NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 - Troublemaker

Selepas kepergian Marquess Drevan dan tabib kepercayaannya, hanya tersisa ia sendiri di kamar Evelyn. Lima hari berlalu, Countess Brenda sadar bahwa tindakan yang mereka perbuat saat melihat tubuh Eve memantik kebingungan dari penghuni kediaman ini. Selama ini dia hanya berstatus pelayan dari anak tirinya di luar.

"Lihatlah akibatnya sekarang Ar," bisik Countess Brenda.

Beberapa tahun yang lalu, Count Arthur membawa gadis kecil lagi ke rumah ini. Seolah tidak puas akan kehadiran Rose kecil. Pertama kali Eve menginjakkan kakinya disini, gadis malang itu menghadapi tatapan penuh permusuhan oleh Countess Apocalypse. Sebab wanita yang hampir berkepala tiga itu mengira suaminya berselingkuh dan membawa anak dari hasil cintanya itu kesini untuk kedua kalinya.

Perselisihan terjadi berkali kali, tanpa diduga Eve tiba tiba mengajukan dirinya untuk menjadi pelayan Rose. Anak di umur 7 tahun ini memilih untuk menjadi pelayan, ketimbang membeku di penghujung musim dingin.

"Beberapa kali sudah kuutarakan, angkat dia sebagai putri resmi saat ia berusia 12 tahun," Countess Brenda memijat keningnya dengan halus.

Ibu Eve adalah sepupu dari suaminya. Lilac panggilannya. Namun kehadirannya diasingkan dari anak lainnya, semata mata hanya karena ia berasal dari perut selir rendahan. Perlakuan yang ia terima bak anak haram dari setiap penghuni kediaman.

Di tahun awal ketika Lady Lilac memutuskan merantau, beliau mencuri dokumen penting milik Count Arthur. Identitas dan hak istimewa dari sepupunya ia pakai untuk mendatangkan banyak keuntungan dan modal. Lilac, sukses mendirikan bisnisnya melalui penipuan dan pencurian.

Belakangan, karena tidak ingin dokumen tersebut kembali digunakan Lady Lilac dan mencemari nama baik keluarganya, Count Arthur memutuskan untuk menyelidiki keberadaan sepupunya. Na'as bukan dokumen penting yang didapatnya, namun keberadaan anak kecil berumur 7 tahun.

Angin berhembus pelan, menerbangkan anak rambut kedua wanita berbeda usia tersebut. Bocah ini membuka luka lamanya sekaligus menaburkan garam baru di sana.

Duchess Brenda Apocalypse Apocalypse memiliki hidup berat dibalik kesempurnaannya, ia adalah kandidat pion penting yang digadang-gadang akan menggantikan posisi ratu.

Namun pelajaran etiket dan keanggunannya berakhir begitu saja. Pemicunya adalah cintanya pada Count Arthur. Namanya dianggap tercoreng ketika ia memasuki mansion Zen. Di masa itu, ia dan kaisar lama sempat merajut kisah walau tidak begitu lama. Matanya mulai terbuka tepat enam tahun setelah kelahiran anak pertamanya.

Tidak selamanya cinta akan ditemani oleh kebahagiaan yang mutlak

Seorang gadis kecil memakai jaket kebesaran, asap putih muncul dari mulut dan hidungnya. "Um... namaku Rosella Elline," gagapnya, bulu mata lentiknya berwarna putih akibat salju menempel di sana.

Ketika melihat gabungan wajah antara suaminya dengan lukisan wanita yang tersimpan dalam ruang kerja pria itu, rasa dingin merayap di punggungnya. Bukan karena salju, melainkan kehadiran anak lucu ini.

Suaminya menyusul dari belakang, beberapa patah kata darinya sudah memperjelas semua. Countess Brenda mengalah kali ini, lagipula wanita itu telah meninggal dunia. Dan untuk kedua kalinya, ia merasa bahwa ia tidak ingin hidup lagi. Insiden itu terulang di musim dingin, Countess Brenda kali ini segera membanting kuat pintu kamarnya.

"Countess Brenda, tenangkan dirimu," ucap Count Arthur, tangannya menyentuh siku Countess Brenda namun terhempas.

Wanita itu menatap nyalang pada suaminya. Ia tertawa terbahak-bahak, "Bunuh aku sekarang, aku lebih baik mati ketimbang memiliki suami seperti ini."

Hubungannya merenggang, Count Arthur sudah berusaha menenangkan teman sehidup sematinya. Usahanya tidak membuahkan hasil setitik pun. Countess Brenda sebagai wanita yang pernah mencicipi posisi kandidat ratu dibutakan akan kebencian dan kecemburuan. Amarahnya meredup pada saat Eve menemuinya dengan membawa secangkir teh hangat.

Teh chamomille yang di kemudian hari menjadi suguhan kesukaannya.

"Nyonya.. aku ingin menjadi pendamping yang setia di samping nona Ella saja. Aku hanya butuh tempat tinggal, tolong bantu aku."

Countess Brenda terpekur. Anak sekecil ini, mencalonkan dirinya tanpa paksaan menjadi seorang pelayan. Reaksi Countess Brenda segera membuat anak perempuan tadi meredup, matanya berkaca-kaca. Eve kecil terisak dan air mata berlinangan dari mata zamrudnya. "Jangan usir aku, aku tidak akan melakukan kesalahan sedikit pun."

"Baiklah. Kau dapat tinggal disini selama kapanpun. Namun kau akan melakukan kontrak perjanjian denganku."

Eve menyusut air mata dan ingusnya yang meleber kemana-mana. Menyetujui tanpa bantahan. Hari itu, Countess Brenda menuliskan satu kertas perjanjian yang berlaku hingga umur Eve beranjak dewasa.

Semenjak hari itu, keduanya tidak lagi berbicara banyak. Countess Brenda mengizinkan anak itu menjadi pelayan Rose atas belas kasihan. Perasaan dari gadis yatim piatu ini pun hanya ia dengar sekilas tanpa sepengetahuan gadis itu sendiri.

Ketika ia mencapai umur 10 tahun, Countess Brenda mulai membujuk suaminya agar mengangkatnya sebagai putri bungsu sah. Namun tidak ditanggapi dengan serius. Hingga kini, kontrak tersebut masih mengikat Eve walau tidak lama lagi ia mampu memutuskannya sendiri.

"Rose sudah lebih dari cukup untukku, dia memperlakukanku seperti saudara sendiri nyonya."

Mata Eve berbinar, menerima hadiah pertama di hari ulang tahunnya ke-10. "Wah... Cantik sekali.." ucapnya biarpun ulang tahunnya dirayakan di kamar kedap udara miliknya.

"Pernikahan bagi orang lain adalah anugerah, namun aku menunggu waktu yang tepat untuk hal ini."

Itu adalah kalimat terakhir yang didengar Countess Brenda dari bibir Eve. Ketika ia melewati kamar putri tirinya.

Air mata mengenai tangan pucat milik Eve. Dengan cepat wanita itu menyeka pipinya, ia sedari kecil ditekan agar menjadi sosok istri dan perempuan yang sempurna.

Keacuhan suaminya sempat membuat dirinya sendiri hampir gila, terutama ketika cinta pertama Count Arthur datang dan menyerahkan Rose kesini. Demi mendapatkan restu melalui tangannya pun, nama Rosella Elline diganti menjadi Rosella Zen.

Sebutan Elline seolah dihilangkan karena selalu mengingatkannya dengan kepemilikan ibu kandungnya. Bahkan Rosella sendiri tidak tahu menahu perihal hal ini.

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!