Cinta Masa Kecilku

Cecilia akhirnya di bawa ke apartemen lamanya, tempat tinggalnya sebelum di bawa ke penjara.

Apartemen ini menjadi rumah Cecilia, setelah Mansion Ayahnya di ambil alih oleh keluarga tiri, dan mantan suaminya.

Apartemen kelas menengah ke bawah.

Arya turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Cecilia, tapi belum sempat pria berkaca mata itu turun dari dalam mobil, Cecilia sudah lebih dulu turun.

"Terimakasih!" sahut Cecilia pada Arya, "Aku berterimakasih pada siapapun dia yang telah menolongku, semoga aku dapat membalas budinya kelak!"

"Sama-sama Nona, saya hanya di perintahkan saja, selamat beristirahat Nona!" Arya dengan ramah menundukkan sedikit tubuhnya dengan sopan.

Cecilia kemudian masuk ke dalam gedung apartemen nya, dan sementara Arya kembali masuk ke dalam mobil.

Arya meraih ponselnya, dan menekan satu nomor pada layar ponselnya.

"Tuan, Nona Cecilia tidak mau tinggal di tempat yang anda berikan, dia ingin tinggal di tempat lamanya!" sahut Arya pada seseorang di seberang telepon.

Sesaat Arya mendengarkan apa yang dikatakan seseorang di seberang sana.

"Baik Tuan!" jawab Arya, lalu kemudian mematikan ponselnya, "Ayo kembali!" sahutnya kemudian pada sopir.

Mobil itu pun meninggalkan gedung pelataran apartemen Cecilia.

Sementara itu Cecilia sudah masuk ke dalam apartemen nya.

Mata gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang apartemen nya, sepertinya sahabatnya Mira selalu datang untuk membersihkan apartemen nya.

Mira gadis ceria teman Cecilia dari semenjak duduk di bangku sekolah dasar.

Saat itu Cecilia duduk di bangku kelas lima, dan Mira murid pindahan.

Mereka di pasangkan satu meja oleh wali kelas mereka, semenjak itu persahabatan mereka pun di mulai.

Saat Cecilia mengalami hari-hari terburuknya, Mira selalu di sampingnya.

Tapi saat Cecilia di jebloskan mantan suaminya ke penjara, Mira tidak berada di samping Cecilia.

Mira di desak orang tuanya untuk pergi menyelesaikan sekolah desainnya ke luar negeri.

Melihat apartemen nya rapi dan bersih, Cecilia sudah menduga pasti Mira yang melakukannya.

Cecilia masuk ke kamar nya, dia begitu gerah, perlu membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, dia akan beristirahat di tempat tidurnya yang nyaman.

Dua tahun dia tidak merasakan tidur di tempat tidur yang bersih dan nyaman.

Cecilia masuk ke dalam kamar mandi, dan melihat bathtub kecilnya masih sama seperti dua tahun lalu.

Cecilia mengisi bathtub dengan air hangat, dia akan berendam untuk merilekskan tubuhnya yang lelah.

Setelah Cecilia mengisi air hangat, gadis itu pun membuka pakaiannya.

Tampaklah beberapa bekas luka pada tubuh putih pucat nya, bekas luka yang jelas sekali terlihat di tubuh ramping itu.

Punggungnya terdapat beberapa bekas luka memanjang, akibat pukulan besi dan benda tajam yang di lakukan seniornya, saat Cecilia pertama sekali masuk ke dalam sel penjara wanita.

Perlahan Cecilia masuk ke dalam bathtub, lalu tubuh ramping itu pun masuk ke dalam air, membuat air terciprat keluar dari bathtub begitu tubuhnya duduk.

Cecilia merasa tubuhnya begitu nyaman, akhirnya dia bisa berendam lagi setelah dua tahun berada di penjara.

Cecilia tidak menyangka dia bisa bebas lebih cepat dari perkiraannya, berkat seorang penolong yang tidak di kenalnya.

Perlahan Cecilia memejamkan matanya untuk merilekskan tubuh dan pikirannya.

Cecilia meletakkan kepalanya di kepala bathtub, lalu menikmati air hangat merendam tubuhnya.

Beberapa detik dia menikmati rasa nyaman di tubuhnya, bayangan masa lalu yang begitu suram terlintas di pikirannya.

Pernikahan yang tidak diinginkannya, harus di terimanya.

Perusahaan Ayahnya perlu sokongan dana, karena dalam kesulitan keuangan.

Pernikahan bisnis satu-satunya cara untuk menyelamatkan perusahaan Ayahnya.

Dari awal menikah, Cecilia dan Nando tidak pernah tidur satu kamar.

Saat malam pertama, mantan suaminya lebih memilih bergabung dengan teman-temannya.

Itu memang suatu keberuntungan pada Cecilia, karena Nando tidak pernah menyentuhnya.

Satu bulan menikah, Nando terlihat lebih sering berbicara pada adik tiri Cecilia.

Dan suatu hari memergoki mereka terlihat begitu mesra, dan saling menggenggam tangan.

Cecilia tahu dia tidak mencintai Nando, tapi dia merasa Nando sebagai suami tidak menghargai Cecilia sedikitpun sebagai istrinya.

Mulai sejak saat itu Nando dan Layla adik tirinya terang-terangan menunjukkan kemesraan di depan Cecilia.

Bersambung....