NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Tante, biar aku saja yang bicara dengan Alex" ucap Tiara berlari menyusul Alex dari belakang hingga ia melihat Alex sedang mempersiapkan pakaian yang harus ia bawa kedalam koper. "Alex! Jangan pergi".

Kemudian Alex melihatnya, setelah itu ia melanjutkan menaruh barang-barang itu semua ke dalam koper. Hingga Tiara berusaha untuk menghentikannya.

"Kamu egois Alex, kamu bahkan tidak perduli dengan perasaan ku sekarang, kamu jahat Alex kamu benar-benar sangat jahat".

Lalu Alex melihatnya kembali, "Maafkan aku Tiara, tapi aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, aku tidak bisa menikahi mu".

"Kenapa? Kenapa Alex? Karna wanita itu lagi?".

"Mmmm, karna dia, wanita yang begitu sangat aku cintai. Dia adalah tunangan ku".

Tiara langsung sumringah mendengar jawaban Alex yang benar-benar sangat mencintai wanita tersebut.

"Jadi kamu lebih memilih dia dibandingkan aku Alex calon istri kamu sendiri?".

"Mmmmm".

"Benarkah?".

"Mmmmm... Maafkan aku".

"Tidak! Kamu tidak perlu minta maaf Alex" Tiara segera menghapus air matanya. "Baiklah jika itu mau mu Alex, aku akan menyerah dan mengizinkan kamu bersama dengan wanita itu".

Begitu Tiara pergi meninggalkan kamarnya, Alex langsung mengusap wajahnya dengan kasar lalu menendang koper tersebut dengan sangat marah, sebab ia merasa bersalah kepada Tiara yang sebenarnya tidak tau apa-apa.

"Sialan! Kenapa harus seperti ini?".

Tidak lama setelah itu Lestari memasuki kamarnya, ia melihat putranya itu sedang duduk diatas sofa dengan kepala menunduk membuat Lestari menyadari kalau putranya itu sedang hancur.

"Alex! Ini mama sayang. Boleh kita bicara sebentar?" ia memberanikan diri untuk duduk disebelah Alex. "Maafkan mama Alex jika mama sama papa ada salah sama kamu. Tapi kenapa kamu harus mempermalukan kami sayang? Kenapa kamu harus mempermalukan papa sama mama?".

Tidak ada jawaban dan Alex masih enggan untuk menjawabnya.

"Jawab mama Alex, apa yang membuat mu berubah pikiran sayang? Tidakkah kamu tau kalau undangan pernikahan kalian sudah tersebar luas? Bahkan media saja sudah meliputi pernikahan kalian minggu nanti sayang hiks hiks.. Ayo Alex, mama mohon, tolong pikirkan kembali, mama mohon sayang, jangan mempermalukan keluarga kita".

Kemudian Alex menatap Lestari dengan sendu membuat Lestari semakin menumpahkan air matanya.

"Maafkan aku mah, aku tidak bisa menikahi Tiara".

"Kenapa? Kenapa Alex? Kenapa kamu tidak bisa menikahi Tiara aarrrkkhhh".

"Karna aku mencintai wanita lain ma".

Deng!

Lestari terdiam.

"Karna itu aku tidak bisa menikahi Tiara" Alex mencoba menenangkan dirinya. "Dan mama mau tau siapa wanita itu?".

"Alex!".

"Mama mau tau siapa wanita itu?" suara Alex mulai terdengar rapuh.

"Mama tidak tau Alex wanita itu siapa. Tapi...

"Tapi apa ma? Harusnya mama menjawab siapa wanita itu Alex".

"Kalau begitu katakan siapa wanita yang sudah membuat mu seperti ini?".

"Clara! Calon tunangan ku 3 tahun yang lalu ma".

"Apa?".

"Kenapa? Mama kaget hanya mendengar nama itu?".

"Ba-bagaimana bisa kamu bertemu dengan dia Alex? Bukankah dia sudah pergi?".

Alex tersenyum menyeringai, "Dia memang sudah pergi, tapi kami berdua dipertemukan kembali. Dan mama mau tau kenapa dia pergi meninggalkan ku pada hari pertunangan kami? Mama mungkin sudah tau jawabannya dan tidak perlu aku jelaskan lagi".

Lestari menatapnya marah, "Jadi hanya karna dia kamu membatalkan pernikahan mu dengan Tiara Alex? Hanya karna wanita kampungan itu? Mama benar-benar tidak habis pikir dengan mu Alex, kamu tega mempermalukan papa sama mama hanya karna dia? Mau ditaruh dimana wajah papa sama mama Alex? Kenapa kamu tega melakukan ini sama kami Alex?".

Alex tidak menjawab, ia lalu bangkit berdiri meninggalkan Lestari yang masih berada di dalam kamarnya. Kemudian ia menuruni anak tangga melihat keluarga tersebut masih berada di dalam sana membuat ia memilih berjalan melalui pintu belakang dimana Miraya yang tengah asik membersihkan taman belakang.

"Tuan" Miraya memanggilnya. Lalu ia berjalan mendekati Alex yang sama sekali tidak melihat kepadanya. "Tuan baik-baik saja?".

"Menurut mu, apa aku terlihat baik-baik saja?" suara Alex terdengar kasar.

Miraya terdiam, ia tau kalau tuanya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Saya minta maaf tuan, saya.." ia melihat Alex menatap keatas langit dan beberapa kali menarik nafas dalam-dalam. "Kalau begitu, saya permisi dulu tuan".

"Berhenti disana" Alex memutar tubuhnya menghadap Miraya yang hendak pergi meninggalkan dirinya. "Siapa nama mu?".

"Miraya tuan, panggil saja Mira".

"Sekarang kamu ikut aku".

"Hhhmmm?".

Miraya dibuat bingung, tetapi ia tetap mengikuti langkah kaki Alex setiap kali kaki tersebut melangkah hingga kini mereka berada di jalan raya.

"Tuan, kita mau kemana? Kenapa kita kemari?" Miraya sedari tadi tak berhenti bertanya-tanya membuat Alex sedikit merasa jengkel menatap Miraya. "Saya tidak tau kemana tuan mau membawa saya, sebab itu saya bertanya tuan. Maaf!".

"Hhhmmsss.. Kamu terlalu berisik".

Tidak ingin berdebat dengan Miraya, Alex lalu menghentikan sebuah taksi, kemudian menyuruh Miraya masuk ke dalam begitu juga dengan dirinya. Setelah itu ia menyuruh sang supir untuk membawa mereka ketempat yang ingin ia tujuh.

"Tuan..

"Sshhhuuttt... Kamu jangan terlalu berisik".

Alex kesal dan langsung menyuruh Miraya untuk tidak berbicara.

Hingga beberapa menit kemudian, mereka pun akhirnya tiba disebuah gedung rumah mewah tepat dihadapan mereka. Lalu keduanya turun dan tidak lupa memberikan ongkos mereka.

"Kembalinya untuk mu saja" ucap Alex mendapatkan terima kasih dari si pemilik taksi. "Ayo ikut aku".

Keduanya lalu masuk ke dalam rumah tersebut. Dan lagi-lagi Miraya bertanya dalam hati rumah siapa rumah itu dan kenapa mereka ada di dalam sana.

"Rumahnya cantik sekali".

"Mulai hari ini kamu akan berkerja dirumah ini".

"Apa?" Miraya kaget. "Kenapa tuan? Kenapa saya harus berkerja dirumah ini? Bahkan saya tidak tau rumah ini milik siapa? Kenapa tuan membawa saya kemari?" Miraya takut dan mencoba untuk menyelamatkan diri dengan cara pergi meninggalkan Alex. "Jangan-jangan tuan ingin menjual ku".

Alex langsung tertawa kecil, "Dasar gadis bodoh" umpatnya dalam hati melihat Miraya ingin melarikan diri. "Rumah ini milik ku dan aku akan tinggal disini mulai hari ini. Jadi kamu harus menjaga rumah ini sama seperti menjaga diri mu sendiri".

"Apa?" Miraya tidak percaya dan masih mencoba untuk menyelamatkan diri. "Tolong jangan berbuat macam-macam dengan saya tuan, saya masih ingin hidup dan masih ingin menikmati hidup. Tolong biarkan saya pergi".

"Dasar bodoh!" hingga akhirnya Alex menarik pergelangan tangan Miraya sambil menjatuhkan tubuhnya diatas sofa. "Mulai hari kamu akan berkerja disini, dan ingat kamu tidak boleh menerima tamu sembarangan tanpa seizin ku".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!