Arsenio Emilio Adhitama, terpaksa menerima ultimatum dari sang mommy tercinta untuk segera menikah.
Dengan kelicikan khas seorang Adhitama, Arsen membawa pulang calon istri palsu yang dia temui tanpa sengaja.
Arsen membujuk seorang gadis cantik bernama Keisha Claudia untuk terlibat dalam rencana liciknya membohongi sang mommy.
Tetapi, tampaknya, tak hanya keluarga Adhitama yang terpikat dengan pesona Keisha. Arsen pun mulai ingin memiliki Keisha, ia tak ingin lagi berpura-pura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mochiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Mandiin
"Dasar anak nakal! Bagaimana bisa kau mengabari mommy saat istrimu sudah selesai di operasi? Dan bagaimana kau menjaga istri mu?!" Elisia semakin keras menjewer telinga anaknya dengan jurus mautnya.
Demi apapun Elisia sangat kesal dengan putra semata wayangnya ini! Bagaimana bisa ia baru mengabarinya sekarang? Dasar anak kurang ajar!
"Ck! Arsen panik mom, Arsen lupa mengabari karena semalaman menjaga Key." Gerutu Arsen.
"Alasan saja kamu! Awas aja mommy akan memberi hukuman untuk anak kurang asam seperti kamu!"
"Dikira Arsen sayuran apa kurang asam." Gumam Arsen.
"Arsenio Emilio Adhitama!!!"
Key terkekeh geli melihat tingkah laku suami dan ibu mertuanya ini.
"Sudah mom, kasihan mas Arsen. Lagian Key gak kenapa-kenapa kok mom."
"Awas aja jika Key sampai terluka lagi, mommy akan kirim anak kurang ajar ini ke pulau terpencil!"
...••••••••••...
Sudah seminggu Key dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. "Mas..."
"Kenapa Key? Kamu butuh sesuatu?" Arsen yang tengah mengerjakan pekerjaannya, langsung mengalihkan pandangannya menatap istrinya.
"Key lagi males banget, tapi Key gerah pengen mandi. Mas mau ya mandiin Key." Pinta Key.
Arsen meneguk salivanya kasar. Masa iya dirinya memandikan Key? Yang benar saja?!
"Ck! Mandi sendiri saja sana, kalo memang malas mandi ya gak usah mandi Key!" Arsen jelas menolak permintaan istrinya itu.
Yang ada Arsen bisa panas dingin nanti! Arsen takut kelepasan, ia tak mau menyakiti Key apalagi Key masih dalam masa pemulihan.
Key menekuk wajahnya kesal. "Ih Key gerah mas, Key pengen mandi! Hikss..."
Arsen menghela nafas panjang, ia tidak bisa melihat Key bersedih takutnya ia kena omel Elisia lagi. Alhasil, Arsen mengangguk.
"Yaudah, ayo saya mandiin kamu." Aneh, Arsen merasa aneh dan canggung saat mengatakan hal itu.
Senyum Key melebar mendapat persetujuan dari suaminya. "Ayo mas, tapi gendong ya!"
Arsen tak menjawab, ia langsung saja menggendong tubuh mungil istrinya menuju ke dalam kamar mandi.
"Bukain dong mas, Key benar-benar lagi males nih." Key mengangkat tangannya ke atas.
Arsen dengan ragu mulai melepas pakaian istrinya itu. Arsen memalingkan wajahnya ketika kini tubuh istri yang tanpa sehelai benangpun terpampang jelas di hadapannya.
Ya ampun godaan apa lagi ini?! Entah mengapa tubuh Key selalu membuat Arsen panas dingin.
Lihatlah buah dada besar Key yang indah dan bulat, ingin rasanya Arsen menyerang Key. Tapi ia tak mau membuat istrinya kesakitan belum lagi jika ia melakukannya sekarang, pasti mommynya itu akan langsung membuangnya ke pulau kosong!
Key segera masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi air.
"Ayo mas, sini sabunin Key." Key menyuruh Arsen untuk mendekat.
Ini Key lagi ngegodain apa gimana?! Sejak kapan Key jadi agresif seperti ini?! Entah sudah berapa kali Arsen menelan ludahnya dengan kasar.
Arsen mendudukkan dirinya di pinggiran bathtub. Arsen berdehem menghilangkan kegugupannya ketika melihat tubuh mulus nan putih milik Key yang mengabur karena tertutup air.
Rasanya Arsen akan lepas kendali jika terus seperti ini! Hampir saja Arsen kehilangan akalnya. Arsen ingin menyentuhnya, ia ingin menyentuh tubuh yang sudah membuatnya candu sejak malam itu.
Arsen mulai menggosok punggung Key, ia meratakan sabunnya pada punggung Key.
Mata Key memejam menikmati perlakuan Arsen yang sangat lembut itu.
Mati-matian Arsen menahan dirinya untuk tidak menerkam istrinya itu. Ia tidak boleh melakukannya sekarang! Ia harus bersabar, jika nanti Key sudah sembuh ia bisa menerkam Key habis-habisan. Ya itu janjinya! Anggap saja sebagai hukuman untuk Key!
Ketika semua sudah selesai, Key keluar dari dalam bathtub dengan tubuhnya yang basah karena air.
Lagi-lagi Arsen memalingkan wajahnya ketika dirinya melihat pemandangan yang saat menyegarkan matanya.
"Mas kenapa hadap sana? Mas gak mau lihat Key?" Tanyanya ketika dirinya sudah memakai pakaiannya yang tadi sempat ia bawa ke kamar mandi.
Arsen menoleh pada Key yang kini sudah rapih memakai pakaiannya. "Bukan apa-apa, ayo kita keluar." Arsen menarik Key keluar dari dalam kamar mandi.
Arsen mendudukkan Key di atas ranjang. Ia mengambil hairdryer yang mommynya bawa kemarin. Arsen mulai menyalakannya, lalu mulai mengeringkan rambut istrinya yang basah.
"Panas ih mas, tapi enak, jadi seger gitu." Ucap Key cekikikan.
Arsen hanya tersenyum geli melihat Key yang memejamkan matanya.
Ia menaruh kembali hairdryer tersebut di dekat ranjang.
"Kita nonton yuk mas, Key bosen." Ajak Key.
Arsen hanya berdehem singkat lalu menganggukkan kepalanya. "Sambil makan ya, terus minum obat."
"Tapi jangan bubur ya mas, Key udah bosen." Selama minggu full Key hanya boleh makan bubur, paling-paling ganti toping bubur aja sama cream sup, ia kan pengen makan makanan kesukaannya.
"Lalu kamu mau makan apa?" Tanya Arsen.
"Key mau makan-"
"Fastfood? Gak kapok udah di operasi usus buntu juga, mau masuk rumah sakit lagi? Mau di operasi lagi? Gak inget waktu sakit perut sampe nangis kenceng juga." Sinis Arsen membuat Key mencibir.
"Ya jangan bubur terus dong! Key kan bosen mas, mas gak ngerti sih!" Sewot Key.
Arsen menghela nafas panjang, ia harus ekstra sabar menghadapi istrinya yang masih labil ini.
"Nanti malam kita pulang." Jawaban Arsen mengundang tatapan berbinar-binar yang dipancarkan oleh Key.
"Tapi kamu harus makan bubur dulu, terus minum obat. Jika tidak maka kamu harus bertahan selama seminggu lagi disini, bagaimana? Deal?" Lanjutnya.
"Deal! Tapi nanti mampir ke toko snack dulu ya mas, snack Key udah pada abis soalnya udah masuk ke perut Key." Ujar Key seraya mengelus perutnya.
"Iya, sekarang makan dulu ya, saya suapin." Key menganggukkan kepalanya dengan gummy smile yang lagi dan lagi selalu memikat hati dan mata Arsen.
Arsen masih tidak tahu apakah ia sudah jatuh cinta dengan Key. Tapi rasanya Arsen sangat nyaman berada didekat Key, Arsen juga selalu cemburu meskipun tidak mengakuinya. Arsen juga tidak suka Key memuji pria lain selain dirinya. Apakah ini artinya Arsen sudah mulai menaruh hati pada Key?
Lalu apa yang harus Arsen lakukan? Haruskah ia membatalkan kontrak? Biarlah waktu yang menjawab bagaimana kedepannya, sekarang Arsen hanya ingin menghabiskan waktunya bersama Key.
Melihat gummy smile favoritenya adalah salah satu hal yang membuat Arsen merasa bahagia.
"Mas..."
"Hm."
"Key pengen beli baju kucing." Arsen mengerutkan keningnya mendengar ucapan istrinya itu.
Baju kucing? Untuk apa? Memangnya mereka memelihara kucing?
"Baju kucing untuk apa Key, kan kita tidak mempunyai kucing." Tanya Arsen bingung.
"Bukan baju buat kucing mas. Tapi baju kaya kucing yang dipake but cewek loh, kaya cosplay gitu. Ada ekornya, ada telinga kucing ya terus ada rok mini nya juga."
Blush!
Sekarang Arsen tahu baju kucing apa yang istrinya maksud. Tapi yang benar saja! Apa yang merasuki istrinya ini sampai tiba-tiba pengen beli baju dinas kaya gitu?
"Key kemarin dikasih liat foto koleksi baju kucing mommy, Key jadi pengen juga koleksi baju kucing kaya punya mommy, boleh kan mas?"
Arsen menekuk mukanya masam, mommynya ini benar-benar membawa pengaruh buruk untuk istrinya!
