Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni
Selama beberapa waktu bekerja di kantor pusat terlihat bahwa Yumi memanglah pegawai handal sebab Yumi beberapa kali memenangkan tender yang sulit perusahaan Arjuna dapatkan tapi dengan kecakapan Yumi akhirnya tender itu bisa di dapat dengan mudah apalagi itu adalah tender dengan nilai ratusan juta
dan baru satu bulan saja Yumi masuk ke kantor pusat, Yumi sudah mendapatkan dua tender bernilai ratusan juta yang jelas sangat menguntungkan perusahaan, hal ini pun membuat para petinggi perusahaan yang awalnya membenci Yumi menjadi tunduk dan menaruh hormat pada Yumi yang jelas sudah memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan sehingga membuat mereka juga menerima keuntungan dari kinerja Yumi yang mumpuni
Yumi nampak memeriksa setiap berkas di atas mejanya, dan mengambil beberapa dokumen “Rafa tolong minta tanda tangan tuan Arjuna ya, dan bilang saya butuh segera karena ini harus di berikan pada klien kita” Yumi menyerahkan tiga tumpukan berkas ke tangan Rafa
Rafa menerima berkas dari tangan Yumi “baik nona, saya akan minta tanda tangan tuan Arjuna ”
Rafa segera menuju ruangan Arjuna untuk menyerahkan berkas yang harus segera di
tanda tangani
Segera saja Rafa menuruti perintah Yumi untuk menemui Arjuna ke ruangannya “tuan Arjuna ada enggak” Tanya Rafa pada sekertaris Arjuna yang kebetulan baru keluar dari ruangan Arjuna
Kafka menyipitkan matanya ke arah Rafa “ngapain kamu nyari tuan” Tanya Kafka dengan sinis
Rafa berdecak kesal ke arah Kafka “ya minta tanda tangan lah, emang mau ngapain aku ketemu tuan Arjuna, gak mungkin kan aku ajak tuan main lompat tali” ketus Rafa yang selalu berdebat dengan Kafka tiap kali mereka bertemu
Kafka mendengus sebal ke arah Rafa namun ia tetap harus profesional dalam bekerja “tuan lagi
hadirin acara Reuni sekolahnya biar aku saja yang pegang nanti akan aku antar ke ruangan atasan kamu saat sudah di tanda tangan” Kafka berniat mengambil berkas dari tangan Rafa namun Rafa menahannya
“tuan Reuni apaan” Tanya Rafa sedikit kepo akan kegiatan bosnya perihal reuni yang di sebutkan Rafa
“kenapa juga kamu harus tahu” Tanya Kafka dengan kesal
“pelit amat sih” ketus Rafa pada sekertaris bosnya yang minim keramahan dan selalu marah-marah melebihi bosnya
Kafka menghela nafas panjang, merasa percuma mendebat Rafa yang terkenal tidak mau kala sama sekali “ ke acara reuni SMA nya” balas Kafka pada Akhirnya
“eh jangan-jangan sekolahan tuan dan nona saya dulu sama soalnya nona saya juga dapat undangan reuni dari sekolahnya hari ini” ucap Rafa dengan heboh ketika sadar kalau acara reuni sekolahnya ada di hari yang sama
“terus kok nona kamu gak datang, kan katanya reuninya cuma dua jam aja, reuni hari ini juga kan karena ada salah satu teman tuan yang baru pulang dari luar negeri dan minta di sediakan waktu sebentar untuk bertemu“ Tanya Kafka keheranan kenapa Yumi tidak datang ke acara reuni sekolah mereka
“kata nona sih dia gak sampai lulus di sana, soalnya pas kenaikan kelas 3 nona langsung pindah ke Bandung jadi rasanya malas saja datang ke acara reuni itu biarpun undangannya rutin di dapatkan dari tahun ke tahun “ balas Rafa seperti apa yang dia tahu
“ya sudah nih, nanti kasihkan ke aku kalau sudah di tandatangani ya soalnya itu klien yang minta jadi. di suruh cepat sama nona” pamit Rafa segera
bergegas meninggalkan Kafka yang diam mematung karena ucapan Rafa baru saja
"aku sampai lupa pernah di suruh tuan buat selidiki nona Yumi” Kafka melupakan perintah
tuannya karena tuanya juga tidak pernah bertanya lagi perihal itu “ kayanya aku harus mulia selidiki deh biar saat di tanya semua sudah siap dan aku Gia kena amuk, emmm mungkin aku mulai dari
sekolahannya kali ya” putus Kafka untuk mencari tahu tentang Yumi mulai dari sekolahnya
***
Arjuna tampak melirik, memindai ruangan sekitar untuk mencari entah siapa, karena dirinya sendiri saja tidak tahu bentuk orang yang di cari “ apa mungkin setelah melihatnya aku bisa menemukan seperti apa wajah wanita itu “ gumam Arjuna yang
masih sibuk mengamati setiap teman masa sekolahnya sambil sesekali mendengar cerita
teman-temannya agar ia bisa segera mengingat siapa wanita yang ia sakiti dulu
“Hai Arjuna” sapa seorang pria berbadan tegap dan berkulit putih bersih
Arjuna menyipitkan matanya ke arah pria di hadapannya, mencoba mengingat-ingat siapa
pria itu “siapa ya agak lupa” Tanya Arjuna dengan jujur
Pria itu mengerucutkan bibirnya sebal “baru juga gak ketemu 5 tahun saja langsung gak kenal lagi “ terlihat sekali jika pria itu kesal dengan Arjuna “ aku Rizki teman sekelas kamu, yang duduk tepat di belakang kamu” seru Rizki mencoba
mengingatkan Arjuna siapa dirinya
Arjuna tersenyum lebar ke arah pria bernama Rizki ketika dia sudah mengenali siapa Rizki “ iya aku ingat sekarang, kamu Rizki yang paling gendut di kelas kita kan“ ucap Arjuna yang mana hal itu langsung mendapat delikan tajam dari Rizki
“jangan Cuma mengingat jeleknya aja Arjuna, sebutin yang baiknya aja kenapa ” ketus Rizki
Arjuna terkekeh “maafkan aku Rizki itu memang yang paling aku ingat darimu” Arjuna tak mau menampik kalau hal itu lah yang ia ingat dari Rizki “ ingatan yang lain paling tentang kamu yang suka nyontek pekerjaan rumah ketua kelas kita “ lanjut Arjuna
Rizki memilih duduk di dekat Arjuna agar bisa bicara lebih nyaman “ kamu selalu datang reuni ke sekolah kita ya” Tanya Rizki
Arjuna mengangguk “lumayan sering, bahkan aku juga jadi panitianya “ balas Arjuna dengan jujur
“emang kamu gak takut kalau dia bakal datang, biarpun setelah 12 tahun kelulusan kita dia gak pernah datang ke acara reuni tapi kan gak menutup kemungkinan kalau dia bakalan datang karena undangannya selalu di kirim ke dia biarpun dia gak lulus dari Sekolah kita” tanya Rizki agak kepo
Arjuna menoleh ke arah Rizki dengan penuh harap "dia siapa" Arjuna berharap setidaknya ia akan mendapat nama wanita yang dulu pernah ia sakiti
Rizki menyipitkan matanya "kamu gak ingat siapa yang aku maksud" tanya Rizki penuh selidik
Arjuna menggelengkan kepalanya "aku gak jngat siapa yang kamu maksud, makanya aku nanya ke kamu kali aja saat kamu nyebutin clue nya aku jadi ingat siapa" balas Arjuna
Rizki nampak menimbang apakah ia harus memberitahu Arjuna atau tidak " sudah lah ini juga sudah belasan tahun berlalu, mungkin juga kalian berdua sudah lupa, itu kan hanya cinta monyet" kekeh Rizki
Arjuna di buat lesu ketika Rizki tidak mau melanjutkan pembahasan itu biarpun Arjuna sudah memancing dari tadi agar Rizki mau menceritakannya