SUAMI IDAMAN BOCAH SMA

Disaat adit yang tengah mengendarai menuju kerumahnya, momenpun beralih ke kediaman rumahnya adit yang dimana mira kini tengah mondar-mandir di area kamarnya menunggu suaminya itu pulang, sudah jam 10 malam malah sekarang hampir jam setengah 11 adit belum juga pulang.

" ck..kemana sih tuh anak jam segini masih belum pulang?, katanya cuman sebentar." gerutu mira.

Meskipun mira belum memilki perasaan yang belum pasti kepada adit, tapi tetap saja dia sedikit khawatir kepada adit yang sekarang masih belum pulang.

" apa jangan-jangan dia kenapa-kenapa lagi?, atau dia main sama wanita lain?." ucap mira yang pikirannya sudah kemana-mana mengenai suaminya tersebut.

Ekspresi mira kini benar-benar masam semuanya sudah diselimuti oleh rasa khawatirnya, karena sudah lelah mondar-mandir gak jelas, mirapun kini memutuskan untuk tidur saja, karena memang matanya sudah amat berat sejak tadi.

Adit yang kini sudah tiba di rumah, iapun langsung membuka gerbang rumah dan mematikan motornya karena takut semua orang yang sedang istirahat terganggu dengan suara motornya apalagi kini ia sudah memiliki istri jadi harus extra hati-hati.

Setelah menyimpan motornya digarasi, Aditpun langsung segera masuk kedalam, dengan cara mengendap-endap seperti maling.

Dan beruntung disaat itu suasana rumah sudah sepi yang menandakan kedua orangtuanya itu sudah tertidur jad membuat dirinya aman dari amukan sang ibunya, setibanya didepan kamarnya, Aditpun langsung membuka pintu secara perlahan supaya istrinya itu tidak terganggu dengan kehadirannya, dan dia juga berharap kalau mira juga sudah tertidur, supaya dia juga bisa bebas dari amukan sang istri meskipun belum tentu, karena cinta mereka yang masih belum di konfirmasi 100 persen.

" hahhh...syukurlah mira masih tidur." hela nafas lega adit saat istrinya tersebut sudah tertidur sembari membelakangi dirinya.

Namun baru saja ia hendak berjalan ke tempat tidur, tiba-tiba mirapun terbangun, sebenarnya mira sudah terbangun saat adit membuka pintu kamar namun ia berpura-pura tidur supaya suaminya merasa senang kalau istrinya itu sudah tidur.

" sudah jam berapa ini?, hmmm."

Adit yang mendengar suara mirapun sontak terkejut dan langsung mematung ditempat.

( haduhhh gimana ini dia bakal marah gak yah? apakah dia akan ngamuk?, mampus gua dah) batin adit.

Perlahan Mira kini mulai bangkit dari tempat tidurnya, melihat mira yang bangun dan bangkin membuat adit ingin sekali menghilang.

Tatapan mira kini mulai menajam dan auranya pun sudah sangat dingin, seakan-akan ia akan membasmi orang yang ada dihadapannya, melihat tatapan mira kepadanya membuat adit ketakutan dan merinding bahkan ia sampai menelan salivanya sendiri.

" abis darimana?, hmm?." tanya mira dengan datar dan dinginya.

Walaupun nada bicaranya tidak seperti orang marah dan wajahnya begitu datar, namun justru itulah yang membuat Adit semakin ketakutan dan tidak berani bicara ataupun mengeluarkanya suaranya apalagi saat melihat tatapan tajam yang dilontarkan oleh istrinya sekarang ini.

" kalau ditanya itu dijawab, bukan diam aja!." gertak mira, melihat adit sekarang seperti anak yang sedang dimarahi oleh ibunya, sangat lucu sekali.

(gimana gua mau jawab, orang bicara lo aja udah buat gua ketakutan gini) ucap adit dalam hati, sembari menunduk tidak berani melihat wajah istrinya tersebut.

" m-maaf." akhirnya Adit mulai memberanikan mengeluarkan suaranya, meskipun hanya mengucapkan 1 kata saja yaitu maaf.

" loh?, kenapa minta maaf?, loh kan gak salah apa-apa, kan?!." ucap mira dengan nada lembutnya namun ia sekarang mulai mengeluarkan senyuman devilnya.

Mendengar pertanyaan itu apalagi melihat senyuman sang istri sekarang, membuat dirinya kembali ciut dan tidak berani mengeluarkan suaranya, melihat adit yang tidak bicara dan mengeluarkan suaranya lagi, mirapun mulai mendekati adit sampai dipinggir telinganya.

Kemudia iapun membisikan sesuatu kepada adit, yang membuat dirinya langsung pasrah setelah mendengarnya.

" hari ini lo tidur di sofa, anggap itu sebagai hukuman buat lo karena tidak, amanah dengan ucapan lo sendiri." bisik mira dengan nada intimidasinya kepada adit.

Setelah mengatakan itu tepat ditelinga sang suami, mirapun mulai menjauh darinya dan langsung kembali tidur, sementara adit iapun hanya bisa pasrah dan hanya bisa mematuhi hukuman yang berikan sang istri kepadanya, iapun langsung menghampiri sofa panjangnya dan tidur disana malam ini.

Meskipun malam ini ia harus tidur di sofa yang membuat badanya pasti tidak nyaman, namun ia sangat bersyukur dengan hukumanya karena hukuman yang berikan sang istri tidak terlalu berat bagi dirinya, bahkan ia sempat memikirkan kalau mira akan menyuruh adit untuk tidur diluar, namun bagusnya itu tidak terjadi.

Adit dan mirapun kini langsu tertidur meskipun tidak tidur bersama pada malam ini, karena sebuah kecerobohan dari sang suami.

TO BE CONTINUE.