NovelToon NovelToon
Let'S Mess Up The Story Line

Let'S Mess Up The Story Line

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Masuk ke dalam novel / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah seorang pemuda yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja dan dia bereinkarnasi ke dalam novel favoritnya. Namun dia tidak berinkarnasi menjadi main character, heroine, villain atau bahkan mob sekalipun, dia menjadi korban pertama sang villain yang akan membuat sang villain menjadi villain terkejam dan menggerakkan seluruh alur di novelnya.

Tapi ketika dia baru bereinkarnasi, dia langsung melakukan plot twist yang sudah pasti akan mengubah jalan nya alur cerita atau malah menghancurkan alur cerita yang sudah tersusun rapi, dia tidak mati dan malah membunuh villain yang seharusnya membunuhnya. Jadi selanjutnya apa yang akan terjadi dengan alur cerita novel yang di sukainya itu ?


Genre : Fantasi, komedi, drama, action, sihir, petualangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia langsung mengeluarkan senjata mereka, Frill yang melihatnya langsung berbalik menarik Ray dan mendekapnya dari belakang dengan pisau tetap berada di leher Ray,

“Mundur,” ujar Frill.

“Lepaskan dia,” teriak Liam.

Ray mengangkat tangannya dan menggelengkan kepala kepada Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia, tangannya memberi isyarat supaya mereka menurunkan senjata mereka. Tentu saja Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia langsung menurut dan menyimpan lagi senjata mereka, sebab mereka tahu kalau Ray bisa dengan mudah melepaskan diri dari sergapan Frill. Selain itu mereka juga tahu kalau Ray menghentikan mereka karena siapa saja dari mereka bisa dengan mudah membebaskan dirinya dan menangkap Frill.

“Frill, lepaskan aku dan kita bicara,” ujar Ray.

“Dari mana kamu tahu nama itu, jawab aku dulu,” balas Frill sambil menempelkan pisaunya.

“Haaah...sebenarnya aku tidak mau melakukan ini, maaf ya,” ujar Ray.

“Apa yang mau ka...”

Belum selesai Frill berbicara, tangannya sudah terpelintir oleh Ray dan tubuhnya berputar balik di udara kemudian menghantam tanah dengan kencang. Walau tidak merasakan sakit, Frill tetap kaget dan ketika dia mau bangun, “sriing,” pisau yang di pegangnya sudah berpindah tangan ke tangan Ray yang menodongkannya ke lehernya.

“Maaf, Frill,” ujar Ray.

“Huh...kamu sekarang sudah kuat ya, beda dengan satu setengah tahun lalu, apa yang kamu mau dari ku ?” tanya Frill marah.

“Aku mau dengar ceritamu, kenapa kamu tidak bersama paman Matthew, kakak Ariane dan kakak Shamir ? kenapa ada lambang keluarga kerajaan di sapu tangan ? kamu bersama siapa di kereta ?” tanya Ray.

“Huh...kenapa kamu mau tahu soal itu ?” tanya Frill.

“Karena kita berlima berniat menghentikan perang saudara di kekaisaran,” jawab Ray.

“Kalian ? hahahaha...yang benar saja,” ujar Frill.

“Kalau kekaisaran terus terpecah belah seperti ini, suatu hari nanti, kekaisaran akan hancur karena di kuasai sepenuhnya oleh suku iblis,” balas Ray dengan wajah serius.

Frill melihat Ray nampak serius mengatakannya, kemudian dia melirik melihat Liam, Laura, Charlotte dan Ignesia yang juga serius tanpa ada senyum di wajah mereka. Frill kembali melihat Ray,

“Ok...lepaskan aku dulu, kita bicara,” ujar Frill.

Ray menarik pisaunya dan berdiri, kemudian dia menjulurkan tangannya kepada Frill, tentu saja Frill memegang tangan Ray dan langsung berdiri di tarik oleh Ray. Mereka bersama sama kembali ke mobil, Ray dan Liam masuk ke depan, sedangkan Ignesia duduk di paling belakang sementara Charlotte dan Laura mengawasi Frill yang duduk di tengah mereka,

“Ngomong ngomong Ray, ini benda apa ?” tanya Frill sambil melihat sekeliling bagian dalam mobil.

“Nanti ku jelaskan, pertama tama, aku jawab dulu pertanyaan kamu tadi, aku tahu nama mu dari ketika melihat masa depan, identitas kamu yang sebenarnya bukan petualang, tapi pengawal putri Olivia Cleo Agares, benar ?” tanya Ray.

“Hmm begitu, kamu tahu soal itu rupanya,” jawab Frill.

“Ray dapat semua itu dari penglihatannya, jadi sebaiknya kamu percaya saja,” ujar Liam.

“Yup betul,” tambah Laura.

“Kalau begitu, aku tanya, bagaimana hasil perang saudara di kekaisaran Agares ?” tanya Frill memancing.

Ray langsung menjelaskan hasilnya dari novel yang di bacanya. Kekaisaran akan terpecah menjadi dua bagian yaitu barat dan timur. Bagian timur yang di pimpin oleh pangeran kedua, akan bekerja sama dengan iblis untuk merebut bagian barat dan berhasil, seluruh keluarga kerajaan di tangkap kemudian di hukum mati, namun alasan kenapa pasukan pemberontak bekerja sama dengan iblis itu karena putri Olivia membunuh pangeran kedua dan memancing amarah pengikutnya.

“Itu tidak mungkin, putri berniat mendamaikan pangeran kedua dan ayahnya juga kakak pertamanya,” ujar Frill.

“Benar sekali, tapi ada satu hal yang membuat putri Olivia membunuh pangeran kedua dan tentunya kamu tahu itu kan Frill,” ujar Ray.

Frill terdiam, kedua tangannya mengepal di atas lututnya, dia menunduk dan wajahnya menunjukkan kalau Ray benar.

“Hal apa yang mendorong putri, Ray ?” tanya Liam.

“Pangeran kedua berniat menikahi putri dan dengan membunuh pangeran kedua, dendam putri terbalaskan,” jawab Ray.

“Hah...maksudnya apa ? masa kakak menikahi adik ?” tanya Laura.

“Lagipula ada dendam apa putri dengan pangeran kedua,” tambah Charlotte.

“Boleh ku jawab Frill ?” tanya Ray.

Frill tidak menjawab, tapi dia mengangguk, Ray menjelaskan kalau putri Olivia itu bukanlah putri asli kaisar, dia adalah putri seorang raja yang kerajaannya di jajah oleh kaisar untuk memperluas kekaisaran yang kemudian mengadopsinya, jadi dia memiliki dendam dengan kekaisaran dan pangeran kedua berhak menikahinya karena memang mereka tidak sedarah.

“Benarkah itu Frill ?” tanya Charlotte.

“Benar, itu sebabnya aku ingin membebaskan putri untuk mencegah dia membunuh pangeran kedua,” jawab Frill.

“Bukankah di sana ada paman Matthew, kakak Ariane dan kakak Shamir  yang sebenarnya adalah ksatria kerajaan Farness yang menyamar menjadi petualang untuk menjemput putri yang meminta suaka ke kerajaan Farness ?” tanya Ray.

“Rupanya kamu sudah tahu sampai sejauh itu ya, memang benar, alasan aku terpisah dari Matthew, Ariane dan Shamir karena mereka ikut di tangkap bersamaan dengan putri Olivia, para prajurit yang memeriksa ku mengira aku sudah mati karena memang aku bisa menyembunyikan hawa kehidupan ku, tapi karena aku terluka cukup parah, aku tidak bisa kemana mana sampai kalian menemukan ku,” jawab Frill.

“Yah sejak aku lihat paman Matthew akrab dengan papa, aku sudah bisa menduganya,” ujar Liam.

“Apa kamu tahu mereka di bawa kemana ?” tanya Ray.

“Kota Blizten, kota yang berada di sebelah danau yang berada tepat di tengah tiga kerajaan di benua ini, danau berkabut Lochmist,” jawab Frill.

“Hah...tunggu dulu, kota Blizten masih termasuk kota kerajaan Farness kan ? kenapa mereka di bawa kesana ?” tanya Charlotte bingung.

“Karena pasukan pemberontak yang di pimpin pangeran kedua bermarkas di sana tanpa di ketahui oleh kerajaan Farness, alasan putri minta suaka ke kerajaan Farness karena dia berniat menemui raja Farness dan membongkar semuanya,” jawab Frill.

“Hmm...baiklah,” ujar Ray.

“Apa rencana mu Ray ?” tanya Liam.

“Kita ke Blizten, kita bantu dia membebaskan putri dan para ksatria kerajaan Farness,” jawab Ray.

“Hehehe jadi kita berbelok nih, aku suka,” ujar Laura.

“Haaah...sepertinya memang tidak ada pilihan lain, untuk menghentikan perang saudara memang sepertinya kita harus ke kota Blizten,” tambah Charlotte.

“Aku ikut aja, sepertinya seru,” tambah Ignesia.

“Ok setuju, kita mutar,” ujar Liam mulai duduk menghadap ke depan.

“Te..terima kasih semuanya,” ujar Frill malu.

“Tunggu Liam, aku masih ada pertanyaan untuk Frill,” ujar Ray.

Ray langsung menoleh melihat Frill yang duduk di tengah, kemudian wajah Frill terlihat memerah namun tidak berkata apa apa,

“Maaf Frill, tapi boleh aku tebak, alasan kamu menjadi pengawal putri Olivia dan alasan sebenarnya kamu pergi dari desa sampai tidak boleh kembali lagi karena putri Olivia adalah adik mu kan ?” tanya Ray langsung.

“Ke...kenapa kamu bisa tahu itu ?” tanya Frill sambil membuka kerudungnya.

“Putri Olivia adalah anak kepala suku elf wanita dengan seorang raja yang kerajaan nya di taklukkan kaisar, dengan kata lain, dia adalah adik Frill,” jawab Ray.

“Bisa diam tidak,” ujar Frill mulai emosi.

“Ok aku diam, tapi alasan ku mengajak yang lain untuk membantu mu menyelamatkan putri bukan hanya semata mata membantu mu, tapi untuk mencegah mu membunuh pangeran kedua karena semua alasan putri membunuh pangeran kedua yang kusebutkan tadi sebenarnya bukanlah alasan putri, melainkan alasan mu yang dendam kepada kekaisaran karena mengambil adik mu dari kamu, jadi kami minta, kamu diam saja, sebab kita tidak bisa membiarkan kekaisaran hancur,” ujar Ray.

Frill menunduk, wajahnya terlihat sangat merah menahan marah karena isi hatinya di sebutkan oleh Ray dan dia tidak bisa berbuat apa apa karena tahu kalau dua orang yang duduk di sebelahnya juga seorang yang duduk di belakangnya jauh lebih kuat dari dirinya dan mereka siap bertindak kalau dirinya bergerak.

“Kamu sudah tahu semuanya.....berarti kamu memang bisa melihat masa depan,” ujar Frill geram.

“Maaf, aku berbuat begini demi kamu, jangan kotori tangan mu dengan darah pangeran kedua, kotori tangan mu dengan darah iblis dan bantu kami melawan iblis,” ujar Ray.

“Huh...baiklah, tapi kalau kalian tidak bisa menyelesaikannya, aku akan turun tangan,” balas Frill.

“Bagus, ayo jalan Liam,” ujar Ray.

“Baiklah, kita berangkat,” balas Liam.

Mobil berjalan dan memutar menuju ke kota Blizten di tepi danau, Ray melirik ke arah spion melihat Frill yang masih terlihat geram.

“Maaf Frill, tapi tindakan mu itu membahayakan umat manusia, aku mau hidup nyaman dan tidak mau kehilangan siapapun di hidup kedua ku ini, di novel kamu membeberkan semuanya sekaligus menitipkan putri kepada Liam dan Laura ketika kamu di penghujung ajal setelah mengalahkan salah satu jendral iblis yang sedang menyerang desa elf, kamu akan di kenang sebagai pahlawan elf yang gugur menyelamatkan desa dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi,” gumam Ray dalam hati.

1
Vemas Ardian
semangat Thor, jangan buat Charlotte sebagai bebannn
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungan nya
total 1 replies
Aryanti endah
wahahahaha.. lain sendiri senjatanya 😂😂😂
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya ya kak
Mobs Jinsei: iya haha
total 2 replies
Eight
lanjut thorr
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungan nya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!