Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepeda Listrik
Setelah ritual mandi selesai, Daniel menghubungi Yuna. Rencananya ia akan memberitahu Yuna bahwa sepeda listrik Yuna berada di perusahaannya. Ia mengambil ponselnya diatas nakas kemudian menekan kontak Yuna. Sedikit lama akan tetapi ada jawaban dari ponsel Yuna. Ternyata yang berbicara adalah seorang lelaki galak. Daniel segera mengakhiri panggilannya.
"kenapa yang menjawab bukan Yuna ? Apa gue salah menekan kontak ya ? Tapi ini benar kontak Yuna kok. Fotonya juga Yuna. Tapi siapa yang menjawab telepon gue tadi ?" kata Daniel dengan penuh tanya.
-Apartemen-
Yuna sedang beristirahat di kamar. Bayu yang baru saja menerima panggilan dari kontak bernama "cowok ganteng" segera meminta penjelasan dari Yuna. Yuna pun bingung saat Bayu menanyakan tentang kontak "Cowok Ganteng" di ponselnya.
"Aku tidak pernah menyimpan kontak dengan nama itu Pa !!!" jelas Yuna.
"Baiklah.. Kalau gitu Papa hapus nomor ini!!" kata Bayu sembari menekan layar ponsel Yuna. Sebenarnya Yuna juga penasaran dengan "cowok ganteng" yang ada di ponselnya.
########
Satu minggu berlalu begitu cepat. Kondisi Yuna sudah sehat seperti sedia kala. Hanya saja Yuna perlu berhati-hati agar luka bekas operasinya tidak iritasi. Bayu dan Riana juga sudah kembali ke Kota T. Yuna merasakan kebebasan saat Bayu kembali ke Kota T. Menurutnya, Bayu lebih cerewet daripada Riana.
"Akhirnya gue bisa shoping lagi hehehe.." kata Yuna sangat antusias. Ia berencana akan pergi shoping esok hari setelah kuliah.
-Dirgantara Group-
Hari ini Daniel sangat lelah karena baru saja pulang meeting di luar kota selama dua hari. Ia membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur king size di dalam kamarnya. Ia mengutak atik ponselnya hingga kembali berjumpa dengan nomor kontak Yuna. Ia mencoba melakukan panggilan ke nomor Yuna.
"selamat malam" kata Yuna yang menjawab panggilan Daniel.
"Cewek Gila ??" kata Daniel yang tidak percaya Yuna menjawab panggilannya.
"Enak aja ngatain gue cewek gila !!! Lo tuh yang gila !!" kata Yuna kesal. Daniel tersenyum karena ia bisa mendengar suara Yuna.
"Hei.. Udah ditolongin bukannya bilang terimakasih malah sewot !! Sepeda listrik lo gimana ini ?? Atau gue jual saja ??" kata Daniel yang tak kalah sewot.
"Hah ?? Sepeda listrik ?? Daniel ?? Kamu Daniel ??" tanya Yuna ragu.
"Hmmm" jawab Daniel singkat.
"Gue tunggu di apartemen ya ?? Antarkan ke apartemen gue !!" kata Yuna tanpa beban.
"Enak aja !! Lo ambil sendiri !!! Gue tunggu di Restoran Mangga sekarang!!" kata Daniel kemudian ia mengakhiri panggilannya kepada Yuna. Daniel tersenyum senang. Ia segera ganti baju dan bergegas menemui Yuna di Restoran Mangga.Tidak lupa pula ia meminta anak buahnya mengantarkan sepeda listrik Yuna ke Restoran Mangga. Lydia yang sedang menonton televisi melihat Daniel menuruni anak tangga dengan terburu-buru.
"Daniel kamu mau kemana ? Kamu baru pulang meeting loh !!" kata Lydia sembari memeriksa penampilan Daniel.
"Aku mau keluar sebentar Ma" kata Daniel sembari mengancingkan kemejanya yang masih terbuka.
"Lama juga gapapa kok !! Sekali-kali ajak kesini. Kenalkan sama keluarga kita !!" kata Lydia yang sumringah saat tahu Daniel berdandan rapi dan wangi.
"Apaan sih Ma !!" kata Daniel dengan malu-malu sembari berpamitan kepada Lydia kemudian berangkat.
"Wanita mana yang mampu mencairkan hati kamu Daniel ? Mama sangat penasaran." batin Lydia.
-Restoran Mangga-
Setelah 10 menit menempuh perjalan, Daniel tiba di Restoran Mangga. Ia melihat ke segala penjuru arah mencari keberadaan Yuna, akan tetapi Yuna masih belum datang. Terdapat beberapa kelompok wanita yang takjub melihat ketampanan Daniel. Mereka yakin bahwa pria setampan Daniel pasti sudah memiliki kekasih.
Tak lama kemudian Daniel melihat Yuna memasuki restoran. Yuna mengenakan minidress dengan rambut terurai indah dan masker yang setia menutupi kecantikan Yuna. Yuna juga melihat Daniel tengah duduk sendirian di kursi VIP. Ia segera menghampiri Daniel. Belasan pasang mata dari sekelompok wanita melihat Yuna yang menghampiri Daniel. Mereka penasaran dengan rupa wanita yang ditunggu oleh Daniel.
"Dari bodynya sih cantik !! kalau wajahnya mungkin bisa saja pas-pasan !! Buktinya dia menutupi wajahnya menggunakan masker. Itu tandanya dia tidak percaya diri dengan wajahnya." bisik salah satu wanita.
"Loe jangan sembarangan !! Gayanya sangat anggun. Auranya juga sangat mahal !!" bisik wanita lainnya.
"Oke.. Kita lihat saja nanti" kata wanita satunya.
Yuna duduk tepat di depan Daniel. Pelayan pun datang tanpa diminta. Daniel memesan makanan kesukaannya tanpa menawari Yuna terlebih dahulu. Mengetahui sikap Daniel, Yuna mulai illfeel. Menurutnya sikap Daniel tidak mencerminkan lelaki gentle.
"Mana kunci sepeda gue ??" tanya Yuna sembari menadahkan satu tangannya kedepan Daniel.
"Makan dulu, gue laper !!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
Tak butuh waktu lama, makanan pesanan Daniel pun datang. Daniel meminta Yuna makan bersamanya. Akan tetapi Yuna hanya diam saja.
"Kenapa nggak ikut makan ?" tanya Daniel.
"Gue nggak suka daging sapi !!" kata Yuna dengan Kesal.
"Kenapa nggak bilang ?" tanya Daniel singkat.
"Lo nggak tanya !!" jawab Yuna semakin sewot.
"Lo ngeselin banget sih !!" kata Daniel yang mulai kesal.
"Terserah gue dong !!" kata Yuna yang membuat Daniel makin kesal. Mereka terdiam sejenak. Yuna melihat Daniel yang asyik makan. Yuna baru sadar bahwa Daniel sangat tampan. Pandangan Yuna tak teralihkan sekejap pun. Daniel mengetahui bahwa Yuna menatapnya sangat intens.
"Kenapa liat gue terus ?" tanya Daniel sembari mengunyah makanannya. Yuna terkejut ketika Daniel mengatakan demikian. Yuna melepas maskernya kemudian meminum minuman di depannya.
"Yaa.. Pengen liat aja" jawab Yuna seenaknya sembari tersenyum manis.
Sekelompok wanita yang sedari tadi menggunjing Yuna tidak percaya bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata sangat cantik. Oleh karena Yuna membuka maskernya, bibir cantiknya pun terlihat jelas oleh Daniel. Dan lagi-lagi Daniel seperti terhipnotis oleh kecantikan Yuna.
"Gue tahu gue cantik !! Tapi liatnya biasa aja dong !! Nanti jatuh cinta loh !!" kata Yuna.
Daniel merasa seakan terpergok sedang mengintip seseorang. Saat Daniel terciduk salah tingkah, anak buah Daniel datang sambil menyerahkan kunci sepeda listrik Yuna. Anak buah Daniel pun tidak ingin membuang kesempatan mengetahui dan melihat kekasih Tuannya.
"apa yang lo lihat ?? Pergi !!!" bentak Daniel kepada anak buahnya hingga membuat anak buahnya berlari karena takut.
Yuna terkejut mendengar bentakan Daniel. Ia terdiam seakan tidak percaya bahwa cowok setampan Daniel ternyata sangat arogan kepada orang lain. Ia segera mengambil kunci sepeda listriknya yang tergeletak diatas meja. Daniel dengan sigap menahan tangan Yuna.
"Tolong dong !!! gue mau pulang. Ini udah malam dan besok gue ada kuliah." kata Yuna yang sedikit takut dengan Daniel. Daniel tahu bahwa gadis cantik di depannya ini sedang ketakutan. Ia pun memaklumi jika Yuna bertindak demikian.
"Baiklah !!! Lo hati-hati !!" kata Daniel sembari melepaskan tangan Yuna. Yuna mengangguk dengan pasti.
"Terimakasih udah bantu gue !! Gue berhutang budi sama Lo Niel." kata Yuna sebelum meninggalkan Daniel. Daniel hanya mengangguk menjawab perkataan Yuna.
Yuna pun pergi meninggalkan Restoran. Daniel sangat menyesal telah membuat Yuna ketakutan. Kini citranya dimata Yuna sudah buruk. Ia takut Yuna tidak mau lagi bertemu dengannya. Ia pun pulang beberapa menit setelah Yuna pulang.
...****************...
