NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Tulisan Yang Tidak Asing

Rasa sesak itu memang terasa menghimpit di dada Edwin.Laki-laki itu membuang napas beratnya.Ia kini berdiri di ambang pintu kamarnya,setelah semalaman dia tidak bisa memejamkan kedua matanya sekejap pun.

"Bagaimana bisa aku berdiam diri saja seperti ini,sementara istriku tidak tau keberadaannya.Sedang apa dia? Sudah makan atau belum? Dapatkah dia bahagia tanpa aku suaminya?" Edwin bermonolog sendiri.Raut wajah kebingungan terpancar jelas kali ini.

Laki-laki itu kini melihat sekujur tubuhnya yang kumal dan lusuh karena pertarungan semalam.Namun Edwin terlihat masih betah berdiri di sana.

Hanya seperti itu yang di lakukan Edwin semenjak April pergi.Menatap kosong menunggu kedatangan sang istri tercinta di ambang pintu.Sungguh,dia kehilangan gairah dalam hidupnya.

Dulu Edwin memang tidak mencintainya,dia menikahi April karena ingin memanfaatkannya saja.

Tapi ternyata,rasa cinta itu perlahan datang di hati Edwin,setelah mereka benar-benar menikah.Edwin tidak bisa menghapus ingatan dia pada istrinya begitu saja.Kebersamaan yang mereka lalui terlalu indah untuk di lupakan.

Sudah waktunya Edwin berangkat ke kantor namun rasanya dia malas sekali.Dia memutuskan untuk diam saja di rumah.Mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

Edwin melangkahkan kakinya menuju ranjang.Laki-laki itu mencoba memejamkan kedua matanya,namun rasanya matanya tidak ingin sama sekali terpejam.

"Apa aku harus cari April lagi sekarang?" ucap Edwin seraya menyingkirkan guling yang dia peluk.Mau istirahat juga gak bisa,lebih baik hari ini di pergunakan dia lagi untuk mencari keberadaan istrinya.

Edwin tergesa-gesa mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.Dia membersihkan seluruh badannya.Waktu lima belas menit pun telah berlalu.Edwin menyudahi guyuran air di tubuhnya.Dia keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai lilitan handuk di pinggangnya.

Sekarang Edwin sudah memakai kaos oblong dan celana jeans.Dia sengaja memakai baju seperti itu agar terasa santai.

Tap tap tap

Suara langkahnya menuju meja makan,Edwin mau sarapan dulu sebelum berangkat.Laki-laki yang terlihat handsome itu berniat duduk,namun dia terhenti karena melihat selembar kertas berada di atas meja makan tersebut.Edwin melihat tulisannya dengan seksama.Tulisan tangan yang tidak asing baginya.Di kertas itu tertera catatan belanjaan yang akan di beli.Namun ada yang membuat Edwin tercengang adalah tulisan tangannya.

"Bukankah tulisan tangan ini sama seperti yang aku temukan di kertas yang April simpan di bawah bantal setelah kepergiannya?" gumam di hati Edwin sambil terus melihat kertas itu.

"Iya,benar sekali! Tulisan ini sama persis seperti yang ku temukan." Timpal Edwin lagi.

Sekarang Edwin paham,berarti tulisan yang di temukannya waktu itu bukanlah asli tulisan istrinya melainkan ada seseorang di rumah ini yang pura-pura menulis seolah-olah dia itu April.

"Brengsek!" Mata Edwin terlihat memerah.

''Siapa orang yang berbuat hal bodoh itu?" Edwin menggertak kan kakinya menahan amarah.

"Pagi, Edwin! " sapa ibu tirinya yang tiba-tiba datang dari belakang.

Edwin tidak lantas marah saat itu demi mengorek siapa pelakunya.

"Pagi" Jawabnya tegas namun berusaha tidak terlihat marah.

"Kamu sudah sarapan ?'' tanya bu Sukma sembari duduk di sana,Edwin hanya menggelengkan kepalanya saja sebagai jawaban.

"Ibu mau belanja?" tanya Edwin sengaja mulai mau mengorek apa yang ada di pikirannya.

"Iya,nanti siang.Itu daftar barang belanjaannya ada di depan mu." jawab bu Sukma sambil menunjuk kertasnya.

"Jelek banget tulisannya," Edwin sekilas melihat lagi kertas itu.

"Masa sih?" bu Sukma mengerutkan kedua alisnya."Perasaan tulisan ibu rapi" timpalnya.

"Oh,jadi itu tulisan ibu?" Sekarang Edwin tau siapa pelakunya.

"Iya, itu tulisan ibu" jawab bu Sukma dengan santainya sambil memasukan sepotong roti pada mulutnya.Bu Sukma tidak menyadari kalau Edwin sengaja memancingnya untuk mengatakan hal itu.

"Berarti ibu juga yang menulis surat terakhir April?" tanya Edwin yang sontak membuat bu Sukma terperangah.Namun dia segera mengendalikan dirinya dan menutupi kekagetannya.

"Maksud kamu apa?" tanya bu Sukma pura-pura tidak mengerti.

"Sudahlah,bu! Hari ini kebusukan ibu telah terbongkar.Sekarang katakan kemana perginya istriku?" Edwin kini tampak semakin tegas.

"Ibu tidak tau,Edwin!" Nyali bu Sukma terlihat semakin menciut.Dia mulai tidak bisa mengendalikan perasaan gugupnya.

Braak!

Pukulan keras di meja tanda kemarahan Edwin yang semakin memuncak.Bu Sukma di buat gemetaran oleh nya.

"Katakanlah,bu! Jika ingin tidak terjadi apa-apa pada ibu.Di mana April?Apa yang di lakukan ibu padanya?" Tatapan tajam dan menuntut jawaban jujur dari ibu tirinya terpancar dari mata Edwin saat itu.

Bu Sukma mulai tersudut,dia tidak bisa berkelak lagi."Ibu tidak tau di mana istrimu" jawab bu Sukma.Memang dia benar-benar tidak tau di mana keberadaan April karena Toni Lah yang membawanya malam itu entah ke mana.

"Atau ibu mau masuk penjara?"Edwin kini tidak main-main dengan ucapannya."Jelaskan semuanya! Apa yang di lakukan ibu pada istriku?" Sekarang Edwin mencurigai dengan pasti kalau ibu tirinya itulah dalang dari hilangnya April dengan melihat gelagat dia sekarang.

Bu Sukma tidak bisa berkata apa-apa sekarang.Rasa takutnya lebih besar dari keberaniannya untuk mengelak.Dia hanya menunduk dan menangis kencang. Dia tidak menyangka rencana yang di berikan Erica saat itu malah membuatnya terpojok sendiri saat ini.Bu Sukma juga tidak menyangka kalau Edwin akan menolak mentah-mentah Erica jadi istrinya.Andai saja Erica jadi istrinya Edwin,dia akan berada di sini membantu nya saat ini.Sungguh sial nasib bu Sukma.Nasi kini telah jadi bubur,berbohong lagi pada Edwin malah akan membuatnya semakin sengsara.

"Hentikan tangisan mu,jawablah di mana istriku?" tanya Edwin lagi.

"Ibu tidak tau Edwin.Maafkan ibu! Semua ini rencananya Erica,Edwin!" kini wanita paruh baya itu mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Erica?"Tanya Edwin heran

"Ya,Erica terobsesi ingin menjadi istri mu,sehingga dia menyuruh ibu untuk bagaimana pun caranya agar bisa menyingkirkan April dari rumah ini"

Dengan kata-kata yang terucap dari mulut bu Sukma,Edwin memicingkan matanya tanda belum terlalu mengerti.

"Semua ini rencana Erica,ibu hanya melakukan apa yang di perintahkan nya saja."

Dengan tatapan Edwin yang terlihat menginterogasi,bu Sukma menyudutkan Erica untuk membela dirinya.

"Jadi ini semua ulah kalian?Kalau begitu cari istriku sampai ketemu.Bawa dia balik lagi ke sini,jika tidak?... Aku tidak akan menjamin keselamatan kalian berdua."Nada ancaman dan penekanan jelas terdengar di setiap kata-kata Edwin

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!