Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah aku seburuk itu?
"Asshh eugh.. Black ouch "
Seseorang yang dipanggil panggil namanya masih sibuk menghentak hentakkan di bawah. Posisinya masih di kursi dan Black dominan di atas tubuh Betty.
"Bagaimana Betty.. Hmm rasakan sensasinya"
Tubuh Betty sedikit melengkung menandakan akan terjadi pelepasan lagi. Entahlah itu sudah pelepasan yang ke berapa Betty lupa.
Rasa nikmat yang bertubi-tubi membuat Betty terbuai permainan Black. Bisa dibilang ini merupakan permainan ternikmat apalagi di dominasi oleh berondong.
"Kita bersama-sama.. " memegang pundak Betty. Seperti berpegangan kemudi .
"Black ouch... Ewhhhhhh hhahhhhhhhhh" erangan panjang terdengar.
Disusul juga dengan sebuah ledakan cairan yang bersatu padu.
Hahhh Hahhh Hahh
Keduanya kelelahan , keringat sudah membasahi seluruh pakaian mereka. Tak membutuhkan waktu lama Black sudah kembali memasang celananya. Sedangkan Betty masih terengah-engah duduk di kursi.
"Terimakasih Baby ,.. CUP " mengecup kening Betty.
"Kau boleh juga, padahal aku masih ingin mencoba temanmu juga tapi.. Sepertinya dia sudah pergi " celingukan.
"Black .. Tunggu " mengulurkan tangannya.
"Ya? " berjalan mendekati Betty.
Tanpa basa basi Betty menarik tengkuk Black dan menempelkan bibirnya dengan bibir Black.
Yang mendapatkan serangan pasrah saja , Black juga menikmatinya.
Cpak
"Thanks , kau sangat kuat " Betty mengusap bekas liurnya di bibir Black.
"Call me if you want more " mengedipkan sebelah matanya.
Black mendapatkan tips yang wow, taruhannya menang telak kali ini.
"Bos , misi selesai" mengacungkan jempolnya.
"Benarkah? Kau mendapatkan keduanya? Hmm ? " mengusap dagu.
"Tidak , hanya satu karena yang satunya sudah pergi saat ... Err " sungkan melanjutkan.
" Hmm baiklah, Betty memang tidak bisa tahan godaan "
Frans berjalan mengambil amplop yang sudah disiapkannya. Memberikan pada Black.
"Ini separuhnya, karena kau tidak bisa mendapatkan dua "
Mata Black langsung berbinar melihat uang , dan langsung mengundurkan diri untuk melayani pelanggan yang lain.
"Halo.. , aman kau mengincar seseorang yang hebat . Apakah masih membutuhkan bukti? " Frans berbicara pada seseorang di dalam telepon.
Frans juga merupakan orang suruhan untuk menguji ketahanan nafsu seorang Deandra. Dan ... Ternyata tidak mudah untuk membujuk Deandra. Balck yang menjadi favorit panti pijatnya juga tidak bisa meluluhkan Deandra.
"Menarik.. Aku akan tambahkan uang untuk pengembangan bisnis panti pijatmu , sekretaris ku akan mentransfernya. "
"Ohh Sahabatku Arson kau memang sangat dermawan, doaku semoga kau bisa segera membawa pulang wanita mu itu ha ha ha "
"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik, kenapa harus memilihnya? " Frans menantang Arson. Seorang Arson bisa jatuh cinta pada seseorang dan perduli itu sebuah anugerah.
Setahu Frans , Arson itu player dan tidak akan menggunakan barang sebanyak dua kali.
"Jika ada berlian yang indah kenapa aku harus memilih sampah? " jawab Arson dengan tegas.
"Waow.. Hebat sekali, semoga Anda tidak kecewa dengan berlian pilihan Anda tuan Arson .. Ha ha ha "
"Cih.. " menutup panggilan.
Frans masih bertahan dengan tawannya ,
" Menarik, apa yang Arson lihat dari gadis ini... Ahh maaf dia sudah bukan gadis . apa yang menarik dari wanita ini " mengusap dagu berpikir.
" Penampilannya juga biasa , jika di samping Betty dia terlihat seperti Babunya "
......................
Semalaman menangis membuat mata Dea bengkak dan sulit membuka mata. Matanya menjadi berat dan pening kepalanya.
"Kakk ... Kakak belum bangun? "
Arga memanggil dari luar kamar Dea.
"Apa Kakak sakit? "
"Tidak.. Kakak sudah bangun. Lagi males aja keluar . Kamu tidak keberatan kan beli sarapan di sekolah saja? "
"Iya Kak , Arga ini juga buru buru... Arga pamit ya Kak ."
Dea sengaja tidak keluar kamar , takutnya Arga khawatir melihat matanya yang bengkak dan sembab . Semalaman menangis tiada henti , menangisi dirinya sendiri.
"Maafkan Kakak Arga ... Hiks hiks. .. Maaf " Air mata kembali menetes mengingat betapa banyak kebohongan yang dilakukan Dea pada Arga Adiknya itu.