NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANDI MENINGGAL

Kini keduanya saling diam tercengang tak berbicara, begitu pun juga dengan karyawan yang lain, tak dapat memahami situasi yang terjadi, Eni rekan kerja Kasih bertanya,

"Kalian saling mengenal?"

Baru ingin bicara perut Makmun tak dapat di ajak kompromi, Makmun berfikir masalah perutnya lah yang harus di atasi terlebih dahulu.

"Aku numpang toilet, Kasih.. Tunggu Aku, Kamu berhutang penjelasan pada Aku"

Makmun berlari ke toilet untuk membuang hajatnya. Dan saat ini Kasih gugup apa yang harus Ia jawab saat Makmun bertanya nanti.

Setelah selesai membuang hajatnya, Makmun langsung menghampiri Kasih yang sedang mengelap piring dan gelas di dapur.

"Aku perlu bicara Kasih"

"Aku sedang bekerja Makmun, lain kali saja bicaranya"

Makmun tak mengerti Kasih sepertinya biasa-biasa saja menjalani ini semua, padahal banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam pikiran Makmun, mengenai Andi suaminya juga kehamilan Kasih yang kini mulai membesar.

"Aku akan meminta izin pada bos mu untuk kita bicara sebentar"

"Aku mohon tolong, Aku tidak ingin bicara pada siapapun, Mas bisa pulang saat ini juga"

Merasa Kasih mengabaikan permintaannya Makmun berjalan ke ruang bagian organisasi untuk meminta izin supaya Kasih di berikan waktu untuk bicara padanya sebentar, namun kasih menarik tangan Makmun lalu berkata,

"Baik...10 menit bicara"

Akhirnya Mereka bejalan ke arah parkiran mobil, Kasih dan Makmun kini berhadapan dan saling bertatap muka.

"Sebenarnya apa yang terjadi Kasih, mengapa Kamu bekerja?"

Tak di sangka Kasih malah menangis tersedu-sedu sambil menutup mulutnya agar suara tangisnya tak terdengar oleh orang lain.

"Kasih.. Kenapa Kamu menangis?"

Makmun mendekati wajah Kasih dan bertanya dengan lembut.

"Waktu itu...."

Kasih mulai menceritakan Kemalangan hidup yang pahit yang Ia jalani selama 6 bulan ini, dan beginilah ceritanya.

Ketika selesai menjenguk Lia di rumah sakit, Andi dan kasih menuju kediaman Rumah Herman Sanjaya untuk menemui Pak Heri ayah dari Andi, pak Heri meminta Andi untuk tinggal di Singapura bersama Kasih mengurus perusahaan yang berada di Singapore.

"Tidak Pah maaf, bukan Aku menolak, tapi Aku ingin menjalani hidup ku berdua disini, Aku sudah punya pekerjaan yang baik disini"

Pak Heri sungguh mengerti maksud dari ucapan Andi, pak Heri pun tak ingin memaksa putranya lagi, dan benar adanya yang di katakan Sam, bahwa kekuatan cinta akan mengalahkan segalanya yang menjadi rintangan dalam kehidupan.

"Baik.. Kalau itu keputusan Kamu, papah hari ini harus pulang kembali ke Singapura"

"Aku selalu akan berdoa untuk kesehatan papah, nanti Aku berjanji Aku akan sesekali menengok papah disana"

Pak Heri memeluk Andi untuk yang terakhir kalinya, karena mungkin mereka tak akan bertemu dalam waktu yang cukup lama.

Setelah selesai perpisahan antara sang anak dan orang tua, kini Andi menuju apartemen untuk beristirahat. Baru saja beberapa menit sampai di apartemen Andi mendapat panggilan masuk dari pak Fadli atasannya di kantor.

"Apa pak.. Saya di pindahkan di anak cabang perusahaan bandung"

"Iya pak Andi, karena disana tidak ada yang menempati posisi CEO, maka dari itu, Saya menugaskan bapak untuk mengambil alih posisi disana"

Mau tak mau Andi harus menuruti perintah pak Fadli sebagai atasannya.

"Baik Pak, Saya besok akan mulai bekerja di bandung"

"Terimakasih pak Andi, semoga bapak betah disana, dan perusahaan anak cabang akan berkembang pesat di tangan Pak Andi"

Andi pun berterima kasih karena telah di beri kepercayaan besar oleh atasannya. Setelah panggilan di akhiri, Andi segera mengemas pakaiannya.

Sungguh hari yang melelahkan bagi kedua pasangan pengantin baru ini, di malam pengantinnya yang seharusnya mereka menikmati masa-masa bulan madu, namun mereka malah harus bepergian ke kota lain.

"Andi apa tidak besok saja Kita ke bandung nya, ini kan sudah malam"

Andi menoleh dan tersenyum pada sang istri.

"Sayang besok Aku harus bekerja jam 8 pagi, Aku tidak ingin buru-buru lebih baik kita berangkat sekarang paling Kita sampai jam 10 malam, setelah itu baru Kita istirahat"

Kasih sebenarnya tak ingin seperti ini, namun mau bagaimana lagi, mau tidak mau Ia menuruti ucapan sang suami.

"Kenapa..? Kamu sudah ingin bercinta ya dengan Aku"

Kasih menjadi malu-malu saat Andi berkata seperti itu, wajahnya memerah, namun seketika Ia mengingat kemalangan yang pernah terjadi waktu itu.

"Andi.. Apaan sih Kamu, Andi kamu jangan kaget ya kalau rasanya tidak seperti masih baru"

Andi berhenti sejenak mendengar ucapan Kasih, lalu Ia mendekati wajah sang istri Ia membelai dagu Kasih kemudian berkata,

"Sayang... Kamu ini bicara apa, aku mohon sudah jangan ingat-ingat kejadian itu bahkan membicarakannya di depan Aku, apapun rasanya aku sudah menerima itu, dan Kamu adalah pilihan ku, cinta ku, jadi tolong aku tidak akan pernah mempermasalahkan hal itu lagi"

Mendengar perkataan Andi membuat hati Kasih menjadi tenang dan Ia berjanji dalam hatinya tidak akan pernah lagi membicarakan hal ini sampai kapanpun.

Setelah selesai mengemas barang, saatnya Mereka berangkat menuju Bandung, di tengah perjalanan tiba-tiba mata Kasih kelilipan Ia mengusap-usap matanya hingga memerah.

"Sayang Kamu kenapa, mata Kamu kenapa?"

"Aku gak tahu ini, tiba-tiba seperti ada yang masuk, sangat gatal sayang"

Kasih bicara sambil terus mengusap-usap matanya.

"Coba sini Aku lihat, Kamu bukan mata Kamu, Aku tiup dari sini"

Kasih membuka sabuk pengaman kemudian menyodorkan wajahnya dekat dengan Andi lalu membuka mata dengan tangannya kemudian Andi mulai meniup-tiup mata Kasih.

"Bagaimana sudah enakan?"

Kasih berusaha berkedip-kedip lalu membuka mata lebar-lebar.

"Aduh.. Masih perih Andi"

Tapi entah dari mana datangnya sebuah mobil truk, tiba-tiba truk itu menabrak mobil yang di kendarai Andi dari jalur arah berlawanan, dan terjadilah kecelakaan besar mobil Andi terpental jauh ke tengah jalan, pintu mobil terbuka sendiri Kasih yang sudah tak memakai sabuk pengaman pun terpental keluar sedangkan Andi masih berada di dalam berguling bersama mobil tersebut.

"Andiiiii........"

Kasih berteriak sekencang mungkin menyebut nama Andi dengan keadaan yang sangat lemah. Kecelakaan tak dapat dihindari kondisi Andi begitu mengerikan banyak luka banyak darah bahkan Andi tertindih mobil, sebab dari kecelakaan tersebut mobil Andi terbalik akibat terpental.

Kasih berusaha bangun, berlari mengejar Andi, semua orang yang ada di sekitar hanya bisa terdiam tak dapat berbuat apa-apa, Kasih menangis sejadi-jadinya melihat keadaan suaminya yang sungguh sangat tragis.

"Sayang bangun.. Andi.. Andi..."

bicara dalam keadaan lemah tak berdaya, Kasih berusaha menarik Andi keluar dari mobil, namun tenaga Kasih sudah tak berdaya lagi, Ia sungguh pasrah dan hanya bisa menangis memandangi sang suami.

"Jangan tinggalkan Aku Andi...Andi"

Kasih terus memanggil manggil suaminya berharap suaminya membuka mata, namun naas yang terjadi sebenarnya adalah Andi sudah meninggal di tempat.

Tak lama kemudian ambulan pun datang begitu juga polisi yang akan menindak lanjuti kasus kecelakaan ini, Kasih dibawa ambulans langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, dokter langsung menangani Kasih yang sudah lemah tak berdaya.

"Dokter suami Saya dokter tolong Dia dokter"

Kasih terus menyebut nama suaminya supaya dokter bisa menangani secepatnya.

"Iya ibu.. Sebentar ya, Kita pasti akan memeriksa suami ibu"

Setelah mendengar perkataan sang Dokter Kasih sedikit lega perasaannya.

Di ruang sebelah Andi sedang di periksa, Dokter berusaha melakukan kejut jantung supaya memicu jantung Andi yang sudah tak berdetak lagi, agar Andi masih bisa terselamatkan.

"Sekali lagi sus tekanan penuh"

Ucap Dokter dengan tegas, suasana pun menjadi cukup tegang, dan akhirnya dokter menyerah karena memang nyawa pasien sudah tidak ada lagi sejak Andi di bawa dari mobil ambulans.

"Tidak bisa.. Dia sudah meninggal"

Dokter berkata dengan wajah bersedih, kemudian Andi langsung di selimuti kain putih dari atas kepala hingga kaki.

Kondisi yang lemah tak berdaya karena kecelakaan itu Kasih saat ini tak sadarkan diri, selang beberapa menit, Kasih sadar Ia membuka mata dengan perlahan, Ia melihat keadaan di sekitar barulah Ia ingat jika dirinya telah mengalami kecelakaan maut bersama sang suami.

"Andi... !!"

Kasih berusaha duduk dan berdiri ingin mencari Andi sang suami.

"Ibu.. Mau kemana? Kondisi ibu belum fit, ibu masih harus banyak istirahat"

Ucap suster yang menjaga di ruangan Kasih, Kasih menepis tangan suster dan mengatakan,

"Aku ingin tahu di mana suamiku sus, apakah dia baik-baik saja"

Akhirnya suster menceritakan sesungguhnya apa yang sudah terjadi pada Andi.

"Maaf Bu suami Ibu sedah meninggal"

Bagai di sambar petir Kasih mendengar kabar duka itu, sungguh rasanya Kasih ingin teriak namun bibirnya hanya bisa menganga syok akan kabar tersebut.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!