NovelToon NovelToon
Memeluk Yudistira

Memeluk Yudistira

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gulla

Ini tentang Naomi si gadis cantik ber-hoodie merah yang dibenci ibu dan kakaknya karena dianggap sebagai penyebab kematian sang ayah.

Sejak bertemu dengan Yudistira hidupnya berubah. Tanpa sadar Naomi jatuh cinta dengan Yudistira. Pria yang selalu ada untuknya.

Namun sayangnya mereka dipisahkan oleh satu garis keyanikan. Terlebih lagi tiba-tiba Naomi divonis mengidap kanker leukimia.

Apakah semesta memberikan Naomi kesempatan untuk memperjuangkan cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

***

"Bos itu cewek yang kemarin nipu kita." Atta menunjuk anak SMP yang kemarin menggagalkan rencananya menghabisi Leo.

Geovano melirik ke arah yang di tunjuk Atta. Ia sempat terdiam ketika tahu yang menipunya kemarin hanya gadis kecil berseragam putih biru dengan Hoodie merah yang melekat di tubuhnya. Hal tersebut sangat memalukan.

Bagaimana bisa dirinya di kecoh oleh anak kecil? Terlebih dia seorang perempuan.

"Kita kasih pelajaran anak kecil itu biar nggak ikut campur lagi urusan orang." Geovano benci jika ada orang yang ikut campur dalam permasalahannya. Kemarin ia menghabisi Leo karena ia ada dendam. Karena Leo menggoda kekasihnya. Bahkan membuatnya berpaling. Ia tidak suka egonya diusik apalagi sama anak kecil.

Naomi yang sedang berjalan tiba-tiba terhenti ketika ada tiga orang anak SMA yang menghadangnya. Naomi menatap mereka aneh. Ia merasa tidak ada salah, tapi kenapa mereka seperti ingin meremukkannya.

"Maaf, ada apa kak?"

"Pura-pura bego dia." Seru Geovano pemimpin dari mereka.

"Enaknya ni bocil di apain?"

"Kita gilir gimana? Lumayan cantik juga."

Naomi diam namun ia tetap waspada. Ia benci jika ada yang mengusiknya. Kalau di rumah ia tidak berani melawan keluarganya beda dengan orang di luar. Naomi tidak akan segan karena tidak ada ikatan darah.

"Sepertinya kakak salah orang. Aku tidak mengenal siapa kalian." Mendengar jawaban Naomi malah menambah amarah Geovano.

"Gue ingetin, gue itu Geovano orang yang lu tipu waktu itu untuk nolongin Leo." Sekarang Naomi mengerti kenapa orang ini menggangunya. Benar-benar tidak masuk akal.

Geovano menepuk-nepuk wajah Naomi. Disaat ia ingin mencengkram tiba-tiba ia merasakan pijakan di kakinya dan pukulan di perut. Lalu tubuh kecil Naomi menerobos melalui bawah kaki Atta. Gadis itu berlari kencang.

"Bangke! Kejar!" Teriak Geovano.

Lalu mereka bertiga mengejar Naomi. Jalanan yang begitu sepi membuat Naomi mendesah, tidak ada yang menolongnya. Ia harus mencari jalan menuju jalan raya. Ia menoleh melihat Geovano masih mengejarnya dengan kedua teman. Kurangkerjaan sekali mereka. Membuang waktu Naomi saja. Lain kali ia tidakakan menolong Leo.

Naomi berbelok, ia bangga dengan dirinya yang dianugerahi kemampuan lari cepat. Hanya Geovano yang mampu mengejarnya. Kedua teman lainnya tertinggal. Naomi berhenti berlari, ia menatap sekeliling ketika ia berada di gang buntu.

Geovano menyeringai tak kala Naomi terpojok bagai seekor domba yang di sudutkan oleh serigala. Entah kenapa Geovano menyukai penggambaran itu. Gadis ini layak menjadi seekor domba.

"Mau lari ke mana lagi domba kecil?" Ujar Geovano sambil menarik Hoodie belakang Naomi. Berani juga gadis itu balas menatapnya. Naomi seolah tak takut oleh ancaman Geovano.

Naomi tiba-tiba teringat kata mendiang ayahnya. Jika dia terpojok oleh pria brengsek. Ia harus menendang kemaluan pria itu dengan keras. Naomi berancang-ancang kemudian melayangkan tendangannya hingga Geovano menjerit keras.

"ANJING." Belum sempat pria itu membalas. Geovano ambruk jatuh ke tanah.

"Pak Bos?" Naomi terkejut mendapati Yudistira membawa balok kayu. Pria itu memukul Geovano hingga pingsan.

"Kita pergi." Yudistira menarik tangan Naomi pergi dari situ.

"Tapi dia pingsan. Nggak kita tolongin."

"Biarkan saja Anjing itu mati di sana." Naomi takjub mendengar ucapan kasar Yudistira. Mata pria itu nampak tajam karena amarah. Yudistira yang ia kenal adalah pria yang baik hati dan bijaksana. Namun sekarang ia mendapati sisi lain Yudistira.

Mereka berjalan meninggalkan Geovano. Ia jadi penasaran bagaimana nasib kedua teman Geovano yang mengejarnya.

"Pak bos lihat dua pria lainnya?"

Yudistira menggelengkan kepala. Ia tadi hanya melihat Geovano. Ternyata masih ada dua orang lagi tanpa sadar tangan Yudistira mengepal kuat. Ia akan buat perhitungan kepada mereka karena telah mengganggu Naomi.

"Bagaimana bisa kamu berurusan dengan anjing itu?" Tanya Yudistira. Ia tahu siapa Geovano.

Pria yang terkenal sebagai ketua geng The Wolves. Pria yang tidak akan melepaskan musuh dari cengkeramannya. Yudistira memanggil mereka anjing karena nama geng mereka serigala, baginya serigala itu anjing namun tubuhnya lebih besar.

Pandawa pernah sekali berurusan dengan mereka. Lebih tepatnya Bima membuat masalah dengan Geovano. Berbeda dengan dirinya yang memang tidak pernah punya musuh.

"Tidak tahu." Naomi enggan berbicara yang sebenarnya. Ia tidak ingin membawa Yudistira ke dalam masalahnya. Pria itu membantunya sudah cukup banyak.

Mereka tiba di tempat, Yudistira memarkirkan motor. Jaraknya agak lumayan jauh dari lokasinya tadi.

"Naik." Naomi menurut duduk di belakang motor pria itu. Lalu Yudistira menstater motornya.

Kening Naomi berkerut menyadari mereka tidak pergi ke cafe. Namun berhenti di sebuah bendungan. Naomi asing karena tidak pernah tahu tempat ini. Ia jarang pergi ke tempat-tempat seperti ini. Naomi berdecak kagum melihat pijakan yang berada di air. Bagaimana bisa seperti itu?

Yudistira memarkirkan motornya, lalu ia melangkah ke bendungan. Naomi mengikuti pria itu dari belakang. Ia masih bingung untuk apa pria itu mengajaknya kesini? Seharusnya mereka ke cafe? Bagaimana jika Naomi tidak mendapatkan uang karena tidak bekerja hari ini?

Yudistira melompati batu-batu di aliran saluran hingga ke tengah. Kebetulan sekali hari ini tidak ada pengunjung. Pembicaraan mereka tidak akan terganggu dengan suara bising. Ia sangat menyukai tempat ini. Karena begitu unik.

"Pak bos kita ngapain?" Teriak Naomi dari pinggir saluran air.

"..." Yudistira tidak menjawab, melainkan mengambil ponsel dari balik saku jaketnya.

Ponsel Naomi berdering. Gadis itu mengambil ponselnya di dalam tas, keningnya berkerut membaca nama Yudistira. Lalu ia mendongak menatap pria itu. Aneh sekali menelpon di jarak sedekat ini. Kenapa pria itu tidak

berteriak saja?

"Hallo bos."

"Kemari jika tidak, saya pecat!"

Deg!

Naomi takut jika Yudistira memecatnya. Setelah menutup panggilan, ia menyusul Yudistira. Ia hati-hati dalam melompat tidak seperti bosnya yang nampak mudah melewati rintangan ini. Ternyata sulit juga, padahal tadi ketika

ia melihat Yudistira melompat rasanya mudah. Memangnya kadang apa yang kita lihat lebih mudah, namun disaat menjalani ternyata susah sekali.

"Berhenti di situ!" Perintah Yudistira ketika Naomi berhasil mencapai batu tepat disebelahnya.

"Duduk, ada yang ingin saya bicarakan!" Naomi menuruti perintah Yudistira. Ia duduk bersila berhadapan dengan Yudistira. Ia baru sadar jika selama ini Yudistira suka memerintah.

"Jangan menutupi apapun dari saya. Jadi katakan apa masalahmu dengan Geovano. Jika tidak, kamu tidak akan bekerja lagi." Naomi kelabakan mendengar ancaman Yudistira. Mau tidak mau ia harus mengakui. Dari mana ia akan mendapatkan uang jika ia dipecat? Naomi yakin tidak mudah mendapatkan pekerjaan baru sebagus sekarang.

Naomi menghela napas lalu berbicara, "Awalnya aku menolong Leo teman sekelas ku yang di pukuli mereka."

"Untuk ukuran anak perempuan kamu terlalu berani." Yudistira mendesis, ia kesal karena Naomi tidak memikirkan dirinya sendiri. Melawan anjing-anjing pembuat masalah seperti mereka sangatlah beresiko.

"Menurut aku itu hal wajar. Karena saat itu posisi Leo sangat mengenaskan. Tidakmungkin aku diam saja bukan?" Yudistira suka sifat Naomi yang peduli terhadap sekitar namun hati kecilnya tidak suka jika Naomi peduli dengan

laki-laki lain. Yudistira langsung membuang pikiran itu. Bisa-bisanya ia berpikir yang tidak-tidak.

"Lain kali jika mereka mengganggumu lagi hubungi saya." Awalnya Naomi ragu untuk mengangguk, namun melihat tatapan Yudistira yang tajam membuatnya mengangguk. Meski ia tidak akan menghubungi pria itu. Naomi tidak ingin merepotkan bosnya itu.

"Kamu tahu ini apa?" Yudistira mengeluarkan sebuah kotak korek api.

"Korek api?" Tanya Naomi bingung untuk apa Yudistira menanyakan hal ini. Korek api tersebut sama seperti miliknya yang hilang kemarin.

"Kemarin kamu menjatuhkannya. Untuk apa kamu membawa benda ini?"

Naomi tersenyum, entah kenapa Yudistira terpesona. Lalu tangan gadis itu mengambil kotak korek api tersebut dari tangan Yudistira. Ia kira hilang, namun ia sudah memilki gantinya. Bagi Naomi benda itu berharga meski ia memiliki banyak di rumah. Hidup tanpa memiliki uang, membuatnya menghargai setiap nilai dari keping uang dan barang.

"Buat make a wish. Terinspirasi dari kisah gadis penjual korek api." Yudistira tahu kisah dongen tragis itu. Ia jadi penasaran hidup seperti apa yang Naomi miliki.

"Simpan baik-baik. Bahaya jika ada orang yang iseng." Yudistira takut jika ada orang yang sengaja mau memprovokasi Naomi dengan menggunakan alat ini.

"Makasih Pak Bos."

"Naomi tolong, jangan sia-siakan orang-orang Baik di sekelilingmu. Mulai sekarang saya yang akan terus menjemput kamu." Pesan Yudistira sebelum pergi meninggalkan Naomi terlebih dahulu di tempat itu. Sedangkan Naomi terdiam sejenak. Bagaimana mungkin Yudistira berkata seperti itu? Apakah itu tandanya Yudistira akan menjemputnya setiap hari? Tiba-tiba jantung Naomi berdebar karena kebaikan Yudistira.

1
gulla daisy
sedih ceritanya tapi bagus
gulla daisy
Kasian Naomi
gulla daisy
Sedih banget novelnyaaa
wgulla_
ayo
Damiri
awas aja
Damiri
naomi sabar ya
Damiri
sedih jadi naomi
Damiri
lanjut
Damiri
bagusss
Damiri
lanjut suka kak
Damiri
bagus
Damiri
bagus sekali aku suka
Binti Masfufah
menarik
wgulla_: udh lanjut kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!