Kehidupan rumah tangga pasti memiliki rintangannya masing-masing. begitulah yang dialami oleh sepasang suami istri xiao luo (26) dan Elena Inara Rossalina (22) yang awal menikah bukan karena cinta, dan cinta tumbuh beriringan dengan waktu.
namun disaat mereka sedang menikmati hubungan suami istri seutuhnya dengan hubungan yang saling mencintai, elena harus menelan pil pahit pernikahannya ketika mengetahui hubungan terlarang antara luo dengan seorang model sekaligus sahabat luo. begitu banyak cobaan yang elena lalui setelah mengetahui hubungan suaminya tersebut.
apakah elena sanggup menjalani bahtera rumah tangga?
akankah elena mengakhiri pernikahan tersebut?
Yukk guyss dibaca kisah perjalanan mereka berdua 💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Elena masih asik duduk di balkon paviliun tersebut sambil menunggu ibunya kembali.
"elena" terdengar suara ibu yang ia tunggu-tunggu
"ibu kemana aja, lama banget pulangnya" ucap lena
"ibu sudah datang dari tadi kok nak, hanya saja nyonya memanggil ibu" ucap rossa
"nyonya mengatakan apa?" tanya elena penasaran
Rossa memeluk anak semata wayangnya dan mengelus rambut elena.
"kamu pasti sudah tau sayang. Ibu tidak memaksa apapun, keputusan ada ditangan kamu sayang" ucapan rossa
"menurut ibu bagaimana?" tanya elena
Rossa memegang dadanya
"tanyakan disini, dia mau apa? Keputusan ada ditangan kamu nak, ibu, nyonya lisa dan tuan zhao xiang tidak memaksakan kamu, keputusan ada di kamu sayang, mereka akan berusaha mencari solusi yang lain nak"ucap rossa
Elena diam sejenak memikirkan perkataan ibunya.
"ibu masuk dulu, kamu jangan lama lama diluar nanti masuk angin" ucap rossa kemudian meninggalkan elena
Apa yang harus aku lakukan, elena harus bagaimana Tuhan. Batinnya
Keesokan harinya, elena bangun kesiangan karena begadang memikirkan masalah tersebut.
Ia sedang membantu ibunya menyiram bunga di halaman belakang.
"elena"
"bisa kita bicara sebentar?" tanya xiao luo
Aku pikir tuan muda sudah kekantor. Batin elena
"ada apa tuan" ucap elena berdiri di depan luo
"maaf soal masalah kemarin.. Saya tidak memaksa kamu untuk menikah dengan saya.. Saya akan mencari solusi lain untuk masalah ini " jelas luo
"apa tuan muda sudah menemukan solusinya?" tanya elena
Luo menghembuskan nafasnya "belum "
"yang jelas saat ini masalah saya dengan meidy harus selesai dahulu" ucap luo sambil memegang pelipis matanya
Elena melihat luo yang kini sangat kacau, kegusaran dan kekhawatiran terpancar jelas dibinar matanya.
"yasudah kamu lanjutkan saja pekerjaan mu, saya pergi dulu"
"tuan" panggil elena
Luo menatap elena sambil menaikan kedua alisnya
"apa tuan setuju dengan pendapat tuan ling?" tanya elena
Luo berpikir sejenak "awalnya saya cukup terkejut dengan pendapat ling, tapi kalau saya pikir apa salahnya? kalau hanya itu jalan satu-satunya saya setuju dengan pendapat ling"
"pernikahan itu bukan main-main tuan, harus ada dua hati yang saling mencintai, sedangkan saya? Saya rasa, saya tidak pantas untuk mencintai tuan muda, saya hanyalah dari keluarga yang tidak mampu, dunia kita tidak sama tuan" jelas lena
"bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu? Apakah selama ini keluarga dirumah selalu membanding-bandingkan semua orang dengan harta yang dimiliki?" tanya luo
"apa di keluarga ini pernah menganggap rendah pekerjaan orang lain?" tanya luo lagi
"b..bukan seperti itu maksud saya tuan" elena tertunduk
"lalu?" tanya
elena menggelengkan kepalanya
"memang menikah tidaklah hal yang bisa dibawa untuk bermain-main, tapi jujur dari hati saya yang paling dalam, jika takdir saya adalah dirimu saya menerima dengan sepenuh hati, harta martabat dan jabatan tidak pernah masuk kedalam kriteria saya, tidak salah untuk dicoba lena" ucap luo
Elena merasakan ketulusan dari luo, setiap kata kata yang ia ucapkan seakan itu merupakan ketulusan bagi elena
"sudahlah elena.. Saya tidak ingin menyulitkan mu, kami juga tidak memaksakan mu" ucap luo
"tuan.. Saya setuju dengan pendapat tuan ling, saya bersedia menikah dengan tuan muda" ucap elena yakin
Luo pun terkejut dengan keputusan elena
" tapi len, aku tidak pernah memaksa kamu, masalah ini jangan kamu pikirkan lagi" luo pun linglung, ia tidak tau harus mengatakan apa
"s..saya pergi dulu len, jangan kamu pikirkan perkataan ku yang tadi" luo pun meninggal elena
"tuan muda" panggil elena
Luo menghentikan langkahnya
"saya harap tuan menerima keputusan saya ini dan mengumumkan di konferensi pers nanti, saya tunggu kabarnya tuan" elena meninggalkan luo yang masih berdiri mendengarkan ucapan elena.
#BERSAMBUNG
gak tegas jadi cowok
kasar
gak jantan jadi cowok