingatanku, walaupun bentuknya hampir mirip. Tapi, yang ini memiliki sisik berwarna hitam. Sayap merah dan ekor merah. Ada tanduk merah kepalanya. Di siku dan lututnya pun ada sesuatu yang mirip dengan tanduk di kepala naga itu.

Perkemahan telah luluh lantak. Tubuh ku bergetar hebat, bukan karena takut. Tapi gemetar karena rasa amarah. Aku tidak tahu penyebab amarah ini.

“Glasial Sword Of Ori...” tanpa sadar aku mengucapkan kata-kata barusan. Tapi, Riss memotongnya sebelum aku selesai mengucapkan kata-kata itu.

“Keyz. Naga identik dengan bencana. Ini sangat berbahaya. Lihat jalan yang ada di ujung sana.”

Di seberang tempat ku saat ini, aku melihat ada sebuah jalan setapak yang mengarah entah kemana. “Apa maksudmu Riss?”

“Kamu lari lah. Disana ada jalan menuju kota. Dan itu Cuma satu-satunya...”

“Maksudmu aku harus kabur sendirian?”

“Keyz, ini bukan waktunya untuk berdebat. Kamu masih pemula. Kamu masih belum.....”

“Demon Glasial Sword.” Kali ini, kata-kata itulah yang aku ucapkan. Dan seperti yang ada di dalam ingatanku. Muncul pedang entah dari mana datangnya. Lalu, tanpa menghiraukan perkataan Riss, aku langsung menerjang ke arah naga itu.

Serangan pertamaku tepat mengenai kepala naga itu. Dia tersungkur kebelakang.

“Bangsat.!” Kata naga itu. Aku yakin, naga itu lah yang mengatakan kata-kata barusan.

“Kamu bisa bicara?” tanyaku.

“Kamu mengerti bahasa ku, manusia? Siapa namamu?” jawab sang naga sambil kembali berdiri.

“Namaku Keyz. Ingat itu baik-baik.”

“Nyalimu besar juga manusia... Terima ini!!!” tiba-tiba naga itu mengibaskan ekornya ke arahku. Aku menahannya dengan pedang yang di berikan oleh Virgo. Pedang itu langsung patah. Dan aku terhempas membentur tebing.

“Keyz!! Kamu tidak apa-apa?” teriak Riss.

Ingatanku kembali ke dalam gua. Dimana aku melawan naga yang pertama. Aku ingat sekarang. Namaku Keyz, dari mana aku berasal. Aku ingat. Bagaimana pertemuanku dengan Flip dan Beasthlord. Ingatanku semuanya kembali.

Kesedihan menjalar ke seluruh tubuhku. Aku telah di tinggalkan oleh orang yang lain aku sukai. Tapi, aku tidak menyalahkan dia. Karena dia punya alasan untuk tetap hidup.

Aku mencoba untuk berdiri lagi. Naga itu menatapku dengan tajam. Serangan dari Baf, Virgo maupun Riss seolah tidak melukai dia sama sekali.

“Kamu berbau darah naga, Keyz, itu namamu kan?” aku mengangguk. “Sepertinya kamu sebelumnya pernah membunuh naga.”

“Kalau iya kenapa?” Tanyaku.

‘Wus’ pedang Demon Glasial Sword menghilang dari tanganku. “Hei. Kemana pedangku?”

“Hahaha. Kamu Cuma tiruan. Terima ini!!.” Tanpa aba-aba sama sekali, naga itu menyemburkan api ke arahku. Aku berhasil menghindar.

“Keyz. Jangan sembrono.” Baf memukul kepalaku.

“Aduh.”

“Pedang apa tadi? Sihir?” tanya Riss.

“Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja muncul...”

“Jangan bercanda!” bentak Virgo. “Itu tadi sihir. Kamu pasti seorang penyihir. Cepat serang naga itu dengan sihirmu.”

“Aku tidak ingat apa-apa.” Aku berbohong. Tapi juga tidak sepenuhnya berbohong. Karena aku tidak bisa melakukan sihir. Tapi, sebenarnya aku tahu dan ingat bagaimana caranya mendatangkan pedang itu. Aku cukup memanggil namanya. Dan pedang itu datang entah dari mana.

Di tengah perdebatan kami. Sang naga kembali mengibaskan ekornya ke arah kami. Walaupun tidak mengenai tubuh kami. Kami tetap saja terpental cukup jauh.

Riss hampir jatuh ke jurang, Baf menabrak batu, sedangkan Virgo, dia menimpa tubuh Baf.

Aku? Aku Cuma terpental sedikit kebelakang.

“Kamu kuat, Keyz. Kamu hebat. Tidak banyak orang yang bisa mengimbangi naga seperti kami.” Kata naga itu. “Namaku Dragon Disaster Tapi itu nama yang manusia berikan. Ingatlah itu baik-baik. Aku akan undur diri sekarang. Aku sudah cukup bersenang-senang. Sampai jumpa lagi di lain waktu.”

Dragon Distarter langsung terbang ke arah gunung yang ada di seberang lembah sambil tertawa terbahak bahak.

“Aduh dududu..” Baf mengeluh kesakitan.

“Naga itu kabur!” teriak Riss.

“Kamu hebat sekali, Keyz.” Kata Virgo.

“Tidak. Aku tidak melakukan apa-apa. Tiba-tiba saja naga itu pergi.” Aku berbohong. Karena sepertinya Cuma aku saja yang mengerti perkataan sang naga itu. Mana mungkin aku menceritakan tentang itu kepada mereka.

Nex

Kami membereskan sisa-sisa tenda perkemahan. Dan barang-barang yang berserakan dimana-mana.

Setelah beres. Kamu berjalan menuju ke kota.

Aku sangat bersemangat, akhirnya aku menemukan koloni manusia yang selamat dari bencana besar itu. Dengan ini, aku bisa meminta tolong kepada mereka untuk menyelamatkan para budak di dunia lama.

1
Ana@&
lanjut
Ady Irawan: terimakasih sudah membaca nopel saya bang.
total 1 replies
Teteh Lia
Cerita dengan alur yang berbeda 👍🌹
Askipシ︎
hooo, jadi ke inget toram online anjirr, deskripsi tempat, monster" nya mirip smua, semangat bang, ane dukung terus novel ini/Smile/
Ady Irawan: wkwkwwk.. lama lama nylentang dari toram bang.. wkwkwkw
total 1 replies
Neo Kun
Typo nya bang
Neo Kun: mantap
Ady Irawan: siap.. mohon di koreksi. 🙏🙏 😁
total 2 replies
Neo Kun
masa ga di kasih judul
Neo Kun
bang judulnya bang.
Ady Irawan: oh ya. wkkwwk
total 1 replies
Neo Kun
lanjut bang
Neo Kun
bagus. bikin penasaran.
Cumi 19
Juara banget! Ceritanya menyentuh hati dan membuatku merasa seperti ikut terlibat dalam petualangan tokoh-tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!