Perjuangan Putri Qing Xun

"Uangnya pas!  Terima kasih telah membeli item kami!"  Kata penjaga kasir sambil menyerahkan Artefak Cakram Shurais kepada Pangeran Qing Fan.

Begitu Artefak sudah di tangannya, pangeran Qing Fan langsung mengibaskan tangannya. Dan Artefak Cakram Shurais langsung menghilang dan tersimpan di dalam Cincin Dimensi yang di kenakannya.

Sedangkan Pangeran Qing Lusan yang tak mendapatkan barang langsung saja menggiring kedua saudaranya untuk menuju lantai tiga.

Di lantai tiga ini mata mereka di suguhi aneka macam binatang beast, dari yang bentuknya kecil hingga yang bentuknya besar, dari  binatang tingkat rendah sampai binatang tingkat tinggi, dari yang harganya murah sampai yang paling mahal.  Dan tentu saja hewan- hewan ini sudah pada jinak sehingga aman untuk di pelihara.

"Adik cantiku, bagaimana bila Lusan Gege belikan binatang beast Kucing loreng ini untukmu?"

"Ti... Tidak Lusan Gege!"  Putri Qing Xun tersentak kaget begitu di tawari oleh kakaknya hewan peliharaan.  "Aku tidak berani memiliki hewan peliharaan, Gege!"

Sebenarnya Putri Qing Xun ingin sekali memiliki hewan peliharaan tapi dia sadar kalau dirinya tidak memiliki Energi Qi untuk bisa mengontrol dan mengendalikannya. Jadi bagaimana mungkin orang biasa bisa memiliki hewan peliharaan. Ya walaupun hewan peliharaan itu sudah jinak tapi masih tetap saja berbahaya bagi orang biasa seperti dirinya.

Jawaban dari Adik cantiknya membuat Pangeran Qing Lusan baru tersadar kalau adiknya Putri Qing Xun sama sekali tidak bisa mengolah atau pun menghasilkan Energi Qi. Jadi wajar bila dia takut untuk memiliki binatang peliharaan, tapi itu sama sekali tidak  menggoyahkan keinginannya untuk membelikan adik cantiknya hewan peliharaan.

" Kenapa tidak berani?  Lagian masih akan ada yang bakal mengontrol dan juga akan mengendalikannya. Jadi tidak masalah bila kau memilikinya.  Selain itu ada Kalung Tangbi, ya walau itu sangat mahal sekali. Lusan Gege akan membelikannya untukmu bila kau mau binatang peliharaan."

Apa yang dikatakan Pangeran Qing Lusan memang tidak salah, orang biasa bisa memiliki dan mempunyai hewan beast peliharaan asal hewan beast itu memakai Kalung Tangbi.

Kalung yang di buat khusus untuk mengendalikan dan menjinakkan hewan bagi kalangan biasa, orang tak memiliki sama sekali Energi Qi. Dan tentu saja yang bisa memilikinya, kebanyakan memang orang kaya raya yang memiliki harta berlimpah.

"Tidak Lusan Gege! Aku tidak mau! Aku itu ke lantai tiga ini untuk mencarikan sesuatu untukmu, sudah bukan lagi untukku. Aku sudah cukup belanja hari ini."

Mata Putri Qing Xun menyapu semua binatang beast tingkat tinggi yang ada di hadapannya kemudian dia mengalihkan pandangannya menatap wajah kakaknya.

" Bagaimana kalau Lusan Gege membeli sendiri hewan peliharaan sebagai hewan tunggangan!  Memiliki lebih dari dua khan tidak masalah apalagi bila bisa digunakan untuk bertarung."  Putri Qing Xun mengusulkan idenya.

"Hmm.., usulmu boleh juga!  Tapi itu tidak perlu, aku tidak butuh bantuan dari hewan peliharan untuk mengalahkan musuhku!  Aku juga tidak suka ribet untuk memelihara dan mengurus binatang." Pangeran Qing Lusan langsung menolak usulan dari Adik cantiknya tanpa pikir panjang.

" Ya sudah. Kita lanjut saja ke lantai 4, lantai terahkir Paviliun Aktiva karena tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan hewan peliharaan. Jadi buat apa lama- lama di lantai tiga ini. Dan aku yakin akan ada barang yang sesuai untukmu di sana. AYO..."

Pangeran Qing Fan langsung saja menarik tangan Putri Qing Xun bergegas menuju tangga untuk naik ke lantai selanjutnya.  Karena adik dan kakaknya menuju lantai 4 secara otomatis Pangeran Qing Lusan mengikutinya dari belakang.

Di lantai 4, lantai terakhir dari Pavilium Aktiva berdiri beberapa rak etalase yang berisi berbagai macam jenis senjata.  Dari senjata ukuran kecil sampai senjata ukuran besar. Dari yang kelas rendah sampai kelas yang tinggi, dari yang murah sampai yang paling mahal.

Dan di setiap rak- rak itu ada gambar atau logo yang terpampang sangat jelas. Gambar itu adalah gambar jenis senjata yang memakili senjata yang ada di dalam rak. Karena tiap satu rak, hanya terisi satu jenis senjata saja.

Semua Ini di maksudkan untuk bisa mempermudahkan tiap pelanggan yang datang untuk memilih senjata yang di inginkan.  Dan tentu saja yang sesuai dengan minat serta seleranya juga tebalnya uang. Karena Paviliun Aktiva tidak mau kalau sampai pelanggan datang itu kecewa karena tidak ada jenis senjata yang di kehendakinya.

Dari berbagai macam jenis senjata yang di perjual belikan di Paviliun Aktiva ini, Putri Qing Xun tahu beberapa jenis senjata. Itu semua di sebabkan karena hobinya suka membaca. Diantaranya pedang, cambuk, golok, busur,  tongkat, dan Tombak.

"Wow... Gege! Ternyata senjatanya sangatlah lengkap, kita tinggal pilih saja."  Ucap Putri Qing Xun kemudian kakinya melangkah mendekati etalase Busur yang letaknya paling dekat dengannya.

Dengan antusias dia memperhatikan tiap busur yang di pajang dalam rak etalase. Begitu berminatnya sampai dia berjongkok  untuk melihat ke unikan dan kelebihan dari busur satu dengan busur yang lain.

"Ohh... Adik cantikku begitu berminat dengan busur? Gege baru tahu! Kau suka, Lusan gege akan belikan kamu!"

Melihat adiknya yang sangat antusias membuat Pangeran Qing Lusan menawari putri Qing Xun untuk memiliki Busur yang saat ini sedang dilihatnya.

"Hehe... Tidak! (menggelengkan kepala) Aku mau pilihkan ini buat Lusan Gege!"  Jawab Putri Qing Xun tanpa melihat saudaranya, matanya masih fokus melihat- lihat busur.

"Ehh... Kenapa busur Xun'er?"  Tanya Pangeran Qing Fan.  "Kenapa tidak senjata yang lain saja?"

Pangeran Qjng Lusan mendekat ke etalase busur, kemudian dia bertanya kepada adik kesayangannya itu sambil ikutan berjongkok memperhatikan tiap busur yang terlihat di hadapannya.  "Yup, aku juga pengen tahu kenapa harus senjata bujur yang mau kau pilihkan untukku?  Apa alasannya adik cantikku?"

"Emm... Lusan Gege khan sudah punya pedang dari ayah, makanya Yue'er pilihkan busur sebagai senjata jarak jauh. Sebagai senjata pelengkap saja. Biar musuhnya tidak bisa melarikan diri lagi."

Mendengar apa kata adiknya membuat kedua Pangeran tersenyum simpul, ternyata hanya sesederhana itu saja alasan Putri Qing Xun mencarikan sebuah busur.

"Haha... Baiklah terserah kamu saja! Gege setuju, tidak akan menolak!"

Setelah mencarinya beberapa lama akhirnya Putri Qing Xun memanggil seorang pelayan untuk mengambilkan sebuah busur yang ada di dalam rak etalase. Tak lama kemudian pelayan itu mendekat.

"Ambilkan aku busur ini?"  Ucap Putri Qing Xun. Dan pelayan tua itu langsung saja mengambilkan busur yang telah lebih dulu di tunjuk oleh gadis cantik itu.

"Nona, ini busurnya!"  Busur itu sekarang ini di taruh di atas etalase oleh pelayan tua. Sebuah busur yang terbuat dari batang kayu warna hitam yang ramping di padu dengan emas yang berada di tengah dan kedua ujung busur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

.