NovelToon NovelToon
This Is ME

This Is ME

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:623.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.

Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.

Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.

Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Masuk Akal

Namun keadaan berubah lebih mengerikan, Andin terkejut saat ketiga orang yang menyerangnya kini sudah berlompatan kearahnya dengan membawa benda tajam, wajah Andin seketika panik.

"Tenang saja, tetap di belakang ku" laki-laki yang memeluknya hanya menatap dengan tenang, merubah posisi Andin agar berada di belakangnya untuk di lindungi.

Gerakan di luar nalar, Andin sampai melongo di buatnya, dan hanya sekali hempasan tangan saja, ketiga laki-laki yang sudah sangat dekat segera terlempar dan membentur dinding cukup keras.

Mata Andin mengerjap beberapa kali, memastikan kalau dirinya saat ini sedang tidak bermimpi, bahkan perlahan mencubit lengannya sendiri lalu meringis sakit.

"My God, ini Nyata" gumam Andin masih terus menatap laki-laki di depannya.

Laki-laki itu hanya menatap musuhnya yang tumbang satu persatu, lalu membalikkan badan dan membuka Jasnya untuk di pakai kan ke Andin yang masih tercengang.

"Ti tidak perlu repot-repot Tuan" Andin ingin menolak, namun tangan kekar itu memakainya dengan lembut hingga membuat tubuh atas Andin terasa hangat.

"Udara dingin" ucap laki-laki itu lalu membalikkan badan dan berjalan mendekati salah satu orang bercadar, berjongkok dan membuka cadarnya dengan kasar.

Laki-laki yang kini sudah berhadapan dengan jarak yang dekat itu sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Tu Tuan?, Am Ampun"

Laki-laki itu hanya terdiam mengamati.

"Apa kalian masih ingin melanjutkan?" Ucapan yang langsung membuat ketiga orang yang sudah dalam keadaan mengenaskan itu segera menggeleng dan bersujud di depannya.

"Tolong, ampuni kami Tuan, kami hanya menjalankan misi mencari tanda tangan wanita itu" ucap mereka hampir bersamaan.

Sesaat terdiam, dan merasa itu bukan urusannya.

"Hem, pergilah, dan jangan berani menganggu wanita ini lagi"

Sontak ketiganya berterima kasih karena masalah akhirnya hanya sampai disini dan tidak kehilangan nyawanya, dengan lutut yang terlihat gemetar mereka segera pergi tanpa berani menatap laki-laki yang masih berdiri memperhatikan sampai menghilang dari pandangan.

Andin masih terdiam di tempatnya, berusaha menenangkan pikirannya yang masih tak percaya dengan apa yang telah dilihat.

Dalam hati bertanya-tanya, siapa laki-laki ini, sudah beberapa kali bertemu tanpa sengaja, dan kenapa juga para penjahat tadi begitu terlihat ketakutan saat berhadapan dengannya.

Setelah melihat kondisi aman terkendali, laki-laki itu pun berbalik dan menatap Andin sejenak, lalu melangkah melewatinya untuk kembali ke dalam mobil.

"Tuan, terimakasih!" Ucap Andin, dan laki-laki itu hanya menoleh lalu melanjutkan langkah.

Andin terkejut dan menyadari bahwa milik laki-laki yang sudah membantunya ada padanya, lalu segera berlari menyusul sambil berteriak.

"Tuan Tinggu!"

Andin terkejut melihat laki-laki didepannya berhenti tiba-tiba, hingga dirinya berusaha menahan kakinya yang sudah terlanjur berlari dan berakhir dengan _

Brug

Tubuhnya membentur keras dan membuat Andin semakin salah tingkah.

"Ma maaf Tuan, ini Jas Anda!" Ucapnya sedikit terbata dengan menahan malu karen kecerobohannya.

Andin sudah menyodorkan Jas itu, namun sesuatu justru kini terpampang nyata, belahan dada Andin begitu kentara karena baju yang dia kenakan sobek saat melakukan perkelahian tadi.

Mata tajam itu menatap tepat disana, hingga Andin spontan memakai kembali jas yang beraroma khas parfum mewah maskulin yang menyamankan penciumannya.

"Te terimakasih bantuannya, dan maaf saya pinjam dulu Jas Anda, nanti akan_"

Sret

lelaki itu memalingkan wajah dan langsung masuk ke dalam mobil mewahnya, tanpa berucap apapun juga, tentu saja membuat Andin terkejut akan sikapnya.

"Apa-apaan laki-laki ini, dingin sekali, apa dia bisu?, tapi terakhir bertemu dia bicara padaku walau sedikit" batin Andin sedikit jengkel.

Nampak seorang laki keluar dari pintu depan mobil itu, lalu menyapa Andin dan memberikan kartu nama.

"Datanglah ke tempat ini Nona, ada kesepakatan bagus yang akan Tuan kami tawarkan untuk anda"

Andin mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja di dengarnya, nyatanya masih belum paham juga.

"Kesepakatan?, maksudnya?" Tanya Andin yang sudah tak sabar lagi jika di beri teka teki.

"Silahkan datang nanti, kami akan memberikan tempat dan hari setelah anda mengirim kontak anda ke kami, bisa di mengerti?"

"Mengerti?, sama sekali aku tak mengerti, apa yang ingin kalian bicarakan sebenarnya?" Andin yang tak sudah menahan rasa penasarannya, berharap mendapat jawaban detik ini juga, tapi sayang.

"Setelah anda bertemu langsung dengan Tuan Kami Nona" ucap pengawal itu dengan senyuman sebelum akhirnya pamit pergi meninggalkan.

Sungguh hari yang berat, Andin merasa hari ini begitu panjang dengan berbagai kejadian yang menimpa dirinya dan kini dia nampak masih bingung memperhatikan kartu nama beserta nomer kontak yang tertera di sana, juga sebuah tempat yang di sematkan dalam lembar kertas kecil di bawahnya.

"Cafe Star, Ruang VVIP, Tuan AFTAN" begitulah Andin mengeja dan berucap lirih.

Andin menautkan alisnya seperti menyadari sesuatu, tapi entah apa itu belum jelas di ingatan nya, hari ini begitu membuatnya lelah dan sudah tak mampu untuk berpikir lagi .

"Heh, apa yang mereka inginkan sebenarnya?" Gumamnya, lalu melangkahkan kaki, menuju kamar Apartemen yang dia tempati, membuka pintu perlahan lalu segera menuju kamar mandi.

Andin keluar setelah ritual rutin telah selesai di lakukan, menatap Jas mewah dengan aroma parfum mahal menggelitik hidungnya.

Bayangan laki-laki itu muncul kembali, dan membuatnya terdiam, lalu berkata dalam hati.

"Siapa dia, Akh!" Andin berteriak melampiaskan kekesalannya, sosok yang semakin lama semakin membuatnya tak tenang karena penasaran.

Akhirnya matanya menyerah juga, tak lama kemudian, Andin pun telah jatuh ke alam mimpi.

*

*

Pagi hari yang masih terasa dingin dan gelap, Andin menggeliat dan meregangkan otot-otot tangannya.

Apartemen baru Andin memang tak nampak besar, tapi masih cukup luas untuk ditempati seorang diri.

Setelah melakukan ibadah subuh, Andin berniat tidur kembali, namun Andin semakin resah, mondar mandir memikirkan tawaran yang semalam di katakan.

"Akh!" Teriaknya merasa bingung harus mengambil keputusan seperti apa.

Lalu segera mengambil air minum, dan menghabiskan saat itu juga, akhirnya bisa sedikit tenang, namun suara ponsel mengejutkan dirinya, dimana tagihan cicilan tas mahalnya yang dulu dengan mudah di bayar, kini sedang mencari-cari.

Setelah menekan nominal angka untuk pembayaran, Andin menatap nanar saldo yang ada di rekeningnya.

"Ya Tuhan, apa lagi yang harus aku lakukan?" Batin Andin sambil beberapa kali menghembuskan nafas berat dan panjang.

Sesuatu akhirnya mengusik, tawaran seseorang akhirnya memenuhi kepalanya.

"Baiklah, semoga ini jalan yang terbaik" gumamnya dalam hati dan segera masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap.

Sebuah baju di gunakan memberi kesan lebih segar dan muda, polesan makeup natural di bubuhkan, nampak wajah cantiknya begitu tampak mempesona, tak perlu lagi makeup yang berlebihan karena kecantikannya sudah tak diragukan lagi.

"Bismillah, aku akan pergi" Andin segera mengirim nomer kontaknya ke Ponsel milik orang lain, dan seketika itu juga mendapat balasan, tepat sekali dugaannya, dan segera Andin keluar dari Apartemennya, tidak ingin terlambat karena satu jam lagi janji bertemu.

Tertulis disana Cafe Star dengan tampilan kemewahan berkelas, kaki jenjang itu terus melangkah masuk, entah kenapa dada Andin berdebar-debar saat tempat sudah semakin dekat, rasa resah dan gelisah makin melanda.

Hingga kemudian sebuah sapaan mengejutkan dirinya,

"Nona Andin?" Tanya seorang laki-laki mudah yang menyambutnya.

"Oh, i iya" jawab Andin sedikit kikuk.

"Mari" laki-laki itu mempersilahkan Andin untuk mengikutinya.

Dalam hati Andin bertanya-tanya, sehebat apa laki-laki yang akan ia temui nanti, sampai dirinya saja mendapat pelayanan seistimewa ini.

Andin berhenti sejenak, membenahi kaca mata hitam yang dari tadi dikenakan untuk mengurangi kegugupannya, lalu pelayan itu tersenyum dan mempersilahkan masuk penuh hormat.

"Terimakasih" ucap Andin sebelum pelayan itu pergi, dengan menata nafas untuk menenangkan diri, Andin berjalan memasuki ruangan VVIP.

Bersambung.

Hai para pembaca tercinta.

Ikuti Author Sinho BERTABUR HADIAH, dalam Novel Terbaru "This is ME"

Sebagai ucapan terimakasih dan rasa syukur, akan di berikan Uang Tunai pada:

Tiga KOMENTAR TERPOPULER Teratas di Bab ke 40, dengan cara banyak memberi Komentar di setiap BAB nya di Novel "This is ME"

TIGA Rangking TOP FANS Teratas di Bab ke 80, dengan banyak memberi HADIAH, VOTE dan TONTON IKLAN, di Novel "This is ME"

Yuk mulai dari sekarang, dan belum terlambat untuk mendapatkan hadiahnya.

Hadiah Akan di berikan di BAB 40 dan 80 ya, Author akan menghubungi lewat Chat di Aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya di sana secara Transparan.

Semangat dan Terimakasih.

1
Dwi Handayani
this is me.kenapa.blm up
rossy choerun nissa
Luar biasa
Mefri Yanti
jangan trlalu lama ya thor up nya, semangaaaattt💪💪💪
Dwi Supriatin
lanjut up thor
🍁Mak Sibad🍁
Aftan datang/Sneer//Sneer/
🍁Mak Sibad🍁
Saiingan yg Sepadan Dihadirkan Authot.. good..
🍁Mak Sibad🍁
Jangan2 Andin Anak Dari Dokter Alena.. Sepupu Aftan??
Muhammad Yayan
Luar biasa
Nety Dina Andriyani
lama banget kakak
🍁Mak Sibad🍁
Seru Duel nya
Lismawati Salam
Luar biasa
🍁Mak Sibad🍁
dari awal sdh mnduga klo ini novel ada klnjutan Reyna tje power of women trnyta anaknya reyna.. lamajg sih ngk buka jd agk lupa anak lakiwnya reyna aftan nmanya.. dan baru ingat klan nugraha
🍁Mak Sibad🍁
Gemezz.. Gemeszz.. Gemeues
🍁Mak Sibad🍁
Ayo ndin tunjukan prestasi kinerjamu supaya oranh2 naif itu brubah pola pikirnya
🍁Mak Sibad🍁
Sahabat yg mnjadi asisten.. akan trasa seru krna obrolan nya ngk monoton patuh kpd boss.. mungkin akn cendering ada sesekali perdebatan seru & menarik
🍁Mak Sibad🍁
Diterima Inyervieuw Diperusaha an Suami Sendiri Sangat Mndebarkan.. ApakahAftan Inhn Mnguji atau nntinya akan melihat kinerja andin secara lngsung, sehinggadpt mematahkn pendapat2 negatif tntang andin yg mndptkn ptoyek2 besar dgn mnjajakan tubuhnya
🍁Mak Sibad🍁
Rasain lo pak Hari.. Makanya jgn Semena mena.. Perusahaanloe trancam gulung tikar.. mknyajd orng jgn serakah.. ituknperusahaan andin warisan mama angktnya yg seorng dokter.. kmuaja yg trllu serakah dgn mngusir anak angkatmu & Menikahi adik dri mama nya andin biar hrta yg ditingalkn alm mma nya andin msh bisa kmu kuasai.. hemmz..keluarga toxin
🍁Mak Sibad🍁
Aftan tegas & mendominasi.. semoga akhirnya kmu bahagia ndin dan keluarga nugraha menyayangimu.. apalagi tebakanku kmu jg cucu dri keluarga nugraha
🍁Mak Sibad🍁
Beruntung Andin Punya Sahabat Sprti Ella.. yg selalu Siap Dan Mendampingi Andin Disetiap Keada'an.. Suka maupun Duka
🍁Mak Sibad🍁
Pasti Ketemu Sheila.. Jangan2 Berlian2 yg Dipake Adalah berlian Peninggalan alm Ibunys Andin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!