NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 10

."Tuan, kenapa dengan Non Alina?" tanya Salim saat melihat bos nya sedang membangunkan istrinya.

"Dia, pingsan!" jawab Arya, lalu menggendong tubuh langsing sang istri.

"Gilang, tolong kamu bawakan tas istri saya." ucap Arya.

"Baik Tuan," jawab Gilang.

Arya membawa Alina ke kamar hotel yang sudah disiapkan Burhan. Untuknya dan juga ajudannya.

Sampai di kamar hotel. Arya merebahkan tubuh sang istri di atas kasur. Sejenak Arya memandang wajah cantik Alina, lalu tanpa sadar sudut bibirnya menyungging senyum.

Arya lalu memesan makanan, untuknya dan istrinya. Tak lama kedua mata gadis itu terbuka.

"Tuan," ucapnya dengan suara yang agak lemah.

"Al, kamu sadar juga? Sebentar lagi makanan datang. Maaf ya gara-gara saya, kamu jadi pingsan." kata Arya merasa bersalah.

"Gapapa, Tuan," jawab Alina. Seulas senyum tipis terbit di bibirnya. Namun, tak lama dia ingat soal Burhan. "Ah iya, Tuan. Ada kerja sama apa sih, antara Tuan dan pak Burhan?" tanya gadis itu kemudian.

Dahi Arya mengerut. "Untuk apa kamu bertanya seperti itu?"

"Coba Tuan lihat sesuatu, ini dulu!" gadis itu celingukan mencari tasnya.

"Kamu cari apa?"

"Tasku mana?"

"Kenapa, kamu mau mengambil pisang berjemur itu? Tunggu sebentar kenapa? Sebentar lagi makanan datang. Saya juga lapar," Arya tampak kesal.

"Bukan, aku mau mau mengambil ponsel." jawab Alina dengan menatap horor.

"Oh ... bilang ding, dari tadi." Arya kemudian mengambilkan tas istrinya. Alina menerimanya, sembari tersenyum.

"Terimakasih Tuan!" ucapnya, sedangkan Arya hanya mengangguk.

Gadis itu, membuka layar benda canggihnya. Lalu dia masuk ke galeri, jari nya memilih gambar yang akan di tunjukan kepada suaminya.

"Tuan, coba Tuan, baca ini!" titahnya.

"Apaan? Memangnya ada yang penting di ponsel kamu?" cetus Arya tak menoleh sama sekali.

"Bisa gak, Tuan itu lembut dan romantis dikit? Biar gak kaya si kardun, judes dan pemarah!" Gadis itu memanyunkan bibirnya.

"Apa kamu bilang? Dan kenapa itu bibir jadi maju??" cetus Arya, matanya melebar.

"Makanya Tuan, lihat dan baca foto ini!" jawab gadis itu, mulai jengkel.

Arya terpaksa mengambil ponsel sang istri, lalu dia melihat, bahkan membaca tulisan yang ada di foto itu.

"Ini apa? Dan darimana kamu mendapatkan foto ini? Kenapa disini ada nama dan tanda tangan saya?" tanya Arya kaget.

Alina tersenyum. "Ya karena, file itu palsu. Dan file yang asli mau di lenyapkan pak Burhan," ungkap gadis itu dengan wajah kecut.

"Tunggu Al, saya masih bingung, apa maksud kamu? Darimana kamu tau?" Arya semakin bingung.

Alina mendengus pelan, lalu menceritakan apa yang dia dengar, dan dia lihat tentang rencana anak buah Burhan, untuk menjebak Arya. Juga kerjasamanya dengan Salim untuk menukar kembali file itu.

Arya begitu terkejut saat mendengar keterangan Alina. "Kamu itu ya! Kenapa kamu bertindak gegabah? Bagaimana jika kamu ketahuan? Dan Salim, dia berani-beraninya melakukan itu tanpa sepengetahuan saya!" Arya tampak marah saat ini.

"Tuan, aku tidak punya banyak waktu! Saat itu aku hanya berpikir bagaimana caranya menggagalkan, niat pak Burhan. Coba jika posisiku ada pada Tuan saat itu, apa yang akan Tuan lakukan. Sedangkan jika aku cerita langsung kepada Tuan, pertama aku tidak punya waktu. Kedua, apakah Tuan akan percaya padaku dibanding pak Burhan?" tegas Alina.

Arya hanya mengusap wajahnya. Memang benar apa yang istrinya katakan. Mungkin saat itu, Alina tak punya banyak waktu.

"Al, kenapa kamu, melakukan semua ini? Kamu tidak berpikir kalau itu bahaya? Bagaimana jika pak Burhan tau?" katanya dengan menatap lekat.

"Tenang, pak Burhan tidak akan tau. Berkat pisang ini nih!" jawab Alina kemudian mengeluarkan pisang yang berubah jadi hitam dari tasnya.

Tawa Arya seketika memecah. Arya tak habis pikir, dengan tindakan istrinya yang di luar pemikiran siapapun. Sampai-sampai pisang dipakai menyumpal knalpot mobil orang.

"Pak Burhan, ternyata dia orangnya licik juga ya?" kata Arya tak menyangka.

"Sekarang dia sedang tersenyum bahagia. Karena dia pikir. Sekarang Tuan sudah kalah olehnya." kekeh Alina.

"Kamu ini..." Tanpa sadar Arya mengacak gemas rambut istrinya. Lalu mendekati pintu kamar hotel. Karena pesanan makanan nya telah datang.

"Tuan, pesan makanan apa?" tanya Alina dengan menjilati lidahnya sendiri. Dan bunyi perutnya pun semakin keroncongan.

"Steak dan mie spaghetti," jawab pria itu, lalu dia menata makanan itu di atas meja. Alina kemudian menghampiri suaminya yang sedang menyiapkan makan sore mereka. Namun gadis itu bergegas pergi menuju wastafel.

"Ayo cepat makan! Kamu mau kemana?" tanya Arya.

"Cuci tangan Tuan," jawab Alina menjawab sembari berlari ke wastafel.

Arya hanya mengulas senyum.

"Tuan, nasi nya mana??" tanya gadis itu saat melihat makanan yang ada di meja.

"Tidak usah pakai nasi, ini juga sudah cukup,!" jawab Arya lalu mulai memakannya.

"Mana kenyang Tuan," ucap gadis itu, lalu bersiap makan juga.

"Di kenyang-kenyangin aja! Mau makan aja masih rewel!" jawab Arya datar.

***

Di tempat lain.

Sandra sedang duduk melamun di dalam kamarnya. Tak lama ponselnya berdering. Sandra tampak kaget lalu segera mengambil ponselnya.

"Ya Allah,kok bersuara sih? Jangan sampai mama tau, kalau aku punya hp lain!" gumamnya.

Sandra lalu mengangkat telepon itu.

"Halo, Mas Akas…"

Jawab Sandra agak berbisik saat mengangkat teleponnya.

"San, kamu sedang apa? Apa kamu baik-baik saja?"

Tanya seseorang di seberang sana.

"Kabarku baik, cuma aku betul-betul ingin segera bebas dan lepas dari rumah ini. Bayangkan aku selama hampir enam tahun hidup disini, cepat jemput aku Mas Akas!"

Pinta Sandra dengan nada memelas.

"San, sudah berulang kali, Mas, berusaha membawamu kabur, tapi kamu juga tau, kalau Mas, selalu gagal. Mas, sedang memikirkan rencana. Dan semoga saja kali ini berhasil,"

Jawab Akas, meminta agar kekasih hatinya sabar menunggu.

"Iya Mas Akas. Aku selalu menunggumu. Bahkan sampai detik ini. Aku masih menjaga kesucianku, aku dan tuan muda tidak pernah tidur, itu karena aku sangat mencintaimu!"

Wanita itu menangis tanpa suara.

"Sayang, sabar ya! Terimakasih atas kesetiaanmu. Tunggu Mas ya! Memperjuangkanmu, adalah tujuan Mas, meskipun, sampai detik ini, Mas belum bisa meruntuhkan kerasnya karang di hati ayahmu,"

Ucap Akas, sepertinya sama menangis.

"Mas, udahan dulu ya. Aku takut ada orang yang tahu kalau kita sedang telponan!"

Wanita itu mengakhiri sambungan teleponnya. Setelah lama, berbicara dengan kekasihnya. Sandra lalu menyimpan kembali ponsel cadangannya itu, setelah Sandra mematikannya terlebih dahulu.

Tanpa Sandra sadari, ternyata Sukma mendengar apa yang Sandra bicarakan dengan Akas lewat telepon. Karena Sukma berniat ingin menemui Sandra ke kamarnya, untuk menitipkan Sifa dan Naya yang sedang main di kamarnya. Karena Sukma dipanggil mama mertuanya.

"Hah, ternyata selama ini, mbak Sandra tidak mandul? Melainkan, karena selama ini dia tidak pernah tidur, dengan tuan muda." Sukma membekap mulutnya.

Sukma perlahan, menutup lagi pintu kamar madunya itu. Sukma masih tak percaya dengan apa yang didengarnya tadi.

"Aku harus membantu, mbak Sandra. Cukup aku yang menderita, mbak Sandra masih punya masa depan bersama kekasihnya. Tapi bagaimana jika aku ketahuan?" batin Sukma.

"SUKMA!!!"

Teriak Utami, berteriak memanggil menantunya itu.

Wanita itu begitu terkejut. Karena mama mertuanya sampai menyusulnya. Mungkin karena Sukma kelamaan, tidak buru-buru menemui mertuanya.

1
Niki astriani
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!