NovelToon NovelToon
HANYA INGIN KAU TAU

HANYA INGIN KAU TAU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: KEZHIA ZHOU

SINOPSIS :

Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.

Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.

Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIA DATANG

#BAB 24 - DIA DATANG

Huahmm.... aku terbangun di pagi ini. Dengan mata yang masih mengantuk. Dan aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi kemarin. Seperti mimpi saja. Atau memang mimpi? Semoga semuanya benar benar hanya mimpi. Kataku dalam hati.

Aku melihat jam, ternyata sudah pukul 07.35 pagi.

Hari ini tidak ada jadwal ke kampus. Aku membuka ponselku.

"Tidak ada satu pesan pun" kataku kepada diriku sendiri.

Aku membuka aplikasi chat ku, kemudian mengetik sebuah nama di kontak ponsel ku. M I R A. Iya aku akan menelepon Mira. Ingin mengajak pergi jalan jalan. Karena bosan sekali kalau hanya dirumah tanpa kegiatan.

"Halo Mir.. hari ini ada acara kemana? Wah kebetulan dong. Aku ikut ya. Bosan juga dirumah tidak ada aktifitas. Oke deh. Aku mandi dan siap siap dulu ya. Bye Mir" kataku, kemudian kututup sambungan teleponnya.

Aku tersenyum, dan bergegas menuju toilet. Mandi dan segera bersiap. Setelah selesai bersiap, aku berjalan ke ruang makan.

Di ruang makan ternyata sudah ada kakak ku, yang sedang makan sendiri. Ruangan ini sangat besar, tetapi selalu sepi.

Kudekati kakak ku yang sedang makan. Aku duduk disebelahnya. Menarik kursi, kemudian duduk.

"Hai kak" sapaku.

Dia hanya menoleh tanpa menjawab sapaanku.

"Kok ada sih cewek yang tergila gila dengan cowok dingin sepertimu" kataku pelan.

Kemudian dia menoleh kearahku.

"Apa kau bilang?" Tanya nya seraya menghentikan makannya.

Aku hanya menggeleng. Kemudian aku melihat mama masuk ke ruang makan. Kemudian berdiri di kursi di hadapan kami. Menatap kak Victor dan aku bergantian. Kemudian duduk.

"Mama aku kira sudah pergi" tanyaku.

"Hari ini mama pergi, ada janji dengan client. Tapi Nesya mama suruh untuk disini. Mengawasi kalian. Dan melaporkan semua yang terjadi dirumah ini" kata mama sambil menyendok sayur ke piringnya.

"Dan kamu!" Sembari jari nya menunjuk kearah kakak ku.

"Temui Valeri, dan memohon lah kepada nya untuk memaafkanmu. Kalau perlu berlutut lah di hadapannya. Dan berjanji lah untuk tidak melakukan itu lagi. Paham?" Tanya nya.

"Tapi aku tidak melakukannya ma" katanya lirih.

"Mama tidak perduli. Entah kamu melakukan atau tidak" kata mama ku lagi.

Aku hanya terdiam melihat mama ku berbicara dengan kak Victor.

"Oiya ma.. aku juga mau bertemu Mira, dan mau ikut dia melihat pameran lukisan. Bolehkan ma?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan mama.

"Hati hati ya. Jangan mengendarai motor sendiri"

"Iya iya ma" jawabku lesu. Karena bagiku tidak asik kalau pak Yanto harus ikut kemana aku pergi. Tapi karena pesan mama ku seperti itu, apa boleh buat.

Kami melanjutkan makan kami tanpa ada suara sedikit pun. Hening. Sunyi. Benar benar seperti bangunan kosong. Tak berpenghuni.

Aku sudah menyelesaikan makananku. Kemudian aku berdiri dan berpamitan kepada mama.

"Ma.. aku berangkat dulu" kemudian aku pergi berlalu.

Mama hanya mengangguk. Dan memperhatikan ku berjalan, dan berlalu darinya.

Sedangkan kak Victor hanya diam. Dan asik memainkan sendok yang sedang dia pegang.

Tidak berjarak lama dari aku pergi, kak Victor pun berdiri dan berpamitan kepada mamaku.

"Aku pergi dulu ma" katanya dengan suara lirih.

Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir mama.

Kemudian kak Victor pergi berlalu. Berjalan menuju mobilnya dan mulai melajukan mobilnya.

***

Setelah sampai di depan gang kost Mira, aku turun dari mobil dan berjalan masuk. Melalui gang sempit itu. Hanya cukup untuk 2 motor berhadapan saja. Sehingga mobilku hanya bisa parkir di jalan besar di depan gang.

"Mir... " panggilku setelah sampai didepan pintu kost temanku.

Kemudian Mira keluar. Dengan mengenakan dress motif bunga nya. Dan menenteng tas ransel kecil berwarna senada.

"Eh tapi aku sama pak Yanto. Tadi mama tidak mengijinkanku membawa motor sendirian" kataku melanjutkan.

"Yasudah sih. Tidak apa apa" katanya.

Kemudian kamipun berjalan bersama menuju mobil. Setelah sampai didepan mobil, kamipun masuk ke mobil, kemudian pak Yanto menginjak gas mobil dan melajukan mobilnya ke tempat pameran lukisan.

"Kemarin kenapa kamu pergi cepat?" Tanya Mira.

"Kemarin aku mencari kakak ku. Ternyata dia sedang membuat masalah kepada kak Valeri di apartemennya" jawabku sebal karena mengingat kejadian itu.

"Membuat masalah? Maksudnya?" Tanya nya lagi.

"Saat aku sampai disana, kak Valeri sedang menangis histeris, karena kakak ku melakukan hal yang tidak baik kepadanya. Huh. Aku sebal sekali kalau mengingat kejadian itu. Kata kak Valeri, kakak ku berusaha menodainya. Tapi kak Valeri menolaknya. Dan kemarin aku juga lihat ada gelas pecah disana. Sepertinya karena kak Valeri melindungi kehormatannya. Aku tidak habis pikir kenapa kakak ku menjadi pria brengsek seperti itu" kataku menjelaskan dengan mukaku yang memerah karena menahan marah.

"Hah? Masa kak Victor melakukan itu sih? Aku tidak percaya. Meski dia dingin kepada wanita, tapi dia pria baik" kata Mira membela kakak ku.

"Ih kamu Mir. Aku pun sebenarnya tidak yakin kakak ku bisa melakukan itu. Tapi masa iya kak Valeri berbohong? Untuk apa coba? Tidak ada guna nya kalau dia tidak berkata jujur" kataku lagi.

"Iya juga sih" jawab Mira.

Kemudian aku mengingat sesuatu.

Plakk! Aku menepuk jidatku.

"Ya ampun, aku kemarin mencarinya untuk bertanya tentang alasan nya keluar dari club basket. Aku lupa" kemudian aku menepuk jidatku lagi.

"Hahaha.. kamu Kes.. Kes.. belum tua sudah pikun" jawab Mira meledek.

***

Sementara itu di rumah kak Valeri, tante Hans sedang berada di kamar kak Valeri. Kak Valeri sedang berdiri, sembari melihat ke jendela besar di kamarnya yang memperlihatkan pemandangan di halaman luar rumahnya.

"Victor jadi kesini kan ma?" Tanya kak Valeri.

"Tadi tante Karin menelepon. Katanya Victor sudah dalam perjalanan kesini" jawabnya.

"Valeri. Kenapa kamu melakukan itu? Apa kamu tidak kasihan kepadanya?" Tanya tante Hans.

Kak Valeri tersenyum. Kemudian berbalik memandang mamanya.

"Dengan begitu aku akan semakin mendapat dukungan penuh dari adiknya ma. Aku mau Victor sepenuhnya menjadi milik ku" kata kak Valeri sambil tersenyum.

Tante Hans menghela nafasnya.

"Victor tahu kamu pernah mama bawa ke psikiater. Ke dokter jiwa juga. Dia juga tahu kamu masih harus rutin meminum obatmu" kata mama nya.

Bukannya marah, kak Valeri justru tersenyum. Seperti senang mendengarnya.

"Begitu lebih baik ma. Aku jadi bisa menjadi diriku sendiri dihadapan nya" kemudian kak Valeri berbalik melihat luar.

Dari atas dilihatnya sebuah mobil berwarna putih, yang dia kenal. Tidak beberapa lama keluar seorang pria menggunakan kaos pendek berwarna hitam, dengan celana jins panjangnya. Berjalan menuju pintu rumah.

"Dia datang" kata kak Valeri.

************

bersambung~

1
Irha Hussnain
Kakak pendiam vs adik cerewet nih /Smirk/
Maria Ancella
/Whimper/
T3rr0r1st
Terperangkap di dalamnya
Beerus
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
KEZHIA ZHOU: trimakasi ya buat dukungannya. /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!