NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Bagas keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan, handuk melingkar di pinggangnya, dan sisa-sisa air masih menempel di kulitnya. Kedua matanya tertuju pada Adara yang duduk di tepi ranjang, dengan pandangan yang kosong setelah semua pertanyaan Adara dari luar pintu kamar mandi sama sekali tidak dia jawab.

Bagas segera memakai pakaiannya lalu dengan perlahan, dia mendekat. Dia duduk di samping Adara dan langsung memeluknya dengan erat. Tubuhnya sedikit bergetar, meskipun dia berusaha sekuat tenaga menahan emosinya.

Saat Bagas melepaskan pelukannya, dia menatap wajah Adara dengan dalam. Ada kekhawatiran di mata wanita itu, tapi yang paling menyayat hati Bagas adalah air mata yang perlahan menggenang di sudut mata Adara. Mata yang biasanya penuh dengan sinar kehangatan dan cinta, kini terselimuti oleh ketakutan. Bagas tahu, dia harus memberitahukan yang sebenarnya. Dia tahu, dia tidak bisa terus bersembunyi di balik senyum dan kebohongan yang dia buat demi melindungi Adara dari kenyataan.

Namun, saat kata-kata itu hendak keluar, tenggorokannya terasa tersumbat. Bagas membuka mulutnya, tapi tak ada suara yang keluar. Dia bisa melihat air mata di mata Adara mulai mengalir perlahan.

Bagas menelan keras dan menahan diri untuk tidak mengatakan apa yang selama ini dia simpan. Dia tidak sanggup melihat air mata itu jatuh lebih deras jika dia benar-benar mengungkapkan penyakit yang selama ini dia sembunyikan.

Dia mengangkat tangannya dan mengusap pipi Adara dengan lembut, seolah ingin menghapus ketakutan yang bersarang di hati istrinya. Tanpa berkata apapun, Bagas mendekatkan wajahnya dan mencium kening Adara begitu dalam, seakan ciuman itu bisa menyampaikan semua kata yang tak terucap. Lalu dia menurunkan ciumannya ke pipi Adara, dan akhirnya berhenti di bibir itu. Bibir mereka bertemu dalam keheningan, seolah keduanya sedang berbagi beban yang tak kasat mata.

Saat keheningan itu masih menyelimuti mereka, tiba-tiba suara pintu terbuka. Aran, masuk dengan langkah kecilnya yang riang. "Mama, Papa!" suaranya ceria memecahkan keheningan kamar. Aran berlari ke arah mereka.

Bagas melepas ciumannya. Dia menghapus air mata di pipi Adara.

“Ada apa?” tanya Adara.

Aran dengan semangat bercerita, "Mama, hari ini ada acara ulang tahun Ken. Nanti Aran juga mau dirayakan ulang tahun di sekolah ya sama teman-teman."

"Iya, nanti dirayakan di sekolah saja." Bagas tertawa kecil dan mengangkat Aran ke pangkuannya. Dia mulai mendengarkan cerita putranya yang tanpa henti.

Akhirnya Bagas urung lagi menceritakan penyakitnya. Dia tidak ingin senyum Adara dan Aran kembali pudar.

...***...

Siang itu, Bagas duduk di meja kerjanya di depan laptop yang terbuka dengan layar penuh angka. Tabel yang dia buat sendiri menampilkan perhitungan sisa hutangnya di bank dengan jaminan surat kepemilikan mobilnya.

Dia berencana menjual mobil yang selama ini menjadi simbol kerja kerasnya. Dia harus melepasnya demi biaya pengobatan yang terus menguras keuangannya. Bagas telah menghitung dan menghitung lagi, namun berapa pun dia mengutak-atik angka, hasilnya tetap sama—tidak cukup untuk biaya terapi itu.

Tangannya yang gemetar berhenti mengetik. Dia menatap layar laptopnya dengan tatapan kosong, pikirannya melayang jauh dari angka-angka di depannya.

Bagas memijit pelipisnya karena merasa sakit kepala yang mulai menyerang. Bagaimana jika dia tidak bisa lagi membahagiakan Adara?

Bagas menghela napas panjang. Pikirannya mulai berputar semakin dalam. Mungkinkah dia harus membiarkan Adara pergi? Bukan karena dia tidak mencintainya, melainkan karena dia terlalu mencintainya. Jika dia tidak bisa menjadi suami yang kuat, dia tidak bisa lagi menjadi sandaran bagi keluarganya, mungkinkah lebih baik bagi Adara untuk bersama seseorang yang bisa menjaganya, yang bisa melindungi dia dan Aran setelah dirinya tiada? Karena rasanya dia benar-benar ingin menyerah.

Bagas seperti berhalusinasi. Otaknya seolah tidak bisa berpikir jernih. Ada dorongan yang terus memaksanya untuk menemui Antares.

"Aku harus bertemu Ares."

Kemudian Bagas mengambil jaketnya yang tergantung di belakang pintu. Dia keluar dari kantornya dan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobilnya melaju menuju perusahaan Antares.

Ketika Bagas sampai di depan gedung tempat Antares bekerja, dia berhenti sejenak. Kemudian dia masuk ke dalam perusahaan itu dan berbicara dengan resepsionis ingin bertemu dengan Antares.

Setelah mendapat izin, Bagas masuk ke dalam lift dan menuju ruangan Antares. Dia berhenti sejenak di depan pintu ruangan Antares. Setelah sekretarisnya mempersilakan, baru dia masuk ke dalam ruangan itu.

Antares mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Bagas. "Ada perlu apa?"

Bagas menunduk sejenak, mencari keberanian untuk menyampaikan maksudnya. "Aku ingin bicara soal Ara," jawab Bagas.

"Ada apa dengan Ara?"

"Aku ingin kamu kembali bersama Ara."

"Apa maksudmu?" tanya Antares. Dia berdiri dan mendekati Bagas.

"Kamu masih mencintai Ara kan? Dia akan lebih bahagia bersamamu. Ambil Ara dan bawa dia pergi bersamamu."

Antares membuang napas kasar. "Apa kamu bilang? Kamu pikir ini permainan? Kamu mau menyerahkan Ara begitu saja padaku setelah kamu mengambilnya dariku dan berjanji akan membahagiakannya. Apa kamu sudah bosan sama Ara? Atau kamu sekarang merasa kaya dan punya wanita lain?"

"Aku hanya ingin dia bahagia bersama kamu." Kepala Bagas semakin terasa pusing dan berputar. Sedetik kemudian dia seolah baru tersadar mengapa dia berada di ruangan Antares.

Antares mengepalkan tangannya dan memukul pipi Bagas. "Kamu gila! Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan Ara kalau dia sampai tahu kamu menemuiku hanya untuk menyerahkan Ara padaku! Ara, sudah mencintai kamu!"

"Ares, apa yang kamu lakukan?" pekik Azura saat dia masuk ke dalam ruangan Antares. Dia melihat Bagas yang hanya terdiam sambil memegang kepalanya.

"Dia ...." Antares membulatkan kedua matanya saat melihat Bagas terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Cepat panggil ambulans!" kata Azura dengan panik dan berteriak pada sekretaris Antares.

"Iya!"

Antares berjongkok dan menahan tubuh Bagas. Dia merasa bersalah telah memukulnya dan membuatnya pingsan.

"Ares, kenapa kamu pukul Kak Bagas? Kalau terjadi apa-apa gimana?" kata Azura dengan khawatir.

"Aku hanya memukul pipinya sekali harusnya gak akan ada efek," jawab Antares. Dia mengangkat tubuh Bagas dan merebahkannya di sofa sambil menunggu ambulans datang.

"Ares, Kak Bagas sakit parah."

"Apa?"

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!