NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Bisnis

Terjebak Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memalukan!

"Siapa kalian? Berani sekali kalian masuk ke dalam kamarku!"

Freya terbelalak setelah mendengar teriakan seorang wanita. Dia tak berkutik dalam dekapan Alexander. Malam ini nasib sial tengah menimpa putri bungsu Yamato itu. Bukan berhasil mengintai perselingkuhan ayahnya, malah berakhir bersama seorang pria di kamar orang.

"Maling ya kalian! Maling ... Maling!"

"Sayang! Cepat video mereka!" teriak wanita pemilik kamar hotel itu.

"Siapa kalian? Berani sekali masuk ke kamar orang! Kalian akan saya viralkan karena bermesraan di kamar orang!" Suara seorang pria pun terdengar di sana.

Sementara Alexander masih membeku. Dia tak bergerak sedikitpun. Pria tiga puluh lima tahun itu masih membelakangi kedua orang yang ada di ambang pintu itu. "Diam dan ikuti apa yang aku lakukan jika ingin selamat," bisik Alexander kepada Freya.

"Pihak keamanan hotel sebentar lagi akan datang. Jangan sampai mereka kabur!" Suara wanita pemilik kamar hotel itu kembali terdengar.

"Kami bukan maling. Kami hanya salah kamar, Tuan," ucap Alexander setelah membalikkan badan.

"Bohong! Kalian pasti modus!" elak pria yang masih memegangi handphone untuk merekam Alexander dan Freya.

"Maling ... Tolong! Maling!"

Entah mengapa wanita yang pemilik kamar tersebut tiba-tiba berteriak seperti itu seraya pergi dari kamar mandi. Suara teriakannya sampai terdengar ke luar kamar hingga menghentikan langkah keempat orang yang akan masuk ke dalam kamar nomor 69.

"Tuan, Nyonya, tolong kami. Ada maling di kamar kami. Sebaiknya Tuan dan Nyonya ikut masuk sambil menunggu satpam tiba," ajak wanita tersebut hingga membuat keempat tamu hotel itu masuk ke dalam kamar.

"What? Alex!"

"Freya!"

Keduanya tercengang tatkala melihat kehadiran para orang tua. Ada Yamato dan Maharani. Lalu, Wiratama dan Bertha pun di sana. Entah kekonyolan apa lagi yang terjadi saat ini. Satu hal yang pasti, Alexander dan Freya tidak bisa berkutik.

"Ada apa ini?" Yamato menatap pemilik kamar.

Pada akhirnya sang pemilik kamar menjelaskan bagaimana kronologi yang sebenarnya. Tak lupa dia menunjukkan rekaman videonya kepada Yamato. Keempat orang tua itu menggeleng tak percaya melihat keadaan yang ada.

"Oh my God. Jadi kalian bermesraan di kamar orang? Memalukan!" ujar Bertha seraya berjalan menuju ke tempat putranya berada saat ini, "Tissu magic?" Bertha mengambil kotak hitam yang ada di atas meja wastafel.

"Ma, aku tidak melakukan apapun! Aku bisa menjelaskan semuanya!" ujar Alexander seraya merebut kotak hitam yang ada di tangan ibunya.

"Kami hanya kebetulan! Kami tidak melakukan apapun!" Freya ikut membela diri.

"Memalukan sekali, Freya!" sahut Maharani seraya berkacak pinggang.

Sementara Yamato dan Wiratama sedang sibuk bernegosiasi kepada pemilik kamar agar tidak mempermasalahkan hal ini lagi. Mereka meminta maaf atas perbuatan Freya dan Alexander. Tanpa diduga, kedua pemilik kamar tersebut menyetujui permintaan Yamato. Mereka memaklumi dan mempersilahkan Yamato untuk membawa anak-anaknya.

"Urusan kita belum selesai, Al!" ujar Wiratama dengan tegas, "bawa mereka berdua ke kamar kita!" Pria paruh baya itu berlalu begitu saja dari kamar mandi. Dia sempat mengacungkan jempolnya kepada wanita pemilik kamar ini.

Tidak ada pilihan lain bagi Freya dan Alexander selain mengikuti langkah orang tuanya. Mereka semua masuk ke dalam kamar 69 dan ternyata suasana di kamar tersebut memang sudah diubah menjadi suasana pesta. Alexander dan Freya dipersilahkan duduk di sofa yang sama. Sementara Yamato, Maharani, Wiratama dan Bertha berdiri di hadapan mereka dengan tatapan tajam. Beberapa pertanyaan pun dilayangkan kepada mereka berdua.

"Kalian ternyata saling mengenal?"

"Sejak kapan kalian dekat dan sering check in hotel?"

"Kalian sangat memalukan! Benar-benar memalukan!"

"Padahal sudah dekat begini. Lantas, kenapa kalian menolak dinikahkan?"

Alexander terhenyak dari tempat duduknya setelah mendengar tuduhan terakhir yang dilayangkan oleh ibunya. Kini, dia tahu jika kejadian memalukan tadi adalah hasil skenario orang tuanya.

"Jadi semua ini sudah direncanakan?" tanya Alexander dengan tatapan dingin. "Mama pura-pura memiliki selingkuhan dan menjebak ku di hotel ini? Begitu, Ma?" sarkas Alexander.

"Sembarangan!" elak Bertha dengan tegas. "Mama dan Papa hadir di sini karena diundang oleh Om Yama untuk menghadiri pesta kecil atas kerja sama perusahaan kita," jelas Bertha seraya menatap putranya.

"Jadi Papa tidak menyelenggarakan pesta bersama daun muda?" Freya pun beranjak dari tempat duduknya.

"Sejak kapan kamu menguping pembicaraan Papa, Fee?" Bukannya menjawab, Yamato justru mengintimidasi putrinya.

"Pak Wira, sepertinya setelah ini kita harus membicarakan pernikahan anak-anak kita. Saya minta pertanggungjawaban karena di video tadi sudah jelas jika Alex memeluk putri saya. Lagi pula kita juga tidak tahu bagaimana mereka di luar sana. Pokoknya saya ingin mereka menikah!" ujar Yamato seraya menatap Wiratama.

"Tidak mau!" Freya dan Alexander kompak menolak rencana pernikahan.

"Rencana kalian benar-benar memalukan dan aneh!" ujar Alexander dengan tatapan tajam. "Jangan memaksaku menikah. Aku belum siap," ujar Alexander sebelum berlalu dari hadapan orangtuanya.

Sementara Freya hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana karena tidak punya kekuatan melawan para orang tua. Rasanya dia ingin menangis karena merasa terjebak dalam situasi yang sulit.

"Stop, Alex!" Suara Wiratama meninggi saat Alex hampir membuka pintu.

"Tunggu Papa pulang di rumah! Kita harus bicara empat mata! Jangan melawan atau mencoba kabur, karena kamu sudah tahu 'kan apa yang akan Papa lakukan jika kamu melanggarnya!" Sikap Wiratama berubah drastis dari biasanya. Tatapan matanya tak lagi hangat seperti biasanya.

Tanpa mengucap sepatah kata, Alexander berlalu begitu saja dari hadapan ayahnya. Kilat amarah terlihat jelas dari sorot matanya. Melawan kedua orang tuanya bukanlah hal yang biasa dia lakukan. Entah kemana pria tampan itu membawa rasa sakit hatinya pergi.

"Freya. Pulanglah bersama supir. Mana kunci mobilmu biar Papa yang membawanya," ucap Yamato seraya menatap putrinya.

"Jelaskan dulu kepada ku, Pa. Papa punya selingkuhan?" Freya masih saja membahas masalah ini.

"Jangan sembarangan menuduh tanpa bukti!" jawab Yamato.

"Sayang, pulanglah. Nanti kita bicarakan semua ini di rumah. Papa dan Mama sedang menunggu beberapa tamu lagi di sini." Suara menenangkan Maharani mulai terdengar di sana. "Papa tidak pernah selingkuh. Mama hanya salah paham saja, Oke?" Maharani tersenyum simpul seraya menatap Freya.

"Kalian menipuku! Menyebalkan!" ujar Freya sebelum pergi dari sana.

Brak!

Pintu kamar tertutup keras hingga membuat keempat orang tua itu terkejut. Mereka saling menatap seraya tersenyum lebar. "Akhirnya rencana kita berhasil. Tinggal bagaimana setelah ini kita bicara kepada anak-anak," ucap Bertha dengan diiringi senyum penuh kemenangan.

"Tidak sia-sia kita merencanakan semua ini. Ternyata anak-anak tidak curiga sedikitpun. Kita berhasil menjebak mereka. Lucu sekali," ujar Maharani.

"Akting dua orang tadi bagus juga. Sebanding dengan harga yang sudah kita bayar," Gumam Wiratama.

Sementara Yamato berjalan menuju meja bundar yang di dekat jendela kaca. Dia menuang minuman ke dalam gelas seraya tersenyum simpul. Pria paruh baya itu tidak pernah menyangka jika bisa melakukan rencana konyol yang disusun oleh istrinya dan Bertha.

"Mari kita bersulang untuk keberhasilan ini. Rencana pernikahan ini harus segera dilaksanakan sebelum mereka berdua kabur dari jangkauan kita," ucap Yamato seraya mengambil gelasnya.

1
Bunda dinna
Selamat hari raya Idul Adha juga thorr..
Titik pujiningdyah: jangan lupa bikin dendeng bund kalau dpt daging bnyk
total 1 replies
Bunda dinna
Kalau hidup sederhana memang sudah resiko pemadaman Free..bhkan signal ilang2..😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: blm pernah ngerasain minta trasi
total 1 replies
Bunda dinna
Hidup sedeehana tapi makanan tiap hari beli,,duuhhh ada2 saja Alex sama Freya 😂😂😂😂😂😂
Bunda dinna
Sabar Alex,,sebelum berangkat pastikan dulu Alex sudah borong stok sabar sebanyak banysknya 😂😂😂😂
yani
nggak papa Al kn sdh halal
Idar Lalimat
mana up lagi dah nunggu ni 🤪
Titik pujiningdyah: sebentar lagi ya kak
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya pakai kayu saja pas masak,,g usah pakai kompor gas bahaya,,bisa meleduk 😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwwkk. mereka emang somplak
total 1 replies
yani
sama" nggak bisa masak /Facepalm/
Titik pujiningdyah: sama-sama kacaunya
total 1 replies
yani
ternyata sama" nggak bisa hidupkn kompor
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
total 2 replies
Bunda dinna
Alex sehari 3 kali makan masakan Freya langsung di larikan ke RS,,kalau g keracunan makanan ya tensi melonjak 😂😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: hipertensi dadakan
total 1 replies
Bunda dinna
Sok2an belajar hidup sederhana,ujung2nya pada bingung keduanya 😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwk masang regulator saja tidak bisa. kalah sama emak emak
total 1 replies
Bunda dinna
Alex mau kasih kejutan lagi buat Freya..
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
Bunda dinna
Alex g lagi kesambet kan?? manis banget.
tumben
Titik pujiningdyah: salah makan bund
total 1 replies
Bunda dinna
Jika Alex bisa tegas memutuskan kekasihnya rumah tangganya bakal berjalan normal..
Mardiana Edi
nunggu pacar alex tau klo alex sudah menikah pengen tau reaksinya
Titik pujiningdyah: belum saat si laura keluar. sabar sabar
total 1 replies
Bunda dinna
Pak yamato kalau tau Alex punya pacar pasti makin menyesal,,belum tau apa2 tp sudah main tampol saja..
Jadi gregetan
Titik pujiningdyah: kasian ya mak
total 1 replies
Bunda dinna
Pecel semanggi memang yg terbaik loh..
Makanan yg sangat langka
Bunda dinna
Mirei sangat cerdas dan berpengalaman.
Salut sama Mirei
Rertro 678
Kirain si Freya mau nyari kakeknya ke Jepang
Rertro 678
Suruh ngasuh anak cewek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!