Jodohku Bujang Lapuk

Hari sudah berganti pagi namun tidak ada tanda tanda wanita yang masih bergelung di dalam selimut ini untuk bangun mungkin karna ia kelelahan setelah di garap oleh bule tua yang sudah lama puasa jadi ia benar benar kelelahan

Sedangkan Edward saat ini sudah bersiap siap karna memang ia orang yang selalu tepat waktu jika tentang pekerjaan

Lelaki itu mendekati Kamelia dan mengusap kepala nya dengan gemas 'ah andai tak ada jadwal keluar kota pasti sudah aku bikin kamu tepar lagi" gumam nya

"bangunlah ini sudah pagi apa kau mau aku hukum karna kita tidak jadi keluar kota" bisik nya

Setelah mendengar bisikan nakal itu kemudian Kamelia membuka mata nya meskipun ia masih sangat mengantuk

"enghh"

Sambil meregangkan otot nya Kamelia mencoba mengerjapkan mata nya yang sulit untuk terbuka namun saat ia membuka mata nya pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah seorang pria dewasa yang tampan dan sudah rapi dengan setelan kemeja nya alhasil ia langsung bangkit dan saat ia melihat jam di atas dinding ia begitu terkejut karna sudah pukul setengah delapan pagi

"kenapa om bos tidak membangunkan aku" ucap nya dengan kesal

"aku sudah membangunkan mu dari satu jam yang lalu tapi kamu saja yang tidak mau bangun" jawab Edward dengan enteng

"ish aku kan harus pulang dulu tapi ini udah telat gimana dong" ucap Kamelia

Kemudian wanita itu berjalan sambil menggulung selimut untuk menutupi tubuh nya

"kenapa harus di tutup padahal kan aku sudah lihat semua" ucap Edward

Namun Kamelia tidak peduli dengan ucapan nakal lelaki tua tersebut ia tetap berjalan meskipun dengan sangat pelan ke kamar mandi dan begitu sampai di dalam kamar mandi Kamelia langsung mendesah lega

Huftt

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja Kamelia sudah selesai membersihkan diri nya kemudian ia keluar dengan kondisi tubuh yang sudah segar.

Dengan menggunakan baju handuk milik Edward ia keluar dan saat ini ia baru ingat jika ia tak punya baju ganti alhasil ia langsung menepuk kening nya dengan pelan

"ck seperti nya aku tak tidak akan memakai baju" gerutu nya

Kemudian wanita itu memilih duduk di bibir ranjang sambil membuka ponsel nya namun tak berapa lama pintu terbuka dari luar dan tampaklah Edward yang masuk sambil membawa paper bag dan langsung memberikan nya pada nya

"pakailah dan setelah itu kita langsung berangkat karena kita sudah telat" ucap nya sambil menyerahkan paper bag tersebut

"ish seandainya om bos tidak meniduri ku kita tidak akan telat" gerutu nya sambil melenggang ke walk in closet

Sedang Edward hanya bisa geleng geleng kepala karna seperti menghadapi anak di balita dengan segala keabsurdan nya namun aneh nya ia merasa terhibur dengan tingkah wanita tersebut

Kini Kamelia dan Edward sudah turun ke lantai bawah dan sudah di sambut dua pelayan di sana namun wanita itu merasa ada yang aneh dengan tatapan mereka berdua

"nona ini bekal sarapan untuk mu dan tuan karna kalian tidak sempat untuk makan jadi saya bawakan untuk kalian makan di perjalanan" ucap bik Sum sambil menyerahkan paper bag

"emm makasih ya bik jadi ngerepotin" ucap Kamelia dengan kikuk

"terima kasih bik kami berangkat dulu" kali ini Edward yang berbicara

Kemudian mereka berdua keluar dari rumah mewah tersebut karena sangat buru buru bahkan saat ini Eza sudah berada di bandara sejak setengah jam yang lalu, tanpa mereka sadari sejak tadi bik Sum dan bik Ira memperhatikan interaksi mereka berdua namun di sini bik Ira yang tidak mampu menahan mulut nya untuk bicara

"kasian ya nona itu baru satu kali masuk rumah ini jalan nya sudah ngangkang" seloroh bik Ira

Alhasil ia langsung merasakan lengan nya sakit karena mendapat cubitan dari bik Sum kemudian wanita paruh baya itu pun langsung angkat bicara

"ish kau ini kayak tidak pernah muda saja, tapi kalau di pikir pikir memang tuan kita ini kan baru kelihatan dekat dengan wanita" ucap bik Sum

"iya bik aku ngerti, mungkin saja tuan kita memang mau memproduksi anak dengan non Kamelia" celetuk bik Ira

"halah daripada ngurusin kehidupan tuan kita lebih baik kita ngurusin kerjaan saja" cetus bik Sum lalu mengajak bik Ira melanjutkan pekerjaan nya

.

.

Di dalam perjalanan menuju bandara Kamelia hanya duduk dengan wajah yang cemberut karna ia tak bisa pulang ke rumah nya terlebih dahulu dan hanya pamitan dengan sang ibu lewat sambungan telefon.

Sedangkan lelaki di samping nya hanya diam saja karna ia fokus dengan tab yang ada di tangan nya sementara Kamelia hanya bisa mencebik

"hem dasar pak tua nyebelin dan gak peka" umpat Kamelia dalam hati

"jangan mengumpat ku karna aku tau" ucap Edward dengan tiba tiba

Kamelia langsung mendelik saat mendengar ucapan bos nya apa mungkin bos nya ini cenayang, pikir nya.

"mana berani aku mengumpat" kilah nya

Mendengar jawaban dari wanita di samping nya Edward pun langsung menoleh kemudian ia menoleh kearah nya tanpa di duga lelaki itu langsung mengecup bibir Kamelia dan wanita itu terkejut dengan serangan dari lelaki di samping nya

"ish dasar pak tua mesum" rutuk nya sedangkan Edward hanya tersenyum menanggapi nya.

Saat ini mobil mereka sudah sampai bandara dan mereka langsung turun saat melihat Eza sudah menunggu nya di sana yang menghampiri mereka berdua dengan wajah yang masam

"tuan kenapa kalian lama sekali" gerutu nya

"maaf kami juga tadi terburu buru" kilah Edward

Kemudian mereka bertiga langsung menuju ke terminal keberangkatan kata memang waktu nya yang sudah sangat mepet

Di dalam pesawat Kamelia menghabiskan waktu nya dengan tidur karena ia merasa kelelahan saat harus melayani bos nya yang seperti orang kerasukan saja dan ia tak membiarkan nya dirinya istirahat.

.

Di sisi lain saat ini ibu Diana sedang membereskan barang barang nya karna ia baru selesai pindah ke rumah baru nya namun ada sesuatu yang aneh saat ia melihat benda yang berada di sebuah lipatan baju dan itu cukup tersembunyi, kemudian ia mengangkat nya namun saat ia membaca nama benda tersebut ibu Diana langsung melotot dan tak percaya

"pil kontrasepsi darurat" gumam nya

...----------------...