Kinan ibu muda berumur dua puluh enam tahun harus terjebak pada hubungan terlarang dengan seorang laki- laki karena keadaan ekonomi keluarganya yang sedang kacau. Dia terpaksa meminjam uang untuk biaya operasi sang anak dengan imbalan menyerahkan tubuhnya pada laki- laki tersebut karena dia tidak mampu mengembalikan uangnya. Sedangkan sang suami yang sejak dua tahun kena PHK harus kerja serabutan tiba- tiba menghilang entah ke mana. Mampukah Kinan menjalani hari- harinya seorang diri di tengah permasalahan yang tiada habisnya...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Sengaja menghilang..?
Pukul dua belas Kinan sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia pun segera pulang takut Raka menangis terlalu lama ditinggal. Sampai di depan rumah Kinan melihat Raka sedang berada di teras rumah bersama seorang laki- laki. Kinan pun mempercepat langkahnya karena penasaran dengan laki- laki tersebut. Karena dia yakin kalau laki- laki itu bukan suaminya.
"Raka..." ucap Kinan.
"Ibuuu..." seru Raka senang melihat sang ibu pulang.
Laki- laki itu pun menoleh pada Kinan.
"Mas Wandi...?"
"Iya Kinan, saya tadi mencarimu tapi cuma ada anakmu . Katanya kamu lagi kerja.Jadi saya di sini deh nemenin Raka main sambil nungguin kamu.." sahut Wandi.
"Maaf ya mas, jadi kelamaan nunggunya, saya baru pulang kerja.."
"Kerja di mana Kinan..?"
"Di apartemen mas, jadi art..."
"Oh,
"Sebentar ya mas saya bikinin minum dulu.."
"Nggak usah Kinan, saya nggak lama kok, saya cuma kasih kabar tentang suamimu aja kok.."
"Oh ya udah... Gimana mas ada kabar dari mas Rangga..?"
"Begini Kinan, kata Karso yang kemarin kerja bareng sama Rangga, rabu sore mereka pulang dari Bandung naik mobil, Karso yang menyupir. Pas di rest area mereka istirahat untuk ngopi sama makan. Abis makan Rangga pamit ke toilet. Tapi ditungguin sampai lama nggak datang- datang..."
"Karso sama ke tiga temannya juga mencari ke toilet dan ke tempat lain tapi mereka nggak menemukan Rangga. Sampai dua jam mereka nyari nggak ketemu juga. Akhirnya terpaksa merek pulang tanpa Rangga..." lanjut Wandi
"Ya Alloh mas, kenapa bisa begitu..? Apa yang terjadi dengan mas Rangga mas..? Kenapa tiba- tiba bisa menghilang seperti itu..?" Kinan menangis.
"Maaf Kinan kalau soal itu saya juga nggak tahu, teman- teman saya juga bingung..."
"Apa jangan- jangan mas Rangga diculik ya mas..?" tanya Kinan.
Wandi malah tertawa.
"Kenapa mas Wandi tertawa...?"
"Kamu ini lucu Kinan, mana ada orang sudah dewasa diculik, yang ada penculiknya juga takut. Biasanya yang diculik itu kan anak- anak..." jawab Wandi.
"Trus kalau nggak diculik mas Rangga kemana..?"
"Maaf ya Kinan tapi kalau menurut saya sih Rangga itu bukannya hilang, tapi sengaja menghilang..."
"Maksud mas Wandi..?"
"Iya, beberapa hari lalu dia cerita semua masalahnya sama saya. Dia terlihat frustasi menghadapi masalah demi masalah yang dia hadapi. Kalau menurut saya sih dia sengaja pergi untuk menghindari masalahnya..." jawab Wandi.
"Maksud mas Wandi suami saya mau lari dari tanggung jawab trus dia pergi begitu saja meninggalkan saya dan Raka begitu..?"
"Ya begitulah Kinan.Bisa saja dia bertemu dengan perempuan lalu dia ikut dan tergoda dengan perempuan itu..." ucap Wandi.
"Nggak mas, saya nggak percaya ,mas Rangga bukan laki- laki seperti itu..." Kinan kesal.
"Kinan saya itu punya teman banyak, masalahnya beda- beda, biasanya laki- laki kalau sedang bermasalah dengan istri atau dengan ekonomi keluarga biasanya dia nggak kuat dan memilih kabur. Dia mencari kesenangan sendiri di luar sana. Nyari perempuan buat mengobati rasa pusing akibat masalahnya..."
"Itu kan temannya mas Wandi, mas Rangga tidak seperti teman- teman mas Wandi yang nggak jelas itu. Lagian mana mungkin mas Rangga main perempuan , memangnya main perempuan itu nggak pake uang..?.." tanya Kinan.
"Mas Rangga uang dari mana ..? Emang ada perempuan mau sama laki- laki yang nggak ada duitnya..?" Kinan semakin kesal saja.
"Eh Kinan yang di cari oleh perempuan itu bukan cuma laki- laki berduit saja. Laki- laki yang nggak berduit juga mereka cari yang penting mukanya ganteng dan bisa memuaskan. Kan suamimu itu gagah dan juga ganteng. Perempuan mana yang nggak tertarik dengan penampilan suamimu itu..?" sahut Wandi.
"Apa lagi kayak tante - tante g*rang yang haus belaian. Mereka carinya laki- laki muda biar nggak ada uang tapi bisa memuaskan mereka. Malah mereka yang mengeluarkan uang buat si laki- lakinya. .." sambung Wandi.
"Ya ampun mas, kok Mas Wandi ngomongnya kayak gitu sih, bikin saya tambah khawatir saja.." Kinan semakin cemas. Tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Wandi. Hal seperti itu pun pernah Kinan dengar sebelumnya. Banyak laki- laki yang mencari tante- tante g*rang hanya demi uang.
"Bukannya saya mau bikin Kinan cemas, tapi saya hanya cerita apa yang sudah pernah saya dengar dan saya saksikan di luar sana. Ya mudah- mudahan sih Rangga nggak seperti mereka. Tapi kalau misal seperti itu adanya ya setidaknya kamu udah nggak terlalu kaget nantinya..." ucap Wandi.
Kinan hanya diam melamun memikirkan jika apa yang dikatakan oleh Wandi terjadi juga pada suaminya.
"Ya sudah Kinan, saya pulang ya, nanti kalau ada kabar lagi dari suamimu saya kabari kamu lagi..." ucap Wandi lalu pamit.
Tapi sebelumnya dia memberikan satu lembar uang lima puluh ribu pada Raka.
"Mas, pake repot- repot segala.." ucap Kinan merasa tidak enak pada Wandi.
"Nggak papa Kinan, buat jajan Raka..."
"Terima kasih ya mas.."
"Iya Kinan, Rangga itu teman saya, dia juga sudah banyak bantu saya, jadi kalau ada apa- apa kamu jangan sungkan hubungi saya ya.." ucap Wandi lalu pamit pulang.
Sejak kedatangan Wandi ke rumahnya dan menceritakan banyak hal membuat Kinan merasa tidak tenang. Di hatinya banyak sekali pertanyaan dan penasaran apa yang terjadi dengan sang suami. Apa suaminya benar melakukan hal yang dikatakan oleh Wandi..? Apa suaminya sengaja meninggalkan dirinya dan juga anaknya..? Apakah suaminya sedang bersama tante- tante g*rang..?"
Pertanyaan - pertanyaan seperti itu benar - benar mengganggu pikiran Kinan beberapa hari ini. Hingga di tempat kerja pun dia sering melamun.
Seperti pagi ini ketika sedang bersih- bersih di apartemen Andrew tiba-tiba Kinan teringat dengan sang suami. Dia kangen setelah satu minggu lebih tidak mendapat kabar darinya.
Andrew yang akan berangkat kerja pun heran melihat Kinan melamun sambil memegangi kemoceng.
"Kamu mau kerja atau mau melamun..?" tanya Andrew yang tiba- tiba sudah ada depan Kinan hingga membuat Kinan kaget.
"Ma..maaf tuan.."
"Kau sedang memikirkan apa..?"
"Ti.. Tidak tuan.."
"Apa kau sedang memikirkan bagaimana caramu membayar hutang padaku..?" tanya Andrew.
Kinan pun menunduk , ya sebenarnya hal itu juga tidak luput dari pikiran Kinan. Sampai hari ini sang suami belum pulang. Uang untuk membayar hutang pada Andrew pun belum ada.
"Waktu membayar hutang tinggal enam hari lagi. Katakan padaku kau akan membayar dengan apa..? Bayar dengan uang tunai atau dengan tubuhmu..?" tanya Andrew sambil menatap tajam ke arah dua benda kenyal di dadanya.
Kinan tidak bisa menjawab pertanyaan sang majikan. Tangannya gemetar dan jantungnya berdetak dengan kencang. Dia hanya bisa menunduk.
Andrew lalu mendekat ke arah Kinan. Kemudian mengakat dagu Kinan agar wajahnya berhadapan dengan wajahnya. Andrew lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Kinan hingga hembusan nafasnya menyapu seluruh wajah Kinan.
Jarak mereka hanya tinggal beberapa centi saja. Hingga Kinan tak berani untuk bernafas. Dia hanya memejamkan matanya saja.
"Jawab pertanyaanku Kinan.." bisik Andrew.
"Ma..masih ad..ada waktu enam hari lagi tuan, sa..saya akan mengusahakannya..." jawab Kinan dengan bibir gemetar.
Andrew menatap tajam mata Kinan. Lalu dia menjauhkan wajahnya dari wajah Kinan.
"Baiklah pikirkan baik- baik, saya tunggu jawaban darimu secepatnya..." ucap Andrew lalu meninggalkan Kinan begitu saja.
Kinan pun bisa bernafas dengan lega setelah Andrew pergi meninggalkannya. Dia pun mengambil nafas dengan rakus setelah tadi dia beberapa saat menahan nafasnya.
Bersambung...
🥰🌸 Ditinggu ya like , komen vote dan dukungannya 🌸🥰
wajar kalau Rangga masih ragu... karena masa lalunya Kinan pernah jadi wanita nggak bener.
trus Kinan nggak punya saksi juga. sedangkan seluruh warga percaya sama pak RT... jadi serba salah.. kalau Rangga bela Kinan juga malah dimusuhi orang sekampung entarnya.
emang baiknya nikah sama orang lain. karena Rangga masih kepikiran masa lalu... masih belum bisa melupakan ..
Kinan mending juga cepat nikah... karena kalau dikampung jadi janda tu serba salah...
maaf ya kk, karena aku benar-benar nggak suka sama istri yang berselingkuh. apa lagi sampai hamil dari hasil selingkuhannya...