NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dasar manja

"Tapi Bilqis gak mau dulu pulang mas" ucap Bilqis memeluk lengan kekar Gus all.

     "Hmm, kenapa gak mau dulu pulang ke pasantren Hmm" jawab Gus all menyentuh lembut pipi putih Bilqis.

     Di saat mengingat dimana Gus all telah mengerenggut mahkotanya, dimana awal Gus all menyentuh pipi putih Bilqis.

    "J-jangan sentuh iqis g-gus" racau Bilqis melepaskan pelukan dari lengan Gus all.

Gus All langsung menarik tangan dan menjauhkan tangannya dari wajah Bilqis setelah melihat reaksi istrinya. Dia merasa shock dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Maaf, sayang. Aku tidak bermaksud menyakiti atau membuatmu merasa tidak nyaman," ujar Gus All dengan suara yang gemetar, dipenuhi dengan penyesalan.

Bilqis menundukkan kepalanya dan menangis. Dia merasakan ketakutan dan rasa sakit yang mendalam, karena masa lalu yang mencengkeramnya kembali muncul di hadapannya.

"Gus, kenapa kamu menyentuhku? Aku merasa takut dan teringat dengan apa yang terjadi sebelumnya," ucap Bilqis dengan suara lirih, penuh dengan luka dan ketakutan.

Gus All menyadari kesalahannya dan merasa hancur melihat keadaan Bilqis. Dia ingin menghibur istrinya dan meminta maaf sebanyak yang dia bisa.

"Maafkan aku, Bilqis. Aku tidak menyadari bahwa sentuhan itu akan membuatmu merasakan rasa takut dan luka. Aku menyesal, sangat menyesal telah menyakiti hatimu," ujar Gus All dengan penuh penyesalan.

Gus All berlutut di depan Bilqis, memegang tangannya dengan penuh kelembutan. Dia berjanji untuk tidak pernah lagi melakukan sesuatu yang akan menyakitinya, dan bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk memulihkan luka yang ada.

"Bilqis, aku berjanji akan mendengarkanmu dan menghormati batas-batasmu. Aku akan belajar menjadi suami yang lebih baik dan memastikan keselamatan dan kebahagiaanmu adalah prioritasku," ucap Gus All dengan suara lembut.

Bilqis masih merasa takut, namun juga melihat kerja keras dan niat baik dari Gus All. Dia ingin memberikan kesempatan pada suaminya untuk memperbaiki kesalahan dan memperbaiki hubungan mereka.

"Mohon, Gus. Beri aku waktu untuk menyembuhkan luka ini. Aku ingin mempercayaimu, tapi butuh waktu untuk memulihkan kepercayaan dan merasa aman di dekatmu," ucap Bilqis dengan suara penuh kerentanan.

Gus All mengangguk dengan mengerti dan merangkul Bilqis dengan lembut, memberikan dukungan dan pengertian yang dia butuhkan.

"Terima kasih, Bilqis. Aku akan selalu ada untukmu, dan aku berharap dapat memperbaiki hubungan kita dengan penuh cinta dan pengertian," ujar Gus All sambil mencium kening Bilqis.

Dalam keheningan dan kebersamaan mereka berdua, mereka siap untuk perjalanan menyembuhkan luka dan memperbaiki hubungan mereka, dengan harapan bisa membangun masa depan yang lebih baik bersama.

Di saat mengingat dimana Gus all telah mengerenggut mahkotanya, dimana awal Gus all menyentuh pipi putih Bilqis.

    "J-jangan sentuh iqis g-gus" racau Bilqis melepaskan pelukan dari lengan Gus all.

Bilqis merasa takut dan teringat dengan masa lalu yang menyakitinya. Saat Gus All mencoba untuk menyentuh pipi Bilqis, itu mengingatkannya pada saat-saat yang penuh rasa sakit dan pengkhianatan.

Gus All segera mengerti reaksi Bilqis dan menarik tangannya dengan cepat, menyadari bahwa sentuhan tersebut membuat istri tercintanya merasa terancam dan tidak aman.

"Gus, maafkan aku. Aku hanya teringat akan masa lalu yang menyakitkan. Aku tahu bahwa kamu tidak sama dengan orang-orang di masa lalu itu, tapi terkadang kesakitan masih terasa begitu kuat," ucap Bilqis dengan suara bergetar, penuh dengan trauma dan ketakutan.

Gus All merasa sedih dan menyesal saat melihat keadaan Bilqis. Dia ingin meredakan ketakutan dan melindungi istrinya, bukan menyakiti atau menimbulkan rasa takut.

"Bilqis, aku sangat menyesal. Maafkan aku. Aku mencintaimu dan tidak ingin membahayakanmu. Aku akan selalu menghormati batas-batasmu dan memberimu ruang yang kamu butuhkan. Aku berjanji akan belajar dari kesalahanku dan melakukan segala yang bisa aku lakukan untuk membangun kembali kepercayaanmu," ucap Gus All dengan suara lembut, dipenuhi dengan penyesalan.

Bilqis menatap Gus All dengan mata penuh kekhawatiran dan keraguan. Meskipun masih takut, dia melihat kerja keras dan kesungguhan dalam kata-kata dan tindakan Gus All.

"Gus, aku ingin mempercayaimu lagi, tapi butuh waktu untuk menyembuhkan luka dan merasa aman. Aku berharap kamu akan tetap bersamaku dalam perjalanan ini dan membantu kami membangun kembali kepercayaan yang hilang," ucap Bilqis dengan suara lirih, penuh dengan harapan.

Gus All menyadari betapa pentingnya waktu dan rasa sabar dalam proses ini. Dia mengangguk dengan penuh pengertian dan berjanji untuk menjadi pendukung yang setia dan melakukan apa pun yang dia bisa untuk memperbaiki hubungan mereka.

"Terima kasih, Bilqis. Aku sepenuhnya mengerti dan akan memberimu waktu dan ruang yang kamu butuhkan. Aku akan terus berusaha menjadi suami yang lebih baik dan memperoleh kembali kepercayaanmu. Kita akan melewati masa sulit ini bersama-sama," ucap Gus All dengan tekad yang bulat.

Bilqis merasa sedikit lega mendengar kata-kata Gus All yang penuh dengan sikap kesetiaan dan kesungguhan. Meski masih takut, dia memberikan harapan pada masa depan mereka dan memberikan kesempatan bagi Gus All untuk membuktikan dirinya.

Dalam kebersamaan dan kesabaran, mereka berdua siap untuk memulihkan hubungan mereka dan membangun kepercayaan yang baru. Dalam perjalanan ini, mereka saling mendukung dan berjanji untuk saling memahami, menyembuhkan luka bersama, dan menemukan kembali kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan mereka.

Gus all menahan tangan Bilqis, ia langsung membawa ke dalam pelukan nya. Gus All sangat menyesal telah melakukan itu kepada Bilqis. Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri telahelakkan itu semua di bawah alam sadarnya, sungguh dia sangat menyesal.

     "Maafin saya Bilqis. Saya tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan kamu atau masa depan kamu. Tolong mafin Suami mu ini yang telah gagal menjaga kamu" ucap Gus all penuh sesal.

       "Takut,,, Gus.... Iqis takut... Jangan lakukan itu lagi." Jawab Bilqis menangis di dalam pelukan Gus all.

     "Gak akan, lakukan seperti itu kok iqis. Tenang yah kalau kamu seperti itu, terus nanti terdengar kepada orang yang berniat jahat bagaimana" ucap Gus all.

Gus All memeluk Bilqis dengan erat, merasa sangat menyesal atas perbuatannya. Dia merasakan sakit dan kehancuran yang dalam, karena menyakiti perasaan istri tercintanya.

"Maafkan aku, Bilqis. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena telah melakukan hal yang menyakiti kamu. Aku bersumpah tidak akan pernah lagi melakukannya. Aku akan menjadi suami yang lebih baik untukmu," ucap Gus All sambil mengusap lembut punggung Bilqis.

Bilqis masih menangis dalam pelukan Gus All, merasakan rasa takut dan trauma yang ada dalam dirinya. Dia merasa takut bahwa hal tersebut akan terjadi lagi.

"Gus, aku sangat takut. Aku takut kamu akan melakukannya lagi. Tolong jaga aku, jaga perasaanku," ucap Bilqis di antara tangisnya yang masih pecah.

Gus All mencium kening Bilqis dengan lembut dan memeluknya dengan kelembutan yang besar. Dia merasa bertanggung jawab untuk melindungi dan menghormati perasaan Bilqis.

"Sayang, aku berjanji bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Aku bersumpah akan merawat dan melindungimu dengan sepenuh hati. Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku tidak ingin menyakiti hatimu lagi," ucap Gus All penuh dengan tekad dan penyesalan.

Bilqis merasakan kemauan dan ketulusan dalam kata-kata Gus All. Dia merasa sedikit tenang dalam pelukan suaminya, merasakan bahwa dia dipahami dan dilindungi.

"Gus, aku mempercayaimu. Aku ingin memulai lagi, memperbaiki hubungan kita dengan cinta dan kepercayaan yang kita miliki," ucap Bilqis dengan suara lirih, mencoba menemukan harapan dalam situasi yang sulit ini.

Gus All mengangguk dengan penuh kepercayaan, berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik dan menjaga kepercayaan Bilqis dengan sepenuh hati.

"Mari kita berjuang bersama, sayang. Aku akan selalu berada di sisimu, mendukung dan mencintaimu. Kita akan melewati masa sulit ini bersama dan membangun masa depan yang lebih baik," ucap Gus All dengan tekad yang bulat.

Dalam kebersamaan dan kerja keras, mereka berdua siap untuk memperbaiki hubungan mereka dan membangun kembali kepercayaan yang hilang. Mereka saling mendukung dan saling mencintai, menemukan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan mereka yang baru dimulai.

Bilqis hanya menatap wajah tampan suaminya. Ia tau kalau udah berbicara seperti itu tidak bisa di ganggu gugat lagi. Ia sudah mengenal suaminya sebelum suaminya berangkat kuliah dulu melanjutkan S2 nya itu.

        "Gus" panggil lirih Bilqis.

       "Ya sayang, ada apa? Ada yang kamu inginkan" ucap Gus all mematap wajah cantik di balik cadar.

Bilqis menggeleng kan kepalanya." Iqis takut kalau Gus udah marah"

        Gus all menyadari apa yang di ucapkan istrinya itu. "Maafin saya ya sayang gak bermaksud membuat kamu takut seperti itu"

Gus All merasa menyesal dan memahami rasa takut yang dirasakan Bilqis. Dia merasa sedih karena menyebabkan istri tercintanya merasa takut terhadap kemarahannya.

"Maafkan aku, sayang. Aku tidak bermaksud membuatmu takut atau khawatir tentang kemarahanku. Aku akan selalu berusaha menjadi suami yang lebih baik untukmu," ucap Gus All dengan suara penuh penyesalan.

Bilqis menatap wajah suaminya dengan cemas, namun juga melihat ketulusan dan kesungguhan dalam matanya. Dia mengerti bahwa Gus All benar-benar menyesal dan sedang berusaha untuk berubah.

"Gus, aku tahu bahwa kamu mencoba dan aku menyayangimu. Aku akan mencoba memahami dan mendukungmu dalam proses ini. Tapi tolong jangan biarkan kemarahanmu mengontrol dirimu, karena itu membuatku takut," ucap Bilqis dengan suara lembut.

Gus All mengangguk dengan tekad yang bulat. Dia berjanji akan bekerja keras untuk mengendalikan emosinya dan tidak membiarkan kemarahannya merusak hubungan mereka.

"Terima kasih, Bilqis. Aku berjanji akan terus belajar dan bekerja pada diriku sendiri, untuk menjadi suami yang lebih baik bagi kamu. Aku tidak ingin menyakiti kamu lagi," ujar Gus All dengan penuh keyakinan.

Bilqis merasakan rasa lega dan harapan dalam hatinya. Dia melihat usaha dan niat baik dari Gus All, dan siap memberikan kesempatan pada suaminya untuk memperbaiki diri.

"Dengan saling memahami dan mendukung satu sama lain, kita akan melewati semua ini bersama. Aku mencintaimu, Gus," kata Bilqis dengan lembut.

Gus All tersenyum dan mencium kening Bilqis dengan lembut. Dia merasa bersyukur dan berjanji bahwa dia akan selalu berusaha untuk menjadi suami yang baik dan mencintai Bilqis dengan sepenuh hati.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka, dengan tekad untuk saling mendukung dan mengasihi satu sama lain. Dalam kebersamaan dan kerja sama, mereka siap mengatasi setiap rintangan dan membangun hubungan yang lebih kuat dan bahagia.

Bilqis hanya menganggukan kepalanya. Ia tidak berani menatap wajah tampan suaminya ketika lagi marah. Ia hanya bisa menangis ia sangat takut sekali ketika mendengar suaminya matah. Bilqis dari awal masuk pasantren, pas itu juga mendengar amarah membara Gus all ke pada santri yang melakukan pelanggaran pasantren sehingga santriwati itu hamil di luar nikah. Dari sana lah Bilqis selalu takut mendengar Gus all marah.

       Gus all, menyadari dari raut wajah Bilqis yang tadinya ceria seketika mendadak murung, ia tau dari awal masuk sampai sekarang ia sangat takut ketika dirinya marah. Gus all sering kena omel ummi ketika melihat raut ketakutan Bilqis.

      "Sayang, kenapa Hmm, masih marah?" Tanya Gus all pemasaran kenapa istrinya mendadak diam.

      "Iqis takut" hanya itu jawaban Bilqis.

     "Sayang, udah ya janji gak akan marah lagi" ucap Gus all yang putus asa melihat istrinya berubah menjadi diam.

     "Muka Gus, kenapa? Kok gak enak di pandang sih" jawab polos Bilqis.

      Gus all melotot ketika mendengar jawaban polos istrinya yang sedikit polos itu.

Gus All mencoba menahan kekecewaan dan marah yang muncul dalam dirinya. Dia menyadari bahwa raut wajahnya mungkin terlihat tidak menyenangkan, dan dia tidak ingin membuat Bilqis merasa tidak nyaman.

"Maafkan aku, sayang. Aku sedang merasa frustrasi, tapi itu bukan karena dirimu. Aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman," ujar Gus All dengan suara lembut, mencoba menjelaskan perasaannya.

Bilqis masih diam, melihat reaksi suaminya dan mencoba memahami perasaannya. Dia merasa takut, karena melihat raut wajah Gus All yang berubah dari marah menjadi kesal.

"Gus, apa yang terjadi? Aku ingin memahami perasaanmu, tapi aku juga tidak ingin merasa takut atau salah paham," ucap Bilqis dengan penuh kerentanan.

Gus All menatap wajah Bilqis dengan penuh penyesalan dan kekhawatiran. Dia ingin menjelaskan dan memastikan bahwa Bilqis merasa aman dan tidak merasa terintimidasi oleh kehadirannya.

"Sayang, aku tidak bermaksud membuatmu takut. Aku hanya mengalami beberapa masalah dan tantangan dalam pekerjaanku, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Aku minta maaf jika ekspresi wajahku membuatmu merasa tidak nyaman," ujar Gus All dengan suara lembut.

Bilqis melihat kebaikan dan kepedulian dalam mata Gus All, dan dia mulai merasa lega bahwa suaminya tidak marah padanya.

"Gus, aku percaya padamu. Aku tahu bahwa kamu tidak akan sengaja membuatku takut atau tidak nyaman. Mari kita saling mendukung dan berkomunikasi dengan lebih baik, agar kita bisa mengatasi masalah ini bersama," ucap Bilqis dengan suara lembut, mencoba mencari solusi yang baik.

Gus All merasakan rasa lega dan kasih sayang dari perkataan Bilqis. Dia ingin belajar untuk mengendalikan emosinya dan menjadi suami yang lebih baik baginya.

"Terima kasih, sayang. Aku akan bekerja keras untuk menjadi suami yang lebih baik dan belajar mengelola emosi dengan baik. Aku berjanji akan selalu mendukungmu dan mencintaimu dengan sepenuh hati," ucap Gus All dengan tekad yang tulus.

Dalam pelukan yang hangat, mereka saling berkomitmen untuk saling mendukung dan saling memahami, membangun hubungan yang lebih kuat dan penuh cinta.

Bilqis menyadari bagaimana raut dingin suaminya itu, mulai berubah dari ramah menjadi dingin seketika ia berbicara seperti tadi.

     "G-gus maafin iqis, iqis gak bermaksud membuat Gus sangat marah." Ucap Bilqis menangis menundukan kepalanya.

      Gus all sadar ketika Bilqis berubah seketika saat melihat, ia tau bagai mana kalau ibu hamil muda itu sangat sensitif sekali. Mood bumil itu suka berubah-ubah.

       "Sayang, maafin mas ya gak bermaksud menyakiti perasaan kamu." Jawab Gus all memeluk tubuh mungil Bilqis. Ia mengusap perut rata Bilqis.

    "Gus, gak akan mukanya dingin lagi kan?" Tanya Bilqis khawatir kalau mendapatkan wajah dingin Gus all.

     "Iya, saya janji gak akan dingin lagi kepada istri saya lagi." Ucap Gus all memeluk tubuh sang istri.

    "Bener gak akan masang muka dingin lagi" jawab Bilqis tersenyum.

    "Iya istri mas yang bawel"

    "Dasar manja"

Bilqis dan Gus All saling tertawa saat mereka berdua melepas ketegangan dengan candaan ringan. Meskipun masih ada luka dan kekhawatiran diantara mereka, mereka berdua berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan saling memahami dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik.

"Mungkin kita perlu lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan satu sama lain," ucap Bilqis sambil tersenyum. "Kita harus saling mendukung dan saling berkomunikasi dengan jujur, agar kita dapat mengatasi setiap masalah bersama."

Gus All mengangguk setuju, sambil tetap memeluk erat Bilqis. "Aku setuju, sayang. Kita akan lebih peka dan saling berempati. Hubungan kita penting, dan aku siap untuk memberikan usaha maksimal untuk menjaga kehangatan dan kebahagiaan kita bersama."

Bilqis dan Gus All merasa lega dan bahagia setelah melewati percakapan yang jujur dan terbuka. Mereka yakin bahwa dengan saling mendukung dan bekerja sama, mereka dapat mengatasi setiap masalah dan membangun hubungan yang kuat dan penuh cinta.

Dalam kebersamaan dan kebahagiaan, Bilqis dan Gus All memulai babak baru dalam pernikahan mereka, sambil terus belajar dan tumbuh bersama.

*

*

*

SEtelah malam pertama Rara bersama Gus yusuf hubungan mereka semakin dekat, semakin membaik satu sama lain.

    Gus Yusuf udah mulai terbangun setelah sholat tahajud, ia tidak sempat tidur lagi sampai menjelang azan subuh berkumandan di masjid.

      "Sayang, bangun yuk kita mandi lagi setelah itu kita sholat subuh." Ajak Gus Yusuf tersenyum.

Rara, yang masih terlelap tidur, menggeliat dan membuka mata perlahan saat mendengar suara Gus Yusuf. Dia merasa senang dan hangat melihat suaminya yang sudah bangun lebih awal.

"Hmm, sudah subuh, Gus?" tanya Rara sambil menggosok-gosok matanya.

"Iya, sayang. Sudah hampir waktu subuh, mari kita mandi dan bersiap untuk melaksanakan sholat subuh bersama," ucap Gus Yusuf dengan suara lembut sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Rara bangun.

Rara tersenyum dan merasa diberkati dengan kehadiran Gus Yusuf dalam hidupnya. Dia bangun dari tempat tidurnya dan menggenggam tangan Gus Yusuf.

"Terima kasih, Gus. Aku sangat bahagia dapat berbagi momen suci ini bersamamu," ucap Rara penuh rasa syukur.

Gus Yusuf tersenyum dan mencium kening Rara. Dia merasa beruntung memiliki Rara sebagai pasangan hidupnya.

"Aku juga merasa sama, sayang. Kita akan terus saling mendukung dalam menjalani ibadah dan menjaga kebersamaan kita," ucap Gus Yusuf dengan penuh kasih sayang.

Bersama-sama, mereka bersiap untuk mandi dan melaksanakan sholat subuh, menjalani pagi yang penuh berkah dan cinta. Mereka merasakan kedekatan yang semakin memperkuat hubungan mereka, siap untuk menjalani setiap momen dan tantangan dalam perjalanan pernikahan mereka.

Sedangkan Rara masih berbaring, soalnya terasa sakit seluruh badan Rara.

...  "Ayo bangun sayang, kita mandi yuk nanti keburu Gus kecil datang " sambung lagi Gus Yusuf....

...     "Aaa....aaahhhh....sakit Abang" jawab Rara menutup wajahnya....

     Gus Yusuf tidak banyak bicara ia menggendong tubuh Rara tanpa basa basi lagi masuk ke dalam kamar mandi. Rara yang kaget  di gendong secara mendadak oleh Gus Yusuf.

        "Abang, kenapa main gendong sih" ucap Rara wajah cemberut.

      "Terus,, sayang kamu mau jalan? Kan itu kamu sayang masih sakit!! Emang bisa jalan ke arah kamar mandi." Jawab Gus Yusuf.

    "Tapi, kenapa harus di gendong sih!!! Abang malu udah gede Rara ini" ucap Rara semakin cemberut mendengar jawaban dari suaminya.

      "Kenapa harus malu sih sayang" jawab Gus Yusuf semakin menggoda Rara.

   "Abang udah ih"rengek Rara memukul dada bidang suaminya.

     "Ha....ha...istri Abang marah ya" jawab Gus Yusuf semakin gencar menggoda istrinya.

       "Ih, nyebelin"

    

Gus Yusuf melihat raut wajah cemberut Rara dan memutuskan untuk menghentikan candaannya. Dia merangkul Rara dengan lembut dan mencium keningnya.

"Maaf, sayang. Abang hanya ingin membuatmu tersenyum. Jika kamu merasa tidak nyaman, Abang akan menghormati itu," ucap Gus Yusuf dengan penuh kelembutan.

Rara melihat ekspresi penyesalan di wajah Gus Yusuf dan bertekad untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Sudahlah, Abang. Aku tahu kamu hanya ingin membuatku senang. Maaf kalau aku terlalu sensitif," ucap Rara dengan suara lembut.

Gus Yusuf merasa lega mendengar kata-kata pengertian dari Rara. Dia mencium pipi Rara dan tersenyum.

"Terima kasih, sayang. Ayo kita mandi dan kemudian kita bisa beristirahat dan mengobati tubuh yang sedang sakit," ucap Gus Yusuf.

Rara tersenyum dan mereka berdua bergegas mandi bersama. Meskipun ada sedikit candaan dan kesalahpahaman, mereka berdua tetap saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Dalam kebersamaan mereka, mereka siap menghadapi setiap rintangan dan menjaga kebahagiaan dalam pernikahan mereka yang penuh cinta.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!