Disclaimer: Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat dalam novel ini, tidak ada kaitannya dengan kisah nyata, novel ini hanyalah sebuah karangan semata.
Menceritakan seorang pejuang yang bernama Zhou Yu yang berhasil membuat dunia persilatan menjadi kepemilikan Sekte Zhoiling.
Akan tetapi, Zhou Yu dikhianati oleh Sekte Zhoiling yang membuatnya menjadi sangat marah dan kecewa.
Hal itu, membuatnya tak sadarkan diri sehingga kekuatan tersembunyi yang ada pada tubuhnya tiba-tiba muncul memenuhi Qi-nya seakan-akan mengendalikan tubuh Zhou Yu.
Kekuatan itupun membuat Zhou Yu bergerak dan membantai seluruh rekan anggota sekte Zhoiling, saat itu terjadi dia pun pingsan dan dilarikan oleh kudanya ke sebuah gua.
Mereka pun sementara bersembunyi disana selama 15 tahun dan Zhou Yu tidak mengetahui bahwa namanya sudah dikotori dengan sebuah berita yang tersebar ke seluruh dunia persilatan yaitu...
Zhou Yu Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuroisen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 — Sekte Ular Merah
Beberapa menit saat perjalanan, Zhou Yu, Shei Lin dan Sima Yan menemukan sebuah perumahan yang kumuh dan roboh, merekapun menghiraukan nya dengan melewatinya.
Pada saat mereka melewatinya sesuatu yang berkilau dari perumahan yang roboh itu muncul dan menyilaukan mata Sima Yan.
"Hmm apa itu yang bersinar? aku jadi penasaran..." Ucap Sima Yan sambil mendekati perumahan roboh itu.
"Sudahlah jangan pedulikan ayo kita lanjutkan perjalanannya saja" Ucap Zhou Yu.
"Sebentar saja, hanya mengecek" Ucap Sima Yan.
Sima Yan pun langsung mengeksplorasi perumahan itu dan mulai mendekati sesuatu yang berkilauan itu.
Ternyata itu adalah sebuah batu giok berwarna merah, berbentuk seperti ular dan dijadikan sebagai sebuah kalung yang terletak di lantai.
"Wah ini barang yang sangat bagus aku akan mengambilnya haha!" Ucap Sima Yan.
Sima Yan pun langsung mengambilnya dan beranjak keluar dari perumahan itu lalu menemui Zhou Yu.
"Hei Zhou Yu lihat aku menemukan sebuah kalung batu giok merah, ini benar-benar barang yang sangat bagus jadi aku akan menyimpannya hehe!" Ucap Sima Yan dengan nada gembira.
"Terserah, ayo jalan!" Ucap Zhou Yu.
Sima Yan pun langsung menyimpan kalung giok merah itu di kantungnya dan melanjutkan perjalanan bersama Zhou Yu dan Shei Lin.
Hari mulai berganti menjadi malam, Zhou Yu dan Sima Yan sudah berada di tengah hutan dan mereka memutuskan untuk beristirahat dengan api unggun di tengah mereka.
Zhou Yu mengikatkan Shei Lin di sebuah pohon.
Di dalam kantungnya Sima Yan yang berisi kalung giok merah tiba-tiba bereaksi menjadi bersinar seperti menandakan sesuatu.
Tiba-tiba kilatan pedang muncul yang menyerang Sima Yan, Sima Yan hampir terkena oleh serangan pedang itu dengan cara menghindar dan pedang itu menancap ke pohon.
Zhou Yu yang melihatnya langsung mendekati Sima Yan.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Zhou Yu.
"Tidak, kenapa tiba-tiba ada sebuah pedang yang menyerang ku?" Tanya Sima Yan dengan perasaan panik.
"Itu karena kami yang menyerang mu!" Ucap seseorang dari balik semak.
10 orang muncul dari semak-semak, mereka serba berpakaian merah dan dibelakang punggung kainnya tergambar lambang ular.
"Hah? Kenapa murid-murid sekte ular merah berada disini?" Tanya Sima Yi.
"Sekte ular merah? aku pernah mendengarnya, mereka dikenal sebagai sekte aliran sesat yang selalu menganiaya orang dan menculik seorang perempuan dan juga, mereka memiliki sebuah kekuatan khusus yang tersembunyi untuk melawan musuhnya sampai menderita atau mati." Ucap Zhou Yu dengan waspada terhadap mereka.
"Hahaha! Tak kusangka kalian mengenal kami, kami disini untuk membunuh kalian karena telah berani menginjak wilayah dari sekte ular merah tanpa izin!" Ucap salah satu dari murid sekte ular merah.
Sima Yan yang mendengar hal itu langsung menguap dan mempersiapkan diri, begitu juga dengan Zhou Yu.
"Sudahlah, jika kalian ingin bertarung ayo! jangan basa basi" Ucap Sima Yan.
"Oh kau menantang kami? baiklah saudara seperguruan ku cepat habisi mereka!!"
"Baik!"
Zhou Yu dan Sima Yan pun terlibat pertarungan dengan para murid sekte ular merah masing-masing mereka melawan 5 murid dari sekte ular merah.
Pada saat pertarungan berlangsung, Zhou Yu dan Sima Yan dikepung oleh masing-masing 5 murid dari sekte ular merah.
Di area pertarungan Zhou Yu, salah satu dari sekte ular mencoba memulai serangan pertamanya ke Zhou Yu.
Zhou Yu mengetahui serangan itu, dia langsung menangkis nya dan memukul perutnya hingga tersungkur.
Di area pertarungan Sima Yan pun sama namun dia menggunakan tendangan untuk menumbangkan salah satu dari anggota sekte ular itu.
Serangan demi serangan Zhou Yu dan Sima Yan hindari, tangkis dan disaat ada kesempatan mereka berdua langsung menyerang balik dan menumbangkan satu per satu murid-murid dari sekte ular merah itu.
Kuil Shenzhen
Kuil Shenzen adalah kuil yang terletak di daerah wilayah sekte ular dan hanya orang-orang penting saja yang bisa memasuki kuil tersebut.
Penginapan Kuil Shenzen
Di salah satu ruangan kuil Shenzhen, terdapat seseorang yang berpakaian serba merah, rambutnya panjang dan matanya coklat gelap, namanya adalah Zhang Sun ketua dari sekte ular merah.
Zhang Sun sedang bersantai di ruangannya dengan meminum secangkir teh di meja kecilnya, menikmati suasana kedamaian.
Disaat sedang bersantai, Zhang Sun mendengar suara langkah kaki dari arah luar pintu yang sedang menghampiri ruangannya, Zhang Sun tak menghiraukan nya dan membiarkannya.
*tuk tuk!* Suara ketukan pintu.
"Tuan Zhang Sun, saya Huang Zhong izin menghadap" Ucapnya dengan nada penuh hormat.
"Masuklah Huang Zhong" Ucap Zhang Sun.
Huang Zhong membuka pintunya, masuk dan menutup pintunya kembali, lalu ia berjalan ke arah Zhang Sun dan berlutut.
"Ada berita apa Huang Zhong?" Tanya Zhang Sun.
"Hamba diberitahukan oleh adik seperguruan bahwa ada orang-orang asing yang mengambil kalung giok ular merah dari rumah yang sudah kumuh" Jawab Huang Zhong
Mendengar hal itu, Zhang Sun langsung tertawa namun membuat Huang Zhong kebingungan.
"Kenapa engkau tertawa tuan? Bukankah itu kalung pusaka leluhur sekte ular merah yang sangat penting?" Tanya Huang Zhong.
"Kau salah Huang Zhong, kalung itu memanglah kalung pusaka leluhur sekte ular merah akan tetapi tidak digunakan sebagai barang berharga melainkan barang kutukan" Jawab Zhang Sun.
"Kutukan? Apa maksudnya tuan?" Tanya Huang Zhong.
"Heh, kau akan mengerti setelah melihat buktinya... Ayo kita cari orang-orang asing itu, kemungkinan mereka berada di tengah hutan"
"Baik tuanku!"
Zhang Sun langsung berdiri dan mulai berjalan menuju arah pintu, Huang Zhong pun berdiri dan menyingkir agar tidak menghalangi jalan Zhang Sun.
"Ngomong-ngomong apa kau mengetahui nama orang-orang asing itu?" Tanya Zhang Sun saat sudah berada di luar ruangan.
"Kalau tidak salah, mereka berdua itu namanya adalah Zhou Yu dan Zhang Sun" Jawab Huang Zhong.
"Zhou Yu kau bilang?!" Ucap Zhang Sun dengan nada yang keras.
Mendengar hal itu, Zhang Sun terkejut dan melihat ke arah langit dengan ekspresi seperti tidak menyangka.
(Kau masih hidup ternyata...) Ucap batinnya Zhang Sun yang sedang menatap ke langit.
Maaf thor, sedikit koreksi, kalimat itu udah beda arti. Orang bisa salah mengira, yang arti sebenarnya Anming naik seekor kuda bernama Shei Lin, karena narasi itu, orang bisa mikir Anming sedang naik kuda milik Shei Lin. Kan beda.
Mending dikasih koma, jadinya "...di samping itu ia melihat Anming yang sedang menunggangi kudanya, Shei Lin, dan berjalan menuju hutan"🙏🙏
hdehhh..
tpi respect ama author yg masih semangat nulis ny
jangan lupa mampir ya kak
/Chuckle/
🙃/Facepalm/
/Facepalm/