NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #3

Setelah sekian lama menempuh perjalanan, mobil Kallea akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah. Sebelum keluar dari mobil, Kallea menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya perlahan.

Kallea ingin sekali menolak datang kesini, tapi Kallea terpaksa datang karena Jayden memintanya datang dengan mengatasnamakan ibunya. Kallea tidak bisa apa-apa kalau Jayden sudah membawa nama ibunya.

Well, rumah mewah di depan Kallea saat ini adalah rumah Jayden dan Jidan -sekaligus rumah yang membuat Jidan tidak betah berada disana.

Rumahnya besar dan mewah, tapi tidak ada kehangatan yang bisa Jidan rasakan saat berada di rumah, itulah yang sering Jidan katakan pada Kallea.

"Kenapa gak masuk?"

Kallea melihat Jayden keluar dari rumah besar itu dan berjalan menghampirinya.

"Ayo, masuk. Mamah udah nunggu di dalem," Jayden terlihat ingin meraih tangan Kallea tepat saat mereka berdua saling berhadapan, tapi Kallea reflek menghindar dan membuat Jayden menangkap angin.

"Ayo," ucap Kallea bersikap seolah tidak berjadi apa-apa.

Lagipula, Kallea tidak sengaja menghindari Jayden, tubuhnya yang reflek menghindar saat orang yang sudah berselingkuh darinya berniat menyentuhnya.

Kallea gampang hilang respect terhadap orang lain, apalagi orang yang sudah menghianatinya seperti Jayden. Kallea ingin biasa saja, tapi tidak bisa.

"Huh?" Jayden menatap tangannya yang gagal meraih tangan Kallea dan berusaha untuk tidak berpikir macam-macam tentang itu.

Mungkin Kallea tidak sadar Jayden ingin memegang tangannya, Jayden meyakinkan dirinya sendiri dengan kalimat itu.

Biasanya, Kallea selalu membiarkan Jayden menggenggam tangannya. Tidak mungkin Kallea sengaja menolak Jayden.

"Sudahlah," tidak ingin terlalu memikirkannya, Jayden akhirnya menyusul Kallea memasuki rumahnya.

Kallea sudah sering diajak ke rumah Jayden sehingga sudah terbiasa keluar masuk rumah itu. Bahkan, para pelayanan di rumah itu mengenali Kallea dan memanggilnya dengan sebutan nona.

"Mamah di dapur," ucap Jayden memberitahu saat mereka sudah berada di ruang tamu.

Rumah ini benar-benar sangat mewah, banyak dekorasi bernilai jutaan yang terpajang disetiap sudut ruangan. Tidak heran, pemilik rumah merupakan pemilik rumah sakit besar di negara ini.

"Kamu ke dapur duluan, aku mau ke kamar sebentar ambil sesuatu," ucap Jayden sebelum mereka tiba di dapur.

Rumahnya sangat luas sehingga jarak dari satu ruangan ke ruangan lainnya lumayan jauh. Untungnya Kallea juga terlahir dari keluarga kaya dan sudah terbiasa dengan rumah besar seperti ini.

"Hem," sahut Kallea menoleh sekilas pada Jayden.

Setelah itu, Jayden pergi menuju kamarnya. Jayden ingin mengambil sesuatu yang di belinya di Bandung untuk Kallea.

Bukankah ini lucu? Jayden membeli oleh-oleh setelah berselingkuh dengan perempuan lain!

"Oh, Lea?" panggil mamah Jayden dan Jidan -Dania -saat melihat Kallea berjalan memasuki dapur.

Di dapur hanya ada Dania, sepertinya para pelayan di rumah itu sedang melakukan pekerjaan di tempat lain.

"Udah belanjanya? tadi Jayden bilang kamu mau ke supermarket?" tanya Dania menghampiri Kallea sambil membawa cookies buatannya.

Dania meminta Kallea datang bukan sekedar karena kangen, tapi Dania sedang membuat cookies dan ingin Kallea ikut memakan cookies buatannya.

"Belum, nanti aja pulang dari sini," jawab Kallea seadanya. Kallea memang tidak jadi ke supermarket karena memilih untuk datang lebih dulu ke rumah Jayden.

"Kalau gitu biar nanti Jayden temenin, kamu mau belanja apa emang?" tanya Dania sambil meletakkan piring berisi cookies buatannya.

"Gak usah, aku bisa belanja sendiri. Aku cuma mau belanja bulanan, bahan makanan di apartemen udah pada habis," jawab Kallea.

Dania mengangguk mengerti. Sebagai seorang gadis yang tinggal sendiri di apartemen, Kallea pasti harus menyetok bahan makanan untuk sehari-hari.

"Kalau gitu emang harus ditemenin Jayden, biar Jayden angkat belanjaan yang berat," ucap Dania kemudian menyodorkan cookies buatannya pada Kallea.

Dari dulu Dania sangat ingin memiliki anak perempuan sehingga Dania menyayangi dan memperlakukan Kallea seperti anak kandungnya sendiri.

Kallea bukan perempuan pertama yang Jayden kenalkan pada Dania, tapi entah kenapa Dania lebih nyaman dengan Kallea. Apalagi, Kallea juga dekat dengan anak keduanya.

"Oh ya, kamu cobain ini," ucap Dania tidak sungkan menyodorkan cookies di depan mulut Kallea dan berniat menyuapi Kallea dengan cookies itu.

"Cobain menurut kamu enak gak?" pinta Dania saat Kallea hanya menatap cookies di tangannya.

"Iya, mah," ucap Kallea langsung memakan cookies dari tangan Dania.

Kallea dan Dania sedekat itu, bahkan Kallea sampai memanggil Dania dengan panggilan mamah. Seolah Kallea sudah dipastikan akan menjadi menantu di keluarga Xavier.

"Gimana? enak gak?" tanya Dania memperhatikan Kallea yang sedang mengunyah cookies di dalam mulutnya.

Dari tatapannya saja terlihat bahwa Dania memang sangat menyayangi Kallea.

"Enak kok, mah," jawab Kallea setelah menelan cookies di mulutnya.

"Cookies buatan mamah selalu enak," tambahnya.

Bukan pertama kalinya Kallea memakan cookies buatan Dania dan cookies buatan Dania selalu enak menurutnya.

"Yaudah, ini makan lagi," Dania kembali menyuapi Kallea dan momen itu tidak sengaja dilihat oleh Jayden.

"Enak banget ya suap-suapan?" ucap Jayden tiba-tiba muncul diantara mereka membawa bingkisan.

Dania menatap Jayden, terutama bingkisan yang Jayden bawa dari kamarnya. Dania tahu bingkisan itu pasti untuk Kallea, tapi Dania tetap menanyakan tentang bingkisan itu.

"Apa itu?" tanya Dania menunjuk bingkisan di tangan Jayden dengan dagunya.

Jayden tersenyum dan langsung memberikan bingkisan itu pada Kallea.

"Oleh-oleh dari Bandung buat Lea," jawab Jayden.

Jayden serius memberikan oleh-oleh yang dibelinya menemui selingkuhannya di Bandung.

"Oh ya, kamu habis dari Bandung ya? ngapain kamu kesana?" tanya Dania merasa heran putranya tiba-tiba pergi ke Bandung. Karena mereka juga tidak memiliki kerabat yang tinggal di Bandung.

"Ketemu temen," jawab Jayden.

Jayden tidak sepenuhnya berbohong. Jayden pergi ke Bandung untuk bertemu Kirana dan Kirana dulunya teman satu SMA Jayden.

"Temen tidur maksud lo?" tanya Kallea dongkol. Tapi untungnya Kallea bisa menahan dirinya untuk tidak menanyakan itu secara langsung pada Jayden.

"Ini, sayang," Jayden menyodorkan bingkisannya pada Kallea supaya diterima oleh perempuan itu.

Jayden adalah gambaran laki-laki idaman yang memiliki hampir semua bahasa cinta. Hanya satu kekurangan Jayden, yaitu masih belum selesai dengan masa lalunya.

"Makasih," ucap Kallea setengah hati menerima bingkisan dari Jayden.

Kallea ingin menolak, tapi sedang ada mamah Jayden disana dan Kallea tidak enak menolaknya.

"Aku mau disuapin juga dong," ucap Jayden pada mamahnya. Anak sulung yang manja, begitulah Jayden.

Dania terkekeh pelan.

"Manja banget kamu, astaga!" meskipun begitu, Diana tetap menyuapi cookies ke mulut Jayden.

Kallea ikut tersenyum melihat ibu dan anak yang terlihat sangat akrab itu, tapi senyumannya perlahan memudar saat menyadari keberadaan Jidan disana.

"Jidan?" panggil Kallea pada Jidan.

Kallea dan Jidan diam-diam menjalin hubungan, tapi semua orang tahu kalau mereka saling mengenal dan juga lumayan dekat.

"Tumben lo pulang?" ucap Jayden melihat adiknya. Entah perasaannya saja atau memang benar, Jidan selalu pulang ke rumah saat Kallea sedang berada di rumah mereka.

Padahal, biasanya Jidan enggan pulang ke rumah dan lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri.

"Kenapa? gak boleh?" tanya Jidan memasuki ruang makan dengan santai.

"Bukan gak boleh," sangkal Jayden memperhatikan adiknya yang berjalan menghampiri Kallea.

Dan ternyata Jidan tidak hanya menghampiri Kallea, tapi berniat melihat bingkisan dari Jayden untuk Kallea nya.

"Mau apa lo?" tanya Jayden mencegah Jidan yang akan mengambil bingkisan itu.

"Gue cuma mau lihat," jawab Jidan santai dan menepis tangan Jayden yang menahan tangannya.

Mamah mereka yang menyaksikan itu kesal melihat betapa tidak sopannya Jidan terhadap kakaknya sendiri.

"Bingkisan itu buat pacar kakak kamu! gak sopan main rebut kayak gitu!"

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!