NovelToon NovelToon
RUMAH IMPIAN APRIL

RUMAH IMPIAN APRIL

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

April seorang gadis berparas cantik,pergi ke kota untuk mencari kerja.Dia sakit hati oleh perkataan tetangga yang selalu menghinanya.

Namun April malah di jerumuskan temannya ke tempat para wanita penghibur.

Apa yang akan terjadi pada April selanjutnya setelah di tolong oleh laki-laki yang akhirnya jadi suaminya?
Apakah dia akan bahagia ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chief Executive Officer (CEO)

Ternyata Edwin adalah seorang CEO di perusahaan Jaya Diva.Perusahaan itu adalah sala satu perusahaan nomer satu yang paling sukses diantara perusahaan-perusahaan lainnya.Dia mewarisi perusahaan itu dari ayahnya yang belum lama ini telah meninggal dunia.

Perusahaan itu kini di incar juga oleh adik dan ibu tirinya.Namun Edwin berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankannya.Segala macam cara di lakukan oleh ibu dan adik tirinya itu.Bahkan status Edwin yang masih lajang pun di ajukan pada pengacara agar dapat menjadi alasan di berikannya perusahaan itu pada adik tirinya itu yang sudah memiliki istri dan satu orang anak.Namun pengacara itu tidak mengabulkan permohonan ibu tiri Edwin karena Edwin lah satu-satu nya anak dari Tuan Jaya Diva,walaupun dia belum beristri.Pengacara itu mengajukan pada Edwin agar segera memiliki calon istri agar bu Sukma tidak terus merongrong perusahaan itu.Makanya Edwin setelah bertemu dengan April timbullah rencana di otaknya.Edwin akan memanfaatkan April untuk membungkam mulut bu Sukma.

Jangankan istri pacar saja Edwin tidak punya.Untuk menyalurkan hasratnya Edwin selalu memakai wanita-wanita penghibur.Hampir tiap malam Edwin pergi ke hotel bergonta-ganti wanita.

Usia Edwin kini sudah hampir tiga puluh delapan tahun.Sebenarnya dia sudah pantas jika mempunyai istri.Namun Edwin sudah merasa cukup dengan adanya wanita-wanita penghibur juga,para wanita penghibur selalu bisa memuaskan Edwin dengan segepok uang yang Edwin hadiahkan untuk mereka.Jadi Edwin berpikir untuk apa dia harus repot-repot menikah.Pernikahan hanya akan mengekang dia dari kebiasaan yang sering dia lakukan.Edwin berpikir seorang istri saja tidak akan cukup untuk bisa memuaskan lahir batinnya tiap malam.

"Sebelum kita ke rumahku kita mampir dulu sebentar ke kantor.Ada yang harus aku ambil di sana" Kata Edwin dia membelokkan mobilnya tepat di sebuah gedung bertingkat yang begitu megah.

"Wow..apa ini kantornya Edwin?" Tanya April dalam hatinya,dia begitu terkesima dengan gedung mewah itu.

Edwin memarkirkan mobilnya di garasi kantor itu.Jalan menuju garasi sangat berliku-liku.April sampai pusing di buatnya.

"Tempat apaan ini?" Gumam April sambil memegang mulutnya.Rasanya saat itu ada yang mau keluar dari dalam perutnya.Namun April mencoba menahannya.

"Kenapa kamu?" Tanya Edwin.

April pun segera menggelengkan kepala.April malu jika dia mengatakan pada Edwin kalau dia mabuk perjalanan.

Mobil Edwin parkir di tempat yang berbeda dari deretan mobil lainnya.Tempatnya lebih bagus,dan kali ini hanya ada mobilnya saja di sana.

"Ayo turun kita ke kantor dulu!" Edwin menyuruh April untuk ikut dengannya.

Edwin menggandeng April masuk ke dalam kantor.Para pegawai Edwin menyambut mereka dengan ramah.

"Selamat sore pak !" Kata para pegawai yang berpapasan dengan Edwin dan April.

"Sore" Jawab Edwin singkat.Sedangkan April hanya tersenyum pada mereka.

Setelah kepergian mereka semua yang ada di kantor riuh membicarakan Edwin dan April.Mereka penasaran dengan sosok wanita muslimah yang begitu menawan yang di gandeng oleh Edwin.

"Wah siapa wanita beruntung yang di gandeng bos kita ya?" Kata salah satu pegawai sambil berdiri melepaskan dulu tangannya dari laptop yang ada di depannya.

"Gak tau,wanita itu cantik sekali.Dia juga terlihat sopan" jawab pegawai satu nya lagi.

"Dari gayanya mungkin dia orang terpandang juga sama seperti bos kita" Satu orang lagi pegawai ikut nimbrung.

"Iya bisa jadi" Kata semuanya.

Selama menuju ruangannya Edwin tidak melepaskan genggaman tangannya.Walaupun April terlihat terkesima karena baru pertama kalinya April masuk ke dalam kantor semegah ini.

Mereka telah sampai ke ruangan tempat Edwin bekerja.

"Kamu tunggu di sini sebentar!" Edwin menyuruh April untuk duduk di kursi tamu dan menunggunya.April pun tidak menolak dia menuruti apa yang di perintahkan Edwin.

Edwin duduk di kursi kebesarannya.Kemudian dia menelpon seseorang.

"Datang sekarang ke ruanganku!"

"Siap bos,aku segera menuju ke sana"

Selama menunggu kedatangan teman sekaligus bawahannya itu Edwin melihat dulu laptopnya.Beberapa laporan keuangan yang sudah di tarik tertera di sana.Edwin di buat kaget dengan nominalnya.

Temannya pun kini masuk ke dalam ruangan itu.Dia sudah biasa nyelonong masuk ke ruangan bos sekaligus temannya itu.Bagus terlihat terkesima dengan sesosok wanita cantik yang sedang duduk di kursi.

"Lo dapet bidadari dari mana?" Kata Bagus sambil duduk di kursi depan Edwin.

"Lo..lo..,gini-gini gue ini bos kamu!" Kata Edwin bercanda.

"Iya bos gendeng,ha ha ha" Jawab bagus sambil tertawa ngakak.

Baik dalam keseharian ataupun di kantor mereka tidak seperti atasan dan bawahan jika sedang berdua.Mereka kadang akur,kadang berantem,apalagi kalau sudah bercanda.Jailnya itu gak ketulungan.

"Cantik kan?" Tanya Edwin sambil mengernyit kan kedua alisnya.

"Itu sih bukan cantik lagi,tapi cantik banget bro!!" Jawab Bagus sambil melirik ke arah April.

"Lo temuin di mana itu cewek? Tanya Bagus penasaran.

"Ada deh" Edwin tidak mengatakan yang sebenarnya pada temannya itu.

"Ada angin apa lo gak biasanya bawa cewek?…mana cewek itu tidak seperti cewek-cewek lain yang sering lo tiduri,dia terlihat alim" Bagus merasa heran.

"Angin mak lampir,ha ha ha" Kata Edwin sambil tertawa.

"Oh jadi mak Lampir berulah lagi?"

"Iya" Gue di bikin pusing olehnya.

"Ini laporannya sudah gue print,itu bisa jadi bukti kecurangan mereka" Bagus memberikan beberapa lembar kertas pada Edwin.Edwin pun melihat isi kertas itu.

"Benar-benar..mak lampir itu mau menguras isi dompet gue" Sambil melihat rincian yang tertera di dalam kertas itu Edwin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sekarang lo harus lebih berhati-hati.Jangan sampai lo kecolongan lagi.Di kantor ini antek-antek mak lampir itu banyak"

"Iya,lo cari informasi siapa saja antek-anteknya nanti gue akan memecat mereka semua!" Edwin memerintahkan temannya itu untuk menyelidikinya secepat mungkin.

"Baik bos,ya sudah gue lanjutin dulu pekerjaan gue.Lo sih enak-enak tidur dengan wanita sana sini.Gue di sini yang jadi korbannya harus ngerjain semua tugas-tugas lo yang numpuk segunung" Kata Bagus sambil berdiri.

"Rasain.. Itulah tugas bawahan" Jawab Edwin.

"Br*ngs*k lo!" Kata Bagus sambil keluar dari ruangan itu.Tidak lupa mata Bagus melihat April yang terlihat bosan menunggu.Edwin yang melihat hal itu berteriak.

"Heh kalau jalan matanya ke depan bukan ke samping!"

Bagus malah terlihat sengaja menatap April sambil tersenyum padanya.April tersenyum juga melihat ulah mereka berdua.

1
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Yanti: salam kenal juga kak,terima kasih telah mampir🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!