Pertemuanya dengan seorang gadis sangat tidak terduga karena kesalahan yang tak di sengaja oleh seorang pemuda yang mengira kalo gadis itu hendak menculik anaknya sehingga membuat gadis itu sempat di tahan oleh polisi karena tuduhan laki-laki itu...
perkenalkan mereka adalah peran utamanya..
" Tania Dewina " gadis cantik yang di tuduh menculik anak seseorang sehingga membuat dirinya harus masuk ke dalam kantor polisi dan intregosi..
" Derian Wijaya " duda tampan yang menuduh gadis tak berdosa sebagai penculik anaknya tapi ternyata semua itu salah paham membuat dirinya amat di benci oleh gadis itu..
tapi takdir berkata lain gadis yang dulu dia tuduh sekarang bekerja sebagai karyawannya sendiri dan membuat mereka harus bertemu setiap hari apalagi anak tunggal Derian hanya ingin dekat dengan Tania..
ikuti kisah mereka ya ini Novel author yang Ke 4 semoga kalian suka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my Kyung Soo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
Setelah makan mereka pun berkumpul kembali di ruang tamu apartemen Tania, kedua laki-laki itu tidak berniat pergi dari apartemen Tania membuat kedua gadis yang ingin bersih-bersih karena habis bekerja itu mengurungkan niatnya...
Sampai suara serak balita terdengar dan mereka berempat sontak melihat kearah sofa, yang ternyata Dio sudah bangun dan menangis...
" jangan menangis Dio " ucap Derian sambil menenangkan anaknya...
" Tania " panggil Roni
" iya pak " ucap Tania sambil melirik kearah Roni
" tolong ambil alih sebentar Dio, saya kasian sama Derian yang sedari tadi menenangkan anaknya tapi Dio malah semakin kencang nangisnya " ucap Roni
Tania yang mendengar itu hanya menanggapinya dengan anggukan kepala, lalu berdiri dan menghampiri Derian dan Dio...
" pak Derian, biar saya saja yang menenangkan Dio kali aja diam " ucap Tania
Derian yang mendengar itu hanya menghela nafas beratnya, pasti Dio akan tenang tujuan dia kembali lagi kan agar anaknya tidak menangis kembali karena akan jauh dari gadis yang sekarang ada di sampingnya...
" kasih ke Tania, Yan kasian Dio dari tadi anaknya gak berhenti nangis, berhentinya saat tidur aja tadi " ucap Roni
Roni hanya takut saja penghuni apartemen lain akan terganggu mendengar tangisan anak kecil di malam hari...
Derian sebenarnya tidak rela dia sudah bisa menebak kalo anaknya di tenangkan oleh Tania, otomatis kepulangan dirinya ke kota asal akan tertunda dan Dio semakin tidak mau lepas dari gadis ini...
tapi dia juga tidak mau egois, benar kata sahabatnya kalo tangisan Dio bisa membuat orang-orang yang ada di lantai apartemen ini akan terganggu apalagi apartemen milik Tania itu tidak kedap suara...
Derian pun memberikan Dio ke Tania tangisan anak itu sedikit mereda, kepala anak itu yang tadinya menunduk sekarang mengangkat dan melihat siapa yang menggendong dirinya, mata yang sayu dengan masih di selimuti air mata...
" tante " ucap Dio serak sambil memegang pipi Tania dengan tangan mungilnya...
" Dio kenapa hemm, kok anak laki-laki nangis " ucap Tania sambil menghapus air mata anak itu...
" aku gak mau ikut papi, Dio mau sama tante aja " ucap Dio
" loh gak bisa dong, kan Dio anak papi jadi harus ikut papi pulang " ucap Derian
" tidak mau, mau sama tante " ucap Dio lalu menenggelamkan wajahnya di cercuk leher Tania...
" gak bisa sayang, tante kan rumahnya disini kalo Dio kan gak disini " ucap Tania menenangkan...
hanya gelengan kecil yang di berikan Dio, Derian yang melihat itu hanya menghela nafas berat, sesekali dia mengendorkan dasi dari semalam dia tidak sempat membuka dasi karena anaknya menangis...
Tania membawa Dio duduk lama kelamaan pegal juga, mereka berlima bersama Dio saling diam belum ada pembicaraan lain hanya sesekali terdengar suara Dio yang sesegukkan...
" Dio udah makan " tanya Tania memecahkan keheningan...
hanya gelengan dari anak itu yang menjadi jawaban..
" mau makan tante panasin dulu makanannya " ucap Tania lagi
" mau makan sup " ucap Dio
" tante belum belanja jadi gak ada bahan untuk masak sup " ucap Tania
" papi udah beliin makanan kesukaan Dio makan ya " ucap Derian membujuk agar Dio mau makan...
anak itu hanya menganggukkan kepalanya pertanda mau, kedua orang itu seperti orang tua yang sedang membujuk anaknya supaya makan, sedangkan kedua orang lainnya hanya melihat saja interaksi drama live yang ada di depan mereka...
" duduk dulu disini tante mau hangatin dulu makanan buat Dio " ucap Tania
" ikut boleh " ucap Dio
anak itu sangat lucu kalo di lihat wajah sembab kebanyakan nangis, hidung merah, Tania hanya tersenyum lalu mengendong Dio kearah dapur langkahnya terhenti saat Derian memegang pundaknya...
Tania melirik kearah belakang dan hanya mengangkat alisnya sebelah pertanda bertanya...
" biar saya saja Dio berat " ucap Derian
" gak apa-apa pak " ucap Tania lalu kembali berjalan dan Derian mengikutinya dari belakang...
sedangkan penonton semakin di buat cengo dengan adegan itu...
" drama macam apa ini " gumam Roni
" meresahkan dramanya " gumam Ririn
kedua orang itu hanya menghela nafas panjang, fungsi mereka disana apa sebenarnya penonton tanpa di bayar gitu...
kembali lagi ke keluarga yang belum cemara, Tania menghangatkan makanan di dalam microwave agar makanan hangat kembali, sedangkan Derian memangku anaknya karena tadi dia mengambil alih saat Tania akan menghangatkan makanan...
" kenapa kamu lebay banget sih nak " bisik Derian
" gak kok " ucap Dio santai anak itu sudah tenang..
" gak apaan tadi yang nangis siapa, anak laki-laki kok cengeng " ucap Derian
" matanya kecolok " ucap Dio
" kecolok air matanya sampe lama berhentinya " ucap Derian
anak itu hanya cemberut menggembungkan pipinya karena kesal papinya malah ngeledek, Tania yang memdengar itu hanya tersenyum saja...
" ini makanannya udah siap " ucap Tania
" sini sama papi suapi " ucap Derian
" gak mau, maunya sama tante " ucap Dio
" kasian tantenya Dio " ucap Derian
" gak apa-apa pak " ucap Tania
Tania pun memyedokkan makanan lalu menyuapi Dio dengan telaten, bisa Derian liat kalo gadis ini sangat keibuan, walaupun Tania belum menikah...
" kamu ikut saya aja ke kota " ucap Derian
ucapan Derian yang sepontan itu membuat Tania kaget sampai menjatuhkan sendok yang ada di tangannya...
" kamu gak apa-apa " tanya Derian kaget karena tiba-tiba Tania menjatuhkan sendok membuat suara yang sedikit nyaring...
bukan hanya Derian saja Tania juga kaget dengan ucapan Derian yang mengajak dirinya pindah dengan tiba-tiba...
" emmm maaf saya ambilkan lagi sendok " ucap Tania gugup lalu mengambil sendok yang jatuh lalu pergi mengambil sendok yang baru...
suara sendok yang jatuh sangat nyaring membuat Roni dan Ririn menghampiri mereka, takut ada pertikaian walaupun gak mungkin...
" ada apa Yan " tanya Roni
" gak ada apa-apa " ucap Derian
" terus tadi bunyi apaan " tanya Ririn
" sendok jatuh " ucap Tania sambil memperlihatkan sendok baru yang dia bawa...
" Tremor tangan lu sampai sendok aja jatuh " tanya Ririn heran
" gak cuma kaget doang " ucap Tania
" kaget kenapa " tanya Ririn heran
" nih orang ini masa ngajak gue pindah, emang gue barang apa " ucap Tania sedikit kesal
ucapan Tania membuat Ririn dan Roni sontak berteriak...
" APA " teriak Ririn dan Roni bersamaan
" berisik Rin ngapain teriak begitu " ucap Tania yang masih setia menyuapi Dio...
" lu juga Ron lebay banget gitu aja teriak " ucap Derian
" huh sadar gak lu apa yang lu ucapin bisa bisanya lu ngajak anak gadis orang pindah, mau kumpul kebo lu " ucap Roni syok
" ih apaan sih pak gak kumpul kebo juga " ucap Tania tidak terima
" terus maksud lu, lu sama pak Derian mau nikah gitu mangkanya pak Derian ngajak lu pindah " ucap Ririn
" gak Rin, siapa sih yang mau nikah gak usah ngaco deh " ucap Tania
Derian yang mendengar itu hanya menghela nafas berat, kenapa orang disana pada heboh sih dia kan cuma ngajak Tania pindah, bukan pindah untuk satu atap seperti yang mereka pikirkan tapi Derian mengajak Tania pindah biar dia bisa dekat sama anaknya gitu, ini antara dirinya yang salah bicara apa mereka yang salah mengartikan...
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorit 😇😇
happy reading guys 😉😉