NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Pak Sugeng hanya menggeleng-geleng kepala melihat tingkah polah kedua anaknya. "Bu mbakyu nakal gangguin aku bilang aku si bontot" ucap Nur membalas mengadukan sang kakak pada ibu. "Ratna jangan suka mengganggu, Nur cepat mandi sudah sore" perintah Bu Sri pada kedua anaknya. "Dengar sendiri ibu bilang apa, mandi sana" ucap Ratna. Nur kembali menarik handuk sang kakak hingga terjatuh, kemudian berlari menuju kamar mandi. "Pak handukku dibuang lagi" rengek Ratna yang berada tidak jauh dari pak Sugeng.

"Sudah-sudah, jangan ribut, kalian berdua ini ada saja tingkahnya" ucap pak Sugeng melanjutkan membelah kayu. Ratna berjalan masuk rumah mengambil benda pipih miliknya yang berada di kamar dan membawanya menuju teras kemudian duduk di bangku sembari memainkan ponselnya.

Setelah dibuka ternyata ada beberapa pesan WhatsApp masuk dari Danu yang kini menjadi rekan tim nya.

"Ratna jangan lupa besok berangkat pagi"

"Kita berangkat bareng lagi ya aku tunggu kamu di halte bus tempat yang tadi"

"Ratna"

"Ratna"

Tulisan beberapa pesan dari Danu yang baru saja di buka dan dibaca membuatnya tertawa sendiri. Ratna kemudian membalas pesan tersebut agar Danu tidak penasaran dan berhenti mengirim pesan.

"Iya"

"Tidak usah repot-repot, aku naik bus saja, kita langsung bertemu di Armada TV"

Jawab pesan WhatsApp Ratna pada Danu.

Dari arah jalan nampak sepasang mata tengah memperhatikan Ratna yang tengah duduk di bangku teras. Dia adalah Bhima sahabat Ratna yang baru saja pulang dari Surabaya karena harus menjalani operasi wajah akibat terbakar yang membuat wajahnya rusak. Diatas sepeda motornya Bhima duduk santai sambil memainkan benda pipinya sesekali ia melihat ke arah Ratna. "Pasti Ratna kaget jika tau wajahku sudah berubah" ucap Bhima bergumam sendiri "Bagaimana reaksi Ratna jika tau wajahku sekarang seperti ini" ucap Bhima lirih saat wajah melihat dirinya di kaca spion. Bhima menjadi ragu pada dirinya sendiri pasalnya sudah hampir satu tahun lebih sejak kelas 8 dirinya menjalani pengobatan dari rumah sakit Surabaya Jakarta dan kembali lagi dari Jakarta ke Surabaya. Bhima sudah tidak pernah bertemu dengan Ratna sekali bertemu sudah tentu Ratna tidak mengenali dirinya. Tingkah aneh Bhima yang sesekali menata putrinya sambil berbicara sendiri dengan pelan namun bisa didengar oleh pak Sugeng meskipun tidak jelas apa yang dibicarakan membuat Pak sugeng curiga dan hendak menghampiri Bhima. Bhima yang mengetahui Pak sugeng berjalan ke arahnya bergegas pergi dan langsung tancap gas pulang ke rumah. "Astaghfirullah, siapa itu tadi" ucap pak Sugeng menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nduk Ratna cepat masuk, tidak baik kalau anak gadis sore-sore masih di luar rumah" perintah Pak sugeng. "Iya pak, Ratna masuk Sekarang" jawab Ratna singkat. Ratna kemudian masuk ke dalam rumah Dan bergabung dengan Nur adiknya yang kini tengah belajar.

"Belajar apa" ucap Ratna bertanya "Belajar bahasa Jawa mbakyu" jawab Nur "oo ya sudah lanjutkan belajar nya" ucap Ratna. "Mbakyu bantu mengerjakan tugas yang ini dong" ucap Nur memberikan buku PKN kelas 9 semester ganjil. "Sini coba lihat" ucap Ratna mengambil buku tersebut dan mulai membuka serta membaca lembar per lembarnya untuk mencarikan jawaban yang sesuai dengan bacaan yang tertulis di buku tersebut.

Sebuah pesan masuk dari Danu "Besok kita jadi ke pasar semampir"

"Jadi dong" Ratna

"Kita cari berita soal apa Ratna" Danu

"Apa ya kira-kira, punya ide tidak" Ratna

"Bagaimana kalau tentang harga pasar saat ini" Danu

"Harga pasar apa" Ratna

"Tentang harga pasar bahan pokok seperti Beras yang sedang ramai dibicarakan saat ini" Danu

"Betul-betul ide bagus" Ratna

"Ternyata pintar juga kamu" Ratna

"Siapa dulu dong Danu gitu lo" Danu

"Mbakyu sudah belum" ucap Nur mengagetkan Ratna yang saling membalas pesan dengan Danu "Astaghfirullah, Nur kamu ini bikin kaget saja" ucap Ratna tersentak kaget saat Nur memanggilnya. "Sudah belum PKN nya, serius amat lihat ponselnya" ucap Nur. "Sudah tinggal satu Kamu cari sendiri jawabannya" ucap Ratna meletakkan benda pipih miliknya di meja dan melangkahkan ke dapur untuk membuat susu.

"Ngapain kamu buka-buka ponsel orang lain" ucap Ratna mengambil paksa ponsel miliknya dari tangan adiknya. "Tidak mbakyu cuma lihat wallpaper nya bagus" ucap Nur menjawab dengan sedikit gugup. "Nah, ini coba lihat" ucap Ratna menunjukkan ponsel pada adiknya yang mendapat notifikasi pola salah tunggu sampai tiga puluh detik. "Huff" Nur menghela nafas dan menyeruput sedikit susu buatan Ratna. "Astaga ini bukan buat kamu" ucap Ratna dengan nada tinggi ketika susu dalam gelas di seruput oleh adiknya. "Cuma sedikit saja Mbakyu, pelit" jawab Nur yang juga dengan nada tinggi. "Ada apa ini kok ribut-ribut" ucap pak Sugeng setelah selesai mandi dan berganti pakaian kemudian duduk di sofa tidak jauh dari Ratna dan Nur. "Ini susu Ratna dihabiskan si bontot Pak" ucap Ratna "Tidak Pak, jangan suka bohong mbakyu, Nur cuma minum sedikit Pak" ucap Nur sedikit kesal dan memukul lengan Ratna dengan buku pelajaran miliknya. "Susu saja dipermasalahkan kalau habis kan bisa buat lagi nduk, kamu juga Nur buat sendiri apa tidak bisa" ucap pak Sugeng dengan sabar yang tidak membela siapapun dan menasehati keduanya. "Itu dengar apa kata bapak, buat sendiri sana" ucap Ratna membalas memukul lengan Nur dengan buku.

"Bagaimana hasil interview kamu nduk" ucap pak Sugeng. "Alhamdulillah interview pertama lancar, tapi belum ada ketentuan soalnya Ratna harus membuat informasi berita dulu, baru nanti diseleksi dan ditentukan diterima atau tidak" ucap Ratna. "Doakan Ratna ya pak supaya Ratna bisa diterima bekerja jadi reporter di Armada TV" ucap Ratna meminta doa restu Pak Sugeng. "Pasti bapak doakan yang terbaik buat kamu" ucap Pak Sugeng. Melalui benda pipihnya Ratna mencoba mengamati dengan seksama berita-berita terkini dan cara penyampaian informasi yang disampaikan dari berbagai sumber terkait dan terpercaya.

★★★

"Dari mana kamu Bhima" ucap Bu Siti yang melihat Bhima begitu tergesa-gesa masuk ke dalam rumah dan duduk tidak jauh dari Bu Siti sambil melihat acara di sebuah TV lokal Kediri. "Dari jalan-jalan Bu"Jawab Bhima. "Jalan-jalan kok seperti orang ketakutan" ucap Bu Siti lirik. "Bhima kamu sudah makan atau belum, kalau belum cepat makan dulu" ucap Bu Siti. "Iya Bu nanti saja tadi Bhima sudah makan bakso di warung depan" ucap Bhima. "Yasudah, jangan lupa kamu tetap makan nasi, Ibu sudah buatkan sambal goreng hati ayam dan dadar kesukaan kamu" ucap Bu Siti.

"Bu kira-kira tetangga sekitar sudah tahu belum kalau kita sudah sudah pulang dan wajah Bhima sekarang menjadi seperti ini" ucap Bhima. "Kenapa Bhima apa masalah nya kalau tetangga tau kamu sudah pulang, menurut ibu tidak masalah dan wajah kamu sekarang terlihat bersih" ucap Bu Siti tidak mengerti. "Bu bagaimana reaksi teman-teman setelah tau wajah Bhima yang sekarang" ucap Bhima dengan mata berkaca-kaca.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!