Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Dengan langkah terhuyung Xavier melangkah keluar dari club , ia ingin segera turun dan pulang ke kediamannya . Tak ia pedulikan teriakan Karim yang menawarinya tumpangan untuk pulang . Mungkin Dokter pribadinya bisa mengatasi efek obat lucknut yang telanjur ia minum . Dia merutuki.dirinya sendiri yang begitu bodoh langsung minum jus tanpa rasa curiga sedikitpun .
Tiba di lift ia merasa tubuhnya limbung dan di papah oleh dua orang pria yang samar ia dengar mengenalkan dirinya sebagai petugas hotel . Setengah sadar ia menurut ketika dia di tuntun untuk masuk ke dalam sebuah kamar . Mungkin berada di dalam kamar akan lebih baik daripada di luar , bisa bisa ia nekad menyeret seorang wanita agar bisa melayani hasratnya .
Sampai dia atas ranjang ia segera memejamkan matanya , ia bahkan tak peduli karena masih mengenakan setelan lengkap beserta sepatunya . Tapi indera penciumannya tiba tiba terganggu ketika mencium bau segar aroma buah strawberry yang membangkitkan nalurinya .
Matanya mengernyit ketika melihat bayangan wanita di depan pintunya , berkulit putih sebening porselen dengan rambut keemasan dan berbaju warna hitam . Dia yakin yang ia lihat adalah bidadari yang akan menolongnya . Bukan .... bidadari tidak akan mau disentuhnya , mungkin penampakan yang ia lihat adalah iblis tercantik yang diturunkan untuk membebaskan dia dari siksa hasratnya ini .
Dengan kepala terasa berat Xavier mencoba untuk duduk , entah karena obat lucknut itu atau bukan tapi penampakan didepannya benar benar membuatnya gila . Semua terlihat begitu sempurna di matanya ! Mata hitam legam ban teduh itu ... hidung mancung itu ... bibir kemerahan yang sepertinya sedang mengundangnya untuk segera menyentuhnya . Dan sekali lagi ia memejamkan mata untuk menghirup aroma yang mampu menerbangkan angan liarnya .
" Mendekatlah padaku ... " gumam Xavier dengan hati membuncah ketika tubuh sempurna itu perlahan melangkah mendekat padanya . Tapi sesaat kemudian dia terkejut ketika makhluk sempurna itu meraih remote dan mematikan lampu kamarnya , menyisakan lampu duduk yang terdapat tepat di atas nakas samping ranjangnya .
Bukannya marah , Xavier malah segera meraih tubuh dengan aroma memabukkan itu dan menariknya hingga telentang di ranjang . Pria itu menggila , diraihnya semua keindahan yang ada di depannya . Hisapan kuat , gigitan bahkan sentuhan tangannya tak bisa ia kontrol lagi . Bahkan suara lembut yang samar terdengar itu mampu memicunya untuk mengulang dan mengulang puncak kenikmatan yang dirasakannya . Sampai kemudian pria itu tumbang dengan keadaan tubuh masih polos dan memejamkan matanya sebelum membersihkan diri .
" Xavier bangun kau !!! "
Sepertinya baru beberapa saat ia memejamkan mata , tapi Xavier di kejutkan dengan suara yang amat sangat di kenalinya . Perlahan ia membuka kedua matanya , dan dia dikejutkan dengan kehadiran orang orang yang tak asing di depannya .
PLAKKKKK ...
" Ibu tidak pernah mengajarimu menjadi seorang bajingan !!! " pekik Magdalena dengan air mata di kedua sudut matanya .
" Ibu .... apa yang terjadi !? " lirih Xavier belum mengerti dengan situasinya . Dia hanya ingat jika semalam ia minum di temani salah satu relasinya .
Dan dahinya mengernyit ketika merasakan pergerakan disampingnya , matanya membola ketika melihat Stacy ada disampingnya dengan keadaan tubuh yang sama dengannya . Mereka masih sama sama polos sempurna !! Otak Xavier mulai bekerja , dia mulai mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya .
" lni tidak seperti yang lbu pikirkan , aku tidak ... !! "
Sebuah tangisan pilu kemudian terdengar , Magdalena terlihat menghampiri putrinya yang masih duduk tanpa busana di sisi Xavier . Dua wanita ibu dan anak itu saling memeluk dengan menumpahkan tangisnya .
" Aku tidak apa apa Bu , jika ini bisa membuktikan cintaku padanya maka aku rela melakukannya . Ini tidak sepenuhnya salahnya , jika aku tidak meladeni maka semua ini tidak akan terjadi . Maafkan aku Bu ... maafkan aku !! "
" Sekarang bersihkan dirimu dan kita pulang ! Sudah berkali kali lbu bilang bukan jika pria keras kepala itu tidak mencintaimu ?? Dia tidak akan mungkin menikahimu !! " ujar Magdalena memunguti satu persatu baju yang tercecer di lantai kamar . Dengan sebuah handuk wanita itu membungkus tubuh putrinya menuju kamar mandi .
Ketika Stacy bangkit ia sengaja menyingkap selimut agar bukti kesucian milik Jenni terlihat oleh Xavier dan ibunya . Noda darah yang akan mengantarkannya untuk segera menjadi nyonya Marcos .
" Kau lihat itu kan !?? Apa sekarang kau masih meragukan kesucian cintaku kepadamu ?? " lirihnya yang kemudian terisak di pelukan Lorena .
" lbu kecewa padamu , jika memang tak mencintainya maka tak seharusnya kau menyentuhnya . Jangan temui lbu sebelum kau menikahi Stacy ... kau dengar itu !!! "
Xavier meraup kasar wajahnya ketika melihat kemurkaan ibunya , dia tahu wanita itu benar benar sangat kecewa padanya .
Sedang di kamar mandi dua orang wanita sedang tertawa bahagia , rencana mereka untuk segera menjadi keluarga Marcos sepertinya akan segera berhasil dengan sukses .
Xavier meraih semua bajunya tapi matanya terpejam ketika mengenakan kemeja putihnya yang tersampir di atas sofa . Samar dia bisa merasakan aroma yang tak asing di ingatannya .
" Shiitt !! Kenapa aku tidak bisa mengingatnya , siapa kau .... "