aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyingkirkan yang di sukai
"Nona,, Nona,, Nona Ary!! Bangun lah, tidak baik melamun sambil mengunyah kue!" aku tersentak sadar ketika mendengar panggilan dari Maya pelayan ku. Dan betapa terkejutnya aku yang saat ini sedang menggenggam sepotong kue dan mengunyah sebagian nya. Dengan segera aku memuntahkan kue itu dan mencampakkan sisa kue yang ada di genggaman tangan ku. apa yang terjadi? Padahal tadi malam aku kembali ke tubuh ini dan tak lama setelah nya aku tertidur kembali dan mengapa aku sekarang berada di sini dengan makanan-makanan manis ini. Dan juga hari ini adalah hari mana ibu memberitahukan bahwa Pria kejam itu melamar ku. Aku tak akan membiarkan ini terulang kembali, aku harus berusaha berubah demi keluarga ku dan demi balas dendam ini.
"Maya.. Siapa yang menyuruhmu untuk membawa makanan-makanan menjijikan ini." aku berdiri dan menjauh dari troli yang penuh dengan makanan manis tersebut. Kulihat wajah bingung Maya ketika aku mengatakan hal itu.
"tapi.. Nona yang meminta nya tadi pagi.." ujar Maya dengan takut-takut menatap ke arah wajah ku yang sedikit geram. Apa.. Tidak mungkin aku meminta makanan ini kembali seperti dulu. Yang ku ingat jiwa ku tercabut keluar dari raga yang akan di hukum pancung dan terbangun di tubuh ku Lima tahun sebelum kejadian buruk itu. Aku terbangun di tengah malam tadi, setelah melihat tanggal dan hari aku kembali, aku merebahkan tubuh ku lelah di ranjang ku dan tiba-tiba saja mata ku memberat dan aku kemudian tertidur. Dan dalam tidur itu lah aku melihat semua kejadian yang terjadi di masa lalu sebelum aku kembali dan bertemu dengan bayangan bernama Shadow dan setelah nya aku mendengar Maya memanggil ku dan tiba-tiba aku sudah berada di sini sedang memakan benda menjijikan ini. dan aku tidak pernah mengingat jika aku menyuruh Maya seperti di kehidupan yang sebelumnya.
"sudah lupakan aku ingin kau menyingkirkan makanan menjijikan ini dari hadapanku. Dan jika kau mau kau bisa memakan nya." bertepatan aku mengatakan hal itu pintu kamar ku diketuk dari luar yah kejadian yang sama seperti saat itu. Namun saat pintu itu terbuka dan menampilkan sosok ibu tiri ku aku langsung bergegas berjalan ke arah nya dan memeluk nya dengan perasaan rindu. Dan masih teringat jelas raungan pilu ibu ketika bandit-bandit kotor itu membunuhnya.
"Ary?? Ada apa?? Kenapa kau memeluk ibu seperti itu? Dan ini terlalu erat Ary, kau membuat ibu sesak nafas." Ucap ibu yang membalas pelukan ku. Aku bahagia melihat nya kembali, aku bahagia melihat Maya, dan aku bahagia di berikan kesempatan oleh dewa Rue untuk balas dendam.
"ibu aku sangat menyayangi ibu, dan aku akan melindungi ibu, aku tak akan membiarkan ibu terluka." kemudian aku melepaskan pelukan ku itu dan sambil tersenyum menatap wajah nya.
"ada apa Ary.. Kau bertingkah aneh, apa kau menginginkan sesuatu dari ibu? Dan.. Oh astaga ibu tau apa yang membuat mu seperti ini!" aku terkekeh kecil mendengar teriakkan heboh dari ibuku ini. Setelah melihat apa yang ada di dalam kamar ku. Dan dia akan marah sebentar lagi.
"Kau masih memakan makanan manis itu Ary? Sudah ibu kata kan berhenti memakan makanan manis Ary.!" yah ibu ku sekarang mengatakan hal yang sama seperti di kehidupan ku yang dulu.
"Ary makanan ini tidak baik untuk kesehatan mu. Dan kau juga Maya, kenapa kau selalu mendukung tingkah nakal anak ini". Ibu ku memarahi Maya dan Maya hanya menundukkan kepalanya. Yah aku lebih baik mendengar ibuku marah-marah dari pada melihat nya terbujur kaku dengan darah yang tergenang. Bu aku berjanji akan membuat kalian hidup lebih lama.
"Bu jangan memarahi Maya, aku yang salah, aku yang menyuruh nya, jadi marah saja pada ku Bu." ku lihat ibu menghela kan nafas mendengar perkataan ku. Aku akan menjauhi makanan menjijikan itu mulai saat ini aku akan menurunkan berat badan ku, karena untuk balas dendam aku harus cantik dan memiliki tubuh yang indah.
"Dan ibu, sebagai hukum nya aku tidak akan memakan benda masih itu dan akan mengganti cemilan ku dengan buah-buahan yang sehat." ku lihat wajah terkejut ibu saat mendengar pernyataan ku, seperti nya ibu tak mempercayai kata-kata ku yang barusan aku sampaikan. Dan begitu pula dengan Maya yang tadi nya menundukkan kepala sekarang dia menatap ku dengan pandangan aneh nya. Aku yakin dia pasti heran dengan apa yang aku katakan. Pasalnya di kehidupan sebelumnya aku sangat malas dan bahkan tidak pernah makan buah-buahan. Aku tersenyum ke arah nya. Dan dia semakin memandang ku dengan tatapan aneh nya.
"kau bersungguh-sungguh Ary? Ibu tidak salah dengar kan?" ibu tidak mempercayai apa yang aku katakan barusan dan aku memeluk nya kembali dan sambil berkata.
"Iya ibu.. Ary tidak sedang becanda. Ary Ingin hidup lebih sehat dan hidup lebih lama dengan ibu, ayah dan juga adik kecil Ary, Alexander. Hmm bahkan Ari sudah rindu dengan nya.!" setelah menyakinkan ibu aku melepaskan pelukan ku. Dan memanggil Margie yang dari tadi mengikuti ibu ku masuk ke dalam kamar ku.
"Margie, Maya, bisakah kalian menyingkirkan makanan-makanan itu? Bila perlu bagikan lah kepada pelayan yang lain nya". Aku memerintahkan Margie dan Maya untuk menarik kembali makanan tersebut yang berada di atas troli.
"baiklah nona akan saya laksanakan." Margie segera membereskan troli tersebut dan meminta Maya mendorong nya menuju dapur. Yah kali ini ibu tidak marah dan menghukum koki dan juga diriku. Aku membawa ibu duduk di bibir ranjang dan mulai berbicara. Kurasa ibu masih terkejut dengan tingkah ku, yang sekarang lebih tenang.
"ada apa ibu datang ke kamar Ary?" ucap ku memulai pembicaraan, dan itu membuat ibu tersadar dari keterkejutan nya.
"mendengar ucapan mu tadi membuat ibu lupa, jika ada berita penting yang ingin ibu sampai kan. tadi pagi seseorang dari kediaman Grand Duke Ruasent mengirimkan sebuah surat lamaran ke pada ayahmu. Dan kau tau Ary, Grand Duke Nicholas akan menikahi mu bulan depan. Ibu sungguh bahagia mendengar nya. Ibu sudah mengatakan padamu kan jika akan ada lelaki baik yang akan menikahi mu sayang!" ibu sangat antusias dengan lamaran itu. Andai ibu tau aku tidak bahagia bersama nya dan andai ibu tau jika dia lah pria kejam yang membantai seluruh keluarga Venetian. Maka ibu tidak akan mau menikah kan ku dengan lelaki brengsek dan kejam itu. Namun aku akan menghadapi nya kali ini. Aku tidak akan tinggal diam aku akan membuat nya bertekuk lutut memohon pengampunan dan belas kasihan ku. Dan aku akan menikah dengan nya lagi namun tidak untuk mengemis cinta dan belas kasih tapi untuk pembalasan dendam.
"Ya ibu aku juga bahagia mendengar nya. Dan aku sungguh menantikan hal itu.!"
